72248_bab I(1).docx

  • Uploaded by: Ulfa Diya
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 72248_bab I(1).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 892
  • Pages: 4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kolesterol mengalir dalam darah dalam bentuk lipoprotein. Kolesterol berfungsi sebagai komponen stabilisasi membran sel dan sebagai prekursor garam empedu serta hormon steroid. Kolesterol diperoleh dari makanan atau disintesis melalui jalur yang terdapat pada hampir semua sel tubuh. Kolesterol di usus berbentuk kilomikron dan di hati berbentuk lipoprotein berdensitas sangat rendah.1 Tingginya kadar kolesterol dapat menimbulkan banyak masalah kesehatan pada seorang individu. Penyakit yang dihubungkan dengan kadar kolesterol tinggi adalah penyakit jantung koroner. Berdasarkan data WHO pada tahun 2015 diperkirakan 17.7 juta jiwa meninggal akibat penyakit kardiovaskular, 7.4 juta jiwa diperkirakan akibat penyakit jantung koroner dan 6.7 juta jiwa akibat stroke. Berdasarkan data riset kesehatan dasar tahun 2013 distimasikan penderita penyakit jantung koroner pada umur ≥ 15 tahun di Indonesia sebanyak 2.650.340 jiwa, dengan penderita penyakit di Provinsi Jambi sebanyak 11.583 jiwa.2,3 Salah satu penyebab penyakit jantung koroner ialah ateroskelrosis. Ateroskelrosis adalah suatu kondisi dimana dinding pembuluh darah arteri menebal akibat timbunan material kolesterol. Ateroskelrosis terjadi karena teroksidasinya lipoprotein berdensitas rendah (LDL) oleh radikal-radikal bebas, terutama radikal bebas oksigen. Ketika LDL yang teroksidasi menempel pada dinding arteri, akan timbul reaksi-reaksi tubuh untuk memperbaiki kerusakan pada dinding arteri tersebut. Respon system imun dari tubuh terhadap kerusakan dinding arteri akibat LDL yang teroksidasi tadi adalah dengan mengirimkan sel darah putih (makrofag dan sel T limfosit) untuk menabsorbsi LDL teroksidasi sehingga membentuk sel busa. Sayangnya, sel darah putih tidak dapat memproses LDL teroksidasi sehingga terjadi ruptur. Akibat ruptur ini siklus pembentukan sel busa akan terulang lagi. Bila berlangsung lama, maka arteri tersebut akan mengalami inflamasi. Plak kolesterol menyebabkan sel otot dinding arteri

1

2

membesar dan menyempitkan arteri tersebut. Akibat penyempitan ini akan terjadi penurunan aliran darah dan peningkatan tekanan darah.4 Terdapat banyak obat yang dapat menurunkan kadar kolesterol. Pengobatan hiperkolesterolemia terutama ditujukan bagi pasien dengan riwayat aterosklerosis prematur dalam keluarga dan dengan adanya faktor resiko lain seperti diabetes melitus, hipertensi dan merokok. Obat yang paling efektif dalam menurunkan kadar kolesterol adalah obat-obat golongan penghambat HMG CoA reduktase. Obat golongan ini bekerja dengan cara menghambat enzim HMG CoA reduktase yang menghambat sintesis kolesterol dalam hati.5 Akibat penurunan sintesis kolesterol ini, maka protein pengikat sterol yang terdapat pada membran dipecah oleh protease lalu diangkut ke nukleus. Faktor-faktor transkripsi kemudian akan berikatan dengan gen reseptor LDL, sehingga terjadi peningkatan sintesis reseptorLDL. Peningkatan jumlah reseptor LDL pada membran sel hepatosit akan menurunkan kadar kolesterol darah lebih besar lagi. Selain LDL, VLDL, dan IDL juga menurun, sedangkan HDL meningkat.5 Selain penggunaan obat-obatan modern dapat pula dilakukan pengobatan dengan cara tradisional yakni menggunakan tumbuh-tumbuhan yang dapat menurunkan kadar kolesterol. Tumbuh-tumbuhan yang mengandung sterol atau yang dikenal sebagai fitosterol mempunyai efek hipokolesterolemia.6 Salah satu tumbuhan yang mengandung fitosterol ini adalah Morinda citrifolia atau yang lebih dikenal sebagai mengkudu. Mengkudu (Morinda citrifolia L.) adalah tanaman yang tergolong ke dalam famili Rubiaceae. Tanaman ini tersebar di daerah-daerah beriklim tropis dari Amerika Serikat hingga Brasil, Tahiti, Malaysia, dan Australia sehingga penggunaan tanaman ini sangat bervariasi tergantung dimana tanaman ini dipanen. Mengkudu terdiri dari buah, biji, kulit, daun, dan bunga, masing-masing bagian dapat digunakan sebagai sumber nutrisi dan sebagai obat-obatan. Mengkudu mengandung fitokemikal yang mempunyai efek antibakteri, antiviral, antifungal, antitumor, antihelminth, analgesi, hipotensi, anti-inflamasi dan peningkatan sistem imun.7

3

Selain efek-efek diatas, daun mengkudu mengandung suatu fitosterol atau sterol tumbuhan yang disebut sebagai β-sitosterol. β-sitosterol mempunyai beberapa efek yakni menurunkan kadar kolesterol darah dan juga menstimulasi sistem imun.7 Buah mengkudu merupakan bagian dari tanaman mengkudu yang paling sering digunakan dan diteliti efeknya bagi kesehatan manusia. Padahal, daun mengkudu juga memiliki banyak sekali kandungan fitokimia dengan berbagai macam khasiat. Pada penelitian ini penulis tertarik untuk meniliti “Efektifitas pemberian ekstrak ethanol daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) terhadap penurunan kadar kolesterol tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi hiperkolesterolemia” dengan membandingkan penurunan kadar kolesterol dari ekstak ethanol daun mengkudu dengan dosis 50 mg/kgbb dan 100 mg/kgbb.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah pada penelitian ini : Bagaimana efektifitas pemberian ekstrak ethanol daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) dengan dosis 50 mg/kgbb dan 100 mg/kgbb terhadap penurunan kadar

kolesterol

tikus

putih

(Rattus

norvegicus)

yang

diinduksi

hiperkolesterolemia

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui bagaimana efektifitas pemberian ekstrak ethanol daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) terhadap kadar kolesterol tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi hiperkolesterolemia

1.3.2 Tujuan Khusus 1.3.2.1 Mengetahui ada tidaknya komponen fitokimia sterol pada ekstrak ethanol daun mengkudu (Morinda citrifolia)

4

1.3.2.2 Mengetahui perbedaan penurunan rerata kadar kolesterol pada tikus putih yang diinduksi hiperkolesterolemia dengan ekstrak ethanol daun mengkudu (Morinda citrifolia) pada dosis 50 mg/kgBB . 1.3.2.3 Mengetahui perbedaan penurunan rerata kadar kolesterol pada tikus putih yang diinduksi hiperkolesterolemia dengan ekstrak ethanol daun mengkudu (Morinda citrifolia) pada dosis 100 mg/kgBB.

1.4 Manfaat Penulisan 1.4.1

Bagi Masyarakat a. Secara tidak langsung, penelitian ini diharapkan dapat memberikan infomasi kepada masyarakat tentang efektifitas pemberian ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) terhadap kadar kolesterol. b. Memberikan informasi alternatif bahan dasar pengobatan menggunakan ekstrak ethanol daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) terhadap penurunan kadar kolesterol yang lebih terjangkau.

1.4.2

Bagi Institusi Pendidikan a. Memberikan informasi mengenai efektifitas pemberian ekstrak ethanol daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) terhadap penurunan kadar kolesterol

tikus

putih

(Rattus

norvegicus)

yang

diinduksi

hiperkolesterolemia. b. Sebagai tambahan keputusan yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

1.4.3

Bagi Peneliti Peneliti dapat mengetahui efektifitas pemberian ekstrak ethanol daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) terhadap penurunan kadar kolesterol tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi hiperkolesterolemia.

More Documents from "Ulfa Diya"

Bab I Ngetik.docx
December 2019 11
Year In Pxels.docx
December 2019 20
Abstrack - Copy.docx
December 2019 11
72248_bab I(1).docx
December 2019 7
Type Of Syllabus
August 2019 60
Soal Usm 2016.pdf
October 2019 53