Alfa Beta-1.docx

  • Uploaded by: Melisa Putri P
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Alfa Beta-1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,841
  • Pages: 6
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 JENIS – JENIS GELOMBNG OTAK DAN MEKANISME KERJANYA 1. Beta Gelombang ini terjadi ketika dalam keadaan sadar secara penuh. Gelombang ini beroperasi 13-25 siklus per detik. Ketika kita melakukan aktivitas sehari-hari, baik itu dalam hal olah raga, membaca buku atau ketika sedang berbincangbincang santai, maka gelombang Beta yang berjalan. Gelombang Beta sangat diperlukan oleh otak ketika kita berpikir rasional atau akan menganalisis dan memecahkan suatu persoalan. Dalam keadaan Beta, seorang dewasa bisa memikirkan banyak hal secara sadar. Ini bisa tiga, empat atau bahkan lima persoalan sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Kita dapat membagi perhatian terhadap banyak hal dalam satu waktu. Jadi keadaan Beta ini benar-benar ada dalam kesadaran murni yang dapat memikirkan banyak hal dalam satu waktu. Seperti ketika kita mengendarai motor, maka perhatian tak hanya tertuju pada pandangan kita ke depan. Tapi kadang kita memperhatikan motor atau mobil yang ada di belakang, memperhatikan spanduk yang berisi iklan di pinggir jalan dan ada juga yang sambil berbicara serius bersama orang yang diboncengnya atau melalui telepon. Perhatian pengendara tersebut tak hanya pada satu hal, tapi banyak hal yang diperhatikan. Dan ini membutuhkan kesadaran dan konsentrasi yang total agar pengendara tak mengalami kecelakaan. Beta adalah keadaan yang didominasi oleh kesadaran. Agar perhatian itu bisa terbagi, seseorang harus mengaktifkan seluruh fungsi otak. Pada kondisi keadaan inilah seseorang bisa berpikir dengan sangat logis serta analitis.

2. Alfa Ini adalah gelombang otak yang terjadi ketika seseorang sudah mengalami rileksasi atau ketika sedang meditasi. Gelombang ini beroperasi dalarr 8-12 siklus per detik. Orang ketika dalam gelombang ini biasanya akan berada dalam keadaan antara sadar dan tidak sadar. Dalam kondisi seperti ini imajinasi seseorang akan cenderung melayang kemana-mana. Daya khayalannya cukup kuat ketika gelombang Alfa yang lebih dominan. Ketika seseorang berada dalam keadaan Alfa, maka konsentrasi hanya fokus pada satu persoalan. Ini berbeda dari gelombang beta yang sebelumnya bisa memecah perhatian terhadap beberapa persoalan. Gelombang Alfa hanya fokus pada satu persoalan saja, tidak lebih. Ketika gelombang Alfa sudah menguasai seseorang, maka ia fokus pada apa yang dipikirkan dengan tampa sadar tak menghiraukan apa yang sedang terjadi dalam lingkungannya. Keadaan Alfa dapat mempercepat proses bekerja seseorang. Karena keadaan ini seseorang tak hanya melibatkan pikiran, tapi juga dengan imajinasi dan pencitraan yang total dalam alam bawah sadar seseorang. Orang yang ada dalam keadaan Alfa seakan berada dalam dunia imajinasi dan bagi orang lain mungkin ini bisa dianggap berkhayal karena lupa akan persoalan lain.

Kenapa bayi yang masih baru lahir hingga berusia tujuh tahun dapat melakukan proses pembelajaran dengan sangat cepat? Tak lain jawabannya karena bayi itu dalam kondisi Alfa. Ia seakan seperti bermimpi yang dapat menyerap informasi dengan sangat cepat. Sesuatu yang diresapnya langsung menembus alam bawah sadarnya sehingga langsung melekat dan sulit untuk dilupakan. Keadaan Alfa kadang juga kerapkali terjadi pada kita di saat nonton film. Ketika kita sudah terlarut dalam film yang menyenangkan, maka kita kadang lupa diri akan perhatian dari lingkungan sekitar. Meskipun orang lain memanggil, tapi fokus perhatian kita tetap tertuju pada film. Itulah kedaan Alfa. Seseorang melibatkan semua fokus perhatiannya hanya pada satu persoalan. Persoalan beban hidup yang kadang membuat stress ketika ada dalam keadaan Alfa akan hilang. Orang merasa rileks dan enjoy dalam keadaan Alfa. Memasuki keadaan Alfa tak semua orang mudah melakukannya. Kadang bagi orang yang tak biasa bermeditasi dan berimajinasi, merasa kesulitan. Sandy Macgregor (2006) pernah menyarankan dalam kesadaran murni yang dapat memikirkanbanyak hal dalam satu waktu. Lakukanlah latihan ini dengan cepat. Ini adalah contoh mengenai berapa cepatnya Anda bisa masuk ke dalam Alfa dan keluar dari Alfa. Saya ingin Anda berpikir tentang nama panggilan atau nama kecil ibu Anda... apakah sudah dapat? Dan yang kedua adalah dalam pikiran Anda, pergilah ke tempat tujuan yang Anda idam-idamkan, mungkin tempat ini adalah tempatyang belum pernah Anda kunjungi sebelumnya, tempatyang anda puja-puja. Ketika Anda berada di tempat tersebut, Anda betul-betul menikmatinya. Bayangkanlah tempatyang indah itu dan raihlah imajinasi yang sebelumnya anda cita-citakan /apakah sudah dapat..? Tahukah Anda, ketika Anda mengakses nama panggilan ibu Anda, Anda hanya berpikir satu ha1.Hanya dalam satu sepersekian detik anda berada di Alfa. Keadaan Alfa ini bisa menjadi sumbu kreativitas bagi kita. Masalah yang rumit dalam kehidupan bisa dipecahkan seseorang melalui keadaan Alfa. Karena hanya dengan keadaan Alfa, seseorang benar-benar mengalami konsentrasi yang total. Pendengaran penglihatan dan seluruh panca indra hanya tertuju pada satu persoalan. Beberapa penemu seperti Einstein, Thomas Alfa Edition dan pemikir-pemikir lainnya melakukan aktivitas berpikirnya dengan keadaan Alfa. Einstein yang akhir hayatnya hidup di kampus Universitas Princeton selalu melakukan pekerjaannya dengan keadaan Alfa. Einstein melakukan pekerjaannya (memikirkan teori kuantum) sambil berjalan. Tapi kondisinya ia dalam keadaan Alfa. Tak heran ketika Einstein kerapkali tersesat dan hilang arah setelah lepas dari keadaan Alfa menuju keadaan Beta. Menyiasati itu, pihak Universitas menyediakan boks-boks telepon di hampir semua tempat di kampus. Setelah melakukan pekerjaannya dan keluar dari keadaan Alfa menjadi Beta, Einstein langsung ke boks telepon tersebut dan ia mengabarkan bahwa dirinya tersesat dan minta untuk dijemput. Itulah cara kerja Einstein sehingga bisa melahirkan teori yang menggemparkan bagi dunia. Tak jauh beda dengan Thomas Alfa Edition. Sebelum ia menemukan Alat Pijar, ia melakukan percobaan ribuan kali. Cara kerja Edison cukup unik. Ia duduk di atas kursi dengan membawa batu bata yang diletakkan di antara dua lututnya yang di bawahnya diberi ember kaleng. Ia berusaha masuk dalam kondisi Alfa dan Theta. Dalam kondisi inilah ia memecahkan beragam persoalan yang rumit hingga ia memecahkannya dan melahirkan penemuan yang luar biasa bagi dunia.

Edison menaruh batu di antara kedua lutut dan memberi ember yang berisi air agar dirinya ketika masuk dalam kondisi Delta batu itu akan jatuh ke air dan akan terbangun. Edison tak ingin dirinya masuk dalam keadaan Delta, kondisi tertidur. Itulah yang dilakukan Edison dalam melakukan eksperimennya. Dan masih banyak beberapa pemikir-pemikir terkemuka yang melakukan aktivitasnya dalam kondisi Alfa.

3. Teta Ini adalah gelombang otak yang biasa terjadi pada saat-saat akan tidur atau dalam kondisi seseorang sedang mengantuk. Gelombang ini biasa beroperasi antara 4-7 siklus per detik. Gelombang ini tak hanya terjadi pada saat-saat akan tidur, tapi juga bisa terjadi pada seseorang yang melakukan meditasi dengan konsentrasi penuh atau melakukan ritual do’a dengan sangat khusuk. Keadaan Teta juga terjadi dimana pikiran menjadi sangat inspiratif dan kreatif. Teta oleh banyak kalangan juga disandingkan dengan keadaan diri yang mempunyai sugesti yang tinggi untuk melahirkan kreativitas yang agung. Keadaan Teta ternyata juga dapat menyembuhkan orang dari beberapa penyakit. Banyak orang yang penyakitnya tak bisa disembuhkan secara medis tapi melalui latihan untuk menikmati kondisi Teta ternyata bisa sembuh. Gawler, dalam Sandy (2006), adalah seorang penderita penyakit kanker tulang serta kehilangan kakinya. Dokter telah mengatakan bahwa dirinya tak bisa disembuhkan karena kankernya sudah menyebar. Ia lalu menggunakan keadaan keadaan Teta untuk proses penyembuhannya. Ia mensugesti dirinya dengan sangat tenang dan berlangsung secara rutin. Akhirnya ia dapat sembuh. Proses penyembuhan itu tak bisa diterangkan secara ilmiah. Medis tak bisa menjelaskan kenapa orang itu bisa sembuh. Yang pasti orang iu selalu berusaha untuk melakukan proses penyembuhannya sendiri dalam keadaan Teta. Dan ini tentu berada di laur batas nalar manusia. Untuk menemukan keadaan Teta ini banyak orang yang melakukan meditasi, yoga, dan beberapa proses mental lainnya. Ini terutama banyak terjadi di tengah-tengah perkotaan. Orang yang tiap hari tiap berpikir dan bekerja keras merasa jenuh dan bosan. Itu sungguh bisa menyebabkan stres. Agar otak tak tegang dan tak cepat stres, maka releksasi dengan mengikuti pelatihan meditasi dan yoga menjadi pilihan. Yang dicari dari mereka tak lain adalah keadaan Teta. Mereka ingin menghilangkan stres dengan kondisi Teta.

4. Delta Gelombang otak ini biasa terjadi pada saat tidur lelap dan tanpa mimpi. Siklusnya tercatat hanya 0,5per detik. Ini adalah fase gelombang yang cukup rendah dibanding dengan fase-fase lainnya. Banyak orang yang mengatakan ini adalah fase istirahat bagi tubuh dan pikiran, tapi tidak bagi otak. Pada kondisi seperti ini sel-sel yang sebelumnya terputus dan jaringannya putus akan mengalami perbaikan dan penyembuhan.

5. Gemma Gelombang ini biasa terjadi pada manusia saat berada dalam kondisi mental yang cukup tinggi dan menegangkan. Kalau kita berada dalam kondisi tegangan mental yang tinggi, entah karena berbicara di depan publik atau karena berada dalam kondisi genting karena menunggu pengumuman kejuaraan, gelombang otak Gemma yang akan bekerja. Gelombang ini terjadi pada saat orang berada dalam keadaan sadar.

2.2 TAHAPAN HYPNOPARENTING Dalam hypnoparenting yang ideal, ada beberapa tahapan hipnoterapi yang diterapkan sebagai berikut : 1. Tahapan pre-talk Ini merupakan tahapan awal ketika orangtua atau terapis mulai menggali masalah secara ideal. Tanyakan mengapa bisa terjadi, kapan, bagaimana, dimana, siapa, dan sebagainya. Selain pada anak, terapis bisa mencari tahu lewat orangtuanya atau orangtua mencari informasi melalui teman bermainnya, pengasuhnya, atau orang terdekat lainnya. Tahapan ini biasanya merupakan tahapan yang membutuhkan waktu paling lama. 2. Tahapan pre-induction Ini adalah tahapan ketika si anak menjadi nyaman. Perdengarkan music, lalu elus punggung dan kepalanya. Buat dia merasa tenang. Begitu mata dan tubuh tidak digerakkan serta tidak lagi menelan-nelan ludahnya, minta dia menarik nafas, lepaskan, dan merasa jauh lebih tenang. Minta dia menghitung mundur dari angka 100. Biasanya dihitungan ke-60 dia sudah tidak bergerak. 3. Tahapan induction Tanyakan pada anak, “ Apakah kamu mendengar suara bunda? Jika iya mengangguklah “ Jika dia menjawab dengan lemah atau tidak menjawab dia sudah masuk ke gelombang alpha. Dalam kondisi ini, anak seperti sedang dibius dan biasanya mendengar suara dengan sayup-sayup. Selalu pantau kondisi fisiologis anak, pastikan anak tidak sampai tertidur. Biasanya bola matanya masih bergerak, masih menelan ludah, dan tubuh tetap bergerak atau berubah-ubah posisinya. Pada gelombang ini, 80-90% aktifitas otak kiri mulai melamban sehingga penolakan menjadi berkurang dan anak menurut, tetapi belum bisa dimasukkan sugesti. 4. Tahapan sugesti Jika dia sudah tidak berkedip, tidak menelan ludah, dan tidak menggeser tubbuhnya, saat itu berarti dia telah masuk dalam gelombang teta. Dan ini merupakan waktu yang tepat untuk memasukkan sugesti ( golden moment) Cegah anak tertidur. Begitu dia mulai mendengkur, minta dia menarik nafas dan segera masukkan sugesti. Gunakan sugesti yang bernada menenangkan, gunakan suara perut, dan tancapkan sugesti positif. Otak seseorang amatlah cerdas. Hanya saja

otak tidak mampu menerjemahkan kaya “ tidak “ atau “ jangan” sehingga sepertii fenomena perilaku babi hutan, yang jika didorong justru semakin mundur dan jika ditarik akan semakin maju. Misalnya, saat anak mengompol, anda berkta “ nak, jangan mengompol “ yang terjadi anak justru mengompol Gunakan kata yang membangung atau konstruktif. Misalnya “ saat kakimu terasa dingin dan ngin pipis, kamu akan seger bangun “ pastikan dia mengerti sugesti yang diberikan. Dalam tahap ini, sesungguhnya anada sedang berbicra dengan alam bawah sadar. Lakukan dengan cepat dan efektif. Jangan smpai anak tertidur atau masuk kegelombang delta, karena hypnosis akan menjadi sia-sia. 5. Tahapan post-hypnotic suggestions Tahapan ini adalah saat sugesti dimasukkan dan diharapkan akan menetp. Misalnya sebagai beriku :  “ Sayang, mulai saat ini ketika mama pegang bahu kananmu maka kamu akan gembira dan semangat “  “ Saat kamu melihat logo sekolahmu, kamu akan naik kelas “  “ Saat kamu melihat video gamemu, maka kamu akan merasa sangat bosan “  “ Mulai saat ini, ketika kamu melihat lambing warna putih dimeja belajarmu, maka kamu ingin sekli membuka buku pelajaran dan belajar “

DAFTAR PUSTAKA Sandy Macgregor, Piece ofMind, Mengaktifkan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar untuk Mencapai Tujuan, (Jakarta: Gramedia, 2006)

Related Documents

Alfa Arbutin
October 2019 29
Trabajo Alfa
June 2020 15
Alfa-w
October 2019 20
Modelos Alfa
November 2019 22
Darbepoetin Alfa
November 2019 10
Alfa Fetoproteina
November 2019 5

More Documents from "QUIMICO CLINICO WILLIANS SANCHEZ"

Cover Luar .docx
May 2020 13
Daftar Isi.docx
December 2019 11
Alfa Beta-1.docx
November 2019 18
Kata Pengantar Kpd.docx
November 2019 15
Diagram.docx
December 2019 12
Bab Ii Edit-1.docx
November 2019 12