63761_ekonomi Manajerial 1.docx

  • Uploaded by: Aprilegem
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 63761_ekonomi Manajerial 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,000
  • Pages: 20
EKONOMI MANAJERIAL PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Oleh Kelompok 1: Ni Made Sarini Kartika Putri

(1707521057)

Faustina Devi

(1707521979)

Gede Angga Pratama Saputra

(1707521077)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2019

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmatNya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Permintaan dan Penawaran”. Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari dorongan serta bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak termasuk dosen kami selaku pembimbing dan pengajar Ekonomi Manajerial. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu , kami mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat konstruktif dalam penyempurnaan makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua untuk kedepannya.

Hormat kami,

Penulis

i

Daftar Isi

Kata Pengantar ......................................................................................................................... i Daftar Isi ................................................................................................................................. ii Bab I : Pendahuluan ................................................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1 1.3 Tujuan ............................................................................................................................ 1 Bab II : Pembahasan .............................................................................................................. 2 2.1 Permintaan ..................................................................................................................... 2 2.1.1 Teori dan Kurva Permintaan ................................................................................. 2 2.1.1 Fungsi Permintaan ................................................................................................ 2 2.1.1 Surplus Konsumen ................................................................................................ 2 2.2 Penawaran ..................................................................................................................... 3 2.2.1 Teori dan Kurva Penawaran.................................................................................. 2 2.2.1 Fungsi Penawaran ................................................................................................. 2 2.2.1 Surplus Produsen .................................................................................................. 2 2.3 Ekuilibrium Pasar........................................................................................................... 7 2.4 Statistik Komparatif ....................................................................................................... 8 Bab III : Penutup ................................................................................................................... 10 3.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 10 Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 11

ii

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Analisis penawaran dan permntaan merupakan sebuah alat kualitatif yang dapat digunakan oleh manajer untuk memvisualisasikan “gambaran besar”. Banyak perusahaan yang mengalami kegagalan karena para manajernya tenggelam dalam keputusan harian bisnis tanpa memiliki gambaran yang jelas mengenai trend an perubahan dalam pasar terkini. Dengan menganalisis permintaan dan penawaran, manajer dapat memprediksi tren di pasar kompetitif termasuk perubahan harga produk perusahaan, produk terkai, dan harga masukan yang diperlukan untuk operasi suatu perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa pengertian Permintaan? 1.2.1.1 Apa saja yang menjadi penggeser permintaan? 1.2.1.2 Bagaimana bentuk fungsi permintaan? 1.2.1.3 Apa yang dimaksud dengan surplus konsumen? 1.2.2 Apa pengertian Penawaran? 1.2.2.1 Apa saja yang menjadi penggeser penawaran? 1.2.2.2 Bagaimana bentuk fungsi penawaran? 1.2.2.3 Apa yang dimaksud dengan surplus produsen? 1.2.3 Bagaimana terjadinya Ekuilibrium Pasar? 1.2.4 Apa saja Batasan Harga dan Ekuilibrium Pasar? 1.2.5 Apa yang dimaksud dengan Statistik Komparatif?

1.3 Tujuan 1.3.1 Untuk mengetahui maksud dari Permintaan 1.3.1.1 Untuk mengetahui faktor penggeser permintaan 1.3.1.2 Untuk mengetahui bentuk fungsi permintaan 1.3.1.3 Untuk mengetahui maksud dari surplus konsumen 1

1.3.2 Untuk mengetahui maksud dari Penawaran 1.3.2.1 Untuk mengetahui factor penggeser penawaran 1.3.2.2 Untuk mengetahui bentuk fungsi penawaran 1.3.2.3 Apa yang dimaksud dengan surplus produsen 1.3.3 Untuk mengetahui maksud terjadinya Ekuilibrium Pasar 1.3.4 Untuk mengetahui Batasan Harga dan Ekuilibrium Pasar 1.3.5 Untuk mengetahui maksud dari Statistik Komparatif

2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Permintaan 2.1.1

Teori Permintaan dan Kurva Permintaan Permintaan adalah salah satu hukum dasar dalam ekonomi, bahwa jika harga sebuah produk naik atau turun dengan faktor-faktor lain yang di anggap konstan (ceteris paribus) maka permintaan produk akan turun atau naik. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga dapat dibuat grafik kurva permintaan pasar yang menunjukkan kuantitas yang bersedia dan mampu dibeli oleh konsumen pada harga yang tidak secara eksplisit berkaitan dalam riset pasar.

2.1.2

Pergeseran Permintaan Variable-variabel lain selain harga barang juga mempengaruhi permintaan, misalnya kuantitas pakaian yang bersedia dan mampu di beli secara finansial oleh konsumen juga bergantung pada harga pakaian, pendapatan, pengeluaran iklan, dll. Variable-variabel selain harga barang yang mempengaruhi permintaan disebut dengan pergeser permintaan. Pergerakan sepanjang kurva permintaan seperti, pergerakan dari titik A ke titik B disebut dengan perubahan dalam kuantitas yang diminta. Perubahan harga barang yang menyebabkan perubahan kuantitas barang yang diminta ini menyebabkan pergerakan di sepanjang kurva permintaan. Saat iklan, pendapatan,atau harga barang terkait berubah, hal ini akan menyebabkan perubahan dalam permintaan yang menyebabkan keseluruhan kurva permintaan bergeser. Pergeseran ke kanan dalam kurva permintaan disebut peningkatan dalam permintaan, karena lebih banyak barang diminta pada tiap harga. Pergeseran ke kiri dalam kurva permintaan disebut penurunan dalam permintaan. 3

Terdapat 5 faktor penggeser permintaan yaitu : a. Pendapatan Pendapatan mempengaruhi kemampuan konsumen dalam membeli barang, oleh karena itu pendapatan mempengaruhi kuantitas barang yang akan dibeli oleh konsumen pada harga tertentu. Perubahan dalam pendapatan menggeser keseluruhan kurva permintaan, kenaikan pendapatan dapat menggeser kurva permintaan kurva permintaan ke kanan ataupun ke kiri bergantung pada sifat dasar pola konsumsi konsumen. Oleh karena itu, ekonomi membedakan dua jenis barang yaitu : a) Barang normal, adalah sebuah barang yang permintaannya meningkat ketika pendapatan konsumen meningkat, begitu pula sebaliknya apabila pendapatan konsumen menurun maka permintaan barang normal juga akan menurun. Contoh barang normal adalah perjalanan udara, pakaian bermek, steak, dll. b) Barang inferior, adalah suatu barang yang permintaannya menurun ketika pendapatan konsumen meningkat. Dengan naiknya pendapatan konsumen, konsumen pada umumnya mengonsumsi barang ini lebih sedikit pada tiap harga yang diberikan, seperti perjalanan dengan angkot, pakaian palsu, dll. b. Harga Barang Terkait Perubahan dalam barang terkait umumnya menggeser kurva permintaan barang. Sebagai contoh, jika harga motor Honda naik, maka kebanyakan konsumen akan menggantinya dengan motor Yamaha karena harga relative Honda lebih mahal dari sebelumnya. Sehingga kenaikan harga Honda akan menaikkan permintaan terhadap Yamaha. Hal ini akan menunjukkan pergeseran kurva permintaan Yamaha ke kanan. Barang yang saling terkait ini disebut dengan barang substitusi.

4

Selain barang substitusi terdapat pula yang disebut dengan barang komplementer. Kenaikan (penurunan) harga suatu barang akan menyebabkan penurunan (kenaikan) terhadap permintaan barang lainnya. Contohnya adalah mobil rental dan bensin, kenaikan harga bensin akan menurunkan permintaan mobil rental. c. Iklan dan Selera konsumen Salah satu variabel lainya yang dianggap konstan ketika menggambarkan sebuah kurva permintaan adalah tingkat iklan. Sebuah kenaikan dalam iklan cenderung akan menggeser kurva permintaan ke kanan. Hal ini dikarenakan iklan sering memberikan informasi mengenai kualitas suatu produk kepada konsumen yang akan mendorong lebih banyak konsumen untuk membeli produk tersebut. Jenis pesan iklan ini dikenal sebagai iklan informatif. Iklan juga dapat mempengaruhi permintaan dengan mengubah selera konsumen seperti, iklan yang mempromosikan tren pakaian terbaru dapat meningkatkan permintaan terhadap produk pakaian tersebut dengan membuat konsumen menginginkan produk tersebut sebagai sesuatu yang perlu dibeli. Pesan iklan ini di sebut iklan persuasif. d. Populasi Perubahan dalam komposisi populasi dapat mempengaruhi permintaan suatu produk. Misalnya dengan semakin banyaknya bayi yang lahir, maka permintaan akan popok bayi cenderung akan meningkat. Umumunya dengan naiknya populasi maka lebih banyak lagi individu yang akan membeli produk tertentu, sehingga memiliki pengaruh menggeser kurva permintaan ke kanan. e. Ekspetasi Konsumen Perubahan dalam ekspetasi konsumen dapat pula mengubah posisi kurva permintaan untuk suatu produk. Contohnya, jika konsumen mengira bahwa harga motor akan naik secara signifikan pada tahun depan maka permintaan motor saat ini akan meningkat. Jika konsumen mengira harga di masa depan akan menjadi lebih tinggi, maka konsumen akan mensubtistusi pembelian saat ini untuk pembelian masa depan. Jenis perilakun konsumen ini sering kali di sebut sebagai stockpiling (penimbunan) dan pada umumnya terjadi pada produk tahan lama. f.

Faktor-Faktor Lain Dalam menyimpulkan daftar pergeseran permintaan, mencatat variabl apapun yang akan memengaruhi kesediaan atau kemapuan kosumen untuk membeli suatu

5

barang tertentu disebut sebagai penggeser permintaan potensial. Misalnya, kepedulian pada kesehatan memengaruhi permintaan atas rokok.

2.1.3

Fungsi Permintaan Semua factor yang mempengaruhi permintaan dapat dirangkum dalam fungsi permintaan (demand function). Fungsi permintaan untuk suatu barang X dapat dirumuskan sebagai berikut :

Qxd = f (Px, Py, M, H) Keterangan :

Qxd : Mewakili kunatitas permintaan barang X Px : Harga barang X Py : Harga barang terkait X M : Pendapatan H : nilai dari variable lain yang mempengaruhi permintaan (seperti level iklan, populasi, atau ekspetasi konsumen) Oleh karena itu fungsi permintaan secara eksplisit menunjukkan kuantitas suatu barang yang dikonsumsi bergantung pada harganya dan pada penggeser permintaan. Produk yang berbeda akan memiliki fungsi permintaan yang berbeda pula. Satu bentuk yang sangat sederhana namun beguna adalah representasi linear dari fungsi permintaan. Fungsi permintaan linear adalah fungsi linear harga, pendapatan, dan variable lain yang mempengaruhi permintaan. Berikut adalah contoh dari fungsi permintaan linear:

Qxd = α0 – αxPx, + αyPy – αMM + αHH αis adalah angka tetap yang umumnya diberikan oleh departemen riset perusahaan kepada manajer. Berdasarkan hokum permintaan, kenaikan harga P x akan menyebabkan turunnya kuantitas permintaan barang X. ini berarti bahwa : a.

αx < 0

6

b. Jika αy adalah angka positif (+), kenaikan harga barang Y akan menaikkan konsumsi barang X, oleh karena itu barang X merupakan barang substitusi barang Y. c. Jika αy adalah angka negatif (-), kenaikan harga barang Y akan menurunkan konsumsi barang X, oleh karena itu barang X merupakan barang komplementer barang Y. d. Jika αM adalah angka positif (+), kenaikan pendapatan (M) akan menaikkan konsumsi barang X, sehingga barang X disebut barang normal. e. Jika αM adalah angka negatif (-), kenaikan pendapatan (M) akan menurunkan konsumsi barang X, sehingga barang X disebut barang inferior.

2.1.4

Surplus Konsumen Surplus konsumen adalah nilai yang diperoleh konsumen dari sebuah barang tapi tidak harus membayarnya. Dalam kurva permintaan, surplus konsumen berada pada area diatas harga yang dibayarkan atas suatu barang, tetapi dibawah garis kurva permintaan. Dengan menggungkan konsep surplus konsumen, manajer dapat menetukan total yang bersedia dibayarkan oleh konsumen untuk sejumlah produk yang dibeli.

7

Pada gambar (a), harga yang berlaku adalah P1 dengan kuantitas yang diminta adalah Q1, sehingga surplus konsumen ditunjukkan pada area luas ABC. Ketika harga turun dari P1 menjadi P2 seperti gambar (b), maka kuantitas yang diminta naik dari Q1 menjadi Q2, sehingga surplus konsumen juga bertambah menjadi area luas ADF. Surplus konsumen akan bertambah jika harga yang harus dibayarkan konsumen menurun. Begitu pula sebaliknya, surplus konsumen akan berkurang jika harga yang harus dibayarkan konsumen meningkat.

2.2 Penawaran 2.2.1

Teori Penawaran dan Kurva Penawaran Hukum penawaran invers pada dasarnya menyatakan bahwa jika harga suatu produk naik (turun) dan hal lain tetap konstan, maka kuantitas barang yang ditawarkan produsen naik (turun). Berdasarkan hukum ini, kemiringan kurva penawaran adalah ke atas. Kurva penawaran pasar merangkum kuantitas total yang bersedia dan mampu diproduksi oleh semua produsen pada berbagai alternaif harga, dengan mengasumsikan factor-faktor lain yang mempengaruhi penawaran adalah konstan.

Pergerakan di sepanjang sebuah kurva penawaran seperti dari titik A ke B (pada gambar) disebut dengan perubahan dalam kuantitas yang ditawarkan. Perubahan harga barang mengakibatkan perubahan kuantitas barang yang ditawarkan. Variable yang mempengaruhi posisi kurva penawaran disebut dengan penggeser penawaran. Ketika salah satu atau lebih dari variable tersebut berubah, maka akan mengakibatkan pergeseran keseluruhan kurva penawaran. Persegeran ini disebut juga perubahan dalam penawaran. Pergeseran kurva dari S0 ke S2 disebut dengan kenaikan dalam penawaran karena produsen menjual lebih banyak produk pada tiap tingkat harga. Pergeseran kurva dari S0 ke S1 disebut 8

dengan penurunan dalam penawaran karena produsen menjual lebih sedikit produk pada tiap tingkat harga. Terdapat 6 faktor-faktor penggeser penawaran : a. Harga bahan baku Dengan

berubahnya

biaya

produksi, maka

kesediaan produsen untuk

memproduksi produk pada tingkat harga tersebut juga akan berubah. Misalnya, dengan naiknya harga bahan baku, produsen akan memproduksi lebih sedikit produk pada tiap tingkat harga. Hal ini akan menurunkan penawaran sehingga mengakibatkan kurva penawaran bergeser ke kiri. b. Teknologi dan Peraturan Pemerintah Perkembangan teknologi memungkinkan produsen memproduksi lebih banyak produk dan dengan biaya yang lebih murah, sehingga dapat meningkatkan penawaran (pergeseran kurva penawaran ke kanan). Peraturan pemerintah juga dapat mempengaruhi posisi kurva penawaran. Peraturan pemerintah seperti adanya standar emisi dapat menggeser kurva penawaran ke kiri. c. Jumlah Produsen Jumlah perusahaan mempengaruhi posisi kurva penawaran. Jika bertambahnya perusahaan yang memasuki suatu industry, maka akan lebih banyak produk yang tersedia pada tingkat harga sehingga akan menyebabkan pergeseran kurva penawaran ke kanan. Sama halnya jika terdapat perusahaan yang meninggalkan industry, maka akan terjadi lebih sedikit penawaran sehingga menyebabkan kurva penawaran bergeser ke kiri. d. Pajak Bea cukai adalah pajak atas setiap unit yang dijual, dengan penerimaan pajak yang dikumpulkan dari produsen. Pajak ini akan membuat produsen menjual lebih sedikit

9

produknya dibandingkan sebelum kena pajak, sehingga pajak ini akan menurunkan penawaran barang. Bentuk lain dari pajak yang sering digunakan pemerintah adalah pajak ad valorem. Pajak ini adalah pajak yang didasarkan pada nilai suatu transaksi, contohnya adalah pajak penjualan. Pajak ad valorem akan memutar kurva berlawanan arah jarum jam, dan kurva baru akan bergeser lebih jauh dari kurva asal seiring naiknya harga. e. Ekspetasi Produsen Ekspetasi produsen mengenai harga di masa mendatang akan mempengaruhi posisi kurva penawaran. Jika perusahaan mengekspetasikan kenaikan harga di masa depan dan produknya tahan lama, produsen akan menahan penjualan produk di masa sekarang dan akan menjualnya pada masa mendatang dengan harga yang lebih tinggi. Hal ini akan menggeser kurva penawaran ke kiri.

2.2.2

Fungsi Penawaran Semua factor yang mempengaruhi penawaran dari suatu barang dapat dirangkum dalam sebuah fungsi penawaran. Fungsi penawaran adalah sebuah fungsi yang menjelaskan seberapa banyak yang akan diproduksi pada berbagai alternative harga barang, alternative harga masukan, dan alternatif nilai variabel lain yang mempengaruhi penawaran. Fungsi penawaran dapat ditulis sebagai berikut : Keterangan :

Qxd : Mewakili kunatitas penawaran barang X Px : Harga barang X Py : Harga barang terkait X secara teknologi W : Harga masukan (seperti upah kerja, bahan baku) H : nilai dari variable lain yang mempengaruhi penawaran (seperti teknologi yang ada, jumlah perusahaan, pajak, ekspetasi produsen) Sebuah representasi yang khususnya digunakan dari sebuah fungsi permintaan adalah hubungan Qxs = f

(Px, Pr, W, H)

linear. Fungsi penawaran linear adalah sebuah representasi dari fungsi penawaran dengan penawaran dari suatu barang yang merupakan sebuah fungsi linear dari harga dan variable lain yang mempengaruhi penawaran. Berikut adalah persamaan dari fungsi penawaran linear : 10

Qxs = β0 – β xPx, + β yPr – β MW + βHH Dengan koefisien (βis) mewakili jumlah yang diperkirakan oleh departemen riset perusahaan atau konsultan ekonomi.

2.2.3

Surplus Produsen Surplus produsen adalah jumlah yang diterima produsen atas kelebihan jumlah yang diperlukan untuk mendorong mereka memproduksi barang tersebut. Jika dilihat dalam kurva penawaran, surplus produsen pada area di atas kurva penawaran namun dibawah harga pasar barang tersebut.

Pada gambar (a), harga yang berlaku adalah P1 dengan kuantitas yang ditawarkan adalah Q1, sehingga surplus konsumennya adalah luas segitiga ABC. Ketika harga naik dari P1 mejadi P2 seperti pada gambar (b), maka kuantitas yang ditawarkan naik dari Q1 menjadi Q2, sehingga surplus produsennya naik menjadi segitiga ADF.

11

2.3 Ekuilibrium Pasar Harga ekuilibrium di dalam pasar persaingan ditentukan oleh interaksi antara penawaran dan permintaan dalam pasar atas barang tersebut.

Ketika harga barang berada pada PL, maka konsumen ingin membeli Q1 unit barang (ditunjukkan poin B pada kurva permintaan). Sedangkan pada titik harga yang sama yaitu P L, produsen hanya bersedia memproduksi Q0 unit saja (ditunjukkan poin A pada kurva penawaran). Dengan demikian terjadi kekurangan (shortage) barang, yaitu tidak ada cukup barang yang ditawarkan produsen untuk memenuhi permintaan konsumen pada harga tersebut. Jika harga dinaikkan sampai pada titik PH, maka konsumen ingin membeli Q0 unit barang (ditunjukkan poin F pada kurva permintaan). Sedangkan pada titik harga yang sama yaitu P H, produsen bersedia memproduksi sebesar Q1 unit (ditunjukkan poin G pada kurva penawaran). Dengan demikian terjadi kelebihan (surplus) barang, yaitu perusahaan memproduksi lebih banyak daripada yang diinginkan konsumen pada titik harga tersebut. Di saat terjadi surplus terjadi kecendrungan menurunkan harga dan di saat terjadi kekurangan terjadi kecendrungan menaikkan harga agar kuantitas yang ditawarkan akan sama dengan kuantitas yang diminta. Misalnya dengan turunnya harga dari PH ke Pe, produsen akan mengurangi kuantitas yang ditawarkan ke Qe dan konsumen akan bersedia membeli lebih banyak barang yaitu sebanyak Qe. sehingga kuantitas yang ditawarkan sama dengan kuantitas diminta. Dengan demikian, interaksi antara penawaran dan permintaan pada akhirnya akan menentukan persaingan Pe, sehingga tidak ada kekurangan maupun surplus barang. Harga ini disebut dengan Harga Ekuilibrium dan kuantitas ini disebut dengan Kuantitas Ekuilibrium untuk pasar persaingan. Ketika harga ini tercapai, kekuatan permintaan dan penawaran seimbang (tidak 12

ada kecendrungan harga untuk naik atau turun). Kondisi ekuilibrium ini dapat dituliskan sebagai berikut :

Qd (Pe) = Qs (Pe)

2.4 Batasan Harga dan Equibrium Pasar Dalam banyak kasus, pemerintah menempatkan batasan pada seberapa besar harga yang diizinkan untuk naik atau turun, dan batasan ini dapat mempengaruhi ekuilibrium pasar. 2.5.1

Price Ceiling

Price ceiling adalah kebijakan untuk mengontrol tingkat harga suatu barang agar tidak terlalu tinggi dengan menetapkan harga maksimal berada dibawah harga keseimbangan. Dengan ditetapkannya kebijakan price ceiling, permintaan konsumen akan meningkat namun jumlah barang yang ditawarkan tidak dapat memenuhi permintaan tersebut, sehingga akan menyebabkan shortage. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah dapat melakukan kebijakan seperti operasi pasar, memberi subsidi produsen, sehingga jumlah barang meningkat dan permintaan dapat terpenuhi pada tingkat harga terendah.

13

2.5.2

Price Floor

Price floor adalah kebijakan menentukan harga diatas harga ekuilibrium pasar, sehingga produsen akan menjual lebih banyak barang tetapi permintaan konsumen akan berkurang. Hal ini akan menyebabkan surplus yaitu selisih antara barang yang ditawarkan dengan permintaan masyarakat. Kelebihan barang surplus yang terjadi ini dapat dibeli pemerintah atau di ekspor.

2.5 Statistik Komparatif Analisis statistic komparatif adalah studi pergerakan dari satu titik ekuilibrium ke ekuilibrium lainnya. Dengan melakukan analisis ini, diasumsikan bahwa tidak ada batasan hukum, seperi harga maksimal atau minimal, serta system harga adalah bebas untuk mengalokasikan barang antar konsumen. 2.5.1

Perubahan dalam Permintaan Dengan adanya perubahan dalam permintaan yang diakibatkan oleh faktor penggeser permintaan maka akan menyebabkan pergeseran titik keseimbangan pasar. Seperti yang ditunjukan pada gambar, menunjukkan pengaruh akhir dari kenaikan permintaan mobil rental yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah konsumen berumur 25tahun. Ekuilibrium awal di pasar mobil rental berada pada titik A dengan kurva permintaan D0 menyinggung kurva penawaran S. Perubahan yang dilaporkan bahwa permintaan mobil rental akan naik tahun depan, dari D0 ke D1 menyebabkan equilibrium bergerak ke titik B dengan lebih banyak mobil sewa yang ditawarkan dan membebankan harga yang lebih tinggi sehingga akan memenuhi kuantitas yang diminta pada harga tersebut.

14

2.5.2

Perubahan dalam Penawaran Dengan adanya perubahan dalam penawaran sepeti meningkatnya harga bahan baku, akan menaikan harga barang dan mengurangi kuantitas barang ditawarkan. Oleh karena itu, harga akan berubah dari P0 ke P1 dan mengurangi kuantitas dari Q0 ke Q1 sehingga titik equilibrium berpindah dari titik A ke titik B.

2.5.3

Pergeseran Stimulan dalam Penawaran dan Permintaan Beberapa kondisi tertentu menyebabkan pergeseran simultan dalam permintaan dan penawaran. Kondisi luar biasa seperi perang dan bencana alam biasanya menjadi penyebab hal tersebut. Ketika permintaan naik dan penawaran turun, harga pasar akan naik namun kuantitas pasar bias naik atau turun tergantung pada besarnya pergeseran.

15

16

DAFTAR PUSTAKA

17

Related Documents


More Documents from "Via Rahmah"