Adinda Kinanti - Tugas Psikoterapi.docx

  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Adinda Kinanti - Tugas Psikoterapi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 361
  • Pages: 2
Nama : Adinda Kinanti NIM : 04054821820103 Periode : 11 Maret 2019 – 15 April 2019

TUGAS PSIKOTERAPI P : Tidak ada yang mau memahami perasaan saya saat ini, dok. Semua orang membenci saya, rasanya saya mau berhenti bekerja saja. T1 : Mengapa Anda berpikir seperti itu? (dorongan elaborasi) T2 : Mungkin hanya perasaan Anda saja, tidak ada orang yang membenci Anda. (kontradiktif) T3 : Sepertinya memang berat rasanya. Meskipun begitu, bukan berarti Anda akan terusmenerus memikirkan hal tersebut lalu berhenti bekerja, kan? (validasi empatik, anjuran, leading question)

P : Semenjak teman saya menyebarkan aib saya, saya merasa orang-orang menatap saya dengan pandangan tidak suka. T1 : Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Masa depan masih panjang, berusaha untuk melupakan masa lalu dan coba buat buka lembaran baru, setuju? (penentraman universalisasi, anjuran) T2 : Memang berat ya apa yang Anda rasakan, Lalu, bagaimana dengan keluarga Anda? (validasi empatik, dorongan elaborasi) T3 : Harusnya anda tidak menceritakan aib walaupun dengan teman terdekat anda (judgemental)

P : Saya tidak cerita sama keluarga saya dok, biar saya sendiri yang merasakan ini. Kalo saya lagi sedih, saya sholat di rumah, berdoa supaya tidak sedih lagi, namun rasanya makin parah dok T1 : Bagus jika Anda sholat untuk mengurangi kesedihan. Lalu, mengapa Anda tidak cerita ke keluarga Anda dan berpikir kesedihannya makin parah? (memuji, dorongan elaborasi) T2 : Saya mengerti, melupakan hal-hal yang menyakitkan memang tidak mudah. Namun sebaiknya Anda berbagi cerita dengan keluarga Anda supaya beban pikiran Anda lebih berkurang. (validasi empatik, anjuran)

P : Saya takut nanti ibu saya ikut sedih dan bisa sakit karena memikirkan saya dok. T1 : Wajar jika ibu Anda bersedih. Tapi bukan berarti Anda berhenti membahagiakan keluarga Anda kan? (penentraman normalisasi, leading question) T2 : Itu hanya pikiran Anda saja kan? (klarifikasi) T3 : Belum tentu akan seperti itu. Mungkin Ibu Anda dapat memahaminya (Netral)

P : Baik dokter, kalau begitu saya akan mencoba untuk tidak memikirkan masalah ini dan tidak membuat orang tua saya bersedih. T1 : Saya salut dengan keputusan Anda. Semua orang pasti tidak ingin membuat orang tuanya bersedih (memuji, penentraman universalisasi). T2 : Bagus kalau begitu, lalu apa rencana Anda selanjutnya ? (memuji, dorongan elaborasi)

Related Documents