AKHLAK
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kata akhlaq seringkali kita dengar dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai muslim kita mengetahui bahwa akhlaq adalah salah satu hal yang harus diperhatikan terutama dalam kehidupan bermasyarakat. Seorang muslim senantiasa dianjurkan untuk memiliki akhlaq yang baik dan menjauhi akhlaq yang buruk. Sedemikian pentingnya akhlaq dalam Islam disebutkan pula dalam hadist bahwa Rosulullah SAW diutus kepada kaumnya dan seluruh umat didunia adalah untuk memperbaiki akhlaq manusia dimana saat itu akhlaq masyarakat terutama masyarakat jahiliyyah masih jauh dari perilaku akhlaq yang terpuji . Akhlak erat kaitannya dengan perbuatan. Bila seseorang melakukan perbuatan baik maka perbuatan tersebut dikatakan akhlak mulia. Sebaliknya , bila seseorang melakukan perbuatan buruk maka perbuatan tersebut dikatakan akhlak yang buruk . Akhlak mempunyai pengaruh besar terhadap individu manusia dan terhadap suatu bangsa. Ajaran-ajaran akhlak sebagaimana yang dicontohkan Rosulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari , seperti yang terdapat dibeberapa ayat al-quran yang menjelaskan tentang akhlak mulia Rosulullah SAW. Sebagaimana yang terdapat dalam Q.S AL-Ahzab : 21 yang artinya : “ Sesungguhnya telah ada pada Rosulullah itu suri tauladan yang baik bagimu bagi orang yang mengharap Allah dan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah “. B. Perumusan Masalah
1. 2. 3. 4.
Beberapa masalah yang dibahas dalam makalah ini, adalah: Pengertian akhlak yang dilihat dari segi kebahasanan ( linguistik ) dan segi peristilahan (terminologi) Ciri-ciri akhlak Islami Macam-macam akhlak Kedudukan akhlak dalam Islam
C. Tujuan Penulisan Secara umum baik penyusun maupun pembaca dapat lebih memahami dan menerapkan perihal akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga baik penyusun maupun pembaca dapat jadi contoh yang baik bagi lingkungannya. Selain itu juga sebagai pemenuhan pemenuhan tugas mata kuliah studi Islam agar terlaksana tujuan pendidikan yang diharapkan .
BAB II A. Pengertian Akhlaq Ada dua pendekatan untuk medefinisikan akhlak, yaitu pendekatan linguistik ( kebahasaan ) dan pendekatan terminologi ( peristilahan ) . Kata akhlak berasal dari bahasa Arab, jamak dari khuluqun yang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai , tingkah laku atau tabiat dan kebiasaan . Mansur Ali Rajab dalam bukunya “Taammulatu fie falsafatil akhlaq”menerangkan ada perbedaan antara adat dan kebiasaan dengan perangai dan antara perangai dengan tabi’at. Perangai: perpaduan antara unsur fithri dan ikhtiari . Tabi’at kalau hanya unsur fithri saja yang bekerja. Menurut Ahmad Amin dikatakan adat kalau sesuatu itu dilakukan dengan kesadaran (iradah)dan berulang kali. Sedangkan muru’ah (menurut Al Masudy ) adalah sifat yang mengajak orang berpegang dengan budi pekerti terpuji dan adat yang baik. (Drs.Ismail Thaib.1984). Secara terminologi akhlak berarti tingkah laku seseorang yang di dorong oleh sesuatu keinginan secara sadar untuk melakukan sesuatu perbuatan . Pengertian akhlak adalah sesuatu sistem nilai yang mengatur tindakan dan pola sikap manusia di muka bumi. Adapun sistem nilai tersebut antara lain ajaran Islam dengan Al Qur’an dan sunnah Rosul sebagai nilainya, dan ijtihad sebagai metode berfikir islami. Adapun tindakan dan pola hubungan dengan Allah, sesama manusia, dan dengan alam . (Muslim Nurdin dkk:1995 ). Secara epistemologi atau istilah akhlak bisa diartikan berbagai perspektif sesuai dengan para ahli tasawuf diantaranya : 1. Ibnu Maskawaih memberikan definisi sebagai berikut ; “Khoolunlinnafsi daa’iyattun ilaa afngaalihaa min ghoirifikri warowiyyah” Artinya: Keadaan jiwa seseorang mendorong untuk melakukan perbuatanperbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran (lebih dulu ). 2. Imam AL Ghozali mengemukakan definisi akhlak sebagai berkut: Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran ( lebih dulu ). 3. Prof.Dr.Ahmad Amin memberikan definisi ,bahwa yang disebut akhlak ‘adatul iradah ‘atau kehendak yang dibiasakan . 4. Prof.Kh.Farid Ma’ruf membuat kesimpulan tentang definisi akhlak ini sebagai berikut:”Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan, tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu ‘.
B. Ciri-ciri akhlak yang Islami Persoalan akhlak didalam Islam banyak dibicarakan dan dimuat pada Al Qur’an dan Al.Hadist. Sumber tersebut merupakan batasan-batasan dalam tindakan sehari-hari bagi manusia. Akhlak Islam adalah merupakan system moral /akhlak yang berdasarkan islam, yakni bertitik tolak dari akidah yang diwahyukan Allah pada nabi/RosulNya yang kemudian agar disampaikan kepada umatnya. Seperti dalam Hadist yang artinya : “Dari Anas bin Malik berkata : Bersabda Nabi Solallahu’alaihi wassalam: telah kutinggalkan atas kamu sekalian dua perkara, yang apabila kamu berpegang kepada keduanya, maka tidak akan tersesat, yaitu kitab Allah dan sunnah RosulNya. Menurut Drs.Sahilun A Nasir, menyebutkan bahwa akhlak Islam berkisar pada : Tujuan hidup setiap muslim, ialah menghambakan dirinya kepada Allah, untuk mencapai keridhaanNya, hidup sejahtera lahir dan batin dalam kehidupan masa kini maupun yang akan datang. 1. Dengan keyakinan terhadap kebenaran wahyu Allah terhadap kebenaran wahyu Allah dan sunah RosulNya, membawa konsekuensi logis, sebagai standar dan pedoman utama bagi setiap akhlak seorang muslim. 2. Keyakinan akan hari kemudian /pembalasan, mendorong manusia berbuat baik dan berusaha menjadi sebaik mungkin, dengan segala pengabdian kepada Allah swt . 3. Ajaran akhlak Islam meliputi segala segi kehidupan manusia berdasarkan asas kebaikan dan bebas dari segala kejahatan. C. Macam-macam Akhlak 1. Akhlak kepada Allah 1) Beribadah kepada Allah swt, yaitu melaksanakan perintah Allah SWT untuk menyembahnya sesuai perintahNya . 2) Berdzikir kepada Allah SWT, yaitun mengingat Allah SWT dalam berbagai situasi dan kondisi, baik diucapkan dengan lisan maupun dalam hati, dengan berdzikir pada Allah SWT akan melahirkan ketentraman dalam hati . 3) Berdo’a pada Allah SWT, yaitu memohon apa saja pada Allah SWT. Do’a merupakan inti ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan dan ketidakmampuan manusia,sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan Allah SWT . 4) Tawakal kepada Allah SWT, yaitu beserah diri sepenuhnya pada Allah SWT dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan .
5) Tawaduk kepada Allah SWT, yaitu rendah hati di hadapan Allah SWT, mengakui bahwa dirinya rendah dan hina dihadapan Allah yang Maha Kuasa. 2. Akhlak kepada Rosulullah SAW Akhlak terhadap Rosulullah Saw adalah cara kita berinteraksi secara tidak langsung kepada Rosulullah Saw yang meliputi tata cara bersikap kepada beliau dan tata cara berinteraksi dengan segala sesuatu yang dibawanya. Contoh akhlak terhadap Rosulullah Saw: 1) Mencinta dan memuliakannya. Mencintai Rosulullah berarti mencintai keluarganya,dan orang-orang yang di cintai oleh beliau, dan membenci orang yang dibencinya . 2) Bentuk penghormatan kepada beliau dapat diteruskan oleh umatnya yaitu dengan tidak mengeraskan suara didepan para ulama pewaris nabi. 3) Mengikuti dan menaati segala yang diajarkan kepada kita . Mengikuti Rosulullah adalah bukti kecintaan seorang hamba terhadap Allah SWT. 4) Mengucapkan sholawat dan salam untuk Rosulullah. Perintah untuk sholawat menunjukkan betapa mulia dan terhormatnya kedudukan Rosulullah di sisi Allah. 3. Akhlak kepada diri sendiri Akhlak terhadap diri sendiri adalah sikap seseorang terhadap diri pribadinya baik itu jasmani sifatnya atau rohani. Kita harus adil dalam memberlakukan diri kita, dan jangan pernah memaksa diri kita untuk melakukan sesuatu yang tidak baik atau bahkan membahayakan jiwa. Sesuatu yang dapat membahayakan diri kita itu bisa bersifat psikis,misalkan iri, dengki, munafik, dan lain sebagainya. Itu semua dapat membahayakan jiwa kita, semua itu merupakan penyakit hati yang harus kita hindari. Cara untuk memelihara akhlak terhadap diri sendiri: a) Shidiq Artinya benar atau jujur, lawan dari dusta atau bohong. Seorang muslim dituntut selalu berada dalam keadaan benar lahir dan batin, benar hati, benar perkataan dan benar perbuatan. Rosulullah memerintahkansetiap muslim untuk selalu shidiq, karena sikap shidiq membawa kepada kebaikan. Shidiq meliputi benar perkataan, benar pergaulan, benar kemauan, benar janji, dan benar kenyataan. b) Amanah Artinya dapat dipercaya, seakar dengan kata iman. Sifat amanah lahir dari kekuatan iman. Semakin menipis keimanan seseorang semakin pudar pula sifat amanah pada dirinya. Bentuk amanah dapat berupa tidak menyalahgunakan jabatan
untuk kepentingan tertentu, menunaikan kewajiban dengan baik dan memelihara semua nikmat yang diberikan Allah SWT. c) Istiqomah Adalah sikap teguh dalam mempertahankan keimanan dan keislaman sekalipun menghadapi berbagai tantangan dan godaan. Seorang yang beriman haruslah istiqomah dalam ketiga dimensi tersebut. Dia akan selalu menjaga kesucian hatinya, kebenaran perkataan dan kesesuaian perbuatannya dengan ajaran islam. d) Iffah Yaitu menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak baik dan memelihara kehormatan diri dari segala hal yang akan merendahkan,merusak, dan menjatuhkannya. Untuk menjaga kehormatan diri tersebut, dia harus dapat mengendalikan hawa nafsunya,tidak saja dari hal-hal yang haram bahkan dari hal yang hahal tapi bertentangan dengan kehormatan dirinya. e) Tawadhu’ Artinya rendah hati, kebalikan dari sifat sombong atau takabur, merupakan sikap mulia yang lahir dari kesadaran akan kemahakuasaan Allah Swt atas semua hambaNya. f) Malu Dalam bahasa arab al-hayaa ,adalah sikap menahan segala kecenderungan berbuat keburukan ,kedzaliman, kekejian , kesewenang-wenangan dan tindak kemaksiyatan lainnya. g) Sabar Bermakna menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharap ridho Allah. Sabar dalam hal ini berarti menahan dan mengekang diri dari mempertuhankan hawa nafsu. h) Pemaaf Adalah sikap memberi maaf terhadap kesalahan orang lain tanpa harus menunggu orang yang bersalah meminta maaf kepada kita. 4. Akhlak kepada sesama manusia Yaitu terdiri dari : a. Akhlak kepada tetangga atau masyarakat : Tidak menyakiti tetangga dan murah hati Memulai salam Selalu terlihat ceria dan muka berseri-seri Memberikan penghormatan yang istimewa Menerima udzur / permohonan maaf Menasehati dengan lemah lembut
Menutup aib Bersikap ramah b. Akhlak terhadap orang tua ( ibu dan bapak) Akhlak terhadap orang tua yang masih hidup Orang tua adalah secara jasmani menjadi asal keturunan anak. Itu pula sebabnya secara kudrati ,setiap orang tua menyayangi dan mencintai anaknya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. Orang tua tidak menharapkan balas jasa dari anak atas semua pengorbanan yang diberikan kepada anak. Harapan orang tua hanya satu yaitu kelak anaknya menjadi anak yang saleh dan salehah, anak yang memberikan kebahagiaan dunia dan akhirat . Akhlak terhadap orang tua yang telah meninggal dunia Seorang ayah atau ibu yang telah meninggal dunia masih memiliki hak mendapatkan limpahan pahala dari do’a yang disampaikan anaknya. Hal ini juga mengandung arti bahwa anak memiliki kewajiban mendo’akan orang tuanya. Akhlak terhadap keluarga Sikap yang harus dimunculkan oleh setiap anggota keluarga tersebut diantaranya : Memimpin rumah tangga adalah sebuah tanggung jawab, demikian juga memimpin bangsa. Tanggung jawab itu pun idealnya harus ditunjang dengan kemampuan diberbagai bidang termasuk kemampuan leadership. Kerjasama Keluarga merupakan tulang punggung bagi tegaknya suatu bangsa . Perhitungan dan keseimbangan Peraturan dan keseimbangan dalam kehidupan keluarga dituntut oleh ajaran Islam.Hal tersebut lahir dari rasa cinta terhadap anak dan tanggung jawab terhadap generasi selanjutnya. Disiplin Dalam keluarga sikap disipil begitu penting. Untuk mendapatkan kesejahteraan, seorang kepala keluarga perlu memiliki sikap disiplin dalam mengatur waktu untuk bekerja, ibadah, dan istirahat. Kasih sayang
Keajaiban dari kekuatan besar yang dinamakan cinta yang merupakan anugrah dari Allah Swt . Sejatinya kekuatan besar tersebut melandasi seluruh aspek kehidupan berkeluarga, karena dengan cinta sesuatu yang berat akan menjadi ringan. 5. Akhlak kepada lingkungan hidup Alam adalah segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi beserta isinya. Allah melalui al qur’an mewajibkan kepada manusia untuk mengenal alam semesta beserta isinya. Manusia diturunkan ke bumi sebagai khalifah di muka bumi. Oleh karena itu manusia mempunyai tugas dan kewajiban terhadap alam sekitarnya, yakni memakmurkan , mengelola, dan melestarikanalam, sebagaimanafrimanNya: “Dia menciptakan kalian dari bumi dan menjadikan kalian sebagai pemakmurnya”.( QS. Al-anbiya’21:107 ). Manusia mempunyai kewajiban untuk berakhlak kepada alam, yaitu: Manusia berkewajiban mewujudkan kemakmuran dan kebahagiaan di muka bumi. Allah memerintahkan manusia untuk mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dari alam. Allah memerintahkan manusia untuk melestrikan alam. D. Kedudukan akhlak dalam Islam a. Islam sangat memperhatikan akhlak. Karena akhlak tujuan utama diutusnya Rosulullah saw . HR.Imam Ahmad di sahihkan Imam Al Tirmidzi Artinya : Rosulullah saw bersabda: Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak. b. Akhlak merupakan bagian yang tidak bisa terpisah dari iman dan aqidah. HR. Imam Abu Dawud dinyatakan shahih oleh Imam Al Tirmidzi Artinya : Rosulullah saw bersabda : mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling mulia akhlaknya. c. Akhlak berkaitan hampir dengan seluruh ibadah Seperti dalam al qur’an surat Al Ankabut : 45 Artinya : sesungguhnya shalat akan mencegahmu dari perbuata keji dan mungkar. d. Banyak keutamaan dan pahala yang diberikan pada orang yang berakhlak mulia. Diantaranya yaitu: Akhlak mulia berat bobot timbangan pahalanya Akhlak mulia sebab utama masuk surge Akhlak mulia dihari kiamat akan sangat dekat dengan nabi Muhammad saw Orang yang berakhlak mulia dijamin menempati surge yang paling tinggi.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak mencakup segala pengertian tingkah laku, tabi’at, perangai, karakter manusia yang baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan sang khaliq atau dengan sesama makhluk hidup. Akhlak ini merupakan hal yang paling penting dalam pembentukan akhlakul karimah seorang manusia. Dan manusia yang paling baik budi pekertinya adalah Rosulullah solallahu ‘alaihi wassalam. Anas bin Malik radhialallahu’anhu seorang sahabat yang mulia menyatakan ”Rosulullah shalallahu’alaihi wassalam adalah manusia yang paling baik budi pekertinya ( HR.Bukhori dan Muslim ). B. Saran Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan bagi pembaca semua. Serta diharapkan dengan diselesaikannya makalah ini baik pembaca maupun penyusun dapat menerapkan akhlak yang baik dan sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari . Walaupun tidak sesempurna Nabi Muhammad solallahu’alaihi wasallam, setidaknya kita termasuk kedalam golongan kaumnya yang selalu taat kepada sang pencipta yaitu Allah subhanahuwata’ala.
DAFTAR PUSTAKA Drs. Ismail Thaib, Yogyakarta,Yogyakarta.
1985
.
Risalah
Akhlak,
CV.Bina
Usaha
Darsono ,T. Ibrahim,2008. Membangun Akidah Akhlak, PT.Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,Solo. Ghoni Asykur ,Abdul.1992.Kumpulan Muslim,Husaini,Bandung .
Hadist
–hadist
Bukhori
Prof .Drs.KH.Masdar Helmy,1995.Akhlak Nabi Muhammad solallahu’alaihi wassalam,Gema Risalah Press,Bandung. Nurdin,Muslim ,dkk,1995.Pendidikan Agama Islam, CV.Alfabeta,Bandung.
MAKALAH TUGAS STUDI ISLAM
DISUSUN OLEH : 1. 2. 3. 4.
Ujiarti Siti Khuswatun Hasanah Yuni Arisandi Susanti
Nim Nim Nim Nim
: 1811020342 : 1811020343 : 1811020344 : 1811020345
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2018-2019