6. Bab Iii.docx

  • Uploaded by: Nurilmia Saputri
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 6. Bab Iii.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,586
  • Pages: 16
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep merupakan rancangan dari suatu masalah yang diteliti serta memilki keterkaitan ataupun suatu hubungan antara rancangan satu dengan rancangan lainnya (Setiadi, 2013). Kerangka konsep dalam penelitian ini dijelaskan dalam gambar seperti yang terlihat di bawah ini : Skema 3.1 Kerangka Konsep

Senam Tai Chi

Tekanan Darah Lansia

Variabel Independen

Variabel Dependen

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Usia Jenis Kelamin Riwayat Keluarga Merokok Konsumsi Garam Konsumsi Lemak Jenuh 7. Konsumsi Alkohol 8. Kurang Olahraga 9. Stres 10. Obesitas Variabel Counfounding

Keterangan : Diteliti

:

Tidak di teliti

:

40

41

1. Variabel independen Variabel

independen

merupakan

variabel

yang

mempengaruhi

atau

menentukan nilai dari variabel lainnnya (Nursalam, 2013). Variabel independen dalam penelitian adalah senam Tai Chi. 2. Variabel dependen Variabel terikat adalah variabel yang nilainya dipengaruhi atau ditentukan oleh variabel lainnya (Nursalam, 2013). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tekanan darah lansia. 3. Variabel Confounding (Perancu) Variabel perancu yang dapat mempengaruhi tekanan darah adalah usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, merokok, konsumsi garam, konsumsi lemak jenuh, konsumsi alkohol, kurang olahraga, stres dan obesitas.

B. Desain Penelitian Menurut Sastroasmoro & Ismael (2011), desain penelitian adalah suatu rancangan untuk penelitian yang disusun sedemikian rupa sebagai pedoman peneliti untuk memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif yang data-datanya berupa angka dan dianalisis secara statistik (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekperimen pre experimental design dengan menggunakan pendekatan one group pre-test and pos- test design yang tediri dari pre-test, perlakuan dan post-test. Dalam penelitian ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum perlakuan (pre-test) dan setelah perlakuan (post-test) untuk mengetahui adanya perbedaan

42

tekanan darah lansia penderita hipertensi sebelum dan sesudah melakukan senam Tai Chi di Panti Sosial Tresna Werdha Warga Tama Indralaya. 3.2 Rancangan Penelitian Pretest Ȏ1

Perlakuan Ϫ

Posttest Ȏ2

Keterangan: Ȏ1 : Hasil pengukuran tekanan darah lansia penederita hipertensi sebelum melakukan senam Tai Chi (pre-test) Ȏ2 : Hasil pengukuran tekanan darah lansia penderita hipertensi sesudah melakukan senam Tai Chi (post-test) Ϫ : Perlakuan yaitu Senam Tai Chi

1. Pre-test Tujuan pre-test adalah untuk mendapatkan data hasil pengukuran tekanan darah lansia penderita hipertensi sebelum melakukan senam Tai Chi di Panti Sosial Tresna Werdha Warga Tama Indralaya. Pre-test dilakukan pada tanggal 17 Desember 2017 bersamaan dengan responden menandatangani inform consent dan juga di lakukan pre-test pengukuran tekanan darah sebelum responden melakukan senam Tai Chi tiap pertemuan untuk observasi. 2. Perlakuan Latihan senam Tai Chi dilakukan sebanyak 9 kali latihan ditambah 2 kali pertemuan untuk pre-test dan post-test. Sehingga jumlah keseluruhan ada 11 kali pertemuan. Latihan dilakukan 3x dalam 1 minggu selama 3 minggu.

43

3. Post-test Tujuan post-test adalah untuk mendapatkan data hasil pengukuran tekanan darah lansia penderita hipertensi sesudah melakukan senam Tai Chi di Panti Sosial Tresna Werdha Warga Tama Indralaya. Post-test dilakukan pada tanggal 7 Januari 2018 di pertemuan terakhir namun setiap responden selesai melakukan senam Tai Chi tiap pertemuan dilakukan post-test pengukuran tekanan darah untuk observasi.

C. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah pada suatu penelitian (Sugiyono, 2013). Rumusan hipotesis yang dipakai pada penelitian ini yaitu : Ha : Ada perbedaan tekanan darah lansia penderita hipertensi sebelum dan sesudah melakukan senam Tai Chi di Panti Sosial Tresna Werdha Warga Tama Indralaya H0 : Tidak ada perbedaan tekanan darah lansia penderita hipertensi sebelum dan sesudah melakukan senam Tai Chi di Panti Sosial Tresna Werdha Warga Tama Indralaya D. Definisi Operasional Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel yang di teliti sesuai dengan pemikiran peneliti, sehingga peneliti mampu mengobservasi atau mengukur secara tepat objek atau fenomena yang di teliti (Notoadmojo, 2010).

44

Tabel 3.1 Definisi Operasional No 1

2.

Variabel

Definisi Operasional Tekanan Nilai tekanan Darah darah Sebelum sebelum Melaku lansia kan penderita Senam hipertensi Tai Chi melakukan senam Tai Chi

Tekanan Darah Sesudah Melaku kan Senam Tai Chi

Cara Ukur

Peneliti memasang manset sphygnomanometer di lengan atas responden dan stetoskop pada pembuluh arteri responden, kemudian peneliti memompa spygnomanometer diatas batas normal tekanan darah, lalu membuka klep pengukur secara perlahan sambil mendengarkan bunyi pertama yang dikenal dengan tekanan sistolik dan bunyi terakhir yang didengar dengan tekanan diastolik. Nilai tekanan Peneliti memasang darah setelah manset lansia sphygnomanometer di penderita lengan atas responden hipertensi dan stetoskop pada melakukan pembuluh arteri senam Tai responden, kemudian Chi peneliti memompa spygnomanometer diatas batas normal tekanan darah, lalu membuka klep pengukur secara perlahan sambil mendengarkan bunyi pertama yang dikenal dengan tekanan sistolik dan bunyi terakhir yang didengar dengan tekanan diastolik.

Alat Ukur

Hasil Ukur

Spignomano Nilai meter Sistolik dan Aneroid Diastolik dalam satuan mmHg

Skala ukur Interval

Spignomano Nilai Interval meter Sistolik dan Aneroid Diastolik dalam satuan mmHg

45

E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian yang di teliti (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia dengan hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Warga Tama Indralaya yang berjumlah 40 Lansia. 2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoadmojo, 2010). Adapun sampel dalam penelitian ini adalah lansia penderita hipertensi. Sampel (responden) dikelompokkan menjadi satu kelompok, yaitu kelompok responden yang melakukan senam Tai Chi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan teknik sampling non probability dengan menggunakan purposive sampling yaitu berdasarkan pertimbangan tertentu yang telah di buat oleh peneliti, berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Nursalam (2008), sebagai berikut :

46

n = N.Z2.p.q d(N-1) + Z.p.q Keterangan: d

: derajat ketepatan (0,05)

Z

: Standar deviasi (1,96)

p

: proporsi sifat tertentu

q

:1–p

N

: jumlah populasi

n

: Besar Sampel berdasarkan rumus diatas, jumlah sampel pada penelitian ini

adalah sebagai berikut : n = 40 x 1,962 x 0,5 x 0,5 0,05(40-1) + (1,96 x 0,5 x 0,5) n = 38, 416 2,44 n = 15,7 Berdasarkan hasil perhitungan dari rumus di atas maka responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah berjumlah

16 responden. Untuk

menanggulangi kemungkinan adanya drop out atau unit pengamatan yang hilang maka jumlah sampel ditambah sebesar 10% sehingga jumlah sampel dijadikan responden sebanyak 18 orang yang sesuai dengan kriteria inkulusi. Adapun kriteria inklusi penelitian ini adalah :

47

Kriteria Inklusi 1. Bersedia menjadi responden 2. Lansia penderita hipertensi ( > 140/90 mmHg) 3. Mampu melakukan aktivitas secara mandiri 4. Tidak mengkonsumsi obat anti hipertensi 5. Tidak merokok

F. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Halaman Panti Sosial Tresna Werdha Warga Tama Indralaya.

G. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai Tanggal 17 Desember 2017 hingga 7 Januari 2018

H. Etika Penelitian Penelitian kesehatan khususnya jika yang menjadi objek penelitian adalah manusia dan sisi lain manusia sebagai peneliti ataupun subjek yang melakukan penelitian. Sesuai dengan prinsip etika dan moral, harus diperhatikan hubungan antara kedua belah pihak secara etika atau yang disebut dengan etika penelitian (Notoatmodjo, 2010). Maka dari itu ada beberapa etika penelitian pada manusia yang harus diperhatikan, diantaranya yaitu :

48

1. Menghormati Harkat dan Martabat Manusia (Respect for Humanity Dignity). Dalam penelitian ini peneliti mendatangi satu per satu wisma tempat tinggal lansia yang dijadikan responden dan menjelaskan bahwa sedang melakukan penelitian dan menjelaskan manfaat dan kerugian penelitian. Peneliti tidak berhak untuk melakukan paksaan kepada calon responden untuk berpartisipasi dan memberikan kebebasan kepada responden untuk bersedia atau tidak bersedia mengikuti latihan senam Tai Chi dan di dilakukan pengukuran sebelum dan sesudah latihan. Responden yang bersedia berpartisipasi secara sukarela dapat memberikan tanda tangan pada lembar informed consent sebagai lembar persetujuan responden. Informed consent ini memberikan penjelasan mengenai: a. Penjelasan tujuan dan manfaat penelitian, yaitu: 1) Responden mengetahui nilai tekanan darah setiap sebelum dan sesudah melakukan senam Tai Chi 2) Responden dapat

merasakan manfaat

senam

Tai Chi, yaitu:

menstabilkan tekanan darah dan memperbaiki kapasitas jantung sehingga memperolah tekanan darah yang normal. b. Penjelasan tentang informasi yang diperoleh dari responden dirahasiakan dan anonimity responden dijaga dengan ketat, nama responden hanya akan di tuliskan inisial. c. Persetujuan responden unuk bersedia dilakukan observasi senam Tai Chi dan dilakukan pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah latihan Senam Tai Chi.

49

d. Persetujuan responden dapat mengundurkan diri sebagai responden penelitian kapan saja jika merasa tidak mendapatkan manfaat. 2. Menghormati Privasi dan Kerahasiaan Subjek Penelitian (Respect for Privacy and Confidentiality) Pada saat penelitian, peneliti telah menjaga hak-hak dasar individu termasuk privasi dan merahasiakan identitas dari responden yang akan diteliti. Informasi yang diperoleh dari responden telah peneliti rahasiakan (membuat data responden dengan inisial saja tidak menuliskan nama lengkap). Kerahasiaan catatan mengenai data responden telah dijaga ketat dan data yang diperoleh dari responden hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Dokumentasi foto yang di ambil untuk penelitian tidak akan menampilkan wajah responden sehingga responden tidak akan di kenali. 3. Keadilan dan Keterbukaan (Respect for Justcie and Inclusiveness) Pada saat penelitian peneliti telah menerapkan prinsip keterbukaan dan adil dengan kejujuran, keterbukaan untuk menjamin bahwa semua subjek penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama tanpa membedakan usia, jenis kelamin, agama, ras dan sebagainya. Penerapan prinsip tersebut dengan memilih tempat pelaksanaan penelitian yaitu intervensi senam Tai Chi dilakukan di halaman terbuka. Pada saat intervensi peneliti bertindak sebagai instruktur dan ditemani oleh beberapa fasilitator yang bertugas membantu mengarahkan lansia mengikuti instruksi peneliti. Pengukuran tekanan darah dilakukan langsung di hadapan semua responden

50

dan responden akan di beritahu mengenai hasil pengukuran tekanan darah nya. Setiap kegiatan penelitian di awasi dan di bimbing langsung oleh petugas panti. 4. Memperhitungkan Manfaat dan Kerugian yang Ditimbulkan (Balancing Harms and Benefits). Manfaat yang dapat dirasakan oleh responden yang mengalami hipertensi dalam penelitian ini yaitu responden dapat mengetahui nilai tekanan darah sebelum dan sesudah melakukan senam Tai Chi, responden juga dapat merasakan langsung manfaat senam Tai Chi yaitu tubuh tetap bugar dan mengurangi gejala akibat hipertensi karena salah satu manfaat senam Tai Chi adalah menstabilkan tekanan darah dan memperbaiki kapasitas jantung sehingga memperoleh tekanan darah yang normal dan mencegah agar keluhan yang dirasakan akibat hipertensi seperti pusing, sulit tidur dan sakit di tengkuk yang dialami responden berkurang bahkan hilang. Penelitian ini tidak merugikan responden karenan sama sekali tidak membahayakan responden akibat perlakuan yang diberikan sebab intervensi merupakan latihan gerakan senam Tai Chi yang menggunakan rasa bukan kekuatan otot artinya gerakan yang dilakukan adalah gerakan pelan dan tidak melelahkan maka dari itu peneliti memilih responden yang benar benar masih mampu melakukan gerakan secara aktif dengan baik.

51

I. Alat Pengumpul Data 1. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang di kumpulkan pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer di peroleh langsung dari responden sepeti nama (inisial), usia, jenis kelamin, serta hasil pengukuran tekanan darah. Data sekunder diperoleh dari dokumen yang ada di panti seperti data jumlah lansia, riwayat kesehatan lansia, dan gambaran mengenai panti. 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas adalah indeks yang menunjukkan bahwa alat ukur benar benar teruji kesahihannya, sedangkan reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya sehingga dapat menujukan bahwa pengukuran tersebut konsisten (Notoadmojo, 2012). Pada penelitian alat ukur yang digunakan adalah Sphygnomanometer aneroid, yaitu alat pengukur tekanan darah yang sudah terstandardisasi atau sudah valid (shahih). Penelitian yang di dapatkan mengenai keshahihan Sphygnomanometer aneroid adalah Jurnal Internasional dari Research Gate, Agustus 2016 yang berjudul Measurement System Analisys (MSA) of Aneroid Sphygmomanometer (DIAL) Pressure Testing dan Jurnal Kedokteran Diponegoro Volume 5, Nomor 4, Oktober 2016 ISNN Online: 2540-8844 yang berjudul Kesesuaian Tipe Tensimeter Pegas dan Tensimeter Digital Terhadap Pengukuran Tekanan Darah Pada Usia Dewasa. Tensimeter pegas yang dimaksud adalah Sphygnomanometer aneroid. Sphygnomanometer

aneroid

yang

di

gunakan

peneliti

adalah

Sphygnomanometer aneroid yang bermerk General Care yang telah di uji

52

akurasi terlebih dahulu dengan cara mengukur tekanan darah 6 orang di ukur dengan 3 Sphygnomanometer aneroid sejenis pada waktu yang bersamaan. Ketiga Sphygnomanometer aneroid

tersebut menunjukan hasil yang sama

adalah sehingga dapat di katakan akurat.

J. Prosedur Pengumpul Data Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2009). Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini adalah: 1. Tahap Persiapan a. Peneliti membuat surat permohonan izin studi pendahuluan kepada Ketua Jurusan Program Studi Ilmu Keperawatann Universitas Sriwijaya yang ditujukan kepada Dinas Sosial Provinsi Sumatera Selatan. b. Setelah medapat surat izin studi pendahuluan dari Dinas Sosial Provinsi Sumatera Selatan, selanjutnya peneliti melakukan studi pendahuluan dan mengumpulkan data dari Panti Sosial Tresna Werdha Warga Tama Indralaya berupa riwayat kesehatan lansia dan jumlah lansia yang menderita hipertensi. c. Peneliti mendapat surat telah melakukan studi pendahuluan dari Panti Sosial Tresna Werdha Warga Tama Indralaya kemudian peneliti membuat perhitungan populasi dan sampel sesuai dengan kriteria penelitian sesuai dengan data yang didapatkan ketika melakukan studi pendahuluan d. Peneliti menyiapkan lembar inform consent dan lembar observasi.

53

2. Tahap Pelaksanaan a. Peneliti membuat surat permohonan izin penelitian kepada Ketua Jurusan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sriwijaya yang ditujukan kepada Dinas Sosial Provinsi Sumatera Selatan. b. Peneliti membawa surat izin penelitian dari Dinas Sosial Provinsi Sumatera Selatan ke Panti Sosial Tresna Werdha Warga Tama Indralaya untuk dapat melakukan penelitian. c. Peneliti yang telah mendapatkan izin penelitian dari Kepala Panti Sosial Trensna Werdha Warga Tama Indralaya, membina hubungan saling percaya dengan lansia yang ada di panti dengan mendatangi wisma tempat tinggal lansia satu persatu kemudian menjelaskan tujuan, manfaat dan prosedur penelitian. d. Peneliti memilih lansia yang dapat dijadikan responden sesuai dengan kriteria inklusi, lansia yang sesuai dengan kriteria inklusi dan bersedia berpastisipasi

di

berikan

lembar

inform

consent

dan

diminta

menandatanginya e. Prosedur pelaksanaan latihan senam Tai Chi sebagai berikut. 1) Pre-test dan Post-test Mengukur tekanan darah sebelum dan sesudah perlakuan dengan menggunakan Sphygnomanometer Aneroid diawal dan di akhir pertemuan serta setiap sebelum dan sesudah responden melakukan senam Tai Chi, mencatat hasilnya lalu di analisa.

54

2) Perlakuan Responden melakukan latihan senam Tai Chi sebanyak 9 kali yang dilakukan setiap 3 kali seminggu selama 3 minggu. Lama latihan adalah + 30 menit. Peneliti bertindak sebagai instruktur senam dan ada beberapa orang fasilitator yang bertugas membantu mengarahkan lansia mengikuti instruksi peneliti. f. Setelah responden melakukan latihan dan semua data telah terkumpul, peneliti mengolah dan menganalisa data.

K. Analisa Data 1. Pengolahan Data a. Editing Proses editing dalam penelitian ini adalah peneliti melakukan pemeriksaan kembali data hasil pengukuran tekanan darah responden sebelum dan sesudah melakukan senam Tai Chi untuk mengetahui apakah ada perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah melakukan senam Tai Chi. b. Data Entry Pada tahap ini peneliti memasukkan data hasil pengukuran tekanan darah yang telah diperiksa yang berbentuk angka kedalam program komputer. c. Cleaning Data yang sudah dimasukkan kedalam program komputer dilakukan pengecekan kembali untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak.

55

2. Analisa Data a. Analisa Univariat Analisa univariat digunakan untuk menyajikan data frekuensi dari variabel yang diteliti, yaitu data – data karakteristik responden penelitian serta tekanan darah sebelum dan sesudah senam Tai Chi ke dalam bentuk tabel dan di narasikan. b. Analisa Bivariat Analisa bivariat bertujuan untuk membuktikan hipotesis penelitian, yaitu mengetahui perbedaan tekanan darah lansia hipertensi sebelum dan sesudah melakukan senam Tai Chi di Panti Sosial Tresna Werdha Warga Tama Indralaya. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji wilcoxon dengan tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α=0,05 sebagai alternatif dari uji

pair t test. Uji wilcoxon digunakan karena data berdistribusi tidak

normal setelah dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Shapirowilk dengan nilai kemaknaan (p>0,05). Uji normalitas Shapiro-wilk digunakan karena sampel kecil (<50). Hasil penelitian di interpretasikan dengan membandingkan nilai p dan nilai alpha (α=0,05). Bila nilai p > α maka H0 diterima (tidak ada perbedaan tekanan darah lansia hipertensi sebelum dan sesudah melakukan senam Tai Chi di Panti Sosial Tresna Werdha Warga Tama Indralaya) dan jika p < α maka Ha diterima (ada perbedaan tekanan darah lansia hipertensi sebelum dan sesudah melakukan senam Tai Chi di Panti Sosial Tresna Werdha Warga Tama Indralaya).

Related Documents

Bab 6
June 2020 19
Bab 6
June 2020 19
Bab 6
June 2020 18
Bab 6
November 2019 38
Bab 6
November 2019 37
Bab 6
October 2019 41

More Documents from ""

Sap.docx
April 2020 11
5. Bab Ii.docx
June 2020 8
Sendi.docx
April 2020 9
Sap Bahaya Nifas.docx
April 2020 13
6. Bab Iii.docx
June 2020 4
Bab Ii(1).docx
April 2020 8