ABSTRAK Limbah cair industri tahu merupakan limbah yang dihasilkan dari suatu industri tahu. Salah satu industri tahu Aceh berada di Punge Blang Cut, Banda Aceh. Kandungan amonia pada limbah cair industri tahu dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan. Sehingga diperlukan usaha untuk mengurangi kadar amonia pada limbah tahu, salah satunya dengan metode adsorpsi. Disisi lain, fly ash batu bara merupakan limbah padat dari PLTU Nagan Raya. Fly ash bahkan sudah digolongkan dalam limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Namun, fly ash batu bara PLTU Nagan Raya diketahui berpotensi sebagai adsorben karena mengandung SiO2 sebesar 41.51%. Selain itu limbah tempurung kelapa juga berpotensi sebagai adsorben setelah dikarbonisasi, bahkan kemampuannya dalam menyerap akan meningkat setelah diaktivasi. Oleh karenanya, melihat kemampuan kedua bahan tersebut yang dapat digunakan sebagai adsorben, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memodifikasi adsorben arang aktif tempurung kelapa dan fly ash batu bara PLTU Nagan Raya yaitu dengan memvariasikan rasio perbandingan antara arang aktif tempurung kelapa dan fly ash batu bara PLTU Nagan Raya. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk melihat karakterisasi dari adsorben arang aktif tempurung kelapa dan fly ash batu bara PLTU Nagan Raya. Kemampuan modifikasi adsorben dalam menyerap amonia akan dilakukan terhadap limbah cair industri tahu Punge Blang Cut, Banda Aceh. Key words : Amonia, fly ash, tempurung kelapa, arang aktif, adsorpsi