BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bamboo waeving basket alias ‘box’ anyaman dari bambu yang di Bali umumnya disebut sebagai Sokasi, Sok atau Keben. Kalau di luar Bali sering juga disebut sebagai Besek. Merupakan salah satu kerajinan tangan masyarakat Bali yang sangat terkenal. Zaman dulu sokasi digunakan untuk tempat nasi, sekarang dengan mulai banyaknya perabotan rumah tangga terbuat dari plastik ataupun aluminium beredar di pasaran, penggunaan Sokasi ini sebagai tempat nasi mulai tergantikan. Terlebih lagi dengan masuknya Magic Jar. Semakin jarang rumah tangga yang menggunakan Sokasi sebagai tempat menyimpan nasi. Sokasi popular penggunaannya di Bali, bias digunakan sebagai tempat apa saja. Di Bali, Sokasi sekarang banyak digunakan sebagai tempat banten saat upacara. Desain anyaman Sokasi saat ini beragam. Ada beberapa jenis yang bias kita kelompokkan seperti, lumpian, dan sokasi Bangli. Sokasi dengan kualitas yang baik terbuat dari ‘tundun tiying’- artinya bagian kulit luar dari bambu. Sedangkan ‘basang tiying’ –yakni bagian dalam dari bamboo akan menghasilkan Sokasi dengan kualitas kelas lebih rendah biasanya dimanfaatkan sebagai besek untuk menyimpan buah-buahan atau umbi-umbian dan sebagainya – misalnya besek Salak Bali. Dengan semakin berkembangnya teknologi maka dapat memperluas target pemasaran. Promosi melalui media sosial dianggap efektif untuk menarik minat konsumen dan mempermudah transaksi. Kita menggunakan online shop agar dapat memudahkan konsumen dalam memilih sokasi sesuai dengan keinginan konsumen. Selain menggunakan media online shop, kami juga mengikuti expo atau pameran kerajinan untuk memperkenalkan produk kami. Dan kami juga memasok produk kami kepusat oleh-oleh ataupun pasar seni.
1.2 Tujuan 1. Melestarikan kearifan lokal 2. Mengembangkan produk lokal agar mampu bersaing di pasar Internasional 3. Meningkatkan kreatifitas dan inovasi dalam desain sokasi 4. Menjadikan sokasi sebagai icon dari produk Bali
1
1.3 Manfaat 1. Mengurangi pengangguran 2. Mendapatkan keuntungan dari produk yang kita jual 3. Menyerap tenaga kerja lokal 4. Memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk sokasi dengan desain terbaru 5. Dapat memaksimalkan kemampuan yang kita miliki berupa kemampuan ide, kreatifitas, kelihaian menjual, negosiasi dan berkomunikasi
2
BAB II RENCANA USAHA 2.1 Analisis Produk A. Alat dan Bahan Produk “Sokasi” Alat dan bahan yang diperlukan untuk pembuatan sokasi antara lain: -
Bambu
-
Rotan
-
Air
-
Pernis
-
Cat
-
Tiner
-
Kuas
-
Gergaji
-
Pisau
-
Amplas
-
Ember
B. Proses Pembuatan Produk “Sokasi” 1. Pencarian dan Pemilihan Bambu Pada tahap pemilihan dan pemotongan bamboo, siapkan alat dan bahan yang diperlukan seperti mencari bamboo, cat, tiner, kuas, amplas dan alat pemotong. 2. Pemotongan Bambu Pada tahap ini potong bamboo per buku dan bersihkan dari merang yang berwarna hitam yang menempel pada bamboo. 3. Bersihkan Bambu (kerik) Pada tahap ini bersihkan atau keruk dan hilangkan kulit bamboo atau istilah kerik. 4. Amplas Bambu Bamboo yang sudah dikerik lalu diamplas agar lebih halus dan mudah proses pengecatan. 5. Cat bamboo
3
Bamboo yang sudah diamplas dicat sesuai selera dan dijemur diterik matahari atau dikeringkan. 6. Membagi (nyitsit) Bambu Setelah bamboo-bambu tersebut kering kemudian dipotong menjadi kecil yang diistilahkan dengan nyitsit. 7. Malpal Setelah sudah menjadi potongan kecil baru dipisahkan antara kulit bamboo dengan isinya yang diistilahkan dengan malpal. 8. Menganyam Setelah menjadi tipis bamboo tersebut bisa dianyam sedemikian rupa. Proses menganyamnya yang pertama adalah membuat dasar anyaman, kemudian dibuatkan sudut-sudut (muncuin) dan diberi hiasan ujungnya yang disebut dengan istilah ngabisin dan mibihin. Setelah itu sisa bamboo yang masih terlihat dipotong. C. Kapasitas Produk Dalam sekali memproduksi dalam kurun waktu sebulan, kami dapat menghasilkan 100 buah sokasi. Dimana desain produk kami ini dapat juga dipesan sesuai dengan keinginan konsumen (made by order). Namun dalam sekali produksi, sokasi yang dihasilkan tidak menentu tergantung dengan orderan dan hari raya suci di Bali. Apabila pada musim hari raya, orderan dapat meningkatkan menjadi 150 hingga 200 buah.
2.2 Analisis Pemasaran 1. Product (Produk) Produk yang dijual adalah "Sokasi" merupakan suatu kerajinan sebagai sarana prasarana persembahyangan atau tempat banten yang terbuat dari anyaman bamboo dan digunakan oleh masyarakat Bali 2. Price (Harga) Harga sokasi tergantung dari ukuran, bahan dan desain motifnya. a. Bahan Bambu -
Besar : Rp 280.000
-
Sedang : Rp 190.000
4
-
Kecil : Rp 100.000
b. Bahan Rotan -
Besar : Rp 400.000
-
Sedang : Rp 250.000
-
Kecil : Rp 150.000
3. Promotion (Promosi) Dalam melakukan promosi produk, kami menggunakan media online seperti situs-situs, website dan media sosial. Promosi yang dapat dilakukan juga pada pagelaran atau exhibition yang berbau seni dan pameran seperti membuka stand expo serta menaruh produk kami pada pasar seni, toko pusat oleh-oleh dan lainnya. 4. Place (Tempat) Tempat yang dipilih untuk menjual pada pagelaran atau exhibition yang berbau seni dan pameran seperti membuka stand expo serta menaruh produk kami pada pasar seni, toko pusat oleh-oleh dan lainnya.
2.3.Analisis Sumber Daya Manusia a. Bentuk Usaha Usaha ini belum memiliki badan hukum karena baru rencana bisnis, dan sekarang masih berupa bentuk usaha rumahan dan memiliki kemampuan untuk berproduksi dengan potensi serta keterampilan yang kami miliki. Untuk kedepannya kami akan mengusahakan bentuk usaha kami berbentuk UD (Usaha Dagang). b. Struktur Organisasi Manajemen Produksi
: I Luh Wayan Natih Anggani Ni Nyoman Indrawati
Manajemen Pemasaran
: Ni Komang Trisnayanti Ni Putu Ayu Kumala Putri
Manajemen SDM
: Ni Komang Arianti Fahmi Reinaldi
Manajemen Keuangan
: Komang Dhayani Aprilia Dewi
5
c. Jumlah Tenaga Kerja Rencana tenaga kerja adalah 5 orang yang memiliki keterampilan menganyam kerajinan, dimana penempatannya antara lain : -
Bagian memotong
-
Bagian menganyam
-
Bagian mengamplas
-
Bagian mengecat
-
Finishing
Rencana upah yang dikeluarkan untuk masing – masing pekerja sebesar Rp35.000 per hari.
2.4.Analisis Keuangan a. Kebutuhan biaya bahan baku No.
Nama Barang
Kuantitas
Harga Satuan
Total
1
Bambu
10 batang
Rp 15.000
Rp 150.000
2
Rotan
20 kg
Rp 1.500
Rp 30.000
3
Pernis
2 kaleng
Rp 45.000
Rp 90.000
4
Cat
5 kaleng
Rp 50.000
Rp 250.000
5
Tiner
3 kaleng
Rp 15.000
Rp 45.000
6
Kuas
5 buah
Rp 10.000
Rp 50.000
7
Gergaji
2 buah
Rp 90.000
Rp 180.000
8
Golok
3 buah
Rp 100.000
Rp 300.000
9
Amplas
10 lembar
Rp 15.000
Rp 150.000
Total biaya
Rp 1.245.000
b. Kebutuhan biaya tenaga kerja No.
Nama Pekerjaan
Gaji yang ditawarkan/bulan
1
Tukang potong
Rp 1.500.000
2
Tukang anyam
Rp 1.800.000
3
Tukang amplas
Rp 1.250.000
4
Tukang cat
Rp 1.250.000
6
5
Finishing
Rp 1.200.000
Total biaya
Rp 7.000.000
c. Biaya Operasional No.
Nama
Kuantitas
Harga Satuan
Total
1
Biaya trasnportasi
50 liter
Rp 7.400/liter
Rp 370.000
2
Pulsa
1 bulan
Rp 300.000
Rp 300.000
3
Biaya pos
100 paket
Rp 20.000
Rp 2.000.000
4
Wifi
1 paket
Rp 1.500.000
Rp 1.500.000
Total
Rp 4.170.000
d. Rencana laba atau rugi (total pendapatan dikurang total biaya) Rencana Pemasukan No.
Nama Barang
Kuantitas
Harga Jual
Total
Bahan Bambu 1
Sokasi kecil
15
Rp 100.000
Rp 1.500.000
3
Sokasi sedang
25
Rp 190.000
Rp 4.750.000
4
Sokasi besar
10
Rp 280.000
Rp 2.800.000
Sokasi kecil
15
Rp 150.000
Rp 2.250.000
Sokasi sedang
25
Rp 250.000
Rp 6.250.000
Sokasi besar
10
Rp 400.000
Rp 4.000.000
Bahan Rotan 6
7 Total
Rp 23.050.000
Rencana pengeluaran No
Nama biaya
Total
1
Biaya bahan baku
Rp 1.245.000,00
2
Biaya tenaga kerja
Rp 7.000.000,00
3
Biaya operasional
Rp 4.170.000,00
Total
Rp 12.415.000,00
7
Laporan laba rugi Keterangan
Debet
Pengeluaran
Kredit Rp 12.415.000,00
(total biaya-biaya pengeluaran) Pemasukan
Rp 23.050.000,00
(total biaya-biaya pengeluaran) Total
Rp 10.635.000,00
Benefit/cost ratio B/C = Total pemasukan : Total pengeluaran = Rp 23.050.000,00 : Rp 12.415.000,00 = 1,86
8
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan Dengan perkembangan zaman, sokasi telah mengalami perubahan fungsi mulai sebagai tempat nasi hingga sarana prasarana persembahyangan. Dalam era dan teknologi yang sudah canggih ini, masyarakat Bali mulai menggunakan sarana peralatan modern dan lebih praktis. Untuk menjaga eksistensi kearifan lokal budaya Bali, maka kami membuka suatu peluang inovasi usaha kerajinan atau anyaman tentang sokasi (keben) dengan desain yang lebih modern dan sesuai keinginan konsumen. Nilai tambah dari usaha kami ini juga melayani permintaan konsumen secara online sehingga memudahkan akses pemesanan konsumen terhadap produk kami ini.
9