PENATALAKSANAAN INFLUENZA
SOP
No. Dokumen No. Revisi Tgl. Terbit Halaman
313 :0 : 27-03-2019 :1/3
ANSEL DARMA NIP. 19760909 200604 1 022
PUSKESMAS BANGKA KENDA 1. Pengertian
Influenza adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA yaitu virus influenza A, B dan lebih jarang C.
2. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan penatalaksanaan penyakit influenza
3. Kebijakan
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Bangka Kenda Nomor 440/ /KEP/ 35.07.103.102/2015 Tentang Kebijakan Pelayanan klinis di Puskesmas Bangka Kenda.
4. Referensi
Buku Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Edisi I tahun 2013
5. Prosedur
1. Anamnesa Keluhan berupa demam, bersin, batuk, sakit tenggorokan, hidung meler, nyeri sendi dan bahan, sakit kepala, lemah badan. 2. Pemeriksaan fisik Tanda patognomonis seperti febris, rinore, mukose hidung edema. 3. Penegakan diagnosa Influenza dapat didiagnosis berdasarkan 4 kriteria berikut; terjadi tiba-tiba/ akut; demam; gejala saluran pernapasan seperti batuk, tidak ada lokasi spesifik dari keluhan yang timbul; serta terdapat penyakit serupa di lingkungan penderita. 4. Tatalaksana a. Istirahat 2-3 hari, mengurangi kegiatan fisik berlebihan, meningkatkan gizi makanan dengan makanan berkalori dan protein tinggi, serta buah-buahan yang tinggi vitamin.
b. Terapi simtomatik per oral
Antipiretik : Parasetamol 3-4 x 500 mg/hari (10-15 mg/kgBB) atau ibuprofen 3-4 x 200-400 mg/hari (5-10 mg/kgBB).
Dekongestan : Pseudoefedrin (60 mg setiap 4-6 jam).
Antihistamin : Klorfeniramin 4-6 mg sebanyak 3-4 kali/hari, atau difenhidramin, 25-50 mg setiap 4-6 jam, atau loratadin atau cetirizine 10 mg dosis tunggal (pada anak loratadin 0,5 mg/kgBB dan cetirizine 0,3 mg/kgBB).
Dapat pula diberikan antitusif atau ekspektoran bila disertai batuk
c. Konseling dan edukasi
Edukasi untuk individu dan lingkungannya. Penyebaran penyakit ini melalui udara sehingga lingkungan rumah harus memenuhi persyaratan rumah sehat terutama ukuran jendela untuk pencahayaan dan ventilasi serta kepadatan hunian.
Untuk mencegah penyebaran terhadap orang-orang terdekat perlu edukasi untuk memutuskan mata rantai penularan seperti etika batuk dan pemakaian masker.
Pasien disarankan kembali untuk tindak lanjut jika keluhan yang dialami bertambah buruk atau tidak ada perbaikan dalam waktu 72 jam.
6. Unit Terkait
UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap
7. Diagram alir 8. Hal-hal yang perlu diperhatikan 9. Unit terkait
Poli umum
10. Dokumen terkait 11. Rekam historis
No.
Yang
Isi
Diubah
Perubahan
Tanggal Mulai Diberlakukan