Akhmad Khairul Amin.docx

  • Uploaded by: M Raynaldi
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Akhmad Khairul Amin.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,294
  • Pages: 19
TUGAS Menghitung Tegangan Harga Tegangan Puncak, Rms, dan Rata-rata AC.

Mata Kuliah Dosen Pengajar

: PBL & AC : ZURAIDAH, S.T, M.T

Nama : Akhmad Khairul Amin

Kelas : Teknik Listrik/3B

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN (POLIBAN) BANJARMASIN2018

Percobaan 1 Harga Puncak , RMS dan Rata-Rata AC Tujuan Percobaan : Setelah melakukan percobaan ini, anda di harapkan dapat : 1. Menghitung hubungan harga-harga puncak ke puncak , rms dan rata-rata tegangan dan arus bolak-balik. 2. Membuktikan dengan melakukan percobaan (experiment) antara harga puncak dan harga rms dari tegangan AC.

Dasar Teori : Pembangkitan tegangan AC Apabila sebuah tegangan penghantar memotong garis gaya magnetic ,tegangan di induksikan pada penghantar tersebut. Ini adalah prinsip generator listrik. Kita akan menggunakan prinsip ini untuk pembangkit tegangan AC.

Gambar 1. Generator Listrik Sederhana

Anggaplah suatu kumparan kawat satu titik disusun pada poros yang di putar melalui medan magnet antara kutub utara (N) dan Selatan (S) dari magnet , seperti gambar 1 . Kumparan kawat ini memotong garis – garis gaya magnetic sehingga tegangan di induksikan pada masingmasing sisi kumparan . Arah polaritas tegangan induksi di tentukan oleh arah dan putaran konduktor . Pada gambar 1 menunjukkan kumparan di putar berlawan arah jarum jam sis kumparan sebelah kiri turun , sedangkan sisi kumparan sebelah kanan naik. Polaritas tegangan yang di induksikan pada satu sisi berlawanan dengan yang di induksikan pada sisi lainnya , tetpi dua sisi kumparan di seri, sehingga dua tegangan induksi di jatuhkan. Tegangan yang di induksikan pada kumparan sebanding dengan laju- di garis-garis gaya potong oleh kumparan gambar 2 adalah pandangan ujung kumparan pada bermacam posisi putaran antara putaran kutub utara dan kutub selatan . posisi 1 dan 5 , 2dan 6 , 3 dan 7, 4 dan 8 menunjukkan sisi-sisi berlawanan dari kumparan yang sama . Pada posisi 1 dan 5 sis kumparan sejajar dengan garis-garis gaya. Tidak ada tegangan yang terpotong , karena itu tidak ada tegangan yang di induksikan pada kumparan ini. Kumparan yang bergerak ke sisi 2 dan 6 mulai memotong garis-garis gaya dan tegangan di induksikan pada sisi kumparan . jika ujung kumparan di hubungkan dengan beban , arus mengalir pada kumparan. Symbol x(arus) menunjukkan posisi 2 arus electron mengalir masuk ; symbol (dot). Pada posisi 6 menunjukkan bahwa arus electron mengalir keluar karena kumparan di anggap berputar pada kecepatan konstan, maka posisi 3 dan 7 menghasilkan tegangan induksi terbesar. Hal ini disebabkan oleh banyaknya garis – garis gaya terpotong per satuan waktu adalah paling besar

Gambar 2. Putaran Kumaparan tunggal Dalam Medan Magnet

Pada posisi 1 dan 5 adalah tegangan yang di induksikan terendah ( dalam hal ini OV) melewati posisi 3 , garis-garis gaya yang di potong oleh kumparan mulai turun sampai pada posisi 5 tidak ada lagi perpotongan garis gaya . Jika tegangan yang di induksikan kumparan di gambar lagi grafikanya di gambar 3. Satu putaran kumparan melewati kutub utara dan seletan disebut. Satu cyle adalah sama dengan 360 derajat listrik. Tegangan yang di induksikan pada kumparan berbentuk gelombang sinus. Jika hanya puncak dari gelombang sinus ini Vm. Dan sudut putarnya 0 derajat maka tegangan sesaatnya adalah V = Vm Sinθ…………… (1)

Gambar 3. Variasi tegangan berbentuk gelombang sinus Tegangan dan Arus AC Generator pada gambar 1 menghasilkan tegangan AC. Apabila tegangan AC di hubungkan dengan beban resistif arus bolak-balik mengalir pada rangkaian. Karena siklus AC terdiri atas satu alterasi positif dan satu alterasi negative maka arus pada rangkain mengalir dalam satu arah selama alterasi positif dan arah berlawanan selama alterasi negative. Pengaruh tegangan AC pada rangkaian resitif menghasilkan arus seperti yang di tunjukkan dalam gambar 4. Harga sesaat arus pada gelombang sinus adalah I = Im sinθ …….. (2) Jadi , dapat dikatakan bahwa pada rangkaian resitif AC , arus dan tegangan adalah sefase.

Gambar 4. Tegangan dan arus pada rangkaian resitif sefase. Harga punck ,rms dan rata-rata Harga puncak jika kita katakan bahwa puncak tegangan sinusoida itu adalah 100V. ini berarti bahwa tegangan mencapai maksimum +100V pada alterasi positif dan -100V pada alterasi negative dari harga Puncaknya, kita dapat menghitung harga sesaat tegangan pada satu sudut θ dengan menggunakan rumus (1) harga puncak tidak menghasilkan daya sama seperti harga DC, sebab tegangan AC berubah , sedangkan DC konstan. Harga rms Harga tegangan AC yang menghasilkan daya adalah sama seperti DC disebut harga rms (root mean square). Jadi jika kita katakan bahwa harga rms tegangan ar adalah 100V itu berarti bahwa daya yang dikirim adlah sama dengan 100 VDC. Harga rms adalah akar rata-rata kuadrat harga sesaat tegangan suatu alterasi AC. 𝑉𝑟𝑚𝑠 =

√𝐕12 + 𝐕22 + … . +𝑉𝑛2 𝑛

dengan ; V1,V2……,Vn adalah harga sesaat dari Vm sin θ dapat diselesaikan bahwa Vrms

= 0,707 Vm ………………….. (3)

Vm

= 1,414 Vrms …………………………(4)

Harga rms (juga disebut efektif) lebih popular dari harga puncak yang memberikan amplitude tegangan AC. Sehingga voltmeter AC di kalibrasi pada harga rms dari hrga puncaknya . Harga rata-rata Harga rata-rata dapat ditentukan dari harga puncal rms. Vav

= 0,636 Vm ………………………. (5)

Harga puncak Vm

=1,414 Vrms

Untuk mencari harga arus bolak-balik caranya seperti tegangan n, kecuali bahwa V diganti I ; yaiut Im(puncak), Irms (efektif) dan Iav (rata-rata).

Pengukuran Tegangan dan Arus AC Voltmeter dan ampermeter ac dapat digunakan untuk mengukur tegangan dan arus AC. Harga yang diukur adalah harga RMS (Efektif). Beberapa meter ada yang dilengkapi dengan skala pengukuran harga RMS dan harga puncak, tetapi ini hanya dapat digunakan untuk pengukuran tegangan atau arus sinusoida. Osilloscope dapat digunakan untuk harga puncak atau puncak ke puncak tegangan AC. Bahan yang Digunakan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Sumber daya 220V, 50 Hz. Transformator isolasi Auto transformator tegangan Variable (variac) Generator gelombang sinus (AF) Multimeter Osiloskop Resistor ½ w, 5% a) 33Ω = 2 buah b) 47Ω = 1 buah c) 1000 Ω = 2 buah d) 1500 Ω = 1 buah 8. Sakelar 9. Kotak yang dilengkapi fuse dan saklar on-off

Rangkaian percobaan

Rangkaian langkah kerja D1 pada sumber 50Hz

Rangkaian langkah kerja pada sumber 1000Hz

Langkah Kerja “Sumber 50 Hz” 1. Hubungkan rangkaian seperti gambar 5. Sakelar dalam posisi off, tempatkan tegangan variable transformator ke tegangan terendahnya ; S1 terbuka. 2. Masukakan tusuk kontak ke dalam kotak kontak (stop kontak) 220V, 50Hz, putar saklar line pada posisi on; tutup S1 aturlah tegangan keluaran transformator variable sampai 35 V. tetapkan tegangan ini selama melakukan percobaan D1. Catat tegangan dibawah kolom “tegangan rms, pengukuran” pada table 1. (voltmeter menunjukkan tegangan rms). 3. Ukurlah tegangan pada R1,R2,R3 dengan voltmeter dan catat harganya dibawah kolom “tegangan rms pengukuran” pada table 1. Buka S1; saklar line off. 4. Hubungkan osiloscope pada keluaran transformator tegangan variable. Saklar line ON; S1 tutup. Ukurlah tegangan puncak pada terminal keluaran transformator dengan osiloskop dan catat pada table 1 pada kolom “tegangan puncak,pengukuran” 5. Ulangi langkah 4 gunakan osiloskop untuk mengukur tegangan puncak pada masing masing reisistor R1,R2,R3. Matikan daya (off) bilamana anda mengubah rangkaian. Catat harganya pada table 1, saklar line Off, buka S1. 6. Sisipkan (pasang) ampermeter pada rangkaian seperti yg ditunjukan pada gambar 5 untuk mengukur arus yang melalui R1. Tempatkan range ampermeter ac pada 20 mA, atau diatasnya. Sakelar line di on kan; hidup S1. Catat pembacaan ampermeter pada table 1. Dalam kolom “arus rms,pengukuran” Buka S1; Saklar line OFF. 7. Putuskan rangkaian antara B dan C kemudian sisipkan amperemeter seperti langkah 6 untuk mengukur arus R2. Sakelar line di-on-kan; S1 ditutup. Catat pembacaan ampermeter pada table 1 dalam kolom”arus rms, pengukuran”. S1 tutup. Sakelar line off 8. Putuskan rangkaian anatara C dan D, kemudian sisipkan amperemeter seperti langkah 6 untuk mengukur arus R3. Sakelar line di-on-kan; S1 tutup. Catat pembacaan amperemeter pada table 1 dalam kolom “arus rms, pengukuran” S1 tutup. Sakelar line off. Cabut tusuk kontak dari kotak kontak 9. Hitung arus rms pada masing-masing resistor. Catat jawaban anda pada table 1 dlam kolom “arus rms, perhitungan”. 10. Hitung tegangan rms pada masing-masing resistor. Catat jawaban anda pada table 1 dalam kolom “tegangan rms, perhitungan” 11. Hitung tegangan puncak pada masing-masing resistor. Catat jawaban anda pada table 1 dalam kolom “tegangan puncak, perhitungan”

“Sumber 1000Hz” 1. Dengan generator gelombang sinus off dan S1 open, hubungkan rangkaian gambar 6 2. Hidupkan generator. Aturlah frekuensinya sampai 1000Hz. (osiloscope dapat digunakan untuk membuktikan/mengukur harganya). Dengan voltmeter di hubungkan keluarannya, aturlah keluaran generator sampai 5V. catat harganya pada table 2 dalam kolom “tegangan rms, pengukuran” 3. Dengan voltmeter ukurlah tegangan rms pada masing masing resistor R1,R2, dan R3. Catat harganya pada table 2 dalam kolom “tegangan rms,pengukuran” 4. Gunakan osiloscope ukurlah tegangan puncak generator gelombang sinus pada R1,R2 dan R3.catat harganya pada table 2 dalam kolom “tegangan puncak, pengukuran” buka S1 5. Putuskan rangkaian antara A dan B kemudian sisipkkan ampermeter ac seperti pada gambar 6 untuk mengukur arus pada R1. Tutuo S1. Catat pembacaan amperemeter pada table 2 dalam kolom “arus rms, pengukuran” buka S1. 6. Putuskan rangkaian antara B dan C kemudian sisipkan amperemeter ac seperti pada gambar 6 untuk mengukur arus pada R2. Tutuo S1. Catat pembacaan amperemeter pada table 2 dalam kolom “arus rms, pengukuran” buka S1. 7. Putuskan rangkaian antara C dan D kemudian sisipkkan ampermeter ac seperti pada gambar 6 untuk mengukur arus pada R3. Tutuo S1. Catat pembacaan amperemeter pada table 2 dalam kolom “arus rms, pengukuran” buka S1. Generator gelombang sinus off. 8. Hitung tegangan rms pada masing-masing resistor. Catat jawaban anda pada table 2 dalam kolom “tegangan rms, perhitungan” 9. Hitung tegangan puncak pada masing-masing resistor. Catat jawaban anda pada table 2 dalam kolom “tegangan puncak, perhitungan” 10. Hitung arus rms pada masing-masing resistor. Catat jawaban anda pada table 2 dalam kolom “arus rms, perhitungan”.

Lembar Kerja Table 1 tegangan dan arus 50 Hz Tegangan rms (V) Ukur Hitung Teg.Trafo 15 R1 4 4,28 R2 6 6,42 R3 4 4,28 Table 2 tegangan dan arus 1000 Hz Tegangan rms (V) Ukur Hitung Teg.AFG 9,9 R1 0,37 2,64 R2 0,58 4,60 R3 0,33 2,64

Tegangan puncak (V) Ukur Hitung 6 9 6

6,05 9,07 6,05

Tegangan puncak (V) Ukur Hitung 0,5 0,8 0,5

3,73 6,50 3,73

Arus rms (mA) Ukur Hitung 4 4 4

4,2 4,2 4,2

Arus rms (mA) Ukur Hitung 12,5 12,5 12,5

98 98 98

Analisa Setelah melakukan percobaan pada tegangan rms,tegangan puncak dan arus rms didapatkan data pengukuran dengan alat ukur dan data perhitungan. Percobaan ini ada dua sumber yaitu sumber 50Hz dan sumber 1000Hz.  Untuk data pada sumber 50Hz sebagai berikut; a. Tegangan rms  Ukur  tegangan trafo = 15V; R1=4V; R2=6V; R3=4V.  Hitung  R1=4,28 V; R2=6,42 V dan R3=4,28 V  Resistor R1=1KΩ, R2=1K5Ω, R3=1KΩ Tabel  3K5Ω 1000  Vrms R1 = Vrms R3 = 3500 x 15 = 4,28 V 

1000

Vrms R2 = 3500 x 15 = 4,28 V

Tegangan rms pada R1 dan R3 sama di karenakan menggunakan resistor yang sama. b. Tegangan Puncak  Ukur  R1=6V; R2=9V; R3=6V.  Hitung  R1=6,05 V; R2=9,07 V dan R3=6,05 V  Vrms R1 = Vrms R3 = 1,414 x Vrms = 1,414 x 4,28 = 6,05 V  Vrms R2 = 1,414 x Vrms = 1,414 x 6,42 = 9,07 V

PETANYAAN 1 Jawablah soal berikut dengan singkat dan benar! 1. Bentuk gelombang tegangn yang diberikan oleh generator C adalah . . . . 2. Harga arus rms dan harga rata-rata dari tegangn atau arus sinusoidadapat dihitung dari harga puncaknya (benar/salah) 3. Vm tegangan sinusoida adalah 25V. Harga rms tegangan tersebut . . . . V 4. Harga rms arus sinusoida adalah 5mA. Harga piuncak arus tersebut adalah . . . . mV 5. Harga rata-rata arus pada soal no.4 adalah . . . . mA 6. Tegangan rms yang diukur pada resistor 47 adalah 15V. Arus efektif pada resistor tersebut adalah . . . . mA 7. Arus puncak pada resistor dalam soal no.6 adalah . . . . mA 8. Tegangan AC pada umumnya dikalibrasi dalam harga . . . . (puncak/rms/rata-rata) 9. Harga puncak tegangan AC dapt diukur dengan . . . .

PERTANYAAN 2 Jawablah soal berikut dengan singkat dan benar! 1. Jelaskan hubungan antara harga puncak, harga rms dan harga rata-rata dari tegangan Ac! 2. Berdasarkan tabel 1. Bandingkan tegangan puncak hasil pengukuran dengan tegangan puncak hasil perhitungan . jelaskan perbedaannya! 3. Berdasarkan tabel 1. Bandingkan tegangan rms hasil pengukuran dengan tegangan rms hasil perhitungan . jelaskan perbedaannya! 4. Rumus 3 dapat digunakan untuk mencari Vrms apabila Vm diketahui : Vrms = 0,707 Vm Konstanata 0,707 sama dengan perbandingan Vrms/ Vm. Gunakan data pengukuran pada tabel 1 untuk Vrms dan Vm. Hitung harga rata-rata Vrms/Vm untuk pengukuran tiga resistor. Bandingkan! 5. Ulangi proses no.4 dengan menggunakan data tabel 2. Bandingkan jawaban anda dengan konstanata 0,707; jelaskan perbandingannya. Juga bandingkan dengan perhitungan untuksoal no. 4. jelaskan perbedaannya! 6. Apakah data pada kolom arus pada tabel 1dan 2membuktikan penggunaan hukum ohm pada rangkaian resistif AC? Jelaskan!

JAWABAN PERTANYAAN PERTANYAAN 1 1. Gelombang sinus 2. Salah 3. Dik. Vm= 25V Dit. Vrms=? Vrms= 0,707 x 25 = 17,675 V 4. Dik. Irms = 5mA Dit. Im =? Im = 1,414x 5 = 4,5 mA 5. Dik. Irms = 5mA Dit. Iav = ? Iav = 0,899 x 5 = 4,5mA 6. Dik. Vrms = 15V R = 47 Ω Dit. Irms = ? Irms =

𝑉𝑟𝑚𝑠 15

=47= 0,319 mA

𝑅

7. Dik. Vrms = 15 V R = 47 Ω Dit. Im = ? Im = 8. Harga Rms 9. Osiloscope

𝑉𝑚 𝑅

=

1,414 x Vrms R

=

1,414 x 15 47

=0,45 mA

c. Arus rms Ukur →

R1 = 4mA ; R2 = 4mA ; R3 = 4mA

Hitung → R1 = 4,2mA ; R2 = 4,2mA ; R3 = 4,2mA 15

Ir1 = Ir2 = Ir3 = 3500= 0,0042A = 4,2mA



Untuk data pada sumber 1000 Hz sebagai berikut: a) Tegangan rms Ukuran → tegangan trafo = 9,9V ; R1 = 0,37V ; R2 = 0,58V R3= 0,33 V Hitung → R1 = 2,64V ; R2 = 4,60V ; R3 = 2,64V Resistor R1 = R3 = 27Ω ; R2 = 47Ω Total = 101Ω 27

Vrms R1 = Vrms R3 = 101 x 9,9 = 2,64V 47

Vrms R2 = 101 x 9,9 = 4,60V b) Tegangan puncak Ukur → R1 = 0,5V ; R2 = 0,8V ; R3 = 0,5V Hitung → R1 = 3,73V ; R2 = 6,40V ; R3 = 3,73V Vrms R1 = VrmsR3 = 1,414 x Vrms = 1,414 x 2,64V = 3,73V Vm R2 = 1,414 x Vrms = 1,414 x 4,60V = 6,50 V

c) Arus rms Ukur → R1 = 12,5mA ; R2 = 12,5mA R3 = 12,5mA Hitung → R1 = 98mA ; R2 98mA ; R3 = 98mA 9,9

Ir1 = Ir2 = Ir3 = 101 = 0,0980 A =98mA

Harga puncak dapat menghitung harga sesaat pada sesaat tegangan pada satu sudut θ dengan menggunakan rumus V = Vm sin θ. Harga rms adalah akar-akar kuadrat harga sesaat tegangan pada suatu alterasi AC. Harga rata-rata ditentukan dari harga puncak dan harga rms.

Gelombang pada osiloskop, sebagai berikut : 

Berdasarkan Tabel 1

Gambar Gelombang pada osiloskop dengan R1 dan R3 Untuk menghitung tegangan puncak (pengukuran) Vmaks = 1,2 div x5 volt/div x 1(probe) = 6 Volt

Gambar R2 → Vmaks = 1,8 div x 5 volt/div x 1 (probe) = 9 Volt



Berdasarkan Tabel 2

Gambar

Untuk R1 dan R3 Vmaks = 0,5 V

Gambar Untuk R2 Vmaks = 0,8 V

KESIMPULAN Setelah melakukan percobaan dapat kita simpulkan generator AC menghasilkan tegangan sinusoida/ tegangan AC. Tegangan AC terdiri atas satu alterasi positif, dan satu alterarasi negatif, maka arus pada rangkaian mengalir dalam saru arah selama alterrasi positif dan dalam arah berlawanan selama alterasi negatif. Tegangn AC pada rangkaian resistif menghasilkan arus dan tegangan yang sefase. Harga tegangan sinusoida atau tegangan AC ini terdiri dari harga rms, harga puncak dan harga rata-rata. Untuk harga rms dipakai saat kalibrasi pada volt meter atau amperemeter, sedangkan harga puncak diukur pada osiloskop. Berdasarkan data tabel 1 dan 2, perbedaan nilai pada perhitungan dan pengukuran tidak beda jauh, hanya sedikit perbedaan. Dikarenakan ketidak tepatan alat ukur.

Pertanyaan 2 1. Hubungan antar harga puncak , harga rms dan harga rata-rata dari tegangan ac adalah dari harga puncak dapat menghitung harga sesaat tegangan pada satu sudut 𝜃 dengan menggunakan rumus 𝑽 = 𝑽𝒎 𝐬𝐢𝐧 𝜽. Bila harga rms adalah akar rata-rata kuadrat harga sesaat tegangan pada suatu alterasi ac, dan bila harga rata-rata dapat ditentukan dari harga puncak dan harga rms. 2. Perbandingan tegangan puncak hasil pengukuran dengan tegangan puncak hasil perhitungan pada tabel 1: Hasil pengukuran → 𝑅1 = 6 𝑉 𝑅2 = 9 𝑉 𝑅3 = 6 𝑉 Hasil perhitungan → 𝑅1 = 6,05 𝑉 𝑅2 = 9,07 𝑉 𝑅3 = 6,05 𝑉 𝑅1 = 6 𝑉 ∶ 6,05 𝑉 𝑅2 = 9 𝑉 ∶ 9,07 𝑉 𝑅3 = 6 𝑉 ∶ 6,05 𝑉 Perbedaan hasil pengukuran dan hasil perhitungan sangat kecil, di karenakan ketidaktepatan pada voltmeter saat pengukuran.

3. Perbandingan tegangan rms hasil pengukuran dengan tegangan rms hasil perhutungan pada tabel 1 : Hasil pengukuran → 𝑅1 = 4 𝑉 𝑅2 = 6 𝑉 𝑅3 = 4 𝑉 Hasil perhitungan → 𝑅1 = 4,28 𝑉 𝑅2 = 6,42 𝑉 𝑅3 = 4,28 𝑉 𝑅1 = 4 𝑉 ∶ 4,28 𝑉 𝑅2 = 6 𝑉 ∶ 6,42 𝑉 𝑅3 = 4 𝑉 ∶ 4,28 𝑉

Perbedaan hasil pengukuran dan hasil perhitungan sangat kecil, dikarenakan ketidaktepatan alat ukur.

4. Konstanta perbandingan 𝑉𝑟𝑚𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑉𝑚

𝑉𝑟𝑚𝑠⁄𝑉𝑚

menggunakan

data

pengukuran

tabel

1

0,707 = 𝑉𝑟𝑚𝑠⁄𝑉𝑚 4 = 0,667 6 6 𝑅2 = = 0,667 9 4 𝑅3 = = 0,667 6 𝑅1 =

Harga rata-rata 𝑉𝑟𝑚𝑠 ∕ 𝑉𝑚 untuk pengukuran harga resistor adalah (𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 /3) =

(0,667+0,667+0,667) 3

Adalah 0.667

Perbandingan → 0,707 : 0,667

5. Konstanta perbandingan Vrms / Vm menggunakan data pengukuran tabel 2 Vrms / Vm 0,707 = Vrms / Vm R1 = 0,37 / 0,5 = 0,740 R2 = 0,58 / 0,8 = 0,725 R3 = 0,33 / 0,5 = 0,660 Harga rata-rata Vrms / Vm untuk oengukursn tiga resistor adalah ( R1 +R2 + R3 / 3 ) = ( 0,740 + 0,725 + 0,660 ) / (3) Adalah 0,708 Perbandingan → 0,707 : 0,708

Konstanta perhitungan Vrms / Vm menggunakan data oerhitungan tabel 2 Vrms /Vm 0,707 + Vrms / Vm R1 = 2,64 / 3,73 = 0,707 R2 = 4,60 / 6,50 = 0,707 R3 = 2,64 / 3,73 = 0,707 Harga rata-rata Vrms / Vm untuk perhitungan resistor adalah ( R1 + R2 + R3 ) / (3) = (0.707 + 0,707 + 0,707 ) / (3) = adalah 0,707 Perbandingan → 0,707 : 0,707

Perbedaan dari hasil pengukuran dan perhitungan ini tidak beda jauh, sangat kecil perbedaannya. Dikarenakan ketidaktepatan alat ukur.

6. Untuk menggunakan prinsip ohm pada rangkaian resictif ac, pada data kolom arus pada tabel 1 dan tabel 2 dapat dibuktikan dengan cara I = Untuk tabel 1



𝑽 𝑹

R1 dan R3 = 𝑽 = 𝟒 𝑽 𝑹 = 𝒍𝒌 Ω 𝑽

𝟒

𝑰 = 𝑹 = 𝟏𝟎𝟎𝟎 = 𝟒 𝒎𝑨

R2 =

𝑉=6 𝑅 = 𝑙𝑘5 Ω 𝐼=

𝑉 𝑅

=

6 1500

= 4 𝑚𝐴

Berdasarkan hitungan diatas, R1,R2, dan R3 arusnya 4mA. Sesuai pada tabel 1arus rms dalam pengukuran adalah 4mA. Untuk tabel 2 →

R1 =

𝑉 = 0,37 𝑉 𝑅 = 27 Ω 𝑉

𝐼=𝑅= R2 =

27

= 13,7 𝑚𝐴

𝑉 = 0,58 𝑉 𝑅 = 47 Ω 𝐼=

R3 =

0,37

𝑉 𝑅

=

0,58 47

= 12,3 𝑚𝐴

𝑉 = 0,33 𝑉 𝑅 = 27 Ω 𝐼=

𝑉 𝑅

=

0,33 27

= 12,2 𝑚𝐴

Berdasarkan hitungan diatas. R1,R2, dan R3 arusnya rata-rata adalah 12,7 mA. Pada tabel 2 arus rms dalampengukuran adalah 12,5 mA. Ini membuktikan bahwa prinsip hukun ohm diterapkan pada rangkaina resistif ac.

Related Documents

Akhmad Jayadi
August 2019 19
Khairul Semmi.docx
October 2019 23
Khairul Profil
July 2020 17
Khairul Bashar
May 2020 22
Letkol Akhmad Isnanto Sip
November 2019 8

More Documents from ""