Bab Ii Edit-1.docx

  • Uploaded by: Melisa Putri P
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Ii Edit-1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,932
  • Pages: 11
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Hypnosis merupakan metode yang sangat luas penggunaan dan aplikasinya didalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya diterapkan sebagai terapi penyembuhan penyakit fisik dan mental, metode ini juga digunakan dalam bidang hokum, kriminalitas, hiburan, bahkan dalam bidang manajemen dan pemasaran sekalipun. Pada dasarnya hypnosis sudah berkembang sejak 2600 tahun sebelum masehi. Akan tetapi hypnosis atau yang dalam praktiknya lebih dikenal dengan istilah hypnoterapi tetap masih saja terdengar awam di masyarakat. Salah satu manfaat hypnosis adalah seseorang dapat berkomunikasi dan menasehati seseorang dengan menggunakan sugesti kea lam bawah sadar manusia. Caranya adalah dengan menggiring orang tersebut agar mampu masuk ke gelombang alpha sehingga dia merasa tenang dan nyaman, lalu mengantuk. Kemudian dia menuju ke gelombang theta dan pada akhirnya sugesti positif. Saat itu, RAS (Recticular Activating System) terbuka dan mampu menyerap sugesti. Saat seseorang dalam kondisi tersadar, sebetulnya ia ada dalam gelombang betha. Saat itu kelemahan utamanya adalah memiliki resistensi yang tinggi sehingga sulit untuk menerima nasihat, apalagi sugesti Hypnosis merupakan kondisi seseorang dibawah pengaruh sugesti. Gelombang otaknya berada pada gelombang Alpha atau Theta, sehingga kondisinya relaks dan mudah ditanamkan sugesti oleh situasi yang berlangsung saat itu, misalnya film, pidato, nasihat, atau sugesti dan terapis. Hipnotis adalah kata penyandang seseorang. Dalam hal ini merupakan orang yang sedang melakukan terapi hypnosis. Sama halnya dengan kata sandang orang lainnya, seperti seorang pianis, violis, solois, mekanis, dan sebagainya, yang mendeskripsikan orang atau pelaku. Seperti halnya hypnosis, Hypnoparenting sebenarnya telah sejak lama dipraktikkan oleh masyarakat pada umumnya, tanpa kita sadari dan

1

mengetahui metodenya. Hypnoparenting dapat digunakan untuk memasukkan nasihat-nasihat yang menggunakan kekuatan alam bawah sadar sepenuhnya. Hypnoparenting secara keseluruhan mengikuti alur yang sama seperti sugestisugesti lainnya. Sugesti ini ditancapkan dialam bawah sadar anak sehingga dijamin akan sangat efektif hasilnya. Jika sugesti ditancapkan kea lam bawah sadar anak dalam kondisi prima, hasilnya akan lebih optimal. Hypnotherapy adalah seni berkomunikasi baik secara verbal maupun nonverbal untuk mensugesti seseorang menjadi lebih baik dengan cara membawanya ke frekuensi theta atau pikiran bawah sadar sehingga menjadi sangat sugestif ketika mendapat sugesti. Jadi kunci kesuksesan Hypnotherapy adalah

ketika

seorang

hypnotherapist

berhasil

membawa

frekuensi

gelombang otak seseorang pada frekuensi theta atau bisa disebut trance atau hypnotic state. Inilah zona pikiran bawah sadar yang angat sugestif menerima pesan apapun, baik itu pesan positif maupun negatif. Sehingga sangat berbahaya ketika sugesti negatif itu masuk ke pikiran bawah sadar anak dalam pergaulan sehari-hari karena itu bisa menjadi keyakinan bagi anak sampai ia dewasa.

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan hypnoparenting Sebelum menerapkan Hypnoparenting, sebagai orangtua harus memahami bahwa masalah pada anak sesungguhnya tidak pernah berdiri sendiri. Misalnya kesulitan belajar yang dialami anak terkait erat dengan fasilitas belajar, ketenangan lingkungan, dan perhatian orang tua terhadap pendidikan anak. Kondisi rumah tangga orangtua yang sering bertikai atau bentrok fisik juga memberikan kontribusi besar terhadap prestasi akademis anak yang rendah. Meskipun hypnoparenting terbukti dapat mengatasi masalah anak secara simultan dan efektif, kondisi optimal yang ingin dicapai bisa menjadi kontraproduktif jika kondisi lingkungan anak tidak diperbaiki. Perilaku anak bisa ditentukan oleh faktor endogen, yaitu faktor-faktor intrinsic yang datang dari dalam diri anak. Namun perilakunya juga terbentuk oleh faktor-faktor ekstrinsik yang berasal dari luar diri, seperti lingkungan

2

sekolah, orangtua, dan tata nilai agama. Dalam teori tabularasa juga dijelaskan bahwa seseorang lahir dengan membawa bakaat diri, misalnya rajin, penurut, dan pemarah. Akan tetapi harus diingat bahwa anak terlahir bak secarik kertas putih dimana lingkungan yang akan membentuknya (el Syakir, 2014)

2.3 Manfaat Hypnoparenting Hypnoparenting sangat aplikatif dalam kehidupan sehari-hari dengan struktur paradigm yang juga sistematis. Perbandingan pola pengasuhan Hypnoparenting dengan pola pengasuhan metode lain sebagai berikut : Metode

Efektivitas

Manfaat

Hasil

NonHypnoparen

-

Segera

-

Sesaat

-

Trauma

ting

-

Saat

-

Sporadis

-

Dendam

-

Kebencia n

Hypnoparenting

-

Lamban

-

Menetap

-

Prestasi

-

Berulang

-

Dahsyat

-

Cinta

kali -

kasih

Bertahap

Hypnoparenting merupakan metode yang dahsyat, perumpamaannya seperti

menasihati

tanpa

penolakan.

Nasihat

yang

disampaikan

menggunakan metode hypnosis bagaikan jalan tol, lebih efektif dan efisien dibandingkan cara-cara yang konvensional. Hypnotherapy digunakan sebagai healing,sehingga bisa digunakan untuk penyembuhan penyakit pikiran seperti trauma, phobia, depresi, paranoid, demam, kecanduan, kebiasaan buruk, malas, tidak percaya diri, pemalu, ngompol, latah, dan sebagainya. (el Syakir, 2014)

3

2.4 Hypnoparenting Pada Anak Latah A. Pengertian Latah Latah/la·tah/ a 1 menderita sakit saraf dengan suka meniru-niru perbuatan atau ucapan orang lain; 2 berlaku seperti orang gila (misalnya karena kematian orang yang dikasihi); 3 meniru-niru sikap, perbuatan, atau kebiasaan orang atau bangsa lain: kita jangan terhadap kebudayaan asing;- mulut mengeluarkan kata-kata yang tidak senonoh (karena marah dan sebagainya); (KBBI) B. Jenis – Jenis Latah 1. Ekolalia Ekolalia merupakan latah dengan mengulangi perkataan orang lain. Umumnya ekolalia terjadi karena sistem indera yang dimiliki terutama mata, mulut, dan telinganya mengalami gangguan. Orang yang memiliki latah jenis ini biasanya mengalami kesulitan untuk dikontrol. 2. Ekopraksia Hampir mirip dengan ekolalia, ekopraksia merupakan latah dengan meniru gerakan orang lain. Latah jenis ini seringkali dianggap sebagai kondisi yang lebih parah dari ekolalia. Sebab, dalam ekopraksia biasanya lebih melibatkan perilaku orang yang mengalami latah. Jika orang dengan latah jenis ini tidak diawasi dengan baik dan kondisi latahnya sudah sangat parah, maka tidak menutup kemungkinan bisa membahayakan nyawanya. Maka sebaiknya selalu dampingi jika ada anggota keluarga yang memang mengalami ekopraksia. 3. Koprolalia

4

Koprolalia merupakan kondisi di mana seseorang yang latah selalu mengucapkan kata-kata yang dianggap tabu atau kotor. Orang dengan latah jenis ini biasanya sangat terpengaruh oleh faktor lingkungan. Sebab, beberapa orang masih sering menjadikan latah koprolalia sebagai objek candaan. 4. Automatic obedience Meskipun namanya terlihat berbeda, namun kondisi ini bisa dibilang cukup berbahaya. Orang dengan kondisi automatic obedience biasanya melaksanakan perintah secara spontan yang disampaikan orang lain. Meskipun perintah yang diberikan berbahaya, bukan tidak mungkin dia akan tetap melakukan perintah tersebut. C. Ciri – ciri Anak Latah 1. Munculnya tiba-tiba 2. Cepat 3. Tidak beraturan 4. Gerakan atau ucapan yang terjadi di area tubuh yang sama atau kata yang sama 5. Terjadi berulang kali dalam 1 hari 6. Sudah terjadi menetap sekurang-kurangnya 1 tahun terus menerus 7. Kemunculan terjadinya di bawah usia 18 tahun serta bukanlah merupakan efek samping dari suatu penyakit tertentu atau bukan efek dari trauma pada otak D. Faktor Yang Mempengaruhi Anak Latah 1. Latah bisa disebabkan oleh pemberontakan. Pemberontakan ini terjadi biasanya terhadap diri sendiri dan berada pada alam bawah sadar seorang Anak (unconsciousness).

5

"Pemberontakan ini misalnya seseorang mengetahui bahwa dirinya latah dan ia tidak menyukainya, tapi kondisi ini tetap muncul tanpa bisa di kontrol," 2. Kecemasan juga bisa menjadi faktor penyebabnya. Anak yang latah biasanya memiliki kondisi kecemasan yang cukup tinggi. kecemasan

yang

seharusnya

dikeluarkan

tetapi

dibiarkan

menumpuk saat dikejutkan akan menjadi latah. 3. Faktor lingkungan bisa dibilang merupakan faktor habituasi. Bila seorang anak hidup bersama dengan orang yang latah dan pada dasarnya memang mudah dipengaruhi bisa sangat mudah tertular. "Perlu diingat, tidak menutup kemungkinan seseorang bisa memiliki lebih dari satu jenis latah," 4. Rasa senang yang diakibatkan oleh perilaku peniruan tersebut. Misal, saat anak meniru anak lainnya memukul-mukul meja, awalnya tanpa sadar anak melakukannya karena melihat temannya memukul-mukul meja, tapi lambat laun anak juga menemukan kesenangan dari kegiatan tersebut. Saat tangannya ikut bergerak. pukulannya mengeluarkan bunyi yang membuat anak senang dan bergembira. 5. Faktor perhatian pun bisa menjadi pemicu anak menjadi latah. Entah perhatian itu berbentuk pujian, tertawaan, atau hal-hal lain yang bisa menyenangkan anak. Misal, saat anak mencoba meniru perilaku kakaknya yang suka menggaruk-garuk kepala, orang tua atau orang lain yang menyaksikannya tertawa terpingkal-pingkal atau minimal menyunggingkan senyuman. Dengan tertawaan atau senyuman tadi anak merasa menjadi pusat perhatian, dan ia akan terus mempertahankan sikap peniruan tadi.

6

E. Hypnoparenting Pada Anak Latah 1. Syarat munculnya latah adalah adanya keterkejutan. Untuk mengurangi dan menyembuhkan latah, ia harus bisa menemukan ketenangan hidup. Misalnya, keluar dari rumah kalau orang tuanya kerap melakukan tekanan atau berganti bidang pekerjaan jika pekerjaannya itu membuatnya stres. 2. Untuk menyembuhkan si latah, lingkungan memang harus berempati. Ada penderita latah yang sembuh sendiri setelah berkeluarga dan hidup tenang. Selebihnya, penderita dianjurkan melakukan latihan relaksasi, meditasi, dan konsentrasi secara rutin. Kegiatan ini akan membantu penderita menuju kesembuhan. Dan, sering-seringlah melakukan aktivitas menyenangkan yang tidak membuat stres (Dr. Rinrin R. Khaltarina, Psi., M.Si.). 3. Terapi puasa cukup populer di Eropa maupun AS. Kabar gembira lain, hasil riset terakhir membuktikan puasa yang dijalankan secata tepat dan benar, bisa berfungsi sebagai terapi bagi penderita latah. Ini bersumber kepada fakta bakti bahwa pausa dapat membuat seseorang lebih mampu menguasai dan mengendalikan diri. 2.5 Hypnoparenting Pada Anak Phobia A. Pengertian Phobia Phobia merupakan munculnya rasa takut yang berlebihan akibat suatu trauma

atau

peristiwa

yang

membekas

di

benaknya

dan

mempengaruhi jiwanya. Pada balita phobia bahkan bisa muncul hanya karena hal-hal sepele. Seperti akibat melihat reaksi yang berlebihan dari orang-orang terdekatnya terhadap sesuatu. Misalkan, phobia pada kecoak. Phobia bisa juga akibat ketidaktahuan dan imajinasi yang berlebihan, terutama pada anak usia sekolah, di mana pada fase ini anak akan menyerap informasi sebanyak-banyaknya. Termasuk informasi yang

7

bersifat irasional yang tidak mampu dicernanya, yang pada akhirnya hanya menimbulkan phobia anak. Phobia merupakan kondisi yang sudah melampui batas kewajaran. Rasa takut yang berlebihan akan membentuk rasa rendah diri pada anak, yang pada akhirnya akan mempengaruhi perkembangan mentalnya. B. Jenis – Jenis Phobia 1. Phobia Spesifik Phobia terhadap suatu objek tertentu, seperti pada binatang, tempat tertutup, ketinggian, dan lain-lain. 2. Phobia Sosial Phobia yang muncul bila berada dikeramaian, takut menjadi pusat perhatian. 3. Phobia Komplek Phobia ini memunculkan phobia spesifik dan sosial secara bersamaan. Misalnya takut terhadap ketinggian dan ruang terbuka.

8

C. Hypnoparenting Pada Anak Phobia 1. Kenalkan anak pada sumber rasa takutnya Pada anak yang phobia hewan, misalnya, berikan informasi yang banyak tentang hewan tersebut. orangtua bisa menggunakan metode bercerita atau membacakan buku-buku mengenai hewan tersebut. 2. Latih anak untuk mengatasi rasa takutnya Misalkan pada anak yang phobia ketinggian atau sosial, maka yang harus anda lakukan adalah sering membawanya bersosialisasi. Atau melatihnya untuk berani pada ketinggian. Lakukanlah latihan itu secara bertahap. 3. Berikan dukungan penuh atas setiap usaha yang dilakukan anak Mengatasi rasa takut bukanlah persoalan mudah. Dukungan orang tua akan berarti banyak bagi kemajuan anaknya. 4. Ciptakan kondisi nyaman pada anak Rasa nyaman akan menimbulkan rasa aman pada anak. Perasaan ini merupakan energi yang luar biasa yang akan membantu anak untuk selalu berusaha mengatasi rasa takutnya. 5. Jangan menertawakan anak Sekonyol apapun phobia yang dialami anak, menertawakannya atau mengolok-olokkannya jelas bukan tindakan bijak. 6. Pastikan anak merasa dicintai Menyadari orangtua selalu ada untuknya dalam segala kondisi akan membantu anak keluar dari rasa takutnya. 7. Jangan bosan melakukannya Mendidik anak butuh waktu yang panjang.

9

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Hypnotherapy adalah seni berkomunikasi baik secara verbal maupun nonverbal untuk mensugesti seseorang menjadi lebih baik dengan cara membawanya ke frekuensi theta atau pikiran bawah sadar sehingga menjadi sangat sugestif ketika mendapat sugesti. Jadi kunci kesuksesan Hypnotherapy adalah

ketika

seorang

hypnotherapist

berhasil

membawa

frekuensi

gelombang otak seseorang pada frekuensi theta atau bisa disebut trance atau hypnotic state. Inilah zona pikiran bawah sadar yang angat sugestif menerima pesan apapun, baik itu pesan positif maupun negatif. Sehingga sangat berbahaya ketika sugesti negatif itu masuk ke pikiran bawah sadar anak dalam pergaulan sehari-hari karena itu bisa menjadi keyakinan bagi anak sampai ia dewasa. Hypnotherapy digunakan sebagai healing,sehingga bisa digunakan untuk penyembuhan penyakit pikiran seperti trauma, phobia, depresi, paranoid, demam, kecanduan, kebiasaan buruk, malas, tidak percaya diri, pemalu, ngompol, latah, dan sebagainya. 3.2 Saran Makalah ini kami buat untuk kelancaran proses belajar mengajar, maka dari itu kami mengharap berbagai kritik saran yang dapat kami jadikan sebagai bahan perbaikan makalah ini.

10

DAFTAR PUSTAKA

Bibliography el Syakir, S. (2014). Islamic Hypno Parenting Mendidik Anak Masa Kini ala Rosulullah. Jakarta: PT Kawan Pustaka.

Pratomo, D. Y. (2011). Hypnoparenting. jakarta: Noura Books. Tabloid Mom & Kiddie https://lifestyle.okezone.com/amp/2011/12/09/196/540350/kecil-kecil-kok-latah https://m.detik.com/health/ulasan-khas/d-2291465/latah-ada-bermacam-macamini-dia-jenisnya https://id.theasianparent.com/mengatasi-phobia-pada-anak-dan-balita/amp https://www.netmums.com/child/childhood-fears-and-phobias.amp http://www.parenting.co.id/usia-sekolah/fobia+pada+anak

11

Related Documents

Bab Ii
November 2019 85
Bab Ii
June 2020 49
Bab Ii
May 2020 47
Bab Ii
July 2020 48
Bab Ii
June 2020 44
Bab Ii
October 2019 82

More Documents from "Mohamad Shodikin"

Cover Luar .docx
May 2020 13
Daftar Isi.docx
December 2019 11
Alfa Beta-1.docx
November 2019 18
Kata Pengantar Kpd.docx
November 2019 15
Diagram.docx
December 2019 12
Bab Ii Edit-1.docx
November 2019 12