Evaluasi Efektivitas Pengendalian .... (Tri Wijayanti)1
EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP SISTEM PENERIMAAN KAS PADA ORGANISASI NIRLABA EVALUATION OF INTERNAL CONTROL EFFECTIVENESS TOWARD CASH RECEIPTS AT NON-PROFIT ORGANIZATION Oleh: Tri Wijayanti Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected] Ngadirin Setiawan, Staf Pengajar Jurusan P.Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pengendalian internal terhadap sistem penerimaan kas dan untuk mengetahui efektivitas pengendalian internal terhadap sistem penerimaan kas pada Panti Asuhan Nurul Haq Yogyakarta. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa pengendalian internal terhadap sistem penerimaan kas pada Panti Asuhan Nurul Haq Yogyakarta belum berjalan secara efektif, karena tidak adanya pemisahan fungsi antara penerimaan kas, dokumen tidak bernomor urut tercetak, ketidaktepatan dalam pembuatan anggaran, pencatatan pada bukti kas masuk yang telat, dan tidak ada pengecekan independen pada penghitungan kas secara fisik. Selanjutnya dari pengujian pengendalian yang dilakukan dapat diketahui bahwa pengendalian internal terhadap sistem penerimaan kas Panti Asuhan Nurul Haq Yogyakarta belum berjalan secara efektif, hal ini berdasarkan dari hasil uji kepatuhan menggunakan metode fixed sample sized attribute sampling menunjukkan AUPL>DUPL dengan AUPL 50% dan DUPL sebesar 5%. Kata Kunci: Evaluasi, Efektivitas, Pengendalian Internal, Penerimaan Kas, Nirlaba
Abstract The aims of this research were to knew the application and effectiveness of the internal controls toward cash receipts system at Panti Asuhan Nurul Haq Yogyakarta. Data collecting methods were interviews, observation, documentation, and literatures.The results showed that the system of internal controls toward cash receipts at Panti Asuhan Nurul Haq Yogyakarta was not effective because there was no separation among the functions of cash receipts, no serial number documents printed, inaccuracy in budgeting, record keeping cash was late, and there was no independent check on the calculation of physical cash. From further control of the test, can be seen that the system of internal controls toward cash receipts at Panti Asuhan Nurul Haq Yogyakarta was not effective. Based on the results of the compliance test using fixed sample sized attribute sampling method, it showed that AUPL > DUPL with AUPL 50 % and DUPL 5%. Keywords: Evaluation, Effectiveness, Internal Control , Cash Receipts, Non-Profit
2 Jurnal Profita Edisi 1 Tahun 2016
beroperasi secara efektif dan efisien. Tidak
PENDAHULUAN Organisasi
nirlaba
adalah
berbeda dengan organisasi bisnis pada
organisasi yang bergerak dalam bidang
umumnya,
pengembangan
memiliki
sosial,
yang bertujuan
organisasi aktivitas
nirlaba
dan
perlu
usaha
yang
membantu orang memecahkan masalah
nantinya akan menghasilkan sesuatu yang
pribadi, keluarga atau masyarakat agar
digunakan
mereka
organisasi tersebut dengan memperoleh
dapat
menyesuaikan
atau
untuk
meningkatkan peran sosialnya dengan
pemasukan
lebih baik. Organisasi ini disebut nirlaba
Operasional yang dilakukan organisasi
(tanpa laba) karena tujuan utamanya
nirlaba juga harus efektif dan efisien agar
adalah
bukan
organisasi dapat terus melangsungkan
pengembangan finansial (mencari laba).
kegiatannya dan tujuan-tujuan yang telah
Peran organisasi nirlaba dalam masyarakat
ditetapkan dapat tercapai dengan baik.
pengembangan
adalah
untuk
sosial,
membantu
proses
dari
mengembangkan
Dalam
berbagai
pihak.
melangsungkan
pengumpulan dan penyaluran dana kepada
kegiatannya, organisasi nirlaba melibatkan
orang-orang yang berhak menerimanya.
berbagai
Dengan nirlaba
demikian
sebagai
sasaran
yang
yaitu dibantu,
pemerintah, dan masyarakat. Karyawan
perantara keuangan
pada organisasi nirlaba dapat disebut juga
(financial intermediary) dari kedua belah
sebagai pengurus yang bertugas untuk
pihak, yaitu pihak yang kelebihan dana
mengurusi
(surplus unit) dan pihak yang kekurangan
masyarakat sebaik mungkin, dan membuat
dana (defisit unit). Intermediasi keuangan
kebijakan untuk internnya. Sasaran yang
ini
lembaga
dibantu bisa meliputi anak asuh yang ada
kepercayaan, artinya pihak yang kelebihan
pada panti asuhan, orang tua yang ada
dana mempercayakan sepenuhnya kepada
pada panti jompo, orang sakit kanker pada
organisasi
mengelola
yayasan kanker, dan lainnya yang memang
dananya termasuk menyalurkan kepada
perlu dibantu dengan adanya organisasi
pihak yang kekurangan atau memerlukan
nirlaba. Keterlibatan pemerintah dalam
dana.
organisasi nirlaba yaitu dianggap sebagai
sebagai
dianggap
juga
nirlaba
Organisasi
lembaga
karyawan,
diantaranya
yang
berfungsi
suatu
organisasi
pihak
sebagai
untuk
melayani
sebagai
pelindung yang mana telah dijelaskan pada
tetap
Undang-undang Dasar 1945 Pasal 34 ayat
menjaga kepercayaan masyarakat dengan
(1), yang berbunyi fakir miskin dan anak
menjamin
terlantar dipelihara oleh negara, sehingga
perantara
keuangan,
tingkat
nirlaba
organisasi,
disamping
likuiditas
juga
Evaluasi Efektivitas Pengendalian .... (Tri Wijayanti)3
pemerintah lewat Departemen Sosial dapat
dan menghindari rumor atau tuduhan
memberikan dananya dan menyediakan
bahwa suatu keputusan ditujukan untuk
fasilitas
untuk
kepentingan pribadi dan atau pihak lain
nirlaba.
Adapun
memajukan
organisasi
masyarakat
disini
dianggap sebagai pendukung organisasi
yang bukan menjadi sasaran layanan utama organisasi
nirlaba, ada yang menjadi donatur dengan
Penerapan
sistem
pengendalian
memberikan dananya, ada pula yang ikut
internal yang baik menunjang keberhasilan
membantu dalam kepengurusannya, dan
organisasi dalam menjalankan kegiatan
mengisi berbagai macam kegiatan yang
operasionalnya dan dapat mencerminkan
bertujuan untuk sosial demi kenyamanan
praktik manajerial yang baik pula. Dari
bersama.
praktik manajerial yang baik ini akan
Dalam
memenuhi
kepercayaan
menimbulkan kepercayaan dari pihak-
masyarakat serta pemerintah, organisasi
pihak
nirlaba perlu membuat laporan keuangan
organisasi.
yang relevan dan representif sehingga dituntut
untuk
melakukan
yang
berkepentingan
dengan
Menurut Teguh Pudjo Muljono
sistem
(1987: 24), suatu sistem pengendalian
pengendalian internal yang dipergunakan
internal yang baik apabila terdapat rencana
sebagai prosedur operasional organisasi
organisasi
untuk
pertanggungjawaban
mengarahkan
dan
terjadinya
mencegah
untuk
pemisahan fungsi,
sistem
tindakan-tindakan
otoritas dan prosedur pencatatan yang
penyelewengan yang dapat merugikan
tepat, praktek yang sehat, pengawasan
organisasi.
serta kompetensi pegawai yang sesuai
Para
pengurus
atau
karyawan
dengan
tanggung
jawabnya
organisasi nirlaba secara khusus amat
terintegrasi
dengan
diharap memperlihatkan kejujuran dan
pelaksanaan tugasnya.
kesungguhan dalam pengelolaan sumber
Dengan
baik
demikian
harus dalam
sistem
daya terutama keuangan, penjagaan dan
pengendalian internal memang sangat
pemeliharaan harta, manajemen Sumber
diperlukan untuk semua organisasi baik
Daya Manusia, pelaksanaan program dan
yang bisnis maupun nirlaba. Organisasi
perencanaan
organisasi.
nirlaba yang ada di Indonesia dapat
Secara terus menerus mereka dituntut
berbagai jenis diantaranya panti asuhan.
stakeholder
menempatkan
Panti Asuhan Nurul Haq merupakan salah
kepentingan organisasi diatas kepentingan
satu panti asuhan yang cukup besar di
pribadi, menghindari benturan kepentingan
Yogyakarta dalam hal jumlah anak asuh
masa
untuk
depan
4 Jurnal Profita Edisi 1 Tahun 2016
dan program kegiatan yang cukup banyak
mempertanggungjawabkannya
dalam
yaitu adanya Taman Anak Sejahtera,
bentuk
untuk
Pondok Pesantren, Baksos, Unit Usaha
mengetahui pengelolaan dana yang telah
Bakery, dan Klinik Dhuafa. Semakin besar
diberikan. Namun berbeda jika donatur
pemasukan yang diterima panti asuhan
dari
akan semakin kompleks pula masalah yang
dananya. Donatur ini cenderung tidak
ada.
peduli dengan pengelolaan dana yang Pada umumnya untuk menjadi
pengurus
panti
masyarakat
diberikannya,
yang
bahkan
memberikan
seringkali
tidak
ingin namanya tercantum sebagai daftar
Biasanya
pemberi dana. Selain itu, belum adanya
pengurus yang mengabdi tidak terlalu
pemisahan tugas dan wewenang yang baik.
mengharapkan imbalan, mereka sukarela
Di organisasi tersebut hanya menyerahkan
melakukan tindak sosial yang postif yang
tanggung
dapat membantu orang lain yang semata-
penerimaan kas pada beberapa orang
mata untuk melakukan ibadah. Dengan
dengan
begitu memang tidak jarang panti asuhan
Masalah-masalah
tersebut
mengalami kesulitan karena kurangnya
seseorang
melakukan
kompetensi karyawan untuk mengurusi
kecurangan karena adanya kesempatan dan
bidang-bidang tertentu misalnya keuangan.
di saat-saat tertentu bisa pula terjadi karena
Masalahnya adalah sulit menemukan orang
adanya
yang memiliki kompetensi baik namun
didukung kesempatan tersebut.
yang
tidak
keuangan
perlu
penyeleksian
asuhan,
laporan
ketat.
dapat sukarela menerima kompensasi yang relatif
rendah
dibandingkan
dengan
organisasi bisnis pada umumnya. Penerimaan
kas
jawab
kepengurusan
tanggung
jawab
untuk
kebutuhan
yang
untuk
sama. memicu
mendesak
tindak
yang
Tindak kecurangan yang mungkin terjadi dapat diminimalisir dengan adanya suatu pengendalian internal yang efektif.
merupakan
Pengendalian intermal dikatakan efektif
kegiatan utama yang rutin dilakukan panti
apabila
asuhan
organisasi telah mendekati atau telah
untuk
melakukan
operasional
hasil
(output)
sesuai
yang cukup tinggi. Adapun pemasukan kas
dicapainya, sehingga untuk mengetahui
yang diterima panti asuhan tidak hanya
keefektivitasannya
dari
tingkat
namun
sering
pula
sejauh
sasaran
yang
dicapai
organisasi dan memiliki risiko bawaan
pemerintah,
dengan
yang
perlu mana
laporan
ingin
memahami
tujuan keuangan
operasi
donatur yang notabene hanya masyarakat
tercapai,
yang
biasa. Ketika pemerintah memberikan
diterbitkan dipersiapkan secara handal,
dananya, panti asuhan memang wajib
hukum, dan regulasi yang berlaku dipatuhi
Evaluasi Efektivitas Pengendalian .... (Tri Wijayanti)5
yang mengacu pada PSAK No. 45
pada
mengenai organisasi nirlaba. Maka untuk
November 2013
mengetahuinya, perlu adanya evaluasi
Target/Subjek Penelitian
pada keefektivitasan sistem pengendalian internal yang ada pada organisasi nirlaba tersebut. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti
tertarik
untuk
melakukan
penelitian mengenai “Evaluasi Efektivitas Pengendalian Internal terhadap Sistem Penerimaan Kas pada Organisasi Nirlaba”, sehingga penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi organisasi untuk mengetahui
keefektifan
pengendalian
internal terhadap sistem penerimaan kas yang telah digunakan selama ini sehingga dapat digunakan untuk perbaikan jika masih ada kelemahan.
bulan
Oktober
hingga
bulan
Subjek penelitian ini adalah Panti Asuhan Nurul Haq Yogyakarta. Data,
Instrumen,
dan
Teknik
Pengumpulan a)
Data Penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dokumentasi, dan kepustakaan. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan
data
adalah
pedoman
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pedoman
wawancara
pertanyaan-pertanyaan
yaitu yang
daftar
digunakan
untuk tujuan khusus yang memungkinkan peneliti mengumpulkan data dari subjek dan objek penelitian. Metode observasi
METODE PENELITIAN
dilengkapi dengan format atau blangko
Jenis Penelitian Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan dengan studi kasus sedangkan metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis,
pengamatan sebagai instrumen yang berisi item-item tentang kejadian yang terjadi. Dokumentasi, yaitu dengan meneliti data penelitian
berupa
surat-surat,
bukti
transaksi, buletin, laporan yang memuat apa dan kapan suatu kejadian atau transaksi, serta siapa yang terlibat dalam
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Panti
suatu kejadian. Dalam hal ini peneliti
Asuhan Nurul Haq Yogyakarta dengan
mengadakan pengamatan secara langsung
alamat Jalan Janti Gang Gemak 88
pelaksanaan
Gedongkuning,
internal pada Panti Asuhan Nurul Haq
Yogyakarta.
Banguntapan,
Waktu
Bantul,
penelitian ini yaitu
Yogyakarta.
aktivitas
pengendalian
6 Jurnal Profita Edisi 1 Tahun 2016
b) Teknik Analisis Data 1) Analisis
kriteria tersebut berarti perusahaan telah
Penerapan
Pengendalian
Internal terhadap Sistem Penerimaan Kas pada Panti Asuhan Nurul Haq Yogyakarta
menjalankan pengendalian internal yang baik 2) Analisis
Penerimaan Kas pada Panti Asuhan
internal terhadap sistem penerimaan kas
Nurul Haq Yogyakarta
pada Panti Asuhan Nurul Haq Yogyakarta
pengendalian internal yang ada pada Panti Asuhan Nurul Haq Yogyakarta dengan teori berdasarkan 5 unsur pengendalian internal yaitu lingkungan pengendalian, penaksiran
risiko,
informasi
dan
komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. melalui
Analisis
ini
wawancara
dilakukan
yang
telah
dipersiapkan daftar pertanyaannya untuk menanyakan langsung keadaan mengenai unsur pengendalian internal tersebut ke pengelola
Panti
Asuhan
Nurul
Haq
Yogyakarta. Ketika peneliti menanyakan item-item
pertanyaan
tersebut,
maka
peneliti akan menemukan suatu kondisi yang
ada
pada
perusahaan,
yang
selanjutnya
akan
diidentifikasi
dan
dikelompokkan dalam empat elemen yaitu kondisi, kriteria, penyebab, dan akibat. Dengan kriteria tersebut, dapat dibandingkan pengendalian internal yang ditetapkan
Panti
Asuhan
Nurul
Haq
Yogyakarta dengan pengendalian internal yang
dikaji
perusahaan
secara tersebut
teoritis. telah
Apabila memenuhi
Keefektivitasan
Pengendalian Internal terhadap Sistem
Analisis penerapan pengendalian
dilakukan dengan cara membandingkan
Uji
Analisis
keefektivitasan
pengendalian internal terhadap sistem penerimaan kas pada Panti Asuhan Nurul Haq
Yogyakarta
membandingkan
dengan
pengendalian
cara internal
yang ada pada Panti Asuhan Nurul Haq Yogyakarta
dengan
teori
berdasarkan
prinsip-prinsip pengendalian internal yang baik
untuk
mengetahui
apakah
pengendalian internal yang ada sudah benar-benar dilaksanakan. Pengujian pengendalian internal dapat dikatakan efektif apabila DUPL > AUPL atau DUPL = AUPL dan tidak efektif apabila DUPL < AUPL. Metode penelitian dilakukan dengan cara metode fixed sample size attribute sampling. Fixed sample size attribute sampling bertujuan untuk
memperkirakan
persentase
terjadinya mutu tertentu dalam suatu populasi.
Menurut
Mulyadi
(2009)
prosedur yang harus ditempuh dalam adalah sebagai berikut:
Penentuan
atribut
yang
diperiksa
untuk pengendalian internal. Atribut yang
digunakan
yaitu
pemberian
Evaluasi Efektivitas Pengendalian .... (Tri Wijayanti)7
nomor urut tercetak, ada tidaknya
Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap
tanggal pengesahan pada formulir,
atribut
anggota
sampel.
kelengkapan
adalah
dengan
memeriksa
dokumen
pendukung,
Caranya atribut
dan pemberian otorisasi oleh pihak
sampel dan mengevaluasi simpangan
yang berwenang.
yang ada dengan menggunakan tabel
Penentuan populasi
yang diambil
evaluasi hasil yang memiliki tingkat
sampelnya. Populasi yang digunakan
keandalan sesuai
yaitu bukti transaksi bulan Agustus
untuk menentukan besarnya sampel
2013. Sampel diambil menggunakan
yang lalu. Dengan tabel tersebut dapat
teknik random sampling.
ditemukan beberapa Achieved Upper
Penentuan besarnya sampel
Precision Limit (AUPL). jika AUPL
Besarnya sampel yang digunakan
lebih rendah dari DUPL, kesimpulan
sebanyak
Dengan
dapat diambil adalah unsur sistem
pertimbangan reliability level 95%,
pengendalian intern yang diperiksa
rate of occurance 9,5%, dan Desired
merupakan unsur yang efektif.
160
lembar.
yang digunakan
Upper Precision Limit (DUPL) 5%.
Pemilihan anggota sampel dari seluruh
HASIL
anggota
PEMBAHASAN
populasi.
ini
DAN
pemilihan
Pengendalian Internal terhadap Sistem
sampel secara acak. Adapun sampel
Penerimaan Kas pada Panti Asuhan
yang digunakan adalah bukti transaksi
Nurul Haq Yogyakarta
periode bulan Agustus 2013 sebanyak
a.
160 lembar.
1) Kondisi
Pemeriksaan terhadap atribut yang
menggunakan
Penelitian
PENELITIAN
metode
Lingkungan Pengendalian
Integritas dan nilai etika
menunjukkan efektivitas pengendalian
Nilai etika yang diterapkan pada
intern. Setelah sampel dipilih, langkah
Panti Asuhan Nurul Haq Yogyakarta tidak
berikutnya adalah memeriksa atribut
dituangkan
tersebut, jika terdapat ketidaksesuaian
Ketua
maka hal ini disebut penyimpangan
penjelasan secara lisan terkait aturan yang
dari unsur pengendalian intern yang
harus dipatuhi tiap pengurus termasuk
seharusnya ada. Dengan demikian
pentingnya kejujuran dalam menjalankan
harus dicatat berapa kali menemukan
pekerjaan dan dijelaskan pula terkait
simpangan.
sanksi bagi yang melanggar. Contohnya
secara
Panti
tertulis,
Asuhan
melainkan memberikan
8 Jurnal Profita Edisi 1 Tahun 2016
pengurus yang menghilangkan aktiva Panti
tanggung
maka
bagian
pengurus
yang
bersangkutan
jawabnya. keuangan,
Contohnya tertulis
pada
bendahara
diwajibkan menggantinya dengan nominal
terdapat tiga orang namun setiap orangnya
yang sama. Walaupun tidak ada aturan
tidak
tertulis
langsung pada struktur organisasi yang
namun
ada
komitmen
untuk
dipisahkan
mematuhi aturan tersebut dan ini terbukti
telah dibuat
dengan hasil wawancara yang menjelaskan
bahwa pelanggaran yang terjadi selama ini
fungsinya
secara
Pemberian wewenang dan tanggung jawab
tidak terlalu banyak dan masih dalam batas
Wewenang dan tanggung jawab
wajar.
setiap jabatan tidak terdapat pemisahan,
pada dasarnya memang setiap orang
Komitmen terhadap kompetensi Pada hal ini manajemen telah
menyelenggarakan
dan
jika pihak yang bersangkutan ternyata
pembimbingan untuk membantu pengurus
memang tidak ada di tempat, tidak
mempertahankan
menutup kemungkinan suatu fungsi ikut
kompetensi
pelatihan
memiliki tugasnya masing-masing, namun
dan
meningkatkan
pekerjannya.
Mengenai
standar kompetensi untuk setiap tugas dan
menangani fungsi yang lain.
fungsi pada masing-masing posisi dilihat
Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
dari mampu tidaknya melakukan pekerjaan
Dalam
hal
kepegawaian,
yang telah dibebankan dari manajemen.
perekrutan untuk pengurus baru dilakukan
secara internal yang biasa dilakukan oleh
Filosofi dan gaya operasi manajemen Manajemen
Panti
Asuhan
ketua Panti Asuhan. Mengenai lama
mengutamakan sistem kepercayaan kepada
pengabdiannya tidak terbatas, pengurus
setiap
menjunjung
dapat resign sewaktu-waktu dengan alasan
tinggi nilai-nilai kejujuran. Interaksi secara
yang jelas. Latar belakang calon pengurus
intensif dengan pengurus tingkatan yang
tidak menjadi prioritas yang terpenting
lebih
calon pengurus harus memiliki integritas
pengurusnya
rendah
serta
telah
dilakukan.
Tidak
diberlakukannya sistem reward kepada
dan
pengurus
menjalankan tugasnya.
yang
telah
melakukan
komitmen
yang
tinggi
dalam
harus
tidak
pekerjaannya dengan baik.
Struktur organisasi Fungsi-fungsi yang ada pada setiap
bagiannya tidak jelas wewenang dan
2) Kriteria
Pihak
manajemen
berasumsi setiap orang menerima
Evaluasi Efektivitas Pengendalian .... (Tri Wijayanti)9
kejujuran (Romney dan Steinbart,
adanya penugasan dari manajemen untuk
2006: 233).
membuat aturan tertulis mengenai nailai
Pihak
manajemen
mengembangkan
kebijakan
harus
etika, job description, dan perekrutan
yang
pengurus.
tertulis dengan jelas (Romney dan
4) Akibat
Steinbart, 2006: 233).
Tidak
ada
tanggung
Akibat
pegawai jawab
yang
terlalu
diberi banyak
(Romney dan Steinbart, 2006: 238).
Adanya standar kompetensi untuk setiap tugas dan fungsi pada masingmasing posisi (PP No.60 Tahun 2008 Pasal 6 huruf b).
Adanya
manajemen
2008 Pasal 7 huruf b).
Adanya kejelasan
risiko kecurangan yang cukup tinggi. Terdapat kerancuan tugas pada setiap serta
wewenang dan
diberikan.
untuk dapat berprestasi.
kebijakan
rekrutmen
Penaksiran Risiko
dan
Risiko-risiko kegiatan operasional
sampai
dari Panti Asuhan Nurul Haq Yogyakarta dapat
No.60 Tahun 2008 Pasal 10 huruf a).
berikut:
Adanya penelusuran latar belakang
pegawai
yang
mengakibatkan pengurus tidak termotivasi
dengan pemberhentian pegawai (PP
calon
jelasnya
Mengenai tidak adanya sistem reward
1) Kondisi
sejak
tidak
pertanggungjawaban
b.
prosedur
Panti
maka Panti Asuhan ini memiliki tingkat
2008 Pasal 8 huruf b). penetapan
diterapkan
yang telah dijelaskan pada bagian kondisi
tanggung jawab (PP No.60 Tahun
Adanya
yang
lingkungan
Asuhan Nurul Haq Yogyakarta seperti
fungsi
penerapan
berbasis kinerja (PP No.60 Tahun
pengendalian
dari
dalam
proses
muncul
dalam
Terjadinya
situasi
defisit
sebagai
dalam
penganggaran
laporan
rekrutmen (PP No.60 Tahun 2008
keuangan.Untuk mengantisipasi hal
Pasal 10 huruf b).
ini fungsi-fungsi yang terkait pada
3) Sebab
penerimaan
Pihak manajemen Panti Asuhan
penganggaran
kas
melakukan
keuangan
yang
Nurul Haq Yogyakarta belum memahami
dilakukan setiap tahunnya, dengan
mengenai
kemungkinan
melihat histori laporan keuangan yang
kecurangan yang dapat terjadi dengan
ada. Akan tetapi perencanaan tersebut
lingkungan pengendalian yang ada. Belum
masih belum berjalan dengan optimal
adanya
10 Jurnal Profita Edisi 1 Tahun 2016
karena masih terjadi permasalahan
struktur
pengendalian untuk menangani risiko
dengan
tersebut (PP No.60 Tahun 2008 Pasal
realisasi
keuangannya.
tidak menutupi pengeluaran kas yang
14 ayat (3) huruf b).
Adanya penetapan kriteria klasifikasi
diperlukan.
risiko rendah, menengah, atau tinggi
Kehilangan data laporan keuangan.
(PP No.60 Tahun 2008 Hal 28)
Untuk
mengatasi
kemungkinan
Analisis risiko mencakup perkiraan
terjadinya kehilangan data laporan
seberapa penting risiko bersangkutan
keuangan, pihak Panti Asuhan telah
dan kemungkinan terjadinya setiap
mengantisipasinya
risiko serta penentuan tingkatannya
mengizinkan
orang
dengan
hanya
tertentu
yang
dapat mengakses komputer tersebut.
penetapan
terkait tidak sesuainya penganggaran
Penerimaan kas yang ada terkadang
Adanya
(PP No.60 Tahun 2008 Hal 29).
Manajemen
memiliki
mekanisme
Kesalahan dalam penerapan sistem
untuk
informasi yang baru diberlakukan.
mengidentifikasi,
Untuk mengatasi hal ini Ketua Panti
terhadap risiko yang diakibatkan oleh
Asuhan telah memberikan pelatihan
perubahan-perubahan sistem informasi
khusus kepada para pengurusnya atau
(PP No.60 Tahun 2008 Hal 30).
menunjuk
fungsi
yang
terkait
mengantisipasi, dan
bereaksi
3) Sebab
penerimaan kas yang lebih senior
Penerimaan
kas
yang
diterima
untuk membimbing para pengurus
melaui donatur ini tidak dapat diprediksi,
yang baru dalam bekerja.
karena
perusahaan
tidak
melakukan
2) Kriteria
banyak usaha untuk menghimpun dananya,
Pembuatan anggaran keuangan dibuat
sedangkan anak asuh meminta dana yang
berdasarkan pengalaman di periode
mana hal ini dianggap sebagai pengeluaran
sebelumnya
kas
dengan
terkadang
dalam
permintaannya
mempertimbangkan faktor-faktor yang
dilakukan secara mendadak. Penyebabnya
terjadi pada masa sekarang (Valery G.
yaitu perencanaan anggaran yang tidak
Kumaat, 2011: 142).
akurat dalam memperkirakan kebutuhan
Anggaran yang terencana baik adalah
dan realisasi anggaran yang tidak disertai
adalah
dan
komitmen tinggi untuk pengendaliannya,
perkiraan sesuai kebutuhan (Valery G.
serta jumlah komputer yang ada pada Panti
Kumaat, 2011: 142).
Asuhan Nurul Haq Yogyakarta terbatas.
yang
tepat
sasaran
Evaluasi Efektivitas Pengendalian .... (Tri Wijayanti)11
4) Akibat
bank. Dalam penjagaan terhadap catatan
Persediaan terkadang
uang
tidak
secara
mencukupi
fisik untuk
kebutuhan yang ada sehingga terkadang menggunakan
uang
acara
atau
uang
transportasi terlebih dahulu, sedangkan
tidak terlalu ketat, setiap orang dapat mengaksesnya dengan mudah. 2) Kriteria
kehilangan data yang cukup tinggi dan
pemeriksaan
secara
secara terpisah, perbandingan jumlah aktual
yang mudah. Kurangnya reaksi yang tegas
dengan
yang
dicatat,
pembukuan berpasangan, jumlah total
atas risiko yang telah diidentifikasi dan
batch, dan peninjauan independen
diantisipasi mengakibatkan kemungkinan
nyata.
Melakukan
rangkaian catatan yang dipelihara
pengaksesannya
risiko yang ada tersebut akan terjadi secara
harus
independen terhadap rekonsiliasi dua
yang tidak bertanggung jawab untuk karena
uang
474).
bahkan memiliki risiko adanya sesorang
mengubahnya
penerimaan
disetorkan ke bank (Mulyadi, 2010:
terkait dengan data keuangan Panti Asuhan Nurul Haq Yogyakarta memiliki risiko
Semua
(Romney dan Steinbart, 2006: 242).
Fungsi
kas
membuat
laporan
penerimaan kas secara harian dan c.
Aktivitas Pengendalian
disetor penuh ke bank dengan segera.
1) Kondisi
Untuk penerimaan tunai maka seluruh
Kas yang diterima Panti Asuhan
penerimaannya harus disetor satu hari
Nurul Haq dapat diterima oleh semua
berikutnya ke bank kecuali hari libur
pengurus dengan catatan ketika fungsi kas
(tanggal merah) maka penyetoran
mapun fungsi akuntansi sedang tidak
dilakukan pada hari kerja berikutnya
berada ditempat. Sementara itu, bukti
(Mulyadi, 2010: 474).
transaksi penerimaan kas yang digunakan
Pihak manajemen harus memiliki
tidak bernomor urut tercetak. Penomoran
kebijakan tertulis mengenai otorisasi
yang dilakukan setiap awal bulan dimulai
untuk setiap jenis transaksi (Romney
kembali ke nomor satu.
dan Steinbart, 2006: 238).
Selanjutnya kas yang diterima akan
Dokumen harus diberikan nomor urut
diserahkan ke fungsi kas dan disimpannya
yang telah dicetak lebih dahulu, agar
dalam bentuk fisik. Jika kas masih tersisa
setiap
hingga akhir bulan, fungsi pemeriksa
dipertanggungjawabkan (Romney dan
intern kas akan menyetorkan kas nya ke
Steinbart, 2006: 240-241).
dokumen
dapat
12 Jurnal Profita Edisi 1 Tahun 2016
3) Sebab
diselesaikan oleh fungsi akuntansi ketika
Pengurus
yang
kas,
sudah ada permintaan dari pengguna
mencatatnya pada bukti transaksi, dan
informasi. Sementara untuk komunikasi
mengotorisasinya hanya dilakukan satu
pada Panti Asuhan Nurul Haq Yogyakarta
orang
sudah berjalan dengan baik di intern
disebabkan
menerima
kurangnya
jumlah
pengawai dan adanya rasa kepercayaan
maupun
yang diciptakan dalam lingkungan..
memiliki jaringan yang baik yang dapat
4) Akibat
mendukung pencapaian visi, misi, dan
Perangkapan penerimaan pengotorisasian
kas
antara
fungsi
dengan
fungsi
sangat
meningkatkan
risiko penggelapan kas, meskipun berdasar
melakukan
tindak
manajemen
telah
tujuan Panti Asuhan. 2) Kriteria
Terdapat sistem informasi yang baku secara tertulis dengan jelas yang
atas asas kepercayaan namun peluang untuk
eksternn,
digunakan sebagai pedoman (Romney
kecurangan
dan Steinbart, 2006: 235).
tersebut sangatlah besar.
Penomoran yang dilakukan secara
Terdapat
laporan
keuangan
yang
disusun secara periodik.
manual dan dimulai kembali pada nomor satu setiap awal bulan akan mengakibatkan
3) Sebab
adanya kerangkapan nomor. Pengarsipan
Kurangnya
pengurus
yang
dokumen maupun catatan yang terkait
mengatur
untuk
dengan penerimaan kas pada Panti Asuhan
informasi
yang
Nurul Haq Yogyakarta disimpan pada
Kurang tegasnya sanksi yang diberikan
ruangan pribadi fungsi kas, sehingga
pada
sangat berisiko terjadinya kehilangan atau
pekerjaannya melewati batas waktu yang
kerusakan pada dokumen atau catatan
telah ditetapkan.
pengurus
pembuatan baku
sistem
secara
yang
tertulis.
menyelesaikan
tersebut. d.
4) Akibat
Informasi dan Komunikasi
Tidak
1) Kondisi
informasi Prosedur
pemrosesan
informasi
adanya secara
aturan
sistem
tertulis
dapat
mengakibatkan
kealpaan
tidak berdasarkan peraturan atau pedoman
kesalahpahaman
dalam
tertulis hanya mengikuti prosedur yang
Komunikasi yang baik yang diciptakan
sudah ada sebelumnya. Laporan keuangan
pada
lingkungan
maupun penugasan.
perusahaan
Evaluasi Efektivitas Pengendalian .... (Tri Wijayanti)13
mengakibatkan semakin eratnya hubungan
berkala,
dan
kurangnya
waktu
antar pengurus baik secara profesionalias
personel untuk melakukannya.
maupun emosional, namun dengan begitu
4) Akibat
dan
akan menciptakan lingkungan yang santai
Aktivitas pemantauan kinerja yang
dan tidak memotivasi untuk menciptakan
tidak dilakukan secara berkala dapat
kinerja yang lebih baik
mengakibatkan adanya kesalahan yang
e.
terjadi namun tidak dideteksi secara dini.
Pemantauan
1) Kondisi
Kesalahan ini dapat berimbas ke masalah
Pengendalian
internal
yang
selanjutnya jika tidak langsung ditangani.
dilaksanakan oleh fungsi pemeriksa intern
Misalnya
kas selalu dipantau untuk menentukan
langsung dicatat atau diinput maka ada
apakah
kemungkinan
pengendalian
tersebut
telah
jika
penerimaan
terlewat
kas
dan
tidak
terjadi
beroperasi secara efektif atau belum.
ketidakcocokan antara bukti fisik dan
Fungsi
catatan
pemeriksa
intern
kas
dalam
yang
nantinya
akan
terjadi
memeriksa pengendalian internal terhadap
ketidakvalidan laporan keuangan
sistem penerimaan kas ini bertanggung
Efektivitas
jawab atas pemeriksaan kegiatan pelaporan
terhadap Sistem Penerimaan Kas pada
keuangan atau pencatatannya dan inspeksi
Panti Asuhan Nurul Haq Yogyakarta
ini tidak selalu dilakukan secara periodik. 2) Kriteria
pengendalian
Pemantauan
dilaksanakan
oleh
personel yang independen melakukan pekerjaan
tersebut
(Romney
dan
Steinbart, 2006: 241).
tangan fungsi kas secara periodik dan mendadak
mengetahui internal
Internal
keefektifan
untuk
sistem
penerimaan kas pada Panti Asuhan Nurul Haq, penelitian ini menggunakan metode fixed sample size attribute sampling Sampling dengan jumlah sampel yang diuji
Penghitungan saldo kas yang ada di
secara
Untuk
Pengendalian
oleh
fungsi
pemeriksa intern (Mulyadi, 2010: 474). 3) Sebab Aktivitas pemantauan kinerja yang dilakukan masih belum begitu efektif karena tidak selalu dilakukan secara
adalah
sebanyak
160
buah
sampel
dokumen penerimaan kas yang diambil secara acak untuk periode bulan Agustus 2013.
Dengan
tingkat
keandalan
ditentukan R%=95% yang berarti tingkat risiko adalah 5% sehingga diketahui DUPL=5%. pemeriksaan
Setelah terhadap
dilakukan 160
sampel
semuanya terdapat penyimpangan, dengan
14 Jurnal Profita Edisi 1 Tahun 2016
menggunakan
tabel
evaluasi
hasil
pembuatan anggaran sehingga seringkali
keandalan 95% diketahui AUPL=50%.
terjadi defisit. Selain itu, Panti Asuhan
Sesuai dengan kondisi yang ada dan hasil
Nurul
penghitungan
kelemahan terhadap keamanan data pada
terhadap
evaluasi
hasil
Haq
Yogyakarta
semua
memiliki
keandalan diketahui bahwa pengendalian
komputer,
orang
dapat
internal terhadap sistem penerimaan kas
mengaksesnya sehingga memiliki risiko
yang dilakukan selama ini belum berjalan
kerusakan maupun kehilangan. Selain itu,
secara efektif karena AUPL>DUPL.
adanya perubahan sistem yang terjadi pada Juli 2013 juga mengakibatkan adanya kemungkinan terjadinya kesalahan karena
SIMPULAN DAN SARAN
masih terbayangi sistem yang lama.
Simpulan a.
Pengendalian internal terhadap sistem
Aktivitas Pengendalian
penerimaan kas pada Panti Asuhan Aktivitas pengendalian pada Panti
Nurul Haq Yogyakarta
Asuhan Nurul Haq Yogyakarta
Lingkungan Pengendalian Lingkungan
belum
berjalan efektif karena transaksi-transaksi
pengendalian
pada
yang telah terjadi tidak langsung direkap
Panti Asuhan Nurul Haq Yogyakarta pada
pada bukti kas masuk dan dipindahkan ke
dasarnya belum berjalan efektif karena
catatan. Penomoran pada kwitansi masih
wewenang dan tanggung jawab setiap
dibuat manual. Dalam hal penyimpanan
jabatan tidak terdapat pemisahan yang
kas
jelas. Meskipun ini terlihat sangat berisiko
catatannya ditempatkan pada satu tempat
tejadinya kecurangan namun selama ini
yaitu ruang pribadi pengurus bagian kas.
perusahaan tidak permah menemukan masalah
besar
mengenai
kehilangan
fisik
maupun
dokumen
serta
Informasi dan Komunikasi
aktivanya. Hal ini terjadi karena budaya
Infomasi komunikasi pada Panti
organisasinya yang menjunjung tinggi
Asuhan Nurul Haq Yogyakarta telah
nilai kejujuran.
berjalan
pelaksanaan
Penaksiran Risiko Penaksiran
risiko
efektif
karena
pencatatannya
meskipun sering
terlambat, para pengurus akan memberikan pada
Panti
informasi komunikasi mengenai transaksi
belum
penerimaan kas secara lisan pada fungsi
berjalan efektif karena sering mengalami
yang terkait dengan akurat, lengkap, dan
masalah mengenai ketidaktepatan dalam
jelas. Selain itu, komunikasi internal
Asuhan Nurul Haq Yogyakarta
Evaluasi Efektivitas Pengendalian .... (Tri Wijayanti)15
maupun
eksternalnya
yang
dapat
wewenang yang tegas. Penyusunan
mendukung tercapainya visi, misi, dan
SOP (Standard Operating Procedure)
tujuan Panti Asuhan telah berjalan baik
khususnya untuk sistem penerimaan
dengan adanya sistem kekeluargaan, dan
kas secara tertulis.
diadakannya rapat setiap dua bulan sekali
b) Penaksiran Risiko
untuk review kinerja.
Pengantisipisian atas risiko yang telah
Pemantauan
dilakukan
sebelumnya,
sebaiknya diterapkan secara tegas sehingga
Pemantauan pada Panti Asuhan
yang
telah
diidentifikasi tidak akan nyata terjadi.
Nurul Haq Yogyakarta belum berjalan efektif karena pemantauan dilakukan oleh
risiko-risiko
c)
Aktivitas Pengendalian
Haq
Panti Asuhan Nurul Haq sebaiknya
Yogyakarta itu sendiri bukan dari pihak
langsung merekap transaksi ke bukti
independen dan dilakukannyapun tidak
kas masuk dan membuat kwitansi baru
secara periodik.
dengan penomoran secara tercetak.
Kepala
b.
Panti
Efektivitas
Asuhan
Nurul
Pengendalian
Internal
d) Informasi Komunikasi Pembuatan
terhadap sistem penerimaan kas pada
keuangan
sebaiknya tepat waktu sesuai dengan
Panti Asuhan Nurul Haq Yogyakarta
periode
Sesuai dengan hasil analisis data dan pembahasan dapat diketahui bahwa
laporan
yang
telah
ditetapkan,
misalnya satu bulan. e)
Pemantauan
pengendalian internal terhadap sistem
Adanya pemantauan independen
penerimaan kas pada Panti Asuhan Nurul
terhadap operasional penerimaan kas,
Haq Yogyakarta belum berjalan secara
penyimpanan, serta penggunaannya.
efektif
karena
AUPL>DUPL
dengan DAFTAR PUSTAKA
AUPL=50% dan DUPL=5%. Saran Saran
dibedakan
berdasarkan
unsur-unsur pengendalian internal yang telah dikemukakan yaitu: a)
Lingkungan Pengendalian Panti Asuhan Nurul Haq sebaiknya melakukan pemisahan fungsi dan
Al. Haryono Jusuf. (2010). Auditing. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Alfi
Indra Bayu. (2010). Evaluasi Pengendalian Internal terhadap Pemberian Kredit Usaha Rakyat (Kur) Di Kantor Cabang Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cik Ditiro Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
16 Jurnal Profita Edisi 1 Tahun 2016
Ainuni Rusyda. (2012). Audit Internal Atas Persediaan Barang Dagang untuk Menilai Keefektifan Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang CV. Artha Jogjakarta. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Bambang Hartadi. (1999). Sistem Pengendalian Intern. Yogyakarta: BPFE. Hertanto Widodo dan Teten Kustiawan. (2001). Akuntansi dan Manajemen Keuangan untuk Organisasi Pengelola Zakat. Jakarta: Institut Manajemen Zakat. IBK
Bayangkara. (2008). Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi. Jakarta: Salemba Empat.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat . (2001). SA Seksi 319 Pertimbangan atas Pengendalian Internal dalam Audit Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Keputusan Menteri Sosial No.50/HUK/2004. Pusat data dan Informasi Kesejahteraan Sosial
. (2002). Auditing 1I. Jakarta: Salemba Empat. Nainggolan, Pahala. (2005). Akuntansi Keuangan Yayasan dan Lembaga Nirlaba Sejenis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Pandu Danar Broto. (2012). Evaluasi Penerapan Sistem Pengawasan Kredit (Studi Kasus pada PT Adira Quantum Multifinance Yogyakarta). Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Romney, B. (2006). Mashall and Paul John Steinbart. Sistem Informasi Akuntansi. (Terjemahan: Deny Arnos Kwary, M.Hum dan Dewi Fitriasari, M.Si). Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Teguh Purdjo Muljono. (1987). Bank Auditing (Petunjuk Pemeriksaan Intern Bank). Jakarta: Djambatan
Keputusan Menteri Sosial No.25/HUK/2003. Pusat data dan Informasi Kesejahteraan Sosial
Tri Lestari. (2012). Efektivitas Aktivitas Pengendalian Internal dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada Rumah Sakit Islam Klaten. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Mulyadi. (2010). Sistem Akuntansi Edisi ketiga. Jakarta: Salemba Empat.
Valery G. Kumaat. (2001). Internal Audit. Jakarta: Erlangga.
. (2009). Auditing 1. Jakarta: Salemba Empat.