9.1.1.1 Sk Kewajiban Tenaga Klinis.docx

  • Uploaded by: Marhayana Ana
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 9.1.1.1 Sk Kewajiban Tenaga Klinis.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 800
  • Pages: 4
9.1.1.1

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS DIRGAHAYU Jl. Yakut no. 39 Tlp. 0518 – 23791 Kecamatan Pulau Laut Utara

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS DIRGAHAYU NOMOR : 78/SK /9.1.1.1/UKP/PKM-DGH/2017 TENTANG KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN KEPALA PUSKESMAS DIRGAHAYU Menimbang

: a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu klinis dan keselamatan pasien maka tenaga klinis ( dokter, dokter gigi, perawat, bidan atau tenaga profesi kesehatan lainnya ) berkewajiban berperan aktif dan terlibat dalam merencanakan sampai mengevaluasi mutu layanan klinis dan upaya peningkatan keselamatan pasien; b. bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas perlu ditetapkan Kewajiban Tenaga Klinis Dalam Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien dengan Surat Keputusan Kepala Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) Pusat Kesehatan Masyarakat Dirgahayu;

Mengingat

: 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063 ) 2. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4431); 3. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan ; 4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 544/Menkes/SK/VI/2008 tentang Standar Prosedur Operasional Pelayanan Publik di Lingkungan Departemen Kesehatan; 5. Keputusan Indonesia

Menteri Nomor

Kesehatan Republik 828/Menkes/SK/IX/2008

tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten / Kota; 6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat MEMUTUSKAN

Menetapkan

KESATU KEDUA

KETIGA

: KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS DIRGAHAYU TENTANG KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS DIRGAHAYU : Setiap Tenaga Klinis wajib melakukan upaya peningkatan mutu klinis; : Setiap Tenaga klinis harus memperhatikan keselamatan pasien dalam memberikan pelayanan kesehatan; : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya; Ditetapkan di Kotabaru Pada Tanggal : 19 April 2017 Plt. KEPALA PUSKESMAS DIRGAHAYU

MARIYANA, AM.Keb

LAMPIRAN NOMOR PERIHAL

: Keputusan Kepala Puskesmas Dirgahayu : 78/SK/9.1.1.1/UKP/PKM-DGH/2017 : Tentang Kewajiban Tenaga Klinis dalam Meningkatkan mutu klinis dan keselamatan pasien

KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN BAB I PENDAHULUAN Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program pembangunan nasional secara berkelanjutan, terencana, dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dan dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajad kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia. Untuk mencapai tujuan pembanguna kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas adalah penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Puskesmas sebagai pusat kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat public dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan Salah satu upaya keberhasilan puskesmas adalah dengan meningkatkan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien. Penerapan mutu mutu klinis dan keselamatan pasien tidaklah mudah, hal ini disebabkan dari beberapa aspek diantaranya adalah keterbatasan sarana, prasarana, dan sumber daya manusia baik secara kuantitas maupun secara kualitas, dan beragamnya dasar pendidikan yang ada pada para pelaksana. BAB II KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN Pengertian mutu klinis dan keselamatan pasien menurut Depkes RI adalah sebagai berikut : mutu klinis dan keselamatan pasien adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat kemampuan pelayanan kesehatan penyelenggaraannya sesuai dengan standard an kode etik profesi yang telah ditentukan dengan mempertimbangkan keselamatan pasien. Kewajiban tenaga klinis dalam peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien antara lain dengan langkah – langkah sebagai berikut : 1. Perencanaan peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien.

Langkah pertama yang harus dilakukan suatu organisasi untuk meningkatkan mutu klinis dan keselamatan pasien adalah perencanaan. Dalam perencanaan dirumuskan visi dan misi puskesmas, dan dengan pembentukan komite mutu; 2. Menetapkkan standar adalah suatu pernyataan tentang mutu yang diinginkan. Termasuk dalam standar adalah pedoman kerja klinik atau protocol klinik, SOP, Spesifikasi produk / jasa pelayanan, dan standar kinerja; 3. Mengkomunikasikan pedoman kerja dan standar, jika standar maupun pedoman kerja telah tersusun, langkah penting yang perlu dilakukan adalah mengkomunikasikan dan mensosialisasikan penggunaan standar tersebut dalam memberikan pelayanan. Dengan demikian tiap – tiap karyawan paham tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang diharapkan oleh pasien; 4. Memantau mutu yaitu upaya pengumpulan data untuk mengetahui sejauh mana pelayanan yang dilakukan sekarang sesuai dengan standar yang diinginkan; 5. Menentukan masalah; 6. Perumusan masalah; 7. Pembentukan tim kerja; 8. Analisis dan mempelajari masalah serta menentukan penyebab masalah; 9. Memilih dan merencanakan pemecahan masalah : kegiatan perbaikan mutu; 10. Pelaksanaan dan evaluasi kegiatan perbaikan mutu

Ditetapkan di Kotabaru Pada Tanggal : 19 April 2017 Plt KEPALA PUSKESMAS DIRGAHAYU

MARIYANA, AM.Keb

Related Documents


More Documents from "surya telaumbanua"