BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Secara umum akuntansi mencakup kegiatan pendapatan dimulai dari
transaksi dicatat untuk pertama kali dalam jurnal hingga menjadi laporan keuangan. Sehingga dapat dikatakan bahwa akuntansi sangatlah penting dalam kegiatan sehari-hari terutama bagi operasi perusahaan dalam satu periode. Di dalam akuntansi kita telah mengenal proses penyusunan laporan keuangan yang mana terdapat nama-nama akun dan nomor-nomor akun yang sesuai dengan ketentuan perusahaan. Proses akuntansi diantaranya mulai dengan bukti transaksi, jurnal (jurnal umum dan jurnal khusus), posting buku besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca lajur, laporan keuangan (laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan ekuitas), jurnal penutup, neraca saldo setelah pentupan, dan jurnal balik. Dari tahapan diatas laporan keuangan neraca terdiri dari aktiva lancar, aktiva tetap, kewajiban dan modal. Dan yang akan dibahas kali ini adalah aktiva tetap, yaitu berbagai jenis aktiva dapat digunakan lebih dari satu periode untuk operasi perusahaan. Aktiva tetap terdiri dari aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud. Oleh karena itu perlunya untuk mengetahui serta memahami secara rinci tentang aktiva tetap.Dengan cara demikian kita mampu mengaplikasikan apa saja yang terdapat di dalam aktiva tetap sebuah perusahaan. 1.2. a.
Rumusan masalah Apa yang dimaksud dengan aktiva Tetap?
b. Apa saja Kriteria Aktiva Tetap? c.
Apa Saja Pengelompokkan Aktiva Tetap ?
d. Bagaimana Penilaian dan Penyajian Aktiva tetap ? e.
Bagaimana Harga perolehan Aktiva Tetap ?
f.
Bagaimana Cara-cara memperoleh Aktiva Tetap ?
g. Apa saja Beban –Beban selama masa penggunaan Aktiva Tetap ? h. Apa-Apa factor yang Berpengaruh ? i.
Bagaimana Metode Perhitungan Penyusutan ?
Akuntansi Keuangan Menengah| 1
1.3. a.
Tujuan Untuk Mengetahui Apa yang dimaksud dengan aktiva Tetap
b. Untuk Mengetahui Apa saja Kriteria Aktiva Tetap c.
Untuk Mengetahui Apa Saja Pengelompokkan Aktiva Tetap
d. Untuk Mengetahui Bagaimana Penilaian dan Penyajian Aktiva tetap e.
Untuk Mengetahui Bagaimana Harga perolehan Aktiva Tetap
f.
Untuk Mengetahui Bagaimana Cara-cara memperoleh Aktiva Tetap
g.
Untuk Mengetahui Apa saja Beban –Beban selama masa penggunaan Aktiva Tetap
h. Untuk Mengetahui Apa-Apa factor yang Berpengaruh i.
Untuk Mengetahui Bagaimana Metode Perhitungan Penyusutan
Akuntansi Keuangan Menengah| 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Aktiva Tetap Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002, Nomor 16.2 Paragraf 05)
“Aktiva tetap adalah aktiva tetap berwujud yang digunakan dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”. Aktiva tetap adalah barang berwujud milik perusahaan yang sifatnya relative permanen dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, bukan untuk diperjualbelikan. 2.2.
Kriteria Aktiva Tetap Berdasarkan definisi tersebut, jelas bahwa tidak setiap asset perusahaan
dapat dikelompokkan sebagai aktiva tetap. Agar dapat dikelompokkan sebagai aktiva tetap, suatu asset harus memiliki kriteria tertentu, yaitu : a.
Berwujud Ini berarti asset tersebut berupa barang yang memiliki wujud fisik, bukan
sesuatu yang tidak memiliki bentuk fisik seperti goodwill, hak paten, dan sebagainya. b. Umurnya Lebih dari Satu Tahun Asset ini harus dapat digunakan dalam operasi lebih dari satu tahunatau satu periode akuntansi. Walaupun memiliki bentuk fisik, tetapi jika masa manfaatnya kurang dari satu tahun sperti kertas, tinta printer, pensil, penghapus, selotif, dan sebgainya tidak dapat dikategorigakan sebagai aktiva tetap. Dan yang dimaksudkan dengan umur asset tersebut adalah umur ekonomis, buka umur teknis, yaitu jangka waktu dimana suatu asset dapat digunakan secara ekonomis oleh perusahaan. c.
Digunakan dalam Operasi Perusahaan Barang tersebut harus dapat digunakan dalam operasi normal perusahaan, yaitu
dipakai untuk menghasilkan pendapatan bagi organisasi. Jika suatu asset memiliki wujud fisik dan berumur lebih dari satu tahun tetapi rusak dan tidak dapat diperbaiki sehingga tidak dapat digunakan untuk operasi perusahaan, maka asset tersebut harus dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap.
Akuntansi Keuangan Menengah| 3
d. Tidak diperjualbelikan Suatu asset berwujud yang dimiliki perusahaan dan umurnya lebih dari satu tahun, tetapi ibeli perusahaan dengan maksud untuk dijual lagi, tidak dapat dikategorikan sebagai aktiva tetap dan harus dimasukkan kedalam kelompok persediaan. e.
Material Barang milik perusahaan yang berumur lebih dari saru tahun dan digunakan
dalam operasi perusahaan tetapi nilai atau harga per unitnya atau harga totalnya relative tidak terlalu besar disbanding total asset perusahaan, tidak perlu dimasukkan sebagai aktiva tetap. f.
Dimiliki perusahaan Asset berwujud yang bernilai tinggi yang digunakan dalam operasi dan
berumur lebih dari satu tahun, tetapi di sewa perusahaan dari pihak lain, tidak boleh dikelompokkan sebagai aktiva tetap. 2.3.
Pengelompokan Aktiva Tetap Aktiva tetap dapa berupa kenderaan, mesin, bangunan, tanah, dan
sebagainya. Dari berbagai jenis aktiva tetap yang dimiliki perusahaan, untuk tujuan akuntansi dapat dikelompokan ke dalam kelompok : a.
Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas, seperti tanah tempat kantor atau
bangunan pabrik berdiri, lahan pertanian, lahan perkebunan, dan lahan peternakan. Aktiva tetap jenis ini adalah aktiva tetap yang dapat digunakan secara terus menerus selama perusahaan menghendakinya tanpa harus memperbaiki atau menggantinya. b. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa manfaatnya bisa ganti dengan asset lain yang sejenis, seperti bangunan, mesin, kenderaan, computer, mebel, dan sebagainya. Aktiva tetap kelompok kedua adalah jenis aktiva tetap yang memiliki umur ekonomis maupun umur teknis yang terbatas. c.
Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sdudah habis masa manfaatnya
tidak dapa ganti dengan yang sejenis, seperti tanah pertambangan dan hutan. Kelompok aktiva tetap yang ketiga merupakan aktiva tetap sekali pakai dan tidak dapat diperbaharui karena kandungan atau isi dari asset itulah yang dibutuhkan, bukan wadah luarnya.
Akuntansi Keuangan Menengah| 4
2.4.
Penilaian dan Penyajian Aktiva tetap yang diliki perusahaan biasanya memiliki nilai yang cukup
material dibandingkan dengan total asset yang dimiliki perusahaan tersebut. Karena itu, metode penilaian dan penyajian aktiva tetap sebuah perusahaan akan bepengaruh terhadap laporan keuangan perusahaan bersangkutan. Berkaitan dengan penilaian dan penyajian aktiva tetap, IFRS mengizinkan salah satu dari dua metode yang dapat digunakan, yaitu : a. Berbasis Harga Perolehan (Biaya) Ini adalah metode peniaian asset yang didasarkan paa jumlah pengorbanan ekonomis yang dilakukan perusahaan untuk meperoleh asset tetap tertentu sampai asset tetap tersebut siap digunakan. Itu berarti nilai asset yang disajikan dalam laporan keuangan adalah jumlah rupiah historis pada saat memperoleh asset tetap tersebut dikurangi dengan akumulasi penyusutan (jika ada). b. Berbasis Revaluasi (Nilai Pasar) Ini adalah metode penilaian asset yang di dasarkan pada harga pasar ketika laporan keuangan disajikan. Penggunaaan metode ini akan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang nilai asset yang dimiliki perusahaan pada suatu waktu tertentu. Karena nilai suatu aktiva tetap tertentu sering kali sudah tidak relevan lagi dengan kondisi ketika laporan keuangan disajikan oleh perusahaan. Sebagai contoh, sebidng tanah yang dibeli perusahaan 10 tahun yang lalu harganya pasti sudah berlipat-lipat ganda pad saat ini. Jika tanah tersebut disajikan dengan menggunakan biaya historis, maka dianggap tidak mencerminkan lagi kondisi actual aktiva tetap perusahaan ketika laporan keuangan. Dilihat dari kemudahan untuk medapatkan informasi tentang harga pasar (market Value) suatu aktiva tetap, asset dapat dikelompokkan ke dalam tiga tingkatan, yaitu : a.
Asset yang harganya selalu tersedia setiap saat dan mudah diketahui, seperti
harga surat berharga di bursa efek. Harga berbagai saham dan obligasI yang terdaftar di bursa efek Jakarta dapat dengan mudah diketahui oleh siapa saja kapan pun diperlukan. Aktiva dalam kelompok ini mudah sekali menggunakan nilai pasar sebagai dasar penilaian dan penyajiannya karena ketersediaan data serta cukup objektif nilainya.
Akuntansi Keuangan Menengah| 5
b.
Asset yang harganya tidak selalu tersedia saetiap saat dan tidak langsung
diketahui dengan mudah, seperti harga property dan berbagai mesi yang dimiiki perusahaan. Tanah dan bangunan yang dimiliki perusahaan memang selalu memiliki nilai pasar, tetapi harganya akan selalu berbeda antara pihak-pihak yang berkepentingan dengan asset tersebut. Untuk menilai harga asset tersebut datanya tidak selalu tersedia setiap saat. c.
Asset yang harga pasarnya tidak tersedia dan tidak mudah diketahui. Asset
semacam ini biasanya dimiliki oleh sebuah perusahaan karena pesanan khusus akibat keunikan usaha perusahaan tersebut, atau karena hibah yang diberikan pihak lain. Contohnya mencakup aktiva tetap berupa gudang pembeku daging atau ikan. Gedung pembeku semacam itu biasanya di bangun secara khusus untuk kebutuhan perusahaan penasok daging atau ikan yang harganya tidak akan tersedia di pasar. Perusahaan yang memiliki bidang usaha yang berbeda tidak akan memerlukan aktiva tetap semacam itu, karena itu, aktiva tetap semacam itu sulit untuk menggunakan dasar market value dalam penyajian aktiva tetapnya di laporan keuangan. 2.5.
Harga Perolehan Untuk memperoleh aktiva tetap, perusahaan harus mengeluarkan sejumlah
uang yang tidak hanya dipakai untuk membayar barang itu sendiri sesuai yag tercantum di dalam faktur, tetapi juga untuk bahan pengiriman, pemasangan, perantara, balik nama, dan sebagainya. Keseluruhan uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap tersebut disebut dengan harga perolehan, sedangkan di laporan posisi keuangan, aktiva tetap dicatat sebesar nilai bukunya. Harga perolehan adalah keseluruhan uang yang dikeluarkan untuk memperoleg suatu aktiva tetap sampai siap digunakan oleh perusahaan. Karena itu, harga perolehan meliputi harga faktur asset tersebut, beban angkut, beban pemasangan, bea impor, bea balik nama, komisi perantara, dan sebagainya. Asset tetap yang dimiliki perusahaan dicatat dan diakuui sebesar nilai bukunya, yaitu harga perolehan aktiva tetap tersebut dikurangi dengan akumulasi penyusutan aktiva tetap. Sementara itu, nilai buku adalah nilai bersih suatu asset seperti yang tercantum dalam laporan posisi keuangan, yaitu harga perolehan aktiva tetap
Akuntansi Keuangan Menengah| 6
tersebut
setelah
dikurangi
dengan
akumulasi
penyusutanyya.
Akumulasi
penyusustan berarti kumpulan dari seluruh eban penyusutan selama beberapa periode akuntansi. 2.6.
Cara-cara Memperoleh Aktiva Tetap Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing-masing
cara perolehan itu akan mempengaruhi penentuan harga perolehan aktiva tetap tersebut. Cara perolehannya antara lain : a.
Pembelian tunai Aktiva tetap yang diperoleh melalui pembelian tunai dicatat dalam buku
dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan untuk mjemperoleh aktiva tetap tersebut, yaitu mencakup harga faktur aktiva tetap, bea balik nama, beban angkut , beban pemasangan, dan lain-lain. b.
Pembelian angsuran Apabila aktiva tetap diperoleh melalui pembelian angsuran, harga perolehan
aktiva tetap tersebut tidak termasuk bunga. Bunga selama masa angsuran harus dibebankan sebagai beban bunga periode akuntansi berjalan. Sedangkan yang dihitung sebagai harga perolehan adalah total angsuran ditambah beban tambahan seperti beban pengiriman, bea balik nama, beban pemasangan dan lain-lain. c.
Perolehan Melalui Pertukaran 1. Ditukar dengan Surat-surat Berharga 2. Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau Obligasi perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar. 3. Ditukar dengan aktiva tetap yang lain 4. Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar-menukar atau sering disebut “tukar tambah”. Dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga aktiva baru ada dua jenis pertukaran yaitu : pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis, pertukaran aktiva tetap yang sejenis
c.
Diperoleh sebagai Donasi Jika aktiva Tetap diperoleh sebagai donasi, maka asset tersebut dicatat dan
diakui sebesar harga pasarnya.
Akuntansi Keuangan Menengah| 7
2.7.
Beban-beban selama masa penggunaan aktiva tetap Terdapat pengeluaran-pengeluaran yang harus terjadi selama masa
penggunaan aktiva tersebut agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Bebanbeban tersebut antara lain : a.
Reparasi dan pemeliharaan Beban dalam kelompok ini dapat dipilah menjadi beban yang jumlahnya kecil
dan beban yang jumlahnya besar. Beban yang jumlahnya jecil di masukkan sebagai bagian dari beban operasi tahun berjalan, sedangkan beban yang jumlahnya besar dikapitalisasi ke dalam asset sehingga menambah harga perolehan aktiva tetap tersebut. b.
Penggantian Ada kemungkinan suatu bagian dari aktiva tetap harus diganti karena rusak.
Jika beban penggantian tersebut berjumlah kecil, maka akan langsung dibebankan sebagai beban tahun berjalan, sedangkan jika jumlahnya besar akan dikapitalisasi ke aktiva tetap bersangkutan. c.
Penambahan Penambahan adalah memperbesar atau memperluas fasilitas suatu asset, seperti
penambahan ruang dalam bangunan, penambahan kapasitas mesin, dan sebagainya. Semua pengeluaran penambahan itu dikapitalisasi ke aktiva tetap bersangkutan.
2.8.
Faktor yang berpengaruh Penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi
beban ke dalam periode akuntansi yang menikmati manfaat dari aktiva tetap tersebut. Terdapat tiga factor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan beban penyusutan setiap periode yaitu : a.
Harga perolehan, yaitu keseluruhan uang yang di keluarkan untuk
memperoleh suatu aktiva tetap sampai siap digunakan oleh perusahaan. b.
Nilai Sisa (Residu), yaitu taksiran harga jual aktiva tetap pada akhir masa
manfaatnya. Setiap perusahaan akan memiliki taksiran yang berbeda satu dengan lainnya atas suatu jenis asset tetap yang sama. Jumlah taksiran nilai residu juga
Akuntansi Keuangan Menengah| 8
akan sangat dipengaruhi oleh umur eonomisnya, inflasi, nilai tukar mata uang, hiding usaha, dan sebagainnya. c.
Taksiran Umur Kegunaan, yaitu taksiran masa manfaat dari aktiva tetap. Masa
manfaat adalah taksiran umur ekonomis dari aktiva tetap, bukan umur teknis. Taksiran masa manfaat dapat dinyatakan dalam satuan periode waktu, satuan hasil produksi atau satuan jam kerja.
2.9.
Metode Perhitungan Penyusutan
a. Metode Punyusutan Garis Lurus Dalam metode garis lurus lebih melihat aspek waktu daripada aspek kegunaan. Metode ini paling banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan karena paling mudah diaplikasikan dalam akuntansi. Dalam metode penyusutan garis lurus, bebanpenyusutan untuk tiap tahun nilainya sama besar dan tidak dipengaruhi denganhasil/output yang diproduksi. Perhitungan tarif penyusutan untuk metode garis lurus. Ini adalah metode perhitungan penyusutan aktiva tetap dimana setiap periode akuntansi diberikan beban yang sama secara merata.
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 = Dimana .
𝐻𝑃 − 𝑁𝑆 𝑁
HP = Harga perolehan NS = Nilai Sisa N = Umur Manfaat
Sebagai contoh: Pembelian satu unit mesin pada awal tahun dengan harga Rp. 50.000.000 dengan nilai sisa sebesar Rp. 5.000.000 dan umur ekonomis diperkirakan selama 5 tahun.
Akuntansi Keuangan Menengah| 9
𝐻𝑃 − 𝑁𝑆 𝑁
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 =
50.000.000−5.000.000 5
= 9.000.000
Jumlah penyusutan dan akumulasi penyusutan mesin disusun dalam bentuk tabel gambar berikut Akhir Tahun Ke
Biaya Penyusutan
Akumulasi
Nilai Buku
Penyusutan 50.000.000 1
9.000.000
9.000.000
41.000.000
2
9.000.000
18.000.000
32.000000
3
9.000.000
27.000.000
23.000.000
4
9.000.000
36.000.000
14.000.000
5
9.000.000
45.000.000
5.000.000
45.000.000
b.
Metode Unit Aktivitas Metode Unit Aktivitas (Units of Activity Method), akan menghasilkan
beban penyusutan yang berfluktuasi setiap periode, tergantung besar kecilnya aktivitas yang dilakukan. Cirinya: beban penyusutan per periode berfluktuasi, tarif penyusutan tetap, diperhatikan pola penggunaan. Tarif Penyusutan = (Harga Perolehan – Nilai Sisa) : Estimasi Aktivitas Penyusutan = Tarif Penyusutan * Aktivitas yang dilakukan. Misalnya: Awal 2001 diperoleh peralatan dengan harga perolehan Rp. 10.100.000,dengan estimasi nilai sisa Rp. 100.000,- diperkirakan dapat digunakan selama 100.000 jam. Penggunaan peralatan tersebut adalah pada tahun 2001 sebanyak
Akuntansi Keuangan Menengah| 10
20.000 jam, tahun 2002 sebanyak 30.000 jam, tahun 2003 sebesar 10.000 jam, tahun 2004 sebanyak 40.000 jam. Beban penyusutan : Tarif/jam
= (10.100.000 – 100.000) : 100.000 jam = Rp. 100/jam
Skedul penyusutan:
Beban Akum. Akhir Harga Jam kerja penyusuta Penyusuta Nilai Tahun Perolehan Tarif/jam aktual n n buku 2001 10,100,000 100 20,000 2,000,000 2,000,000 8,100,000 2002 10,100,000 100 30,000 3,000,000 5,000,000 5,100,000 2003 10,100,000 100 10,000 1,000,000 6,000,000 4,100,000 2004 10,100,000 100 40,000 4,000,000 10,000,000 100,000
c.
Metode Saldo Menurun Ini adalah metodeo perhitungan penyusutan aktiva tetap, di mana beban
penyusutan pada suatu periode akuntansi dihitung berdasarkan berapa banyak produk yang dihasilkan selama periode akuntansi tersebut dengan menggunakan aktiva tetap itu. dalam penerapannya, perhitungan biaya penyusutan dengan cara mengalikan persentase (tarif) tertentu dengan nilai buku suatu aktiva. Nilai buku pada setaip akhir tahun menurun sehingga menimbulkan beban penurunan beban penyusutan. Tarif dihitung dengan rumus :
𝑡𝑎𝑟𝑖𝑓 = 1 − 𝑛√
Dimana:
𝑁𝑆 𝐻𝑃
n = umur ekonomis NS = Nilai Sisa HP = Harga perolehan
Misalnya pembelian suatu aktiva pada awal tahun seharga Rp. 50.000.000,- dengan nilai sisa Rp. 5.000.000,- dan perkiraaan umur ekonomis adalah 5 tahun
Akuntansi Keuangan Menengah| 11
5 𝑡𝑎𝑟𝑖𝑓 = 1 − 5√ = 0,369 𝑎𝑡𝑎𝑢 36,9% 50.00.000 Akhir
Biaya Penyusutan
Akumulasi
Tahun Ke
Nilai Buku
Penyusutan 50.000.000
1
36,9% x 50.000.000 = 18.450.000 18.450.000
31.550.000
2
36,9% x 31.550.000 =11.641.950 30.091.950
19.908.050
3
36,9% x 19.908.050 = 7.346.071 37.438.021
12.561.979
4
36,9% x 12.561.979 = 4.635.370 42.073.391
7.926.609
5
36,9% x 7.926.609
= 2.924.919
44.998.350
5.001.690
44.998.310
d.
Metode Jumlah Angka Tahun Ini adalah metode perhitungan penyusutan aktiva tetap, dimana beban
penyusutan pada suatu periode akuntansi dihitung dengan cara mengalikan harga perolehan aktiva tetap yang telah dikurangi dengan nilai sisanya dengan bagian pengurang yang setiap tahunnya selalu berkurang.Metode ini diterapkan dengan cara menjumlahkan angka-angka dari taksiran umur ekonomis, kemudian perhitungan penyusutan dimulai dari angka tertinggi dari umur aktiva yang terkait dan selanjutnya menurun secara berurutan. Misalnya, pembelian suatu aktiva pada awal tahun seharga Rp 50.000.000,dengan nilai sisa Rp 5.000.000,- dan perkiraan umur ekonomis diperkirakan 5 tahun. Jumlah penyebut dilakukan dengan menjumlahkan angka tahun : 5+4+3+2+1 = 15 Atau dengan Rumus: 𝑆=
𝑁(𝑁 + 1) 2
15 =
5(5 + 1) 2
Perhitungan biaya penyusutan tersebut dapat diikhtisarkan kedalam daftar seperti berikut:
Akuntansi Keuangan Menengah| 12
Akhir Tahun Ke 1 2 3 4 5
Biaya Penyusutan
5/15 x 45.000.000 = 15.000.000 4/15 x 45.000.000 = 12.000.000 3/15 x 45.000.000 = 9.000.000 2/15 x 45.000.000 = 6.000.000 1/15 x 45.000.000 = 3.000.000 45.000.000
Akumulasi Penyusutan 15.000.000 18.000.000 36.000.000 42.000.000 45.000.000
Nilai Buku 50.000.000 35.000.000 23.000000 14.000.000 8.000.000 5.000.000
Akuntansi Keuangan Menengah| 13
BAB III PENUTUP
3.1.
Kesimpulan Aktiva tetap adalah barang berwujud milik perusahaan yang sifatnya
relative permanen dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, bukan untuk diperjualbelikan. Kriteria Aktiva Tetap yaitu : berwujud, umurmya lebih dari satu tahun, digunakan dalam operasi perusahaan, Tidak diperjualbelikan, material dan dimiliki perusahaan.Harga perolehan adalah keseluruhan uang yang dikeluarkan untuk memperoleg suatu aktiva tetap sampai siap digunakan oleh perusahaan. Penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi beban ke dalam periode akuntansi yang menikmati manfaat dari aktiva tetap tersebut.
3.2.
Saran Setelah disusunnya makalah mengenai aktiva Tetap diharapkan dapat
menambah wawasan pembaca khususnya dimata kuliah akuntansi keuangan menengah. Begitu juga alangkah baiknya apabila kita mencari sumber referensi lebih banyak dari berbagai sumber sehingga ilmu dan wawasan yang kita dapatkan semakin luas.
Akuntansi Keuangan Menengah| 14