OLEH KELOMPOK 7 1. Ikra Malenda 2. fadaldin 3. Samdedi
4. farino 5. Raisa 6. Arifuddin
7. Azlan
16 320 16 320 16 320 16 320 16 320 16 320 030 16 320 045
2.1.
Pengertian Aktiva Tetap
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002, Nomor
16.2 Paragraf 05) “Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang digunakan dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”. Aktiva tetap adalah barang berwujud milik perusahaan yang sifatnya relative permanen dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, bukan untuk diperjualbelikan.
2.2.
Kriteria Aktiva Tetap
Berdasarkan definisi tersebut, jelas bahwa tidak setiap
asset perusahaan dapat dikelompokkan sebagai aktiva tetap. Agar dapat dikelompokkan sebagai aktiva tetap, suatu asset harus memiliki kriteria tertentu, yaitu : a. Berwujud Ini berarti asset tersebut berupa barang yang memiliki wujud fisik, bukan sesuatu yang tidak memiliki bentuk fisik seperti goodwill, hak paten, dan sebagainya. b. Umurnya Lebih dari Satu Tahun Asset ini harus dapat digunakan dalam operasi lebih dari satu tahunatau satu periode akuntansi. Walaupun memiliki bentuk fisik, tetapi jika masa manfaatnya kurang dari satu tahun sperti kertas, tinta printer, pensil, penghapus, selotif, dan sebgainya tidak dapat dikategorigakan sebagai aktiva tetap.
e. Material Barang milik perusahaan yang berumur lebih dari satu tahun dan digunakan dalam operasi perusahaan tetapi nilai atau harga per unitnya atau harga totalnya relative tidak terlalu besar disbanding total asset perusahaan, tidak perlu dimasukkan sebagai aktiva tetap. f. Dimiliki perusahaan Asset berwujud yang bernilai tinggi yang digunakan dalam operasi dan berumur lebih dari satu tahun, tetapi di sewa perusahaan dari pihak lain, tidak boleh dikelompokkan sebagai aktiva tetap.
c. Digunakan dalam Operasi Perusahaan Barang tersebut harus dapat digunakan dalam operasi normal perusahaan, yaitu dipakai untuk menghasilkan pendapatan bagi organisasi. Jika suatu asset memiliki wujud fisik dan berumur lebih dari satu tahun tetapi rusak dan tidak dapat diperbaiki sehingga tidak dapat digunakan untuk operasi perusahaan, maka asset tersebut harus dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap. d. Tidak diperjualbelikan Suatu asset berwujud yang dimiliki perusahaan dan umurnya lebih dari satu tahun, tetapi dibeli perusahaan dengan maksud untuk dijual lagi, tidak dapat dikategorikan sebagai aktiva tetap dan harus dimasukkan kedalam kelompok persediaan.
2.3.
Pengelompokan Aktiva Tetap
Aktiva tetap dapat berupa kenderaan, mesin, bangunan,
tanah, dan sebagainya. Dari berbagai jenis aktiva tetap yang dimiliki perusahaan, untuk tujuan akuntansi dapat dikelompokan ke dalam kelompok :
a. Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas, 1. Tanah 2. kantor atau bagunan 3. lahan pertanian, perkebunan peternakan Aktiva tetap jenis ini adalah aktiva tetap yang dapat digunakan secara terus menerus selama perusahaan menghendakinya tanpa harus memperbaiki atau menggantinya.
b Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila
sudah habis masa manfaatnya bisa ganti dengan asset lain yang sejenis, 1. mesin 2. kendaraan 3. computer, dll Aktiva tetap kelompok kedua adalah jenis aktiva tetap yang memiliki umur ekonomis maupun umur teknis yang terbatas. C. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sdudah habis masa manfaatnya tidak dapa ganti dengan yang sejenis, seperti. Kelompok aktiva tanah pertambangan dan hutan. yang ketiga merupakan aktiva tetap sekali pakai dan tidak dapat diperbaharui karena kandungan atau isi dari asset itulah yang dibutuhkan, bukan wadah luarnya
2.4. Penilaian dan Penyajian Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan biasanya memiliki nilai yang cukup material dibandingkan dengan total asset yang dimiliki perusahaan tersebut. Karena itu, metode penilaian dan penyajian aktiva tetap sebuah perusahaan akan bepengaruh terhadap laporan keuangan perusahaan bersangkutan. Berkaitan dengan penilaian dan penyajian aktiva tetap, IFRS mengizinkan salah satu dari dua metode yang dapat digunakan, yaitu : a. Berbasis Harga Perolehan (Biaya) Ini adalah metode peniaian asset yang didasarkan pada jumlah pengorbanan ekonomis yang dilakukan perusahaan untuk meperoleh asset tetap tertentu sampai asset tetap tersebut siap digunakan. Itu berarti nilai asset yang disajikan dalam laporan keuangan adalah jumlah rupiah historis pada saat memperoleh asset tetap tersebut dikurangi dengan akumulasi penyusutan (jika ada).
b. Berbasis Revaluasi (Nilai Pasar) Ini adalah metode penilaian asset yang di dasarkan pada harga pasar ketika laporan keuangan disajikan. Penggunaaan metode ini akan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang nilai asset yang dimiliki perusahaan pada suatu waktu tertentu. Karena nilai suatu aktiva tetap tertentu sering kali sudah tidak relevan lagi dengan kondisi ketika laporan keuangan disajikan oleh perusahaan. Sebagai contoh, sebidng tanah yang dibeli perusahaan 10 tahun yang lalu harganya pasti sudah berlipat-lipat ganda pad saat ini. Jika tanah tersebut disajikan dengan menggunakan biaya historis, maka dianggap tidak mencerminkan lagi kondisi actual aktiva tetap perusahaan ketika laporan keuangan.
2.5. Harga Perolehan Harga perolehan adalah keseluruhan uang yang dikeluarkan untuk memperoleg suatu aktiva tetap sampai siap digunakan oleh perusahaan. Asset tetap yang dimiliki perusahaan dicatat dan diakuui sebesar nilai bukunya, yaitu harga perolehan aktiva tetap tersebut dikurangi dengan akumulasi penyusutan aktiva tetap. Sementara, nilai buku adalah nilai bersih suatu asset seperti yang tercantum dalam laporan posisi keuangan, yaitu harga perolehan aktiva tetap tersebut setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutanyya. Akumulasi penyusustan berarti kumpulan dari seluruh beban penyusutan selama beberapa periode akuntansi.
2.6. Cara-cara Memperoleh Aktiva Tetap -
Pembelian Tunai atau Kredit Pembelian Angsuran Perolehan Melalui Pertukaran Diperoleh sebagai Donasi
2.7. Beban-beban selama masa penggunaan aktiva tetap -
Reparasi dan pemeliharaan Penggantian Penambahan
2.8.
Faktor yang berpengaruh
- Harga perolehan, yaitu keseluruhan uang yang di keluarkan untuk memperoleh suatu aktiva tetap sampai siap digunakan oleh perusahaan. - Nilai Sisa (Residu), yaitu taksiran harga jual aktiva tetap pada akhir masa manfaatnya. Setiap perusahaan akan memiliki taksiran yang berbeda satu dengan lainnya atas suatu jenis asset tetap yang sama. - Taksiran Umur Kegunaan, yaitu taksiran masa manfaat dari aktiva tetap. Masa manfaat adalah taksiran umur ekonomis dari aktiva tetap, bukan umur teknis. Taksiran masa manfaat dapat dinyatakan dalam satuan periode waktu, satuan hasil produksi atau satuan jam kerja.
2.9. Metode Perhitungan Penyusutan a. Metode garis lurus (Straight Line Method) Ini adalah metode perhitungan penyusutan aktiva tetap dimana setiap periode akuntansi diberikan beban yang sama secara merata. Rumus : Beban penyusutan per tahun = HP – NS UE Ket : HP = Harga perolehan NS = Nilai Sisa UE = Umur Ekonomis
Contoh : Pembelian satu unit mesin pada awal tahun dengan harga Rp. 50.000.000 dengan nilai sisa sebesar Rp. 5.000.000 dan umur ekonomis diperkirakan selama 5 tahun.
= 9.000.000
b.
Metode Unit Aktivitas Metode Unit Aktivitas (Units of Activity Method), akan menghasilkan beban penyusutan yang berfluktuasi setiap periode, tergantung besar kecilnya aktivitas yang dilakukan. Cirinya: beban penyusutan per periode berfluktuasi, tarif penyusutan tetap, diperhatikan pola penggunaan. Tarif Penyusutan = (Harga Perolehan – Nilai Sisa) : Estimasi Aktivitas Penyusutan = Tarif Penyusutan * Aktivitas yang dilakukan. Contoh : Awal 2001 diperoleh peralatan dengan harga perolehan Rp. 10.100.000,- dengan estimasi nilai sisa Rp. 100.000,- diperkirakan dapat digunakan selama 100.000 jam. Penggunaan peralatan tersebut adalah pada tahun 2001 sebanyak 20.000 jam, tahun 2002 sebanyak 30.000 jam, tahun 2003 sebesar 10.000 jam, tahun 2004 sebanyak 40.000 jam.
Beban penyusutan : Tarif/jam = (10.100.000 – 100.000) : 100.000 jam = Rp. 100/jam
d. Metode Jumlah Angka Tahun Ini adalah metode perhitungan penyusutan aktiva tetap, dimana beban penyusutan pada suatu periode akuntansi dihitung dengan cara mengalikan harga perolehan aktiva tetap yang telah dikurangi dengan nilai sisanya dengan bagian pengurang yang setiap tahunnya selalu berkurang.Metode ini diterapkan dengan cara menjumlahkan angka-angka dari taksiran umur ekonomis, kemudian perhitungan penyusutan dimulai dari angka tertinggi dari umur aktiva yang terkait dan selanjutnya menurun secara berurutan. Rumus:
Contoh : Pembelian suatu aktiva pada awal tahun seharga Rp 50.000.000,- dengan nilai sisa Rp 5.000.000,- dan perkiraan umur ekonomis diperkirakan 5 tahun. Jawab : Jumlah penyebut dilakukan dengan menjumlahkan angka tahun : 5+4+3+2+1 = 15