Akhlak-tasawuf Rpkps Semester Ii

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Akhlak-tasawuf Rpkps Semester Ii as PDF for free.

More details

  • Words: 3,885
  • Pages: 20
RPKPS AKHLAK/TASAWUF

Disusun: Ubaidillah Achmad, M.A

PROGRAM STUDI AKHLAK/TASAWUF STAI MATHALI’UL FALAH KAJEN MARGOYOSO PATI

1

A. LATAR BELAKANG

Dari studi ini diharapkan dapat menjawab problem nestapa manusia modern, mengangkat harkat, martabat dan nilai keutamaan manusia bukan mengenai baikburuknya sebuah usaha sadar manusia, tetapi mengenai baik buruk manusia sebagai manusia. Untuk dapat mencapai harapan ini, persoalan mendasar yang membutuhkan jawaban segera: bagaimana seorang manusia benar-benar memiliki sikap kepribadian yang utuh sebagai diri sendiri bukan sebagai orang lain? Tentu saja, dalam upaya menjawab persoalan ini dengan baik sangat membutuhkan kesadaran diri terlebih dahulu, bagaimana membersihkan jiwa dari segala ketidksempurnaan, menghancurkan segala rasa ragu, mengontrol jiwa, mengarahkan kesadaran intelektualitas, mengarahkan emosi, dan membimbing spiritualitasnya sendiri? Jawaban dari persoalan inilah yang dapat menentukan integritas dan keinsankamil-an manusia yang akan selalu mendapatkan Ridlau-Nya. Persoalan di atas merupakan persoalan mendasar yang dipelajari dalam studi tasawuf. Jika seseorang sudah menemukan diri sendiri berupa potensi-potensi luhur (the highest potentials) dan corak kesadaran (states of consciousness) dalam maqam-maqam tasawuf, maka akan dengan mudah membaca hakekat kebenaran, sehingga akan menjadi seorang manusia yang penuh dengan ketenangan dan terhindar dari segala rasa gelisah. Manusia yang sudah sampai pada maqam ini tidak dapat dipengaruhi oleh kesenangan dan kesedihan. Alasannya? manusia yang seperti ini sudah mampu menemukan kebahagiaan itu dalam jiwanya dan bersama fikirannya sendiri tenggelam dalam hakekat kebenaran. Sehubungan dengan pentingnya studi tasawuf dalam upaya pengembangan diri membentuk kepribadian yang utuh, insan kamil, maka Akhlak/Tasawuf merupakan mata kuliah wajib yang diberikan bagi mahasiswa untuk semua jurusan: Pendidikan Bahasa Arab, Pengembangan Masyarakat Islam, dan Ekonomi Syar’ah. Tujuan mata kuliah ini agar mahasiswa/i memiliki komitmen menjalankan keutamaan nilia-nilai tasawuf dan pengalaman sufistik para tokoh yang selama ini menjadi rujukan dalam memahami keutamaan nilai-nilai sufistik. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara maksimal, pada setiap proses pembelajaran memerlukan perencanaan, persiapan, dan pengendalian yang baik. Sehubungan dengan hal itu, diperlukan pengembangan kegiatan yang disebut Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS). Implementasi kegiatan tersebut diharapkan dapat menciptakan suasana akademik yang kondusif sehingga muncul kegairahan dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini diharapkan juga dapat meningkatkan motivasi, kreativitas, kesungguhan, dan keteraturan dalam proses belajar mengajar serta meningkatkan keaktifan mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran. B. PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. 2.

Nama Mata kuliah Kode/SKS

: Akhlak Tasawuf : STAI 0101/2 SKS

2

3. 4.

Semester Tujuan Pembelajaran

: 2/Genap

Studi ini bertujuan untuk memahami pengertian “Akhlak-Tasawuf” relevansinya dengan relasi kuasa yang dihadapi subjek di tengah masyarakat. Yang dimaksud dengan akhlak di sini, adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan atau sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gamblang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Dihubungkannya kata akhlak dengan kata tasawuf, karena tasawuf merupakan bentuk akhlak yang menjadi bekal dalam kebersamaan manusia dengan Allah Swt.. Demikian ini senada dengan jawaban Al-Jariri tentang tasawuf, yaitu memasuki dalam semua akhlak nabi dan keluar dari semua akhlak yang tidak terpuji. Muhammad bin Ali Al-Qashshab berkata, ”Tasawuf itu adalah akhlak yang terpuji, yang tampak di masa yang mulia, dari seorang yang mulia, bersama dengan orangorang yang mulia.” Apa yang dimaksud dengan relasi kuasa sebagai wujud tantangan dari belajar “Akhlak-Tasawuf”? yang dimaksud dengan relasi kuasa dalam studi ini, adalah relasi kuasa yang berupa kuasa Nafsu, baik yang datang dari dalam diri sendiri (intern) maupun nafsu yang datang dari pihak luar (ekstern). Istilah nafsu yang dipakai dalam studi ini, mengacu pada maksud para sufi, yaitu suatu penyakit dari sifat hamba dan perbuatan-perbuatan yang tercela. Perbuatan yang tercela dapat dipahami dari dua macam: pertama, sebagai hasil dari perbuatan kemaksiatan dan penentangan. Kedua, akhlak buruk yang memang bersumber dari nafsunya yang tercela. Dalam studi ini akan menggunakan pendekatan normatif dan historis. Metode ini berfungsi untuk memahami prinsip kebenaran yang bersumber dari prinsip normatif para sufi dan pengalaman agung keberagamaan para sufi. 5.

Outcome Pembelajaran

Untuk mencapai tujuan mata kuliah akhlak tasawuf mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menguasai teori-teori akhlak tasawuf 2. Menerapkan ilmu tasawuf ke dalam kehidupan nyata 3. Memiliki kemampuan memimpin diri sendiri dan membentuk kepribadian sendiri 4. Menerjemahkan pengalaman-pengalaman para sufi agung ke dalam bahasa akademik 5. Memiliki wawasan kesufian, mengambil model-model kesufian, berkreativitas, berinovasi 6. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis para sufi relevansinya dengan relasi kuasa yang dihadapinya, 7. Mengemukakan pendapat sehingga timbul percaya diri sebagai seorang hamba Allah Swt. dan umat Nabi Muhammad 8. Mensinergikan keutamaan nilai-nilai akhlak tasawuf dengan bidang-bidang lain, misalnya bidang ekonomi syari’ah, bidang pendidikan bahasa Arab, bidang pengembangan masyarakat Islam, dan isu aktual sehingga

3

produk pembelajaran akhlak tasawuf dapat diajarkan di berbagai lingkungan masyarakat. 6.

Jumlah dan Pembagiannya

No

Jenis Program

Jumlah program

1

Tatap muka: Ceramah, tanya jawab

14 kali

100 menit waktuJumlah

Perkuliahan akhlak tasawuf dalam satu semester direncanakan berlangsung 16 kali program kuliah yang terdiri dari 14 kali tatap muka, 1 kali ujian tengah semester dan 1 kali ujian akhir semester. Setiap program tatap muka terdiri atas 10 menit ulasan, 55 menit kuliah dan tanya jawab, 30 menit menyampaikan tugas makalah dan diskusi, 5 menit evaluasi. Pembagian waktu selengkapnya adalah sebagai berikut:

Keterangan

1.

memberi pengetahuan dan pembekalan kepada mahasiswa tentang teori-teori tasawuf dan pengalaman sufistik, bagaimana mengamalkan akhlak tasawuf secara istiqamah dan menjelaskan keutamaan nilai tasawuf di tengah nestapa manusia modern dan perkembangan ilmu pengetahuan

2.

memberi pengetahuan dan wawasan tentang teks-teks akhlak tasawuf dan kontekstualisasinya bagi masyarakat Indonesia

3.

4

Materi/Presentasi makalah/Diskusi

Evaluasi

14 kali

14 kali

1.

Menyampaikan pokok bahasan materi

2.

Presentasi makalah sesuai dengan tema yang sudah ditetapkan

3.

Memberikan kesempatan kepada para mahasiswa mendiskusikan tema makalah

5 mn

2

95 menit

memberi pengetahuan dan wawasan kemandirian, kebijaksanaan atau kearifan sufistik

Mengevaluasi tugas-tugas mahasiswa 5

Browsing internet:

2 kali

Di luar jam kuliah yang dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa

2 kali

Di luar jam kuliah yang dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa

studi Tasawuf dalam perkembangan psikologi modern 6

Meringkas pengalaman sufistik individu

4

Pembuatan makalah

8

Mid Tengah Semester

1 kali

100 mn

9

Ujian Akhir

1 kali

100 mn

mhs/i1kali/

-

7

Di luar jam kuliah yang dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa

Mempertanggungjawabkan makalah yang sudah dibuat: Topik atau Judul Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Studi Literatur Kerangka Teori Hepotesa Metodologi Teknik Pengumpulan Data Analisa Data Kesimpulan Lampiran Kepustakaan Menjawab pertanyaan-pertanyaan dari seluruh rangkaian materi kuliah dan materi makalah pribadi

5

Mahasiswa akan mengetahui ruang lingkup dan materi studi tasawuf

Topik

Sub Topik 1. 2. 3.

Perkenalan Aturan main perkuliahan Fungsi dan Tugas bagi dosen dan Mahasiswa 4. Penulisan makalah dan Bahan kuliah 5. Literatur Wajib dan acuan 6. memberi topik diskusi kelompok: Pengenalan Tasawuf Akhlaqi dan Falsafi Maqamat dan Ahwal Hubungan Tasawuf dengan Ilmu Kalam, Filsafat, Fiqh dan Ilmu Jiwa Agama Tasawuf Akhlaqi: Hasan Al-Basri, AlQusyairi, Al-Ghazali Tasawuf Irfani: Rabi’ah al-Adawiyah, Dzu al-Nun al-Mishri, Al-Junaid, AlBustami, Al-Hallaj Tasawuf Falsafi: Ibn ’Arabi, Al-Jilli, Ibn Sab’in Seputar Tarekat (Thariqah): Pengertian, Perkembangan di Indonesia, Bebera praktek tarekat Hati, Diri, dan Jiwa Jiwa Menurut Pandangan Para Sufi 6.10. Al-Ghazali dan Masalah Etika Religius: Pengalaman Mistik, Basis Psikologis, Tindakan moral 6.11. Tasawuf: Intuisionalisme Islam 6.12. Fenomena Metafisika: Tinjauan Psikologi Transpersonal dan Tasawuf Islam 6.13. Tokoh-tokoh Sufi dan Mutiara Hikmahnya (dari 83 tokoh Sufi)

Metode Pembelajaran

T. Jawab

1.

TIK

Tatap muka di kelas

M

Jadwal Kegiatan Mingguan

SosialisasiPengantar Kuliah dan

7.

6

1. mengulas kembali 2. menjelaskan: a. Pengertian Tasawuf b. Dasar-dasar ajaran tasawuf dalam al-Qur’an c. Dasar-dasar dari sunnah Rasulullah SAW d. Kontraversi asal usul tasawuf 3. mempresentasikan (mahasiswa/i) : ”Pengenalan Tasawuf Akhlaqi dan Falsafi”

4.

memberikan kritik saran hasil kerja penelusuran teks sufistik yang sudah dipresentasikan

3. 2. Tatap muka di kelas: 1. kelompok mahasiswa mempresentasikan makalahTanya jawab antara dosen dengan mahasiswaDosen Menerangkan dengan alat bantu buku ajar.

Mahasiswa akan mengetahui teoriTeori Tasawuf

Teori-teori tasawuf

2.

7

Mahasiswa mampu membangun kesadaran tentang makna pembebasan

3.

menjelaskan teks-teks sufistik karya al-Ghazali 4. Mempresentasikan (mahasiswa/i): ”Maqamat dan Ahwal”

------------ ” -------------------

mengulas kembali 2. menjelaskan empirisme alGhazali : a. hubungannya dengan pengembangan ilmu keislaman b. hubungannya dengan ilmu pengetahuan c. hubungannya dengan keberagamaan

5.

memberikan kritik saran hasil kerja penelusuran teks sufistik yang sudah dipresentasikan

1. mengulas kembali 2. menjelaskan : kehilangan visi keilahian Kehampaan Spiritual Sufisme dan Integrasi Kehidupan Menumbuhkan Rasa Cinta Menyingkap tabir ana al-Haq Menghidupkan paham Sufisme

3.

Mempresentasikan (mahasiswa/i) : ”Hubungan Tasawuf dengan Ilmu Kalam, Filsafat, Fiqh dan Ilmu Jiwa Agama”

4.

memberikan kritik saran hasil kerja penelusuran teks sufistik yang sudah dipresentasikan

------------ ” -------------------

4

Mahasiswa akan memahami empirisme sufistik alGhazali

Pemikiran Islam dan Problem manusia modern keislamanProblem-problem pengembangan dan pelestarian ilmu

3

8

Mahasiswa akan trampil menerjemahkan teks Iqbal tentang manusia

------------ ” -------------------

1. mengulas kembali 2. menjelaskan : a. Manusia sebagai pelaku perubahan b. Upaya saling memerdekakan dan membebaskan c. Nilai nubuwah dan transformasi sosial keagamaan d. Hubungan tradisi nubuwah dan kultur lokal 3. Mempresentasikan (mahasiswa/i) : ”Tasawuf Akhlaqi: Hasan Al-Basri, AlQusyairi, Al-Ghazali”

4. memberikan kritik saran hasil kerja penelusuran teks sufistik yang sudah dipresentasikan

1. mengulas kembali 2. menerangkan substansi teks tentang; a. Interpretasi Iqbal tentang Adam b. Kebebasan prasyarat kebaikan c. Filsafat Iqbal tentang Khudi d. Cinta dan isyq e. Faqr f. Keberanian g. Kreatifitas h. Filsafat Iqbal tentang Insan Kamil

3.

Mempresentasikan (mahasiswa/i) : ”Tasawuf Irfani: Rabi’ah al-Adawiyah, Dzu al-Nun al-Mishri, Al-Junaid, Al-Bustami, Al-Hallaj”

------------ ” -------------------

6.

Mahasiswa memahami metode kenabian kritis

Teks Sufistik yang berkaitan dengan manusia seimbangProblem Subjek di tengah relasi kuasa yang tidak

5

4.

memberikan kritik saran hasil kerja penelusuran teks sufistik yang sudah dipresentasikan

9

Mahasiswa memahami konsep Insan Kami

Problem krisis jati diri

8

5.

Mempresentasikan (mahasiswa/i) : ”Tasawuf Falsafi: Ibn ’Arabi, Al-Jilli, Ibn Sab’in”

------------ ” -------------------

1. mengulas kembali 2. menjelaskan : a. Filsafat al-Ghazali b. Manusia pencari kebenaran c. Mnausia antara akal dan wahyu d. Manusia jasmani, rohani, dan nafs e. Individu, masyarakat manusia, dan manusia merdeka

6.

memberikan kritik saran hasil kerja penelusuran teks sufistik yang sudah dipresentasikan

1. mengulas kembali 2. menjelaskan : a. citra kaum sufi tentang kesempurnaan hidup b. gagasan pokok al-jilli c. sekitar roh d. Hati (Qalb) dan Jiwa (Roh) e. Khayalun fi khayaalin fi khayaal f. Eksistensi yang berkehendak g. Insan kamil Muhammad Mempresentasikan (mahasiswa/i) : ”Seputar Tarekat (Thariqah): Pengertian, Perkembangan di Indonesia, Bebera praktek tarekat”

------------ ” -------------------

Teks Sufistik yang berkaitan dengan

Mahasiswa akan memahami pandangan alGhazali tentang manusia

manusia

7

4.

memberikan kritik saran hasil kerja penelusuran teks sufistik yang sudah dipresentasikan

9

MID/Ujian Tengah Semester

Mahasiswa mempertanggungjawabkan makalah yang sudah dibuat: Topik atau Judul Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Studi Literatur Kerangka Teori Hepotesa Metodologi Teknik Pengumpulan Data

MID di dalam kelas dengan mahasiswa menjawab pertanyaanpertanyaan

10

Mahasiswa memahami nafsio-ataksia

1. 2. a. b. c. d. e. f. g. h. i.

mengulas kembali menjelaskan : Hasad Kibir ’Ujub Mukhtal dan tafakhur Ria (k) Bakhil Ghibah Namimah Kidzib

3.

mempresentasikan (mahasiswa/i): ”Hati, Diri, dan Jiwa”

------------ ” -------------------

10

Problem-problem penyakit hati

Analisa Data Kesimpulan Lampiran Kepustakaan

4.

Mahasiswa memahami nafsio-dhulumat

3. mempresentasikan (mahasiswa/i): ”Jiwa Menurut Pandangan Para Sufi”

4.

memberikan kritik saran hasil kerja penelusuran teks sufistik yang sudah dipresentasikan

mengulas kembali menjelaskan : Sifat jahiliyah Sifat dhulmun Sifat fusuk Sifat kufur Sifat syirik mempresentasikan (mahasiswa/i): ”Al-Ghazali dan Masalah Etika Religius: Pengalaman Mistik, Basis Psikologis, Tindakan moral”

4.

memberikan kritik saran hasil kerja penelusuran teks sufistik yang sudah dipresentasikan

------------ ” -----------

1. mengulas kembali 2. menjelaskan : a. Lintas kejahatan b. Lintas kebajikan

------------ ” -------------------

12

Mahasiswa memahami Nafsio-Diagnosa

Problem-problem kepribadian manusia

11

Problem-problem kejahatan manusia

memberikan kritik saran hasil kerja penelusuran teks sufistik yang sudah dipresentasikan

11

4.

14

15

16

Mahasiswa memahami fungsi kesadaran

Mahasiswa menghayati makna Iman dan amal sholeh

Ujian akhir

sholehPersoalan-persoalan iman dan amalmanusiaProblem membangun kesadaran

memberikan kritik saran hasil kerja penelusuran teks sufistik yang sudah dipresentasikan

mengulas kembali menjelaskan fungsi kesadaran mempresentasikan (mahasiswa/i): ”Fenomena Metafisika: Tinjauan Psikologi Transpersonal dan Tasawuf Islam” memberikan kritik saran hasil kerja penelusuran teks sufistik yang sudah dipresentasikan

1. mengulas kembali 2. menjelaskan Iman dan amal sholeh 3. mempresentasikan (mahasiswa/i): ”Tokoh-tokoh Sufi dan Mutiara Hikmahnya (dari 83 tokoh Sufi)”

4.

memberikan kritik saran hasil kerja penelusuran teks sufistik yang sudah dipresentasikan

------------ ” -------------------

3. mempresentasikan (mahasiswa/i): ”Tasawuf: Intuisionalisme Islam”

------------ ” --------------

1. mengulas kembali 2. menjelaskan : a. Problem diagnosa dan terapinya b. Metode Dzikir 1. dzikir membangkitkan daya ingat 2. dzikir kepada hukum-hukum ilahi 3. dzikir mengambil pelajaran 4. dzikir meneliti proses alam

------------ ” ----------------

Mahasiswa memahami dan mengamalkan Dzikir

Pengobatan hati

13

Ujian di kelas: menjawab pertanyaan materi pembelajaran selama satu semester pada mata kuliah akhlak tasawuf dan setiap peserta akan mempertanggung jawabkan makalahnya

Metode Pembelajaran yang dikembangkan

12

Model pengembangan proses pembelajaran mata kuliah akhlak tasawuf tidak hanya sekadar menguasai materi kuliah dan praktik pembuatan karya ilmiah di bidang akhlak tasawuf saja, tetapi pengembangannya berupa diskusi, presentasi mahasiswa, penelitian ke pesantrenpesantren tarekat, browsing artikel melalui internet, dan pemilihan teks-teks yang aktual berkaitan dengan problem kepribadian dan kemanusiaan. Pelaksanaannya adalah berikut ini : 1) Dosen menyiapkan bahan diskusi. Hasil pengambilan teori-teori akhlak tasawuf dan pengalaman para sufi menjadi topik diskusi. 2) Mahasiswa diharapkan: a) mampu berinovasi b) mampu berkreativitas c) mempunyai kepercayaan diri dalam berpresentasi d) mempunyai jiwa mandiri sebagai khalifatullah fi al-ardli e) mampu menganalisis masalah-masalah nyata di bidang akhlak tasawuf f) mampu bekerja sama dalam kelompok dan mampu memimpin kelompok g) mampu menganalisis teori-teori akhlak tasawuf dan pengalaman para sufi h) memberikan pendapat saling memberi masukan secara aktif sesuai dengan pokok bahasan sehingga diskusi lancar i) mampu memahami dan memilih kesesuaian teori-teori akhlak tasawuf dan pengalaman para sufi dalam tindakan sehari-hari j) mampu menggunakan teks kitab kuning dan teknologi informasi dan komunikasi, misalnya browsing teks-teks melalui internet k) mampu memilih teks-teks aktual dan berdaya guna bagi masyarakat Indonesia dan kaitan dengan disiplin pembinaan moral dan sikap kepribadian Media Media yang digunakan dalam proses pembelajaran berupa papan tulis/white board, dan saran referensi: buku teori-teori akhlak tasawuf dan pengalaman para sufi, majalah surat kabar, browsing dari internet. Tugas kelompok dan mandiri bersifat wajib sesuai topik bahasan. Penelitian terkait dengan teori-teori akhlak tasawuf dan pengalaman para sufi dilakukan oleh mahasiswa perindividu. Setelah melakukan penelitian terkait dengan teori-teori akhlak tasawuf dan pengalaman para sufi ini, mahasiswa secara individu wajib melaporkan hasil penelitiannya dan mempertanggungjawabkannya pada saat Mid tengah semester dan ujian akhir semester.

8.

Penilaian

Aspek penilaian yang digunakan pada proses pembelajaran ini adalah: Program Studi Nama Mahasiswa/i NIM

No

Aspek yang Dinilai

Indikator Penilaian

Nilai 10100

Bobot

Jumlah (Nilai X Bobot)

13

1

1. Pemahaman teori tasawuf 2. Kemampuan analisa pengalaman sufistik 3. Kemampuan analisa masalah aktual akhlak tasawuf 4. Karya tulis ilmiah:

Ujian akhir Semester

40

a. Topik atau Judul b. Latar Belakang c. Perumusan Masalah d. Tujuan Penelitian e. Kegunaan Penelitian f. Studi Literatur g. Kerangka Teori h. Hepotesa i. Metodologi j. Teknik Pengumpulan Data k. Analisa Data l. Kesimpulan m. Lampiran n. Kepustakaan

2

Ujian tengah semester

Karya tulis ilmiah :

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

3

Penguasaan Teks

30

Topik atau Judul Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Studi Literatur Kerangka Teori Hepotesa Metodologi Teknik Pengumpulan Data Analisa Data Kesimpulan Lampiran Kepustakaan

Pemahaman teks tasawuf 5. Kemampuan analisa teks tasawuf 6. Kemampuan kontekstualisasi teks tasawuf

10

14

4

Kepribadian

1. s

Kreatifita

2.

Inovasi Kemampu

3. an kerjasama 4. dalam berdiskusi

5.

10

Egaliter Percayaan

diri 6. Kemandir ian dalam berpendapat

5

Kehadiran

Minimal 75 %

10 TOTAL

Evaluasi dilakukan pada hasil pengumpulan poin oleh masing-masing mahasiswa/i dan hasil akhir ditentukan sebagai berikut: -

Nilai A untuk mahasiswa yang mencapai jumlah 800 – 1000 Nilai B untuk 700 – 899 Nilai C untuk 600 – 699 Nilai D untuk 500 – 599 Nilai E untuk kurang dari 500 dan dianggap tidak lengkap/tidak lulus

Bagi mahasiswa yang memenuhi seluruh tugas yang ditetapkan dalam perkuliahan ini dan makalahnya dapat dipublikasikan di media massa akan diberi nilai tambahan plus dan minimal B. Nilai tersebut juga berlaku bagi mahasiswa yang dapat memberikan bimbingan pembinaan mental masyarakat dalam majlis ta’lim dan lembaga pendidikan pesantren atau di lembaga-lembaga sejenis. Apabila minimal 75% mahasiswa memperoleh nilai A atau B pada semua komponen evaluasi, maka dapat dikatakan proses pembelajaran dan hasil pembelajaran berhasil.

9.

Bahan, Sumber Informasi, dan Referensi

Al-Qur’an dan Hadis Al-Ghazali, Ihya’ ’Ulum al-Din -------------, al-Munqidz min ad-Dzalal, Bairut-Libanon: al-Maktabah, tt -------------, Kitabul Arba’in fi Ushuliddin, Beirut: Dar al-Kutub al-ilmiyah, 1988 -------------, Disciplining the Soul: Breaking the Two Desires, Cambridge: The Islamic Texts Society, 1995 An-Najjar, Amir, Al-’ilm An-Nafs Ash-Shufiyah, Cairo: Dar al-Ma’arif, tt Abd. Karim, Abul Qasim Al-Qusyairi, Ar-Risalatul Qusyairiyah fi ’Ilmit Tashawwuf, tt Achmad, Ubaidillah, Empirisme al-Ghazali dalam Pengembangan dan Pelestarian Ilmu Keislaman, Internasional Journal Ihya’ ’Ulum ad-Din, Terakriditasi SK Dirjen Dikti No. 34/Dikti/Kep/2003, Vol. 8, Number 2, Desember 2006 -------------------------, Metode Kenabian Kritis: Membebaskan Subjek dari Relasi Kuasa yang Tidak Seimbang, Jurnal Pemikiran Keagamaan dan Kebudayaan JUSTISIA Fak. Syari’ah IAIN Walisongo Semarang, Edisi 31 Th. XVI 2007

15

-------------------------, Pendidikan Multikulturalisme Gagasan Walisongo Menuju Keutamaan Individu dan Budaya Lokal, Jurnal Pendidikan Islam, Terakriditasi SK Dirjen Dikti Depdiknas No. 55/Dikti/Kep/2005, Vol. IX No. 2 Juli-Desember 2006 Abdullah, M. Amin, Filsafat Etika Islam: antara al-Ghazali dan Kant, Bandung: Mizan, 2002 Aqib, Kharisudin, Inabah: Jalan Kembali dari narkoba, Stress, Kehampaan Jiwa, Surabaya: Bina Ilmu, 2005 Frager, Robert, Hati, Diri, dan Jiwa, Jakarta: Serambi, 2003 Leaman, Oliver, Pengantar Filsafat Islam: Sebuah Pendekatan Tematis, Bandung: Mizan, 2002 Mahmud, Abdu. Qadir, Al-Falsafah As-Suhufiyyah fi Al-Islam, Araby: Dar al-Fikr, tt Najjati, Muhammad Usman, Al-Hadis an-Nabawy wa ’Ilm an-Nafs, Qahirah: Dar as_Syuruq, 1978 Wilcox, Lynn, Ilmu Jiwa Berjumpa Tasawuf, Jakarta: Serambi, 2003 Shubhi, Ahmad mahmud, Filsafat Etika: Tanggapan kaum Rasionalis dan Intuisionalis Islam, Jakarta: Serambi, 1992 Schimmel, Annemarie, Demensi Mistik dalam Islam, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000 Sadarjoen, Sawitri Supardi, Jiwa Yang Rentan: Pernak-pernik Permasalahan Kepribadian, Kejiwaan, dan Stress, Jakarta: Kompas, 2005

16

C. PERENCANAAN MONITORING DAN UMPAN BALIK 1. Rencana Dokumen Kegiatan Mingguan Mgg ke 1.

Topik Pengantar kuliah dan sosialisasi perkuliahan.

Jenis mahasiswa 1. mendengarkan 2. mencatat 3. mempersiapkan bahan 4. literatur yang berhubungan dengan perkuliahan. 1. mendengarkan 2. mencatat 3. bertanya bila belum paham. 4. diskusi kelompok

2.

Teori-teori tasawuf

3

Problem-problem pengembangan dan pelestarian ilmu keislaman

1. mendengarkan 2. mencatat 3. bertanya bila belum paham 4. diskusi kelompok

4.

Pemikiran Islam dan Problem manusia modern

1. mendengarkan 2. mencatat 3. bertanya bila belum paham 4. mengerjakan praktik secara kelompok.

5

Problem Subjek di tengah relasi kuasa yang tidak seimbang

1. tanya jawab 2. mencatat kritik dan saran 3. memperbaiki kekurangan-kekurangan.

6.

Teks Sufistik Iqbal yang berkaitan dengan manusia

1. mendengarkan 2. tanya jawab 3. mencatat kritik dan saran 4. mengerjakan praktik

Capaian 1. Mahasiswa memahami rencana dan aturan perkuliahan 2. Mahasiswa telah mempersiapkan literatur yang disarankan. 1. Mahasiswa telah memahami materi teori-teori tasawuf. 2. Mahasiswa telah dapat mengerjakan latihan dengan baik. 3. Mahasiswa berani mengemukakan pendapat. 4. Mahasiswa dapat bekerja kelompok 1. Mahasiswa telah memahami materi Problem-problem pengembangan dan pelestarian ilmu keislaman 2. Mahasiswa berani mengemukakan pendapat. 3. Mahasiswa dapat bekerja kelompok 1. Mahasiswa telah mampu menerjemahkan teks pendek bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia. 2. Mahasiswa telah dapat mengerjakan latihan dengan baik. 3. Mahasiswa berani mengemukakan pendapat. 4. Mahasiswa dapat bekerja kelompok. 1. Mahasiswa mampu memahami metode kenabian kritis 2. Mahasiswa berani mengemukakan pendapat. 3. Mahasiswa dapat bekerja kelompok 4. Mahasiswa mampu berpresentasi 1. Mahasiswa telah mampu memahami teks artikel yang berkaitan bidang tasawuf 2. Mahasiswa berani mengemukakan pendapat 3. Mahasiswa dapat bekerja

17

7

Teks Sufistik al-Ghazali yang berkaitan dengan manusia

8

Problem krisis jati diri

9

MID/Ujian Tengah Semester

10

Problem-problem penyakit hati

1. tanya jawab 2. mencatat kritik dan saran 3. memperbaiki hal-hal yang dianggap perlu.

melakukan identifikasi permasalahan-permasahan nyata dalam realitas kehidupan dan kemungkinan solusinya Mahasiswa mempertanggungjawabkan makalah yang sudah Mahasiswa mampu memahami 1. mendengarkan 2. mencatat 3. bertanya bila belum paham 4. mengerjakan praktik secara kelompok. 1. tanya jawab 2. mencatat kritik dan saran 3. memperbaiki gagasan

11

Problem-problem kejahatan manusia

12

Problem-problem kepribadian manusia

1. 2. 3. 4.

mendengarkan mencatat bertanya bila belum paham mengerjakan praktik secara kelompok.

13

Pengobatan hati

1. 2. 3. 4.

mendengarkan mencatat bertanya bila belum paham mengerjakan praktik secara kelompok.

14

Problem membangun kesadaran manusia

1. 2. 3. 4.

mendengarkan mencatat bertanya bila belum paham mengerjakan praktik secara kelompok.

kelompok 1. Mahasiswa telah mampu memahami teks Iqbal dari internet 2. Mahasiswa berani mengemukakan pendapat. 3. Mahasiswa dapat bekerja kelompok. 4. Mahasiswa mampu berpresentasi. 5. Mahasiswa mampu memimpin diskusi Mahasiswa telah mampu melakukan identifikasi permasalahan-permasahan nyata dan kemungkinan solusinya MID di dalam kelas dengan mahasiswa menjawab pertanyaan-pertanyaan

1. Mahasiswa telah mampu memahami teks artikel yang berkaitan bidang tasawuf 2. Mahasiswa berani mengemukakan pendapat 3. Mahasiswa dapat bekerja kelompok 1. Mahasiswa mampu berpresentasi. 2. Mahasiswa berani 3. mengemukakan pendapat. 4. Mahasiswa mampu memimpin diskusi. 1. Mahasiswa mampu memahami teks akhlak tasawuf yang lebih kompleks 2. Mahasiswa mampu berpresentasi. 3. Mahasiswa berani mengemukakan pendapat. 4. Mahasiswa mampu memimpin diskusi. 1. Mahasiswa mampu memahami teks akhlak tasawuf yang lebih kompleks 2. Mahasiswa mampu berpresentasi. 3. Mahasiswa berani mengemukakan pendapat. 4. Mahasiswa mampu memimpin diskusi. 1. Mahasiswa mampu memahami teks akhlak tasawuf yang lebih kompleks 2. Mahasiswa mampu berpresentasi. 3. Mahasiswa berani mengemukakan

18

pendapat. Mahasiswa mampu memimpin diskusi. 1. Mahasiswa mampu memahami teks akhlak tasawuf yang lebih kompleks 2. Mahasiswa mampu berpresentasi. 3. Mahasiswa berani mengemukakan pendapat. 4. Mahasiswa mampu memimpin diskusi. Mahasiswa telah mampu menjawab soal-soal 4.

15

Persoalan-persoalan iman dan amal shole

16

Ujian akhir

1. 2. 3. 4.

mendengarkan mencatat bertanya bila belum paham mengerjakan praktik secara kelompok.

mengerjakan soal -soal

2. Rencana Dokumen untuk Mendapatkan Masukan dari Mahasiswa Kuisioner akan dibagikan kepada mahasiswa pada akhir perkuliahan. 3. Tanggapan (Perbaikan dan Perubahan Rencana) Tanggapan untuk perbaikan dan perubahan rencana dapat dilakukan dengan melihat hasil kuisioner yang dibagikan kepada mahasiswa.Apabila hasil dari kuisioner ini menyatakan bahwa sebagian besar mahasiswa tidak menyukai metode yang digunakan, maka perlu diteliti penyebabnya. Selanjutnya, metode yang digunakan perlu diperbaiki atau direvisi sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan lebih baik. D. PERENCANAAN EVALUASI (GAP DAN AKAR MASALAH)

1. Hasil Pembelajaran. Hasil pembelajaran dapat diukur dari evaluasi kemampuan mahasiswa yang diperoleh selama proses pembelajaran. Komponen evaluasi antara lain meliputi pemahaman, ketrampilan, kreativitas, inovasi, dan leadership. Komponen pemahaman dan ketrampilan meliputi tugastugas yang diberikan setiap pokok bahasan, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester. Karena mata kuliah ini merupakan mata akhlak tasawuf dan memerlukan kepribadian yang baik, maka skor tertinggi diberikan untuk poin tugas-tugas.

2. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran ini berkaitan erat dengan hasil pembelajaran. Jika hasil pembelajaran sesuai dengan target atau tujuan pembelajaran maka proses pembelajaran dapat dikatakan berjalan dengan baik. Monitoring dan umpan balik dapat dijadikan parameter untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil pembelajaran tersebut.

3. Hambatan dan Kekurangan Hambatan perkuliahan akhlak tasawuf belum ditemukan karena bidang studi ini baru disampaikan pada semester ini.

4. Perbaikan Untuk meningkatkan pencapaian tujuan pembelajaran maka diperlukan adanya perbaikan-perbaikan seperti perubahan metode pengajaran. Dengan adanya diskusi-diskusi diharapkan dapat memberi pemahaman yang lebih mendalam tentang materi yang diberikan dan mahasiswa dapat belajar dari kesalahan-kesalahan yang mereka buat (bahan diskusi). Mahasiswa diberi tugas mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dalam rangka melatih mengemukakan pendapat, berdebat, dan menumbuhkan rasa percaya diri.

19

Teks-teks yang dipilih dikaitkan dengan bidang-bidang yang relevan dan aktual seperti yang tersebut dalam topik materi. Pemanfaatan aktual diwujudkan dengan browsing teks-teks melalui internet Kunjungan ke tempat-tempat tarekat juga diharapkan dapat membuat penyegaran mahasiswa dapat belajar di luar kelas dan memancing kreativitas. Mahasiswa juga akan dapat mengetahui permasalahan-permasalahan nyata berkaitan bidang akhlak tasawuf. Di samping itu, diharapkan dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan kerja sama dengan menugaskan mahasiswa secara berkelompok mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan kunjungan tersebut. Mahasiswa diharap tumbuh jiwa akhlak tasawuf.

20

Related Documents

Rpkps Pihi3
May 2020 14
Rpkps Toefel.docx
July 2020 16
Mbs Semester Ii 2009
April 2020 15
Uas Semester Ii 2009
June 2020 9
Rpkps Jiwa Program B.pdf
November 2019 42