Album Mineral Optik.docx

  • Uploaded by: Alif Fikrak Zukhruf
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Album Mineral Optik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,209
  • Pages: 26
Album Mineral Optik 06:30 GEOLOGI 1 comment Dalam mempelajari mineral diperlukan sebuah mikroskop untuk mengamati sifat-sifat dari mineral, karena tidak dapat terlihat dengan mata telanjang. Sifat tersebut merupakaan sifat optik dari sebuah mineral. Mikroskop yang digunakan adalah mikroskop Polarisasi , yang pada prinsipnya sama dengan mikroskop yang biasaya dipergunakan dalam ilmu biologi ataupun kedokteran. Ciri khas dari mikroskop polarisasi menggunakan cahaya yang terbias/ dibelokkan, bukan cahaya terpantul. Secara umum bagian dari mikroskop ini terdiri tubus atas, tubus tengah dan tubus bawah yang memiliki fungsi masing – masing.

Gambar 2.1 Mikroskop polarisasi

A. Pengamatan Mikroskopik Nikol Sejajar Pengamatan mikroskop polarisasi tanpa nikol diartikan bahwa analisator tidak dipergunakan, sedang polarisator tetap dipasang pada tempatnya dengan arah getarannya sejajar dengan salah satu benang silang. Cahaya yang dipergunakan adalah cahaya terpolarisir dalam satu arah getar (satu bidang getar). Sifat-sifat optik yang dapat diamati dengan ortoskop tanpa nikol dibagi menjadi dua golongan sebagai berikut :  Ketembusan Cahaya Berdasar atas sifatnya terhadap cahaya, mineral dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu mineral yang tembus cahaya/transparent dan mineral tidak tembus cahaya /mineral opak.  Inklusi Pada kristal tertentu, selama proses kristalisasi sebagian material asing yang terkumpul pada permukaan bidang pertumbuhannya akan terperangkap dalam kristal, dan seterusnya menjadi bagian dari kristal tersebut. Material tersebut dapat berupa kristal yang lebih kecil dari mineral yang berbeda jenisnya, atau berupa kotoran/impurities padamagma, dapat juga berupa fluida baik cairan ataupun gas. Bidang batas antara inklusi dengan mineral yang mengungkungnya dapat bersifat seperti batas bidang kristal biasa.

a. Bentuk Secara umum bentuk mineral dapat dibagi menjadi tiga yaitu:  Euhedral yaitu Apabila kristal tersebut dibatasi oleh bidang kristalnya sendiri secara keseluruhan dan sangat jelas  Subhedral yaitu apabila kristal tersebut dibatasi oleh hanya sebagian bidang kristalnya sendiri.  Anhedral yaitu apabila kristal tersebut tidak dibatasi oleh bidang kristalnya sendiri secara keseluruhan. Parameter lain untuk menyatakan bentuk adalah jumlah dan perbandingan panjang bidang-bidang batas kristal, terutama untuk kristal-kristal yang euhedral. Istilah yang sering digunakan antara lain: prismatik,tabular, granular, lathlike, fibrous, foliated, radiated, dan sebagainya. Untuk kristal yang dalam pertumbuhannya terhalang oleh kristal yang lain atau juga terhalang magma yang kental, sering menghasilkan bentuk “incipient crystals”.  Belahan Belahan dalam sayatan mineral bisa terlihat dalam bentuk garis-garis yang teratur sepanjang bidang belahannya, di mana kenampakannya bisa sangat baik, baik, buruk atau tidak ada. Belahan merupakan sifat fisik yang tetap pada satu jenis mineral yang menunjukkan sifat khas dari struktur atom di dalamnya. • Belahan satu arah Pada mineral yang disayat tegak lurus atau miring terhadap arah bidang belahan , akan nampak sebagai garis lurus yang sejajar satu sama lain. • Belahan dua arah Pada mineral yang disayat sejajar sumbu C, akan nampak sebagai satu bidang belahan. Pada mineral yang disayat miring atau tegak lurus sumbu C, akan nampak dua belahan. • Belahan tiga arah Mineral yang mempunyai belahan tiga arah, akan menampakkan belahan dua arah disetiap jenis sayatan. • Pecahan Pecahan atau fracture adalah kecenderungan dari suatu mineral untuk pecah dengan cara tertentu yang tidak dikontrol oleh struktur atom seperti halnya belahan. • Indeks Bias dan Relief Relief adalah ekspresi dari cahaya yang keluar dari suatu media kemudian masuk ke dalam media yang lain yang mempunyai harga indeks bias yang berbeda, sehingga cahaya tersebut mengalami pembiasan pada batas konak kedua media tersebut. Semakin besar perbedaan harga indeks bias antara kedua media, maka semakin jelas bidang batas antara keduanya. Sebaliknya semakin kecil perbedaan harga indeks bias, maka kenampakan bidang batas antar mineral akan semakinkabur. Untuk mempermudah pengamatan relief di bawah ortoskop, maka sayatan mineral/batuan dilekatkan pada kaca dengan menggunakan media balsam kanada yang mempunyai relief nol (sebagai standar)dengan n = 1.537 B. Pengamatan Mikroskopik Nikol Bersilang Pengamatan ortoskopik nikol bersilang (crossed polarized light) dimaksudkan bahwa dalam pengamatannya digunakan analisator bersilangan dengan polarisator (sinar diserap dalam dua arah yang salingtegak lurus). Sifat yang dapat diamati adalah sifat optik yang berhubungan dengan kedudukan dan jumlah sumbu optik. Sifat optik yang diamati antara lain gelapan, kembaran, optic sigan serta warna interferensinya.

a. Gelapan Pada pengamatan nikol bersilang, gelapan (keadaan di mana mineral gelap maksimal) dapat terjadi karena tidak ada cahaya yang diteruskan oleh analisator hingga mata pengamat. Pada zat anisotropic syarat terjadinya gelapan adalah kedudukan sumbu sinar berimpit dengan arah getar polarisator dan atau analisator. Sebaliknya kedudukan terang maksimal (warna interferensi maksimal) terjadi pada saat sumbu sinar membuat sudut 450 terhadap arah getar PP dan AA. • Gelapan sejajar atau pararel Kedudukan gelapan di mana sumbu panjang Kristal (sumbu c) sejajar dengan arah getar PP dan atau AA. Sehingga dapat dikatakan sumbu optic berimpit dengan sumbu kristalografi. • Gelapan miring Kedudukan gelapan di mana sumbu panjang Kristal (sumbu c) menyudut terhadap arah getar PP dan atau AA. Sehingga dapat dikatakan sumbu optic menyudut terhadap sumbu kristalografi. • Gelapan bergelombang Terjadi pada mineral yang mengalami tegangan atau distorsi sehingga orientasi sebagian kisi Kristal mengalami perubahan berangsur dan kedudukan gelapan masing-masing bagian agak berbeda. • Gelapan bintik atau mottled extinction Umumnya terjadi pada mineral silikat berlapis (mika), hal ini terjadi karena perubahan orientasi kisi kristal secara local, sehingga tidak seluruh bagian Kristal sumbu sinarnya beorientasi sama. b. Kembaran Selama pertumbuhan kristal atau pada kondisi tekanan dan temperatur tinggi, dua atau lebih kristal intergrown dapat terbentuk secara simetri. Kembaran hanya dapat diamati pada nikol bersilang karena kedudukan kisi pada dua lembar kembaran yang berdampingan saling berlawanan, sehingga kedudukan gelapan dan warna interferensi maksimalnya berlainan. Secara genesa, kembaran dapat terbentuk dalam tiga proses yang berbeda yaitu kembaran tumbuh, transformasi, dandeformasi. • Kembaran tumbuh atau Growth Twins Kembaran ini terbentuk bersamaan pada saat kristalisasi atau pertumbuhan kristal, di mana dua unit kristal berbagi dan tumbuh dari satu kisi yang sama dengan orientasi berlawanan. Jenis kembaran ini terbagi atas kembaran kontak dan kembaran penetrasi. • Kembaran transformasi Kembaran ini dapat terjadi karena kristal mengalamit ransformasi karena perubahan P dan T terutama karena perubahan T. Hal ini hanya dapat terjadi pada kristal yang mempunyai struktur dan simetri yang berbeda pada kondisi P dan T yang berbeda. Pada saat P&T berubah, bagian tertentu dari kristal ada yang stabil ada yang mengalami perubahan orientasi kisi, sehingga terjadi perbedaan orientasi pada bagian berbeda dari kristal. • Kembaran Deformasi atau Deformation Twins Kembaran ini terjadi setelah kristalisasi, pada saat kristal telah padat. Karena deformasi (perubahan P) atom pada kristal dapat terdorong dari posisi semula. Apabila perubahan posisi ini terjadi pada susunan yang simetri, akan menghasilkan kembaran. Contoh kembaran jenis ini adalah polisintetik pada kalsit.

 Optic Sign Tanda rentang optik adalah istilah untuk menunjukkan hubungan antara sumbu kristalografi (terutama arah memanjangnya kristal) dengan sumbu sinar cepat (x) dan lambat (z). Jenis tanda rentang optik yaitu : • Length slow (+) = sumbu c berimpit /menyudut lancip dengan arah getar sinar lambat (sumbu z). Keadaan ini dinamakan Addisi yaitu penambahan orde warna interferensi pada saat kompensator digunakan. • Length fast (-) = sumbu c berimpit/menyudut lancip dengan arah getar sinar cepat (sumbu x). Keadaan ini dinamakan Substraksi yaitu pengurangan orde warna interferensi pada saat kompensator digunakan.  Warna Interferensi Warna interferensi adalah sifat optik yang sangat penting. Pada posisi sumbu sinar sembarang terhadap arah getar polarisatorinilah, komponen sinar lambat dan cepat tidak diserap oleh analisator,sehingga dapat diteruskan hingga mata pengamat. Karena perbedaan kecepatan rambat sinar cepat dan lambat inilah, maka terjadi yang disebut sebagai beda fase atau retardasi. Warna interferensi dapat ditentukan dengan memutar meja objek yang terdapat sayatan mineral hingga diperoleh terang maksimal. Warna terang tersebut dicocokkan dengan tabel interferensi Michel – Levy Chart. C Sifat Optik Mineral

1.

OLIVINE

FORSTERITE ((Mg, Fe)2SiO4)

Sifat Optis Warna absorbsi : Tidak berwarna Bentuk : Kristal euhedral sampai anhedral Relief : Tinggi Pleokroisme : Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : Fracture yang tidak teratur umum. Bias rangkap : Kuat, teratas orde ke II Kembaran : -

Sudut pemadaman : Paralel Orientasi optis : Length slow Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Positif Keterangan : Forsterite juga ditemukan dalam banyak meteorit besi-nikel. Bukan hanya sebagai butir kristal kecil tapi signifikan sebagai ukuran kadang menduduki lebih dari 50% dari volume meteorit. OLIVINE ((Mg,Fe)2 SiO4)

Sifat Optis Warna absorbsi : Tidak berwarna-warna Bentuk : Anhedral dengan bentuk poligonal dan berupa fenokris Relief : Tinggi Pleokroisme : Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : paralel tidak sempurna (010), pecahan tidak teratur Bias rangkap : Kuat,orde – II paling atas Kembaran : kadang-kadang dijumpai Sudut pemadaman : Paralel Orientasi optis : Length slow Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Positif dan negatif Keterangan : Mineral yang sering membuat kekeliruan dengan olivine adalah diopside, tetapi diopside mempunyai belahan yang baik, sudut pemadaman yang miring, dan kadang-kadang bias rangkap lemah. Sedangkan olivine yang kaya oksida besi dinamakan Hyalosideri terdiri dari 50% Fe2 SiO4 Biasanya olivin terubah menjadi antigori dan magnetik sekunder pda bagian pecahan. Olivine mineral yang umum dalam batuan beku mafik-ultramafik, seperti basa nitedunite dan peridotite. FAYALITE ((Fe, Mg)2SiO4)

Sifat Optis Warna absorbsi : Tidak berwarna sampai kekuningan atau netral Bentuk : Euhedral, Kristal anhedral Relief : Sangat tinggi Pleokroisme : Lemah Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : paralel tidak sempurna dalam satu arah (010) Bias rangkap : Kuat Kembaran : Sudut pemadaman : Paralel Orientasi optis : Length slow Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Negatif Keterangan : Fayalite juga ditemukan banyak besi-nikel dalam meteorit, bukan hanya sebagai butiran kecil tetapi sebagai kristal besar kadang-kadang menduduki lebih dari 50% dari volume meteorit. MONTICELLITE (CaMgSiO4)

Sifat Optis Warna absorbsi : Tidak berwarna Bentuk : Granular, berupa kristal anhedral-subhedral dan prismatic panjang Relief : Agak Tinggi Pleokroisme : Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : Paralel tidak sempurna (010), pecahan tidak teratur Bias rangkap : Sedang merah orde -I Kembaran : Kadang-kadang dijumpai

Sudut pemadaman : Paralel Orientasi optis : Length slow Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Negatif Keterangan : Monticellita adalah mineral yang agak sulit dikenal karena tidak mempunyai sifat yang jelas, mempunyai forster dan olivine tetapi mempunyai bias rangkap lemah daripada lainnya, merupakan mineral ciri metamorf kotak dari batugamping dan dolomite tetapi kadang-kadang juga didapatkan dalam batuan beku seperti : alnoiteplizenit dan nepheline basah. 2. PYROXENE a. ORTHOPYROXENE ESTANTITE (MgSiO3)

Sifat Optis Warna absorbsi : Tidak berwarna sampai netral Bentuk : Kristal prismatic. Inklusi-inklusi umum dan menghasilkan struktur schiler. Relief : Tinggi Pleokroisme : Lemah, kehijauan sampai kemerah-mudaan Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : Paralel (110),(010),(100) Bias rangkap : Agak lemah, kuning sampai merah orde -I Kembaran : Sudut pemadaman : Paralel Orientasi optis : Length slow Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Negatif Keterangan : Enstatite lebih umum terbentuk pada batuan beku jika bukan untuk kelimpahan besi di sebagian besar magma. HYIPERSTHENE ((Mg,Fe)SiO3)

Sifat Optis Warna absorbsi : Netral-hijau muda/merah muda Bentuk : Kristal subhedral prismatik Relief : Tinggi Pleokroisme : Lemah, kehijauan sampai kemerah-mudaan Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : Paralel (110),(010),(100) Bias rangkap : Agak lemah, kuning sampai merah orde -I Kembaran : Sudut pemadaman : Paralel Orientasi optis : Length slow Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Negatif Keterangan : Hyipersthene menyerupai beberapa macam andalusite, tetapi andalus lenght-fast hyipersthene didapatkan dalam batuan beku, ciri utama dari norite hypersthene. 2. CHLYNOPYROXENE

AUGITE (Ca(Mg,Fe)(SiO3)2(Al2Fe)2O3)

Sifat Optis Warna absorbsi : Hampir tidak berwarna, netral coklat kehijauan muda atau keunguan muda Bentuk : Kristal prismatik pendek Relief : Tinggi Pleokroisme : Tidak ada sampai lemah Indeks bias : n mineral > n. K-balsam

Belahan : (110), dalam dua arah pada sudut 87 dan 93 .satu arah dalam sayatan loditudinal pararel Bias rangkap : Sedang kira-kira ditengah orde-II Kembaran : Umum, polisintetik, kombinasi polisintetik yang dikenal sebagai struktur herring bone Sudut pemadaman : Bervariasi dari 36 sampai 45 (C^X) Orientasi optis : Length fast kadang-kadang length slow Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Positif Keterangan : Augite sulit dibedakan dari diopside, tetapi diopside mempunyai sudut pemadaman yang kecil dan warna yang terang. Augite teralterasi menjadi hornblende yang terbentuk pada tahap magmatik akhir dan uratile atau tremoliteactinolite sekunder yang terbentuk oleh alterasi hidrothermal. Augite yang umum dalam batuan beku sub-silisik seperti Auganite, Basalt, Gabbro. Limburgite dan Peridotite. DIOPSITE (CaMgSi2O6)

Sifat Optis Warna absorbsi : Tidak berwarna atau netral Bentuk : Kristal subhedral Relief : Tinggi Pleokroisme : Lemah Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : Dalam dua arah (110) pada sudut 87o dan 93o Bias rangkap : Sedang, bervariasi dari yang terbawah sampai yang teratas orde ke II Kembaran : Polisintetik Sudut pemadaman : Bervariasi dari 37o sampai 44o (C^Z) Orientasi optis : Slower ray Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Positif Keterangan : Spesimen mineral Diopside bisa sangat mencolok dalam penampilan, dan menarik bagi kolektor mineral. PIGEONITE ((Mg,Fe2+,Ca)2Si2O6)

Sifat Optis Warna absorbsi : Tidak berwarna atau netral Bentuk : Kristal anbhedral Relief : Tinggi Pleokroisme : Lemah Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : Dalam dua arah (110) pada sudut 87o dan 93o Bias rangkap : Sedang, bervariasi dari yang terbawah sampai yang teratas orde ke II Kembaran : Polisintetik Sudut pemadaman : Bervariasi dari 22o sampai 45o Orientasi optis : Slower ray Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Positif Keterangan : Pigeonite ditemukan sebagai fenokris di batuan vulkanik di Bumi dan sebagai kristal di meteorit dari Mars dan Bulan. Dalam perlahan didinginkan batuan beku intrusif, pigeonit jarang diawetkan, namun bukti tekstur breakdown untuk Orthopyroxene ditambah Augite dapat hadir, seperti yang ditunjukkan pada gambar mikroskopis yang menyertainya. AEGIRINE (NaFe(SiO3)2)

Sifat optis Warna absorsi : Hijau,kuning kecoklatan Bentuk : Kristal prismatik Relief : Tinggi Pleokroisme : Kuat,hijau tua,hijau muda,kuning Indeks bias : n.mineral > n.k balsam

Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 870 dan 930 Bias rangkap : Kuat sampai sangat kuat,orde ketiga, atau orde-IV Kembaran : Sudut Pemadaman : Dalam sayatan longitudinal sangat kecil (20-100) Orientasi optis : Length Fast Tanda optis : Negatif Keterangan : Aegirine menyerupai beberapa Amphibole, tetapi dibedakan dengan sudut pemadaman yang kecil dan Length Fast. Acmite adalah piroksen yang erat hubungannya dengan Aegirine, perbedaanya dari warnanya yang coklat. Merupakan ciri dari batunan beku yang kaya soda seperti Nepheline Syenite, Phonolite, Trachite, Soda Granite. Sering kali terdapat sebagai Overgrouth dengan kristal Aegirine-augite. HEDENBERGITE (FeCaSi2O6)

Sifat Optis Warna absorbsi : Netral sampai kehijauan Bentuk : Columnar aggregate Relief : Sangat tinggi Pleokroisme : Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 87o dan 93o Bias rangkap : Sedang, ungu orde pertama Kembaran : Sudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal kira-kira 42o Orientasi optis : Faster ray Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Positif Keterangan : Hedenbergite walaupun biasanya lebih gelap dari pada batu permata sepupunya Diopside, masih bisa menjadi spesimen mineral yang indah. Dari hijau gelap ke warna hitam bisa stricking dengan kilau terang yang ditemukan pada beberapa spesimen. Meskipun ini bukan merupakan mineral jarang, kristal baik Hedenbergite yang langka dan spesimen yang menunjukkan kristal yang bagus, baik warna dan kilap dihargai. JADEITE (NaAl(SiO3)2)

Sifat optis Warna absorsi : Tidak berwarna sampai hijau Bentuk : Granular sampai columnar atau fibrous Relief : Agak tinggi Pleokroisme : Bervariasi Indeks bias : n.mineral > n.k-balsam Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 87ᵒ dan 93ᵒ Bias rangkap : Sedang, orde-ll Kembaran : kadang-kadang didapatkan Sudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal bervariasi dari 30ᵒ sampai 40ᵒ Orientasi optis : Length slow Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Negatif Keterangan : Jadite dibedakan dari nephrite dengan sudut pemadaman yang besar dan indeks bias yang lebih besar. Dari Diopside dengan sudut pemadaman yang kecil dan columnar. Jadite teralterasi menjadi Termiliteactinolite dan hanya terdapat pada batuan Jadite (jadeitite). AEGERIN-AUGITE ((Na,Ca)(Fe3+,Fe2+,Mg,Al)Si2O6)

Sifat Optis Warna absorbsi : Hijau Bentuk : Kristal euhedral prismatic pendek Relief : Tinggi Pleokroisme : Sedang, kuning hijau sampai kehijauan Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : Dalam dua arah (1100 pada sudut 87o dan 93o) Bias rangkap : Teratas sampai di tengah orde ke II

Kembaran : Umum Sudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal kira-kira dari -15o sampai -36o Orientasi optis : Lenght fast Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Positif atau negatif Keterangan : Dilihat dalam cahaya terpolarisasi-bidang dari cokelat kemerahan dellaventuraite (OPTK) sebagai pertumbuhan berlebih pada ungu-abu aegirine-augit (AE-AG) dalam matriks bulat kuarsa (QZ) dengan minor bulat (lega tinggi) butir Apatite.

WOLLASTONITE

Sifat Optis Warna absorbsi : Tidak berwarna Bentuk : Columnar atau fibrous aggregate Relief : Tinggi Pleokroisme : Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : Pararel yang sempurna dengan (100), pararel yang kurang sempurna dengan (001) dan (102), dan yang tidak sempurna (101) dan (101) Bias rangkap : Agak lemah, ordenya pertama Kembaran : Kadang-kadang ada Sudut pemadaman : Orientasi optis : Length slow atau length fast Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Negatif Keterangan : Beberapa sifat yang membuat Wollastonite begitu berguna adalah kecerahan tinggi dan putih, kelembaban rendah dan penyerapan minyak, dan konten volatil rendah. Wollastonite digunakan terutama di keramik, produk gesekan (rem dan kopling), metalmaking, cat filler, dan plastik. 3. AMPHIBOLES HORNBLENDE (Ca2(Mg,Fe,Al)5(OH)2(Si,Al)4(O11) 2)

Sifat optis Warna absorbsi : Hijau atau coklat Bentuk : Kristal prismatik Relief : Agak tinggi Pleokroisme : Kuat Indeks bias : n.mineral > n.k-balsam Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 56ᵒ dan 124ᵒ Bias rangkap : Sedang, ditengah orede kedua Kembaran : Agak umum Sudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal bervariasi dari 12ᵒ sampai 30ᵒ Orientasi optis : Length slow Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Negatif Keterangan : Hornblende berbeda dari augite dalam belahan, pleokronisme dan sudut pemadaman. Hornlende coklat menyerupai biotite mempunyai belahan yang baik (satu arah) dan paralel sudut pemadamannya. Hornblende sangat umum didapatkan dan merupakan mineral yang tersebar luas dalam berbagai tipe batuan beku, juga dalam schist, gneiss dan amphibole. LAMPROBOLITE ((Ca,Mg,Fe,Al) SiO2)

Sifat Optis Warna absorbsi : Kuning sampai coklat, seringkali dengan batas opak Bentuk : Kristal euhedral prismatik pendek Relief : Tinggi Pleokroisme : Agak kuat Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 56o dan 124o Bias rangkap : Agak kuat sampai sangat kuat, orde III

Kembaran : Tidak nampak Sudut pemadaman : Bervariasi dari 0o – 120 (simetris) Orientasi optis : Length slow Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Negatif Keterangan : Lamprobolite dibedakan dari hornblende coklat dengan sudut pemadaman yang kecil dan bias rangkap kuat. Kaerstutite adalah titaniuam amphibolites yang berhubungan dengan lamprobolite. Terdapat dalam batuan vulkanik seperti andesite, auganite, basalt, basanite dan berhubungan dengan tuff. NEPHRITE {Ca2 (Mg, Fe)5 (OH)2Si8O22}

Sifat Optis Warna absorbsi : Tidak berwarna sampai abu-abu Bentuk : Fibrous sampai fibro lamellar aggregate, kristal prismatic tidak sempurna Relief : Tinggi Pleokroisme : Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : Menyerupai termolite actinolite tetapi jarang yang jelas Bias rangkap : Sedang, dari abu-abu orde pertama sampai warna cerah di tengah orde kedua Kembaran : Kadang-kadang dijumpai Sudut pemadaman : Bervariasi dari pararel sampai yang maksimum 10o – 200 (simetris) Orientasi optis : Length slow Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Negatif Keterangan : Apabila dipanaskan mengeluarkan air yang menunjukkan bahwa ia terbentuk dalam suasana hidro (perhatikan adanya gugusan OH) atau dikenal sebagai Amphibole. ANTHOPHYLLITE (Mg,Fe)7(OH)2(Si4O11)2

Sifat Optis Warna absorbsi : Tidak berwarna atau warna muda Bentuk : Kristal prismatik panjang dan columnar sampai fibrous Relief : Tinggi Pleokroisme : Lemah Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 54ᵒ dan 126ᵒ. Umum. Bias rangkap : Sedang, teratas sampai terbawah orde-ll Kembaran : Tidak ada Sudut pemadaman : Paralel / simetris Orientasi optis : Length slow Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Positif dan negatif Keterangan : Menyerupai Tremolite-actinolit dan Cummingtonite, tetapi dapat dibedakan dari sudut pemadamnya yang paralel. Terakterasi menjadi talc dan sebagian yang terbentuk yang terbentu disebut hidrus anthopylite. Anthipylite adalah ciri batuan metamorf dan mineral sekunder dalam peridotit dan dunite. TREMOLITE ACTINOLITE (Ca2(Mg Fe)3(OH)2(SiO4O11)2)

Sifat Optis Warna absorbsi : Tidak berwarna sampai hijau muda Bentuk : Kristal prismatik panjang dan columnar sampai fibrous Relief : Tinggi Pleokroisme : Lemah Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : (110) dalam dua arah dalam sudut 56ᵒ dan 124ᵒ pararel dengan panjang Bias rangkap : Kuat,orde – II paling atas

Kembaran : Sedang sampai agak kuat. Orde ll Sudut pemadaman : Dalam sayatan Longitudinal bervariasi dari 10ᵒ sampai 20ᵒ (pararel-simetri) Orientasi optis : Length slow Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Negatif Keterangan : Tremolith merupakan amphibole yang tidak berwarna, edenite menyerupai tremolite tetapi mempunyai sudut pemandaman yang besar. Tremolit actinolite teralterasi menjadi talc. Tremolite-actionolite terdapat dalam metamorf kontak scist dan gneiss dan batugamping metamorf, juga didapatkan sebagai pengganti pyroxene dalam batuan beku. CUMMINGTONITE (Mg,Fe)7(OH)2(Si4O11)2

Sifat Optis Warna absorbsi : Tidak berwarna sampai hijau muda Bentuk : Kristal prismatik panjang dan columnar sampai fibrous Relief : Agak tinggi Pleokroisme : Lemah Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 56o – 124o. Paralel dengan panjang Bias rangkap : Sedang sampai agak kuat, terbawah atau ditengah orde kedua Kembaran : Polisentrik Sudut pemadaman : Dalaam sayatan langitudinal bervariasi dari 15o – 20o Orientasi optis : Length slow Sumbu optis : Dua(biaxial) Tanda optis : Positif Keterangan : Cummingtonite kadang mempunyai grunerite, tetapi cummingtonite mempunyai sudut pemadaman yang lebih besar dan indeks bias yang lebih kecil dan tanda optisnya yang positif. Dibedakan dengan tremolite dari tanda optisnya yang positif dan dibedakan dengan anthophyllite dari sudut pemadamannya yang miring. Umum dijumpai pada batuan metamorf. GRUNERITE (Fe7Si8O22(OH)2)

Sifat Optis Warna absorbsi : Tidak berwarna Bentuk : Columnar sampai fibrous aggregate Relief : Agak tinggi Pleokroisme : Lemah Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : Dalam dua arah (110) pada sudut 56o dan 124o. Pararel dan panjang Bias rangkap : Agak kuat Kembaran : Kadang polisintetik Sudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal bervariasi dari 10o – 150 Orientasi optis : Length slow Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Negatif Keterangan : Ini adalah endmember besi dari seri grunerite-cummingtonite. Membentuk sebagai berserat, columnar atau agregat kristal besar. Kristal monoklin prismatik. Kilapnya adalah kaca sampai mutiara dengan warna mulai dari hijau, coklat ke abu-abu gelap. 4. BIOTITE (K2(Mg,Fe)2(OH)2(AlSi3O10)

Sifat Optis Warna absorbsi : Cokelat kekuning-kemerahan cokelat, hijau zaitun Bentuk : Kristal euhedral, tabular lamenar dan agak melengkung Relief : Sedang Pleokroisme : Lemah Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : Sempurna dalam satu arah (001) Bias rangkap : Kuat merah ,orde II

Kembaran : Kadang-kadang ada Sudut pemadaman : Pararel dengan belahan 3ᵒ Orientasi optis : Length slow Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Negatif Keterangan : Biotite dibedakan dengan Phlogopite dengan warna gelap dan sudut aborsi kuat. Dari Hornblende cokelat umum dibedakan dengan sudut pemadaman yang kecil dan perbedaan belahan. Biotite sering teralterasi menjadi Chlorite, juga menjadi Vermiculitte. Biotite mineral yang tersebar luas dan umum terdapat dalam batuan beku hampir seluruh tipe, juga dalam Schist dan Gneiss dan zona metamorf kontak. Biotite umum dalam sediment detrital. 5. PLAGIOCLASE ANORTHITE (CaAl2Si2O8)

Sifat Optis Warna absorbsi : Tidak berwarna Bentuk : Kristal euhedral sampai anhedral Relief : Rendah Pleokroisme : Lemah Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : (001) sempurna (010), kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna Bias rangkap : Lemah abu-abu ,orde I Kembaran : Albit Kalsbad, dan Kalsbad-Albit Sudut pemadaman : Kembar albit bervariasi, tergantung dari jenis plagioclasnya Orientasi optis : Length slow Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Positif Keterangan : Anorthite dibedakan dari plagioclase lainnya oleh sudut pemdaman index bias. Anorthite di dapatkan dalam endapan metamorf kontak dan lava. BYTOWNITE (Ca(70-90%))(Na(30-10%))(Al, Si)AlSi2O8)

Sifat Optis Warna absorbsi : Tidak berwarna Bentuk : Kristal subhedral sampai anhedral Relief : Sedang Pleokroisme : Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna Bias rangkap : Lemah abu-abu ,orde I Kembaran : Albit Kalsbad, dan Kalsbad-Albit Sudut pemadaman : Kembar albit bervariasi, tergantung dari jenis plagioclasnya Orientasi optis : Length slow Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Positif Keterangan : Bytownite dibedakan dari plagioklas lainya oleh sudut pemadaman dan indeks bias. Bytownite umunya terdapat dalam gabro, anorthosite atau basalt. LABRADORITE (Ca(50-70%))(Na(50-30%))(Al, Si)AlSi2O8)

Sifat Optis Warna absorbsi : Tidak berwarna Bentuk : Kristal euhedral sampai anhedral Relief : Rendah Pleokroisme : -

Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna Bias rangkap : Lemah abu-abu atau putih orde ke I Kembaran : Albite Sudut pemadaman : Kembar albit bervariasi dari 27,5o sampai 39o. Pada (001) = -7o – (-1vo pada (010) = -16o –(-29o) Orientasi optis : Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Positif Keterangan : Labradorite dibedakan dari plagioclase lainya oleh sudut pemadaman maksimum kembar albite dan indeks bias. Labradorit adalah minertal yang sangat umum dalam batuan beku subsilicic seperti augenit, basalt, gabro dan olivine gabro, juga terdapat dalam batuan metamorf. ANDESINE (Na(70-50%))(Ca(30-50%))(Al, Si)AlSi2O8)

Sifat Optis Warna absorbsi : Tidak berwarna Bentuk : Kristal euhedral sampai anhedral Relief : Rendah Pleokroisme : Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna Bias rangkap : Lemah abu-abu atau putih, orde ke I Kembaran : Albite, sudut sayatan rhombic bervariasi dari +3o sampai -2o dalam andesine Sudut pemadaman : Kembar albit bervariasi dari 13o sampai 27,5o. Pada (001) = 0o – (-7o), pada (010) = 0o – (16o) Orientasi optis : Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Positif Keterangan : Andesine hanya konstituen minor di kebanyakan granite dan syenites. Tapi apakah feldspar yang dominan dalam batuan tertentu yang disebut andesite. Hal ini juga ditemukan di beberapa batuan metamorf sebagai konstituen minor. OLIGOCLASE (Na(90-70%))(Ca(10-30%))(Al, Si)AlSi2O8) Sifat Optis Warna absorbsi : Tidak berwarna Bentuk : Kristal euhedral, subhedral dan anhedral Relief : Rendah Pleokroisme : Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna Bias rangkap : Lemah atau agak lemah, abu-abu atau putih orde ke I Kembaran : Albite

Sudut pemadaman : Kembar albit bervariasi dari 0o sampai 12 o. Pada (001) = 0o – 3o, pada (010) = 0o – (+15o) Orientasi optis : Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Positif atau negatif Keterangan : Oligoclase terdapatnya sangat umum dalam batuan beku persilicic seperti granite, rhyolite, syanite, trachite, dan batuan beku lainya, kadang-kadang di dapatkan dalam granite pegmatite dan batuan metamorf. ALBITE (NaAlSi3O8)

Sifat Optis Warna absorbsi : Tidak berwarna Bentuk : Plate atau lath-shaped, jarang dalam fenokris. Mungkin intergrowth dengan microcline Relief : Rendah Pleokroisme : Indeks bias : n mineral < n. K-balsam Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna Bias rangkap : Agak lemah, kuning muda, orde ke I Kembaran : Polisintetik sesuai dengan albite, jarang tidak ada. Yang sesuai dengan Carlsbad atau kombinasinya, percline. Sudut pemadaman : Sesuai dengan kembar albit bervariasi dari 12o sampai 19o, yang pararel dengan (001) = 3o – 5o, pada (010) = 15o – 20o Orientasi optis : Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Positif Keterangan : Albite terdapat dalam granite, granite pegmatite, vein dan batuan metamorf. 6. ALKALI – FELDSPAR ORTHOCLASE ((K,Na)AlSi3O8)

Sifat Optis Warna absorbsi : Tidak berwarna tetapi berkabut Bentuk : Fenokris kristal subhedral sampai anhedral Relief : Rendah Pleokroisme : Lemah Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : Pararel yang sempurna dengan (001) pararel yang kurang sempurna (010), dan (110) tidak sempurna Bias rangkap : Lemah abu-abu, orde I Kembaran : Kalsbad Sudut pemadaman : Pararel pada (001), (010) dari 5ᵒ sampai 12ᵒ Orientasi optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Negatif Keterangan : Ortoclase mineral yang tersebar luas. Dalam Spherulitic obsidian dan rhyolite seringkali intergrouth dengan cristobalite atau quartz juga dalam endapan detrital, batupasir arkose. ANORTHOCLASE ((Na,K)AlSiO8)

Sifat Optis Warna absorbsi : Tidak berwarna Bentuk : Fenokris, kristal subhedral Relief : Rendah Pleokroisme : Indeks bias : n mineral < n. K-balsam Belahan : Paralel yang sempurna dengan (010), paralel yang sempurna dengan (010) Bias rangkap : Lemah, abu-abu dan putih orde-I

Kembaran : Polisintetik Sudut pemadaman : Pada (001) + 1o – 40 pada (010) + 4o – 10o Orientasi optis : Dua (biaxial) Sumbu optis : Tanda optis : Negatif Keterangan : Anorthoclase dapat dibedakan dari feldspar lainnya oleh sudut sumbu optik kira-kira 50o (sanidine di bawahnya dan yang lain di atasnya). Ciri lainnya adalah terdapat pada batuan beku yang kaya soda, kadang didapatkan dalam pegmatite. SANIDINE ((K,Na) AlSi3O8)

Sifat Optis Warna absorbsi : Tidak berwarna Bentuk : Fenokris Relief : Rendah Pleokroisme : Lemah Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : pararel yang sempurna (010), dan (110) kurang sempurna Bias rangkap : Lemah abu-abu, orde I Kembaran : Kalsbad Sudut pemadaman : Pararel pada (001), (010) dari 5ᵒ sampai 12ᵒ Orientasi optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Negatif Keterangan : Sanidine dibedakan dari orthoclas dari sudut sumbu yang kecil dan pada beberapa keadaan oleh perbedaan orientasi, sering berkabut dengan sanidine bersih.

MICROCLINE (KalSi3O5)

Sifat Optis Warna absorbsi : Tidak berwarna, tetapi berkabut Bentuk : Kristal subhedral sampai anhedral Relief : Rendah Pleokroisme : Indeks bias : n mineral < n. K-balsam Belahan : Paralel yang sempurna dengan (001). Paralel yang kurang sempurna dengan (010), paralel yang tidak sempurna dengan (110) dan (110) Bias rangkap : Lemah, abu-abu dan putih orde-I Kembaran : Polisintetik, dalam dua arah (albit dan periklin) Sudut pemadaman : Pada (001) = + 5o Orientasi optis : Length Fast Sumbu optis : Tanda optis : Negatif Keterangan : Albite umumnya intergrowth dengan microcline, dikenal dengan perthite. Microcline dibedakan dari orthoclase oleh kembaran polisintetik dan dari anorthoclase dan albite oleh sudut pemadaman 15o pada (001). Microcline terdapat dalam granite, syenite dan gneiss. 7. MUSCOVITE (KAl2(OH)2(AlSi3O10)

Sifat Optis Warna absorbsi : Tidak berwarna sampai hijau muda Bentuk : Kristal tabular atau scaly Relief : Bervariasi

Pleokroisme : Lemah Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : Dalam satu arah (001) sangat sempurna Bias rangkap : Kuat, teratas orde-ll Kembaran : Kadang-kadang Sudut pemadaman : Paralel dengan belahan, tetapi mungkin membentuk sudut 2o atau 3o Orientasi optis : Length slow (sumbu panjang kristalografi = sumbu a) Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Negaqtif Keterangan : Talc hampir sama dengan muscovite dan propbyllite dalam sifat optis. Hydromuscovite sangat sama dengan sericite variety muscovite. Muscovite sangat umum dalam batuan metamorf seperti phyllite, schist, dan gneiss, juga dalam granite dan berkembang maksimum dalam granite pegmatite, umum sebagaui mineral detrital terutama dalam arkose. Sericite terdapat dalam sedikit keratin dan mineral sekunder yang dibentuk oleh alterasi hidrotermal silikat terutama feldspar. 8. QUARTZ (SiO2)

Sifat Optis Warna absorbsi : Tidak berwarna, seringkali terdiri dari inklusi Bentuk : Kristal prismatik anhedral, butiran dan sebagai penggantian euhedral, intergroup dengan plagioclase dalam bentuk vermicular (mymerkite), seringkali terdapat sebagai intersertal mineral, pseudomorf Relief : Sangat rendah Pleokroisme : Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : Tidak ada, rhombohedral yang tidak sempurna Bias rangkap : Agak lemah, orde-I Kembaran : Umum jarang terlihat Sudut pemadaman : Paralel dan simetris Orientasi optis : Length Slow Sumbu optis : Satu (uniaxial) Tanda optis : Positif Keterangan : Cordierite sering membuat kekeliruan dengan quartz tetapi cordierite biaxial. Quartz adalah mineral ubiquitous, terdapat dalam berbagai tipe batuan sebagai mineral utama, asesories atau sekunder dvan mineral detrital.

Related Documents

Album Mineral Optik.docx
December 2019 9
Mineral
October 2019 37
Mineral
May 2020 31
Mineral
May 2020 24
Album...
November 2019 43

More Documents from ""

Endapan Minera;.pdf
December 2019 31
Ssssss.pdf
May 2020 8
Tugas.docx
May 2020 6
Album Mineral Optik.docx
December 2019 9