BAB I PENDAHULUAN
A. DASAR PEMIKIRAN Permasalahan kesehatan saat ini semakin kompleks dan tentunya menuntut tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna dan berorientasi kepada pasien/patient centered (WHO, 2010). Secara global, salah satu permasalahan yang dihadapi oleh hampir seluruh negara dalam pembangunan kesehatan adalah sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang masih terfragmentasi. Hal tersebut berakibat pada tidak terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bersifat holistik dan terintegrasi. Hasil-hasil penelitian terkini menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan akan lebih efektif dan efisien apabila diselenggarakan dengan pendekatan kolaborasi antar profesi (interprofessional collaborative practice). Praktek kolaborasi antar profesi dalam pelayanan kesehatan dapat diwujudkan apabila tenaga kesehatan yang terlibat di dalamnya telah terlatih dalam praktek pelayanan kesehatan kolaboratif. Kemampuan praktek kolaborasi tenaga kesehatan yang baik dapat dicapai melalui pembiasaan semenjak tenaga kesehatan tersebut masih dalam proses pendidikan. Untuk memenuhi tujuan tersebut, IPE perlu dilakukan pada pendidikan calon tenaga kesehatan, baik itu pendidikan kedokteran, keperawatan, kebidanan, gizi, kesehatan lingkungan, analis kesehatan, keperawatan gigi, farmasi dan promosi kesehatan, dan tenaga kesehatan lainnya. Praktik Kerja Nyata Terpadu (PKN Terpadu) merupakan rangkaian pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung yang diberikan kepada mahasiswa setelah menyelesaikan seluruh mata kuliah yang dipersyaratkan. Dimana dalam PKNT ini seluruh mahasiswa dari semua
1
2
jurusan akan bekerja secara tim dalam pembinaan masyarakat di bidang kesehatan.
B. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengenali lingkungan wilayah binaan , menjelaskan tujuan PKNT kepada perangkat RW dan kader kesehatan 2. Mahasiswa dapat melakukan survey mawas diri dalam bentuk entry data sekunder dan menganalisa hasil pengumpulan data 3. Mahasiswa dapat menyampaikan hasil Analisa kepada masyarakat di dalam pertemuan MMRW 4. Mahasiswa dapat melakukan pelatihan kader guna memberdayakan kader untuk mencapai keluarga sehat 5. Mahasiswa dapat melaksanakan pembinaan keluarga sehat 6. Mahasiswa dapat melaksanakan evaluasi kegiatan