Irza Cahyanda 41216010069 October 14, 2016
AKHLAK ISLAM Pengertian Akhlak Islam Kata akhlak berasal dari bahasa Arab khuluq yang jamaknya akhlak. Menurut bahasa, akhlak adalah peragai, tabiat, dan agama. Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalq yang berarti “kejadian”, serta erat hubungannya denga kata khaliq yang berarti “Pencipta” dan makhluq yang berati “yang diciptakan” (Rosihon Anwar 2010:11). Khuluq adalah ibarat dari kelakuan manusia yang membedakan baik dan buruk, lalu disenangi dan dipilih yang baik untuk dipraktekkan dalam perbuatan, sedang yang buruk di benci dan dihilangkan. (Marzuki 2012:173 (Ainan, 1985:186). Dikutip dari (Rosihon Anwar 2010: 13-15) bahwa pengertian akhlak menurut ulama akhlak antara lain: a. Ibnu Maskawaih(941-1030 M) والروية فكر غير من افعالها الى لها داعية للنفس حال. قسمين الى تنقسم الحال وهذه: اصل من طبيعيا يكون ما منها المزاج.... والتدريب باالعادة مستفادا مايكون ومنها, الفكر مبدؤه كان وربما, يصير حتى فاْوال اْوال عليه يستمر ثم وخلقا ملكة. Artinya : “keadaan jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan perbuatanperbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran terlebih dahulu. Keadaan ini terbagi dua, ada yang berasal dari tabiat aslinya … adapula yang diperoleh dari kebiasaan berulang-ulang. Boleh jadi,pada mulanya tindakan itu melalui pikiran dan pertimbangan,kemudian dilakukan terus menerus,maka jadilah suatu bakat dan akhlak.” b. Imam Al-Ghazali (1055-1111 M) ْ فكر الى حاجة غير من وسهولة بيسر ا الفعال عنها تصدر النفس في راسخة هيئة وروية. Artinya : “akhlak adalah daya kekuatan (sifat) yang tertanam dalam jiwa yang mendorong perbuatan-perbuatan yang spontan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran.” c.
Muhyiddin Ibnu Arabi (1165-1240 M)
1
والاختيار بالروية افعاله االنسان يفعل به للنفس حال, وطبعا غريزة الناس بعض فى يكون قد والخلق, بعض وفى واالجتهاد االباالرياضة اليكون الناس. Artinya : “keadaan jiwa seseorang yang mendorong manusia untuk berbuat tanpa melalui pertimbangan dan pilihan terlebih dahulu. Keadaan tersebut pada seseorang boleh jadi merupakan tabiat atau bawaan dan boleh jadi juga merupakan kebiasaan melalui latihan dan perjuangan.” d. Syekh Makarim Asy-Syirazi ْ ا الخالق مجموعات الكماالت المعنوية والسجايا الباطنية لالنسان. Artinya : “akhlak adalah sekumpulan keutamaan maknawi dan tabiat batini manusia.” e. Al-Faidh Al-Kasyani(w. 1091 H) ْ تفكر و تدبر الى الحاجة دون من بسهولة ا. الفعال منها تصدر النفس فى قائمة هيئة عن عبارة هو الخلق Artinya : “akhlak adalah ungkapan untuk menunjukkan kondisi yag mandiri dalam jiwa yang darinya muncul perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa digahului perenungan dan pemikiran.” Dari semua pengertian diatas memberikan gambaran bahwa tingkah laku merupakan bentuk kepribadian seseorang tanpa dibuat-buat atau tanpa dorongan dari luar. Jika baik menurut agama dan pandangan akal tindakan spontan ini disebut akhlak baik (akhlakul karimah/akhlakul mahmudah) sebaliknya jika akhlak tersebut buruk tindakan spontan ini disebut akhlak tercela (akhlakul madzmudah). Ruang Lingkup Akhlak Dalam perkembangan selanjutnya akhlak tumbuh menjadi suatu ilmu yang berdiri sendiri, yaitu ilmu yang memiliki lingkup pokok bahasan, tujuan, rujuakn, aliran dan para tokoh yang mengembangkannya. Kedemua aspek yang terkandung dalam akhlak ini kemudian membentuk satu kesatuan yang saling berhubungan dan membentuk suatu ilmu. (Nata Abuddin 2011:7). Objek ilmu akhlak adalah perilaku manusia, dan penetapan nilai perilaku sebagai baik atau buruk. Melihat secara lahiriyah perilaku manusia dapat digolongkan menjadi 1. Perilaku yang lahir dengan kehendak dan disengaja. 2. Perilaku yang lahir tanpa kehendak dan tanpa disengaja Jenis perilaku yang pertama yakni yang lahir dengan kehendak dan disengaja, inilah perilaku yang menjadi objek dari ilmu akhlak. Jenis yang kedua tidak menjadi objek ilmu akhlak sebab perilaku-perilaku yang lahir tanpa kehendak manusia (seperti gerakan reflek mengedipkan mata karena ada benda akan masuk) tidak menjadi kajian ilmu akhlak. Perilaku
2
ini tidak dapat dinilai baik atau buruk karena perilaku tersebut terjadi dengan sendirinya tanpa dikehendaki dan tanpa disengaja. (Ajad Sudrajat, dkk 2013:92) Akhlak dibagi berdasarkan sifatnya dan berdasarkan objeknya. Berdasarkan sifatnya, akhlak terbagi menjadi dua bagian: (Anwar, Rosihon 2010:30-31) 1. Akhlak mahmudah (akhlak terpuji) atau akhlak karimah (akhlak yang ,mulia), di antaranya: a. Rida kepada Allah SWT b. Cinta dan beriman kepada Allah SWT c. Beriman kepada Malaikat, Kitab, Rasul, hari Kiamat, dan takdir d. Taat beribadah 2. Akhlak mazhmumah (akhlak tercela) atau akhlak sayyiyah (akhlak yang jelek), di antaranya: a. Kufur b. Syirik c. Murtad d. Fasik e. Riya’ Manfaat Mempelajari Ilmu Akhlak Dengan mempelajari ilmu akhlak, diharapkan setiap muslim mampu mengaplikasikan ajaran-ajaran terpuji yang bersumber dari Alquran dan Al Hadits. Berkenaan dengan hal ini dalam kutipan buku “Akhlak Tasawuf” krangan Abudin Nata, Ahmad Amin mengatakan sebagai berikut: Tujuan mempelajari ilmu akhlak dan permasalahannya menyebabkan kita dapat menetapkan sebagian perbuatan lainnya sebagaian yang baik dan sebagian yang buruk. Bersikap adil termasuk baik, sedangkan berbuat zalim termasuk perbuatan buruk, membayar hutang kepada pemiliknya termasuk perbuatan baik , sedangkan mengingkari hutang termasuk perbuatan buruk. Selanjutnya Mustafa Zahri mengatakan bahwa tujuan perbaikan akhlak itu, ialah untuk membersihkan kalbu dari kotoran-kotoran hawa nafsu dan amarah sehingga hati menjadi suci bersih bagaikan cermin yang dapat menerima nur cahaya tuhan. (Abudin Nata 1996: 13)
3