7 Langkah Menyusun Khotbah Yang Mengubah Kehidupan.docx

  • Uploaded by: ilfa lapono
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 7 Langkah Menyusun Khotbah Yang Mengubah Kehidupan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,075
  • Pages: 4
Persoalan pada Khotbah-khotbah Masa Kini Pertama, persoalan tentang kebergantungan pada Roh Kudus Dewasa ini sarana penolong dalam membuat Khotbah sangat mudah diperoleh. Buku-buku tafsiran, software-software Alkitab, ribuan website yang menyediakan khotbah serta ilustrasi gratis memberikan banyak kemudahan bagi pengkhotbah dalam menyusun khotbah. Buku-buku tentang sosiologi, psikologi dan filosofi serta berita-berita up to date dari media cetak dan elektronik dapat menolong pengkhotbah dalam menyajikan khotbah dengan dengan lebih menarik. Keinginan terbesar pada zaman sekarang adalah pelayanan yang lebih kudus. Kita tidak membutuhkan lebih banyak polemic pendukung, apoleget yang hebat, atau pengkhotbah yang berpengatahuan luas, walaupun semua ini penting. Tetapi kita membutuhkan utusan Allah yang membawa suasana surge ke mimbar dan berbicara dari perbatasan dunia lain. Kedua, persoalan tentang isi Khotbah Persoalan umum yang terjadi ialah isi Khotbah. Kebanyakan khotbah isinya lebih cenderung menyampaikan ide atau imajinasi pengkhotbah terhadap teks tersebut sehingga khotbah bukanlah hasil eksegese tetapi eksegese. Fungsi khotbah yang seharusnya menjadi sarana untuk menyampaikan apa yang dikatakan oleh teks itu sebagaimana yang dimaksud oleh penulisnya telah dijadikan sarana untuk menuangkan pikiran-pikiran pengkhotbah tentang teks tersebut. Eksegese adalah usaha untuk menemukan berita utama suatu teksAlkitab dengan menerapakan prinsip –prinsip penafsiran yang sehat di mana penafsir memperhatikan tentang latar belakang sejarah,budaya, analisis kata, genre suatu teks dan lain-lain. Sedangkan eisegese adalah usaha untuk memasukkan ide penafsir ke dalam suatu teks sehingga teks itu berbicara seperti yang dikehendaki oleh penafsirnya. Sehubungan dengan kebenaran doctrinal dalam khotbah, kita perlu berhati-hati agar tidak jatuh pada salah satu dari dua ekstrem berikut. Eksterm pertama, khotbah doctrinal yang tidak dilandasi pada teks dan penggalian eksegese. Ekstrem kedua, khotbah doctrinal yang terpaku hanya pada teks dan eksegese yang ketat tanpa menghubungkannya dengan keseluruhan doktrin Alkitab. Ketiga, persoalan tentang aplikasi khotbah Masalah aplikasi khotbah sering jatuh ke salah satu dari kedua ketimpamgan berikut. Pertama, khotbah dengan sedikit aplikasi. Kedua , khotbah sarat dengan pesan-pesan moral . pada kasus pertama, khotbah dipenuhi penjelasan alkitabiah atau doctrinal dengan bobot akademis yang sangat menonjol seperti pembahasan materi di ruang kuliah tetapi aplikasinya hanya sekadar ada seolah-olah pengkhotbah sendiri tidak berminat membicarakannya. Khotbah seperti ini disebut jemaat dikategorikan sebagai khotbah yang “ kering”. Sedangkan pada kasus kedua pengkhotbah memberondong jemaat dengan pelbagai aplikasi. Keempat, persoalan tentang cara penyajian khotbah. Cara penyajian khotbah menjadi persoalan umum bagi pengkhotbah masa kini. Ekstrem pertama, khotbah-khotbah yang cara penyajiannya sangat komunikatif tetapi isinya lemah. Ektrem kedua,

khotbah-khotbah yang isinya baik tetapi cara penyajiannya lemah. Isi khotbah tidak diragukan bobotnya; sangat akademis dan bertanggunjawab, kuat sistematika penjelasannya, ketat argumennya, dan akurat kutipannya. Kelima, persoalan tentang diri pengkhotbah Persoalan berikut yang dapat terjadi pada khotbah-khotbah masa kini adalah factor pengkhotbah itu sendiri. Sejatinya, ini adalah persoalan klasik yang hadir pada setiap zaman, bahkan juga terjadi pada zaman imam Eli. Tetapi pada zaman kini, umat Kristen lebih kritis. Khotbah yang Mengubah Kehidupan Kelima persoalan di atas dapat dikatakan merupakan kenyataan sehari-hari yang dapat kita jumpai pada gereja-gereja dewasa ini. Kita percaya masih cukup banyak khotbah-khotbah yang baik dan hamba Tuhan yang berintegritas, walaupun tidak dipungkiri jumlahnya makin berkurang. Namun kaeadaan seperti ini tidak boleh dibiarkan. Pengertian Khotbah Ekspositori Unsur-unsur penting Khotbah Ekspositori Amanat Teks Amanat teks Alkitab menjadi dasar satu-satunya berita khotbah. Setiap pengkhotbah wajib memulai khotbahnya dengan membaca teks Alkitab dan dilanjutkan dengan menjelaskan amanat dari teks yang dibacanya. Ide-ide lain ide pengkhotbah, teolog, filsuf, psikolog, politis, atau lain-lainya bias saja dipakai sebagai tambahan argument pendukung, tetapi tidak layak menjadi dasar khotbah. Eksegese Eksegese teks cermat dan akurat dengan menerapkan prinsip-prinsip penafsiran yang sehat merupakan tindakan yang harus dilakukan pengkhotbah untuk memperoleh amanat teks. Focus utama pengkhotbah pertama-tama adalah mendapat amanat yang sebenarnya dari Teks yang dikhotbahkannya. Perlu diingat bahwa setiap teks Alkitab ditulis Karena adanya suatu kejadian atau peristiwa sejarah yang melibatkan baik penulis Alkitab maupun para pembacanya. Relevansi Amanat teks tersebut diberitakan kembali oleh pengkhotbah kepada para pendengar masa kini dengan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan mereka dan membuat aplikasi-aplikasi yang relevan.  Khotbah Ekspositori adaolah khotbah yang ditentukan oleh panjang pendeknya teks  Khotbah Ekspositori adalah khotbah yang menjelaskan ayat per ayat  Khotbah Ekspositori adalah khotbah yang selalu berbentuk poin-poin

Manfaat Khotbah Ekspositori Bagi Pengkhotbah Menumbuhkan rasa tanggung jawab dan integritas Memupuk rasa percaya diri yang benar Memberi dukungan wibawa dalam mangaplikasi khotbah Menumbuhkan pengetahuan dan pemahaman Alkitab yang lebih menyeluruh Menyediakan bahan Khotbah yang tak pernah habis Mengurangi stress dalam memilih topic khotbah Bagi Pendengar Firman Tuhan akan menjadi makanan Rohani yang sehat Menumbuhkan pemahaman Alkitab yang lebih baik dan utuh Memupuk kecintaan dan kekaguman pada firman Tuhan Mendapat makanan Rohani yang seimbang

Bergantung Pada Roh Kudus Tiga alasan mengapa pengkhotbah harus bergantung pada Roh Kudus Pertama, khotbah bukanlah penemuan manusia, tetapi kreasi Tuhan. Kedua, hanya Kuasa Roh Kudus yang dapat mengubah manusia. Ketiga, Alkitab sebagai dasar khotbah diinspirasikan dan diiluminasikan. Inspirasi Istilah inspirasi atau penghilhaman (Inggris, inspiration) biasanya dipakai untuk menunjukkan bahwa Alkitab sebagai penyataan diri Allah ditulis oleh penulisnya dengan pimpinan Roh Kudus. Artinya, Roh Kudus dengan kuasa supranatural-Nya memimpin pikiran para penulis Alkitab sedemikian rupa, dengan memakai keunikan mereka masing-masing, untuk menulis tulisantulisan mereka yang pada akhirnya menjadi catatan yang progresif dan berotoritas dari wahyu Allah yang kemudian kita sebut dengan Alkitab. Pemahaman bahwa Alkitab diinspirasikan oleh Roh Kudus membuat pengkhotbah seharusnya menaruh hormat pada waktu ia akan membaca Alkitab. Membaca tulisan-tulisan yang diilhamkan Allah tidak sama nilainya dengan membaca tulisan-tulisan biasa seperti artikel-artikel di Koran, majalah atau website. Suatu hal yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa inspirasi merupakan tindakan Roh Kudus pada masa lalu yaitu pada zaman Alkitab.

Iluminasi Sama seperti insprisasi, istilah iluminasi( inggris, illumination) atau penerangan juga merupakan pekerjaan Roh Kudus hanya memiliki arti yang berbeda. Bila inspirasi dimengerti sebagai tuntunan Roh Kudus kepada pembaca Alkitab dalam menafsirkannya dengan tepat. 1. Iluminasi Roh Kudus dalam menafsir Alkitab tidak dimaksudkan mengambil alih tanggung jawab pengkhotbah untuk giat mempelajari firman Tuhan. 2. Iluminasi Roh Kudus dalam menafsir Alkitab tidak mengabaikan penalaran pengkhotbah untuk berpikir secara logis 3. Iluminasi Roh kudus dalam menafsir Alkitab tidak berarti bahwa hanya sarjana-sarjana Alkitab saja yang dapat mengerti Alkitab. 4. Iluminasi Roh kudus dalam menafsirkan Alkitab membutuhkan kehidupan spiritual yang sehat. 5. iluminasi Roh Kudus dalam menafsir Alkitab tidak berarti pemberian wahyu yang baru

Doa sebagai wujud kebergantungan pada Roh Kudus Seorang pengkhotbah haruslah menjadi seorang pendeta. Doa membawanya lebih mengenal Allah dan sekaligus mengenai dirinya. Doa menyadarkan dirinya betapa miskinnya ia di hadapan Allah yang mahakudus dan mahakuasa. Doa tak dapat diganti dengan apa pun. Seorang pengkhotbah yang tidak punya waktu untuk berbicara kepada Allah tidak layak untuk berbicara atas nama Allah.

Related Documents


More Documents from ""