76842_hasil Dan Pembahasan Protein (esbach).docx

  • Uploaded by: Chloe14
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 76842_hasil Dan Pembahasan Protein (esbach).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 570
  • Pages: 4
Gambar. pemeriksaan protein urine kuantitatif (esbach)

Gambar urine 600 cc

Gambar penambahan barium sulfat bubuk

Gambar. Tabung Esbach

Gambar urine sampai tanda U

Gambar pemeriksaan pH menggunakan kertas lakmus

Gambar. Setelah ditambahkan reagen esbach (tanda R)

Hasil dan pembahasan

Pemeriksaan protein urine kuantitatif (esbach) A. Hasil

Gambar. A

Gambar. B

Pada pemeriksaan protein urine kuantitatif (esbach) didapatkan; 

Gambar A hasil dari campuran antara urine 600 cc, reagen esbach, dan barium sulfat bubuk, dimana urine ditambahkan setinggi tanda U kemudian di periksa pH urine dengan kertas lakmus, lalu ditambahkan reagen esbach setinggi tanda R, kemudian dikocok atau dibolak balikkan beberapa menit. Ditambahkan barium sulfat bubuk, kocok kembali kemudian didiamkan selama 30 menit.



Pada gambar B hasil pemeriksaan protein setelah 30 menit kemudian didapatkan pengendapan setinggi 0,1 g/liter dengan volume urine 600 cc atau 0,6 liter/24jam.



Dari hasil yang didapatkan, kemudian dihitung protein loss dengan cara : Volume urine : 0,6 liter/24jam Tinggi endapan : 0,1 gr/liter

Protein loss

= tinggi endapan x volume urine = 0,1 gr/L x 0,6 L/24jam = 0,06 gr/24 jam

Jadi, protein loss yang diperoleh ialah 0,06 gr/24jam B. Pembahasan Pengukuran proteinuria penting dilakukan dalam mendiagnosis gangguan ginjal dan mengetahui respon pengobatan. Proteinuria massif biasanya terjadi pada gangguan glomerular, dimana tingkat tertinggi pada sindrom nefrotik. Uji Esbach merupakan pemeriksaan untuk menilai kadar protein dalam urine (proteinuria). Pada uji ini, pemeriksaan kuantitatif albumin dalam urine dengan cara mencampurkan larutan asam pikrat 1% dalam air dan larutan asam sitrat 2% dalam air dengan urine. Proteinuria merupakan keadaa urine manusia mengandung protein melebihi normalnya, yakni ≥150 mg/24 jam pada orang dewasa, ≥140 mg/ml pada anak-anak. Biasanya protein didapatkan pada urine rutin, baik itu memiliki suatu gejala atau gejala awal, ataupu kemungkinan adanya penyakit pada ginjal. Proteinuria yang ditemukan pada pemeriksaan urine rutin pada orang sehat 3,5%. Namun proteinuria yang didapatkan tidak selalu merupakan manifestasi dari kelainan ginjal.1 Pada pemeriksaan yang dilakukan yakni pemeriksaan protein urine secara kuantitatif dengan metode esbach yang bertujuan untuk mengukur kadar protein dalam urine. Pemeriksaan dapat dikatakan positif apabila menunjukkan kekeruhan yang tinggi yang dapat dilihat pada tabung. Pemeriksaan menggunakan urine 24 jam kemudian diperiksa pHnya dimana urine harus bersifat asam, kemudian urine akan ditambahkan reagen esbach dan untuk mempercepat pengendapan maka dicampurkan barium sulfat bubuk lalu dibolakbalikkan dan didiamkan selama 30 menit. Pemeriksaan ini didasarkan pada terjadinya pengendapan protein oleh asam pikrat (reagen esbach), gumpalan yang terbentuk pada sampel urine merupakan protein yang mengalami denaturasi.2 Berdasarkan hasil endapan yang didapatkan, diperoleh protein loss sebesar 0,06 gr/24 jam. Proteinuria atau albuminuria terjadi ketika protein yang terdapat dalam urine lebih dari normalnya yakni 0,15 gr/24 jam. Seseorang dapat dikatakan proteinuria patologis apabila memiliki kadar diatas 200 mg/hari. Proteinuria berhubungan dengan adanya penyakit ginjal yang terjadi karena kerusakan glomerulus atau tubulus. Beberapa

jenis proteinuria yang mungkin dialmi adalah overflow proteinuria, glomerular proteinuria, tubular proteinuria, dan postrenal proteinuria.3 Jadi dari hasil pemeriksaan tes esbach didapatkan tidak ada kelainan atau kadar protein dalam batas normal karena tidak melebihi 0,15 gr/24 jam. C. Kesimpulan Dari hasil pemeriksaan didapatkan protein loss sebesar 0,06 gr/24 jam sehingga dapat disimpulkan tidak ada kelainan atau kadar protein dalam batas normal serta tidak ada tanda gejala dari penyakit ginjal.

Sumber : 1. Dewi, D A P dan Santhi Santa.Penuntun Praktikum Kimia Klinik.Denpasar:Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana;2014. 2. Djojodibroto, D.Seluk Beluk Pemeriksaan Kesehatan. Jakarta:

Pustaka Populer

Obor;2001. 3. Brunzel, N. A.Fundamenntals of Urine and Body Fluid Analysis. Third Edition. USA: Elsevier Saunders;2013.

Related Documents


More Documents from ""