Tugas Hubungan Media
Analisis Hubungan Media pada Berita “Tergelincirnya Pesawat Lion Air pada tanggal 9 Maret 2009”
Oleh:
Alex Desrianto 210111080091
Jurusan Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung 2009 Analisis Hubungan Media
Tergelincirnya pesawat maskapai penerbangan Lion Air jurusan Makasar-Jakarta dengan jenis pesawat MD 90 di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta
tersendiri
masyarakat.
dengan
di
semakin
membuat
Masyarakat
banyaknya
sebuah
kembali
kecelakaan
polemik
dihebohkan
transportasi
yang
untungnya pada peristiwa yang terjadi pada tanggal 9 maret 2009 ini, tidak memakan korban jiwa. Perusahaan transportasi Indonesia mulai diragukan kredibilitasnya di mata masyarakat. Sehingga citra perusahaan transportasi Indonesia terlihat mulai luntur di publik luas. Tidak hanya di masyarakat Indonesia, public dunia
pun
memberikan
larangan
terbang
pada
maskapai
Indonesia untuk mengudara ke tempat mereka. Kecelakaan yang terjadi pada hari senin ini, merupakan kecelakaan ke dua yang dialami oleh maskapai Lion Air setelah sebelumnya pesawat mereka juga tergelincir di Batam. Hal ini terus memperburuk citra Lion Air dimata khalayak. Berehubungan dengan pembentukan citra Lion Air dalam tragedi tergelincirnya pesawat mereka (Lion Air) di Bandara Soekarno Hatta, kita dapat membagi tiga pihak yang sangat berperan dalam pembentukan image perusahaan Lion Air di mata masyarakat, yaitu: 1. Media Massa Media, mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan citra citra di mata masyarakat. detik.com sebagai pelopor berita melalui jaringan internet telah melakukan tugasnya dengan sangat baik. Terlihat dari proses penyampaian berita atau informasi yang sangat up to date dari waktu ke waktu. Informasi yang disampaikan juga tidak ada yang terkesan disembunyikan dari public. "Pesawat tergelincir di lingkungan bandara," ujar petugas Office in Charge Bandara Soekarno Hatta pada detikcom, Senin (9/3/2009) pukul 16.15 WIB.
Semua informasi yang berhubungan dan dirasa perlu diketahui oleh masyarakat luas terus diberikan sesuai dengan perkembangan berita di lapangan. Seperti berita tentang spesifikasi dan sejarah pesawat yang mengalami kecelakaan tersebut. “pesawat Lion Air yang take off dari Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu berjenis Boeing 737-900 ER dengan kode registrasi PK-LIL. Pesawat mempunyai
nomer
seri
53573 dan
terbang
perdana pada 1 Maret 1997. Untuk pertamakalinya, pesawat ini dibeli oleh Maskapai Penerbangan Reno Air, Amerika Serikat (AS) pada 12 Desember
1997.
Pesawat
teregistrasi
dengan
nomor
N905RA. Dengan nomor registrasi yang sama, pesawat tersebut berpindah ke maskapai American Airlines pada 31 Agustus 1999. Dengan demikian Reno Air memakai pesawat itu selama kurang dari dua tahun. Enam tahun kemudian, tepatnya pada 13 April 2005, pesawat itu berganti pemilik menjadi Lion Air.”
Berita yang diinformasikan juga sangat lengkap. Mulai dari awal kejadian yang baru berupa informasi sekilas sampai ke informasi-informasi terkait yang terus diperbaharui. 2. Public Relations Perusahaan
Peran
Public
Relations
Officer
(PRO)
Lion
Air
juga
memberikan andil besar dalam membentuk kembali image positif dimata masyarakat. PRO langsung mengadakan konferensi pers setelah mengadakan fact finding terlebih dahulu dari lapangan dan mengumpulkan data-data dan informasi yang diperlukan. Setelah itu, beliau langsung memberikan penjelasan tentang kecelakaan yang melanda
salah
satu
pesawat
maskapai
perusahaan
penerbangannya. "Tidak ada pendaratan darurat, karena kondisi pesawat memang baik, dinyatakan layak terbang. Memang mungkin hanya faktor cuaca saja," kata Kepala Humas Lion Air Edward Sirait dalam jumpa pers di Terminal I A Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Senin (9/3/2009).
Ia juga menginformasikan kronologi kejeadian pada pihak wartawan sehingga public luas mengetahui dengan jelas apa
yang
sebenarnya
terjadi. Informasi
ini
tentunya
didapat setelah mengumpulkan informasi dari pihak-pihak yang terkait. Hal ini bertujuan agar masyarakat tidak menunderestimate-kan Lion Air dari kecelakaan tersebut dan menyudutkan pihak Lion Air sebagai pihak yang bersalah dalam tragedi ini. Kepala
Humas
Lion
Air,
Edward
Sirait,
mengatakan,
pesawat GT 793 itu take off dari Bandara Gorontalo sekitar pukul 14.35 WITA. Pesawat transit di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) sebelum akhirnya terbang ke Jakarta. Ketika tiba di Cangkareng, cuaca di sekitar bandara buruk. Hujan lebat mengguyur. Kendati demikian, pilot Capt Haryanto Rasmani tetap memutuskan untuk mendaratkan pesawat. Pada saat roda pesawat mulai menyentuh landasan, tibatiba angin kencang berhembus dari sebelah kiri. Sehingga menyebabkan pesawat terhempas dan tergelincir ke luar landasan. "Kondisi pesawat baik, dinyatakan layak terbang. Hanya memang mungkin hanya faktor cuaca saja," jelas Edward dalam konferensi pers di Terminal I A. Tidak ada kepanikan yang dialami para penumpang. Karena, menurut Edward, awak pesawat telah memberi tahu bahwa posisi pesawat aman dan tidak ada api.
Namun, penumpang baru dievakuasi 15 menit kemudian, karena hujan yang cukup deras. "Penumpang tenang, evakuasi berjalan baik," cetusnya.
Hal ini mengindetifikasikan bahwa pihak Lion Air telah memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat luas agar tidak terpengaruh dari informasi-infromasi yang bersifat
menjatuhkan
pihak
Lion
Air
dan
berusaha
mengembalikan citra Lion Air di mata masyarakat. 3. Pemerintah Selain Media Massa dan pihak Lion Air (khususnya PR Lion Air), peran pemerintah juga turut memberikan andil besar dalam pembentukan image Lion Air setelah kecelakaan pesawat
ini.
Keselamatan
Pemerintah Transportasi
melalui (KNKT)
Komite dan
Nasional
Departemen
Perhubungan melakukan berbagai penyelidikan terkait peristiwa tergelincirnya pesawat Lion Air tersebut. Hal tersebut terlihat dari proses evakuasi yang bertujuan untuk mendapatkan
data-data
yang
lebih
banyak
untuk
menentukan penyebab terjadinya kecelakaan tersebut. Mengenai penyebab kecelakaan pesawat MD 90 itu, Hery mengatakan belum dapat dipastikan. Namun, dugaan sementara akibat cuaca di sekitar bandara yang buruk. "Ban bagian belakang itu amblas, masuk ke dalam rumput sekitar setengah meter kedalamannya," jelasnya. Menurut Hery, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah melakukan evakuasi pesawat dengan rute penerbangan Makassar-Jakarta itu. Diharapkan evakuasi selesai Selasa 10 Maret pukul 02.30 WIB esok. Hal senada juga disampaikan Kepala Cabang Utama Angkara Pura II Haryanto. "Targetnya pukul 02.30 pagi," cetusnya.
Selain itu, pemerintah melalui Departemen Pehubungan memberikan sanksi kepada Pilot yang mengemudikan pesawat dalam proses penyelidikan. Ditjen
Perhubungan
Udara
Departemen
Perhubungan
memeriksa Capt Haryanto Rasmani, pilot pesawat Lion Air yang tergelincir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pilot tersebut tidak diperbolehkan terbang (digrounded) selama 6 bulan. "Saat ini pilot masih dimintai keterangan. Ya, untuk sementara Perhubungan
pilot Udara
akan
di-grounded,"
Dephub
Hery
kata
Bhakti
di
Dirjen Kantor
Administrator Bandara Soekarno-Hatta, Senin (9/3/3009).
Melihat hubungan media dengan pihak PR Lion Air, dapat disimpulkan bahwa hubungan tersebut berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari proses konferensi pers yang dilakukan oleh pihak PR Lion Air didatangi oleh wartawan-wartawan yang berasal dari media-media yang besar. Setelah itu, media yang meliput konferensi tersebut juga memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat luas dengan tidak menyembunyikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat, walaupun terkadang ada beberapa media massa yang mengambil sudut pandang lain sebagai pelengkap berita mereka yang terkesan menyudutkan pihak Lion Air khususnya.
Berita Terkait Tergelincirnya Pesawat Lion Air di Bandara Internasional Soekarno Hatta pada tanggal 9 Maret 2009 (sumber: detik.com) Senin, 09/03/2009 16:17 WIB Lion Air Tergelincir di Soekarno-Hatta Nurul Hidayati - detikNews
Jakarta - Kecelakaan penerbangan terjadi lagi. Kali ini terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang. "Pesawat tergelincir di lingkungan bandara," ujar petugas Office in Charge Bandara Soekarno Hatta pada detikcom, Senin (9/3/2009) pukul 16.15 WIB. Namun petugas tersebut menolak menjelaskan lebih jauh. "Nanti ya informasinya," ujarnya. Cuaca di Cengkareng sedang tidak cerah. Senin, 09/03/2009 16:30 WIB Lion Air yang Tergelincir Baru Mendarat dari Makassar Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Jakarta - Pesawat Lion Air yang tergelincir di kawasan Bandara Soekarno-Hatta merupakan pesawat jurusan Makassar-Jakarta. Pesawat baru saja mendarat. Menurut Kapuskom Dephub Bambang S Ervan, pesawat tergelincir sekitar pukul 14.30 WIB, Senin (9/3/2009). "Pesawat jurusan Makassar-Jakarta," ujarnya pada detikcom. Namun Ervan belum bisa memberikan penjelasan lebih rinci soal kecelakaan itu. "Sedang dicek oleh pihak Angkasa Pura II," ujarnya. (nrl/nrl)
Senin, 09/03/2009 16:55 WIB Tergelicir di Soekarno-Hatta, 168 Penumpang Lion Air Selamat Hestiana Dharmastuti - detikNews
Jakarta - Lion Air jurusan Makassar-Jakarta yang tergelincir di Bandara Soekarno-Hatta berpenumpang 168 orang. Tidak ada penumpang yang terluka. "Alhamdulillah, 168 penumpang selamat. Sebagian saat ini menunggu di ruang kedatangan dan sudah mengambil barang bagasi. Sebagian lagi menunggu di ruang bagasi," kata seorang petugas Office in Charge Bandara Soekarno-Hatta kepada detikcom, Senin (9/3/2009) pukul 16.45WB. Apa ada yang terluka? "Tidak ada," sahut dia.
Petugas itu mengaku belum tahu apakah pesawat naas itu sudah dievakuasi atau belum. "Saya belum dapat informasinya," ujar dia. Pesawat jenis MD 90 ini tergelincir pukul 14.30 WIB ketika mendarat setelah terbang dari Makassar. (aan/nrl)
Senin, 09/03/2009 17:24 WIB Lion Tergelincir Runway Selatan Bandara Soekarno-Hatta Ditutup Hingga 19.00 WIB Hestiana Dharmastuti - detikNews
Jakarta - Pesawat Lion Air jurusan Makassar-Jakarta yang tergelincir di Bandara Soekarno-Hatta belum dievakuasi. Lokasi tergelincirnya pesawat ditutup hingga pukul 19.00 WIB. "Kita closed hingga pukul 19.00 WIB," kata Kepala Cabang Angkasa Pura II Haryanto kepada detikcom, Senin (9/3/2009). Menurut dia, pihaknya tengah menunggu Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) guna menyelidiki. Dalam kesempatan terpisah, Ketua KNKT Tatang Kurniadi mengaku belum mengetahui insiden tergelincirnya pesawat jenis MD 90 tersebut. "Tergelincir terus ya, mungkin licin," ujarnya. Menurut dia, KNKT baru akan turun jika peristiwa tersebut accident, bukan incident.(aan/nrl)
Senin, 09/03/2009 19:49 WIB Lion Air: Pesawat yang Tergelincir MD 90 & Layak Terbang Didi Syafirdi - detikNews
Jakarta - Maskapai penerbangan Lion Air menyatakan pesawat miliknya yang tergelincir di Bandara Soekarno-Hatta berjenis MD 90, bukan Boeing 737-900 ER. Pesawat buatan tahun 1998 tersebut dalam kondisi baik dan layak terbang.
"Tidak ada pendaratan darurat, karena kondisi pesawat memang baik, dinyatakan layak terbang. Memang mungkin hanya faktor cuaca saja," kata Kepala Humas Lion Air Edward Sirait dalam jumpa pers di Terminal I A Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Senin (9/3/2009). Sebelumnya, Corporate Secretary PT Angkasa Pura (AP) II, Sudaryanto, mengatakan, pesawat jurusan Makassar-Jakarta itu berjenis Boeing 737-900 ER dengan kode penerbangan JT 793 Reg PKLIL. Pesawat besar tersebut merupakan pesawat baru. Selain berukuran besar, ciri pesawat tersebut adalah ada lengkungan ke atas di bagian ujung sayap. Sejumlah pesawat Lion Air sudah berganti jenis Boeing 737-900 ER ini. Informasi tipe pesawat juga dikuatkan oleh petugas office in charge bandara. Edward mengatakan, pihaknya belum mengetahui sampai sejauh mana tingkat kerusakan pesawat yang tergelincir sekitar pukul 15.35 WIB itu. Hanya saja pesawat berpenumpang 166 (sebelumnya ditulis 168) orang itu berada di atas tanah. Hingga kini, lanjutnya, pesawat yang membawa 6 awak tersebut juga belum dievakuasi. "Kita belum diperkenankan masuk, nanti setelah KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transpostasi) masuk," ujarnya. (irw/nrl)
Senin, 09/03/2009 20:21 WIB Lion Air Tergelincir di Bandara Soekarno-Hatta karena Cuaca Buruk Didi Syafirdi - detikNews
Jakarta - Penyebab pasti tergelincirnya pesawat Lion Air MD 90 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta memang belum diketahui. Pihak maskapai tersebut menduga kecelakaan terjadi karena faktor cuaca. "Memang mungkin hanya faktor cuaca saja," kata Kepala Humas Lion Air Edward Sirait dalam jumpa pers di Terminal I A Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Senin (9/3/2009). Menurutnya, saat mendarat pukul 15.35 WIB, kawasan bandara sedang diguyur hujan lebat. Ketika hendak menyentuh landasan, pesawat berpenumpang 168 orang itu dihempas angin kencang dari sebelah kiri. "Informasi pada saat itu, angin dari sebelah kiri cukup signifikan. Setelah itu pesawat tergelincir," jelasnya. Edward menolak kalau dikatakan pesawat dengan rute penerbangan Makassar-Jakarta itu mendarat darurat. "Ini bukan kategori mendarat daruat. Pendaratan normal. Hanya karena cuaca yang hujan deras," elaknya. Dikatakan dia, pada saat tergelincir, penumpang pesawat buatan 1998 itu tidak ada yang panik. Sebab, awak pesawat sudah memberitahu bahwa pesawat dalam kondisi aman, tidak ada percikan api. "Penumpang tenang, evakuasi berjalan baik," pungkasnya. (irw/irw)
Senin, 09/03/2009 20:44 WIB Lion Air Tergelincir 15 Penerbangan Lion Air Delay 10-15 Menit Didi Syafirdi - detikNews
foto: Hery W/detikcom Jakarta - Pesawat Lion Air MD 90 yang tergelincir di Bandara Internasional Soekarno Hatta membuat sejumlah jadwal penerbangan maskapai tersebut terganggu. Setidaknya 15 penerbangan Lion Air ke berbagai kota tujuan mengalami penundaan (delay). "Ada 15 penerbangan yang delay, cuma belum bisa dipastikan ke tujuan mana. delaynya sekitar 10-15 menit," kata Kepala Humas Lion Air Edward Sirait dalam jumpa pers di Terminal I A Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Senin (9/3/2009). Menurut Edward, saat ini, penumpang yang akan menggunakan jasa penerbangan Lion Air cukup padat. "Pasti ada delay yang terganggu," jelasnya. Pesawat Lio Air MD 90 tujuan Makassar-Jakarta keluar dari landasan saat melakukan pendaratan di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 15.35 WIB. Pesawat tersebut membawa 166 penumpang dan 6 awak pesawat yang semua dalam kondisi selamat. Pihak Lion Air menduga kecelakaan tersebut terjadi karena kondisi cuaca yang buruk. Hingga kini, pesawat belum dievakuasi. (irw/irw)
Senin, 09/03/2009 22:25 WIB Pilot Lion Air yang Tergelincir di Bandara Soekarno Hatta
Di-grounded Didi Syafirdi - detikNews
foto: Hery W/detikcom Jakarta - Ditjen Perhubungan Udara Departemen Perhubungan memeriksa Capt Haryanto Rasmani, pilot pesawat Lion Air yang tergelincir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pilot tersebut tidak diperbolehkan terbang (digrounded) selama 6 bulan. "Saat ini pilot masih dimintai keterangan. Ya, untuk sementara pilot akan di-grounded," kata Dirjen Perhubungan Udara Dephub Hery Bhakti di Kantor Administrator Bandara Soekarno-Hatta, Senin (9/3/3009). Menurut Hery, tindakan yang diberikan terhadap pilot tersebut merupakan prosedur tetap dalam setiap terjadi kecelakaan pesawat. "Itu sudah otomatis," kata dia. Mengenai penyebab kecelakaan pesawat MD 90 itu, Hery mengatakan belum dapat dipastikan. Namun, dugaan sementara akibat cuaca di sekitar bandara yang buruk. "Ban bagian belakang itu amblas, masuk ke dalam rumput sekitar setengah meter kedalamannya," jelasnya. Menurut Hery, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah melakukan evakuasi pesawat dengan rute penerbangan Makassar-Jakarta itu. Diharapkan evakuasi selesai Selasa 10 Maret pukul 02.30 WIB esok. Hal senada juga disampaikan Kepala Cabang Utama Angkara Pura II Haryanto. "Targetnya pukul 02.30 pagi," cetusnya. (irw/irw)
Senin, 09/03/2009 23:00 WIB Lion Air Tergelincir 11 Penerbangan Internasional di Bandara Soekarno-Hatta Delay Didi Syafirdi - detikNews
Foto: Hery W/detikcom Jakarta - Penerbangan internasional di Bandara Soekarno-Hatta juga terkena dampak dari tergelincirnya pesawat Lion Air MD 90. Sebanyak 11 penerbangan internasional mengalami penundaan (delay). "Ada lebih dari 60 pesawat yang mengalami penundaan. Sebelas di antaranya internasional, sisanya domestik," kata Kepala Cabang Utama PT Angkara Pura II Haryanto di Kantor Administrator Bandara Soekarno-Hatta, Senin (9/3/3009). Hery tidak merinci tujuan penerbangan pesawat yang ditunda tersebut. Hanya saja, lanjutnya, penundaan dilakukan hingga evakuasi pesawat Lion Air JT 793 Reg PKLIL itu selesai. "Targetnya pukul 02.30 WIB (Selasa, 10 Maret)," ujar dia. Sambil menunggu proses evakuasi, pesawat yang hendak mendarat menggunakan satu runway secara bergantian. "Pesawat akan berputar dulu di udara 15 sampai 30 menit," jelasnya. Seperti diberitakan, pesawat Lion Air yang celaka itu sebelumnya take off dari Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pesawat tersebut membawa 166 penumpang dan enam awak. Tidak ada korban dari peristiwa yang terjadi pukul 15.35 WIB itu. (irw/irw)
Selasa, 10/03/2009 01:48 WIB Kronologi Lion Air Tergelincir di Bandara Soekarno-Hatta Irwan Nugroho - detikNews
Jakarta - Ihwal penyebab tergelincirnya pesawat MD 90-30 milik maskapai penerbangan Lion Air di Bandara Internasional Soekarno Hatta belum diketahui secara pasti. Komite Nasional Keselamatan Transpostasi (KNKT) masih terus menyelidikinya. Dalam insiden yang terjadi Senin 9 Maret pukul 15.35 WIB, seluruh penumpang yang berjumlah 166 serta enam awak pesawat selamat. Hingga Selasa (10/3/2009) pukul 01.00 WIB, pesawat naas tersebut belum berhasil dievakuasi. Kepala Humas Lion Air, Edward Sirait, mengatakan, pesawat GT 793 itu take off dari Bandara Gorontalo sekitar pukul 14.35 WITA. Pesawat transit di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) sebelum akhirnya terbang ke Jakarta. Ketika tiba di Cangkareng, cuaca di sekitar bandara buruk. Hujan lebat mengguyur. Kendati demikian, pilot Capt Haryanto Rasmani tetap memutuskan untuk mendaratkan pesawat. Pada saat roda pesawat mulai menyentuh landasan, tiba-tiba angin kencang berhembus dari sebelah kiri. Sehingga menyebabkan pesawat terhempas dan tergelincir ke luar landasan. "Kondisi pesawat baik, dinyatakan layak terbang. Hanya memang mungkin hanya faktor cuaca saja," jelas Edward dalam konferensi pers di Terminal I A. Dirjen Perhubungan Udara Dephub Hery Bhakti, mengatakan, roda pesawat masuk ke dalam tanah berumput sedalam 0,5 meter. Dikabarkan pula, landing gear dan sayap kiri pesawat mengalami patah. Tidak ada kepanikan yang dialami para penumpang. Karena,
menurut Edward, awak pesawat telah memberi tahu bahwa posisi pesawat aman dan tidak ada api. Namun, penumpang baru dievakuasi 15 menit kemudian, karena hujan yang cukup deras. "Penumpang tenang, evakuasi berjalan baik," cetusnya. Sedikitnya, 60 penerbangan mengalami penundaan akibat kecelakaan pesawat Lion Air ini. 11 Di antaranya merupakan penerbangan internasional. (irw/irw)
Selasa, 10/03/2009 03:52 WIB Lion Air Tergelincir Pesawat Buatan Tahun 1997, Bekas American Airlines Irwan Nugroho - detikNews
Foto: Hery W/detikcom Jakarta - Pesawat Lion Air MD 90 keluar landasan saat mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Senin (9/3/2009). Diduga, pesawat berpenumpang 166 orang itu tergelincir akibat cuaca yang buruk. Manajemen Lion Air menyebut, pesawat dengan nomor penerbangan JT 793 itu buatan McDonnell Douglas (MD) tahun 1998. Sebelum mengalami kecelakaan, pesawat dalam kondisi layak terbang. Sebelumnya, Corporate Secretary PT Angkasa Pura (AP) II, Sudaryanto, menyebut, pesawat Lion Air yang take off dari Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu berjenis Boeing 737-900 ER dengan kode registrasi PK-LIL. Dari penelusuran detikcom, Selasa (10/3/2009) melalui situs yang menyimpan registrasi pesawat-pesawat terbang,
www.airfleets.net, pesawat tersebut bertipe lengkap MD 90-30. Pesawat mempunyai nomer seri 53573 dan terbang perdana pada 1 Maret 1997. Untuk pertamakalinya, pesawat ini dibeli oleh Maskapai Penerbangan Reno Air, Amerika Serikat (AS) pada 12 Desember 1997. Pesawat teregistrasi dengan nomor N905RA. Dengan nomor registrasi yang sama, pesawat tersebut berpindah ke maskapai American Airlines pada 31 Agustus 1999. Dengan demikian Reno Air memakai pesawat itu selama kurang dari dua tahun. Enam tahun kemudian, tepatnya pada 13 April 2005, pesawat itu berganti pemilik menjadi Lion Air.(irw/irw) Selasa, 10/03/2009 05:00 WIB Lion Air Tergelincir Lumpur Hambat Proses Evakuasi Didi Syafirdi - detikNews
Foto: Hery W/detikcom Jakarta - Proses evakuasi pesawat Lion Air MD 90 yang tergelincir di Bandara Soekarno-Hatta meleset dari target semula. Hingga kini pesawat itu belum berhasil dievakuasi. "Proses evakuasi mengalami keterlambatan hingga beberapa jam. Awalnya pukul 02.30 WIB (selesai)," kata Dirjen Perhubungan Udara Dephub Hery Bhakti usai meninjau ke lokasi kecelakaan, Selasa (10/3/3009). "Kita tunggu aja, sekarang proses evakuasi masih berjalan," imbuhnya. Menurut Hery, petugas mengalami kesulitan mengevakuasi pesawat yang sebelumnya membawa 166 penumpang itu. "Tempat pesawat tergelincir ada lumpur," jelasnya.
Hal senada disampaikan Kepala Administrator Bandara SoekarnoHatta, Edward A Silooy. Dia tidak dapat memastikan kapan badan pesawat Lion Air JT 793 itu dapat dipindahkan. "Penyebabnya karena kondisi tanah yang basah, ditambah hujan. Bagian tengah (lambung pesawat) masuk ke dalam," kata dia. (irw/irw)