4.pedoman Apotik .docx

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 4.pedoman Apotik .docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,395
  • Pages: 16
No. Kode No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Jumlah Halaman

: FRM/PEDOMAN-01/2018 : 00 : 08 Februari 2018 : 15 Halaman

PEDOMAN PELAYANAN KEFARMASIAN

UPT PUSKESMAS PASUNDAN KOTA SAMARINDA TAHUN 2018

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah – Nya, kami dapat menyelesaikan Pedoman Pelayanan Ruang Farmasi UPT Puskesmas Pasundan. Buku ini kami susun sebagai salah satu upaya untuk memberikan acuan dan kemudahan dalam pelaksanaan kegiatan Pelayanan Ruang Farmasi di UPT Puskesmas Pasundan. Pada kesempatan ini perkenankan saya untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada semua karyawan yang terlibat dalam proses penyusunan Pedoman Pelayanan Ruang Farmasi di UPT Puskesmas Pasundan. Semoga dengan digunakannya Pedoman ini dapat mempermudahkan karyawan dalam melaksanakan kegiatan Pelayanan Ruang Farmasi di UPT Puskesmas Pasundan

Mengetahui,

Samarinda, 08 Februari 2018

Kepala UPT Pusekesmas Pasundan

Koordinator Ruang Farmasi

dr. Panuturi Ratih E.T.S

Rizti Margareta, S.Farm.Apt

Nip. 19740318 200212 2005

Pedoman Pelayanan Ruang Farmasi

i

DAFTAR ISI Kata Pengantar ................................................................................................................. i Daftar Isi ........................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1 B. Tujuan Pedoman .......................................................................................................... 2 C. Sasaran Pedoman ........................................................................................................ 2 D. Ruang Lingkup Pedoman ............................................................................................. 2 E. Batasan Operasional .................................................................................................... 2 BAB II STANDAR KETENAGAAN .................................................................................... 4 A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia ................................................................................ 4 B. Distribusi Ketenagaan .................................................................................................. 4 C. Jadwal Kegiatan ........................................................................................................... 4 BAB III STANDAR FASILITAS .......................................................................................... 5 A. Denah Ruang ............................................................................................................... 5 B. Standar Sarana ............................................................................................................ 5 C. Standar Fasilitas ........................................................................................................... 6 BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN ........................................................................... 7 A. Lingkup Kegiatan.......................................................................................................... 7 B. Metode dan Langkah Kegiatan ..................................................................................... 7 BAB V LOGISTIK .............................................................................................................. .8 BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM.. ........................................ 9 BAB VII KESELAMATAN KERJA ..................................................................................... 10 BAB VIII PENGENDALIAN MUTU ..................................................................................... 11 BAB IX PENUTUP ............................................................................................................. 12

Pedoman Pelayanan Ruang Farmasi

ii

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS PASUNDAN Jalan Pasundan Samarinda 75234 Telp (0541) 738937 E-mail [email protected]

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas

Pasundan

terletak

di

jalan

Pasundan,

Kelurahan

Jawa,

KecamatanSamarinda Ulu, Kota Samarinda, Propinsi Kalimantan Timur dan berdiri sejak tahun 1989. Saat ini Wilayah Kerja Puskesmas Pasundan meliputi Kelurahan Jawa, dan Kelurahan Teluk Lerong Ilir. Luas wilayah Kelurahan Jawa adalah 114 Ha dengan jumlah penduduk 16.361 jiwa dan memiliki 40 RT. Luas wilayah Kelurahan Teluk Lerong Ilir adalah 68 Ha dengan jumlah penduduk 13.660 jiwa dan memiliki 30 RT. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Konsep kesatuan upaya kesehatan ini menjadi pedoman dan pegangan bagi semua fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia termasuk Puskesmas. Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan dasar yang ada di Puskesmas dilakukan sejalan dengan perkembangan kebijakan yang ada pada berbagai sektor. Adanya kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi diikuti pula dengan menguatnya kewenangan daerah dalam membuat berbagai kebijakan. Selama ini penerapan dan pelaksanaan upaya kesehatan dalam kebijakan dasar Puskesmas yang sudah ada sangat beragam antara daerah satu dengan daerah lainnya, namun secara keseluruhan belum menunjukkan hasil yang optimal. Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting

dalam

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas harus mendukung tiga fungsi puskesmas, yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan Kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah Obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Tuntutan pasien dan masyarakat akan peningkatan mutu Pelayanan Kefarmasian, mengharuskan adanya perluasan dari paradigma lama yang Pedoman Pelayanan Ruang Farmasi

1

berorientasi kepada produk (drug oriented) menjadi paradigma baru yang berorientasi pada pasien (patient oriented) dengan filosofi Pelayanan Kefarmasian (pharmaceutical care). B. Tujuan Pedoman Tujuan disusunnya pedoman ini sebagai acuan bagi petugas kesehatan di UPT. Puskesmas Pasundan dalam menyelenggarakan kegiatan Kefarmasian

sehingga

penyelenggaraan kefarmasian dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana serta memperoleh hasil sesuai yang diharapkan. C. Sasaran Pedoman Sasaran pedoman penyelenggaran

Kefarmasian UPT Puskesmas Pasundan adalah

petugas pelaksana Kefarmasian meliputi Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian. D. Ruang Lingkup Pelayanan kefarmasian di Puskesmas meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai dan kegiatan pelayanan farmasi klinik. Kegiatan tersebut harus didukung oleh sumber daya manusia dan sarana dan prasarana. E. Batasan Operasional a. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan salah satu kegiatan

pelayanan

kefarmasian,

yang

dimulai

dari

perencanaan,

permintaan,

penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan dan pelaporan serta pemantauan dan evaluasi. Tujuannya adalah untuk menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang efisien, efektif dan rasional, meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga kefarmasian, mewujudkan sistem informasi manajemen, dan melaksanakan pengendalian mutu pelayanan. b. Pelayanan farmasi klinik merupakan bagian dari Pelayanan Kefarmasian yang langsung dan bertanggung jawab kepada pasien berkaitan dengan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Pelayanan farmasi klinik bertujuan untuk: 1.

Meningkatkan mutu dan memperluas cakupan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.

2.

Memberikan Pelayanan Kefarmasian yang dapat menjamin efektivitas, keamanan dan efisiensi Obat dan Bahan Medis Habis Pakai.

3.

Meningkatkan kerjasama dengan profesi kesehatan lain dan kepatuhan pasien yang terkait dalam Pelayanan Kefarmasian. Pedoman Pelayanan Ruang Farmasi

2

4.

Melaksanakan kebijakan Obat di Puskesmas dalam rangka meningkatkan penggunaan Obat secara rasional. Pelayanan farmasi klinik meliputi: 1.

Pengkajian dan pelayanan Resep

2.

Pelayanan Informasi Obat (PIO)

3.

Konseling

4.

Monitoring Efek Samping Obat (MESO)

5.

Pemantauan Terapi Obat (PTO)

6.

Evaluasi Penggunaan Obat

Pedoman Pelayanan Ruang Farmasi

3

BAB II STANDAR KETENAGAAN A.

Kualifikasi Sumber Daya Manusia Kefarmasian Berikut ini kualifikasi SDM yang ada di UPT. Puskesmas Pasundan: No

Nama Jabatan

Kualifikasi/

Jumlah

Pendidikan 1

Apoteker

2.

Tenaga

S1 Profesi Apoteker

1

Teknis D3 Farmasi

1

Teknis SMK

1

Kefarmasian 3

Tenaga Kefarmasian

B.

Distribusi Ketenagaan Distribusi ketenagaan pelaksana pelayanan Kefarmasian, antara lain: No

Petugas

Jenis Tenaga

Pendidikan

1

Rizti Margareta, S.Farm., Apt

Apoteker

S1

Profesi

Apoteker 2.

Norjanah, A.Md.Farm

Tenaga

Teknis D3 Farmasi

Kefarmasian 3

Eka Wulan Safitri

Tenaga

Teknis SMK

Kefarmasian

C. Jadwal Kegiatan Jadwal Kegiatan Kefarmasian di UPT Puskesmas Pasundan adalah Senin – Sabtu (terkecuali hari libur) mulai pukul 07:30 – selesai.

Pedoman Pelayanan Ruang Farmasi

4

BAB III STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan.

wastafel

Lemari Obat Narkotika

Lemari Obat

Lemari Obat

Lemari Obat

Rak Obat + Tempat Peracikan Obat

TB

Lemari Obat

Lemari Obat

kulkas

Watafel

Meja

Meja Komputer Meja Penerimaan Resep Obat

Meja Penyerahan Obat

B. Standar Sarana Ruangan

Farmasi

merupakan

segala

sesuatu

yang

berkaitan

dengan

fisik

bangunan/ruangan Farmasi itu sendiri, dalam lingkup ini adalah ruang Farmasi Puskesmas Persyaratan sarana/ ruangaan farmasi Puskesmas adalah sebagai berikut : a. Ruangan Farmasi terdiri dari 2 Ruangan 1 ruang Farmasi 1 Gudang Obat b. Langit langit berwarna terang dan mudah dibersihkan. c. Dinding berwarna terang, berbahan keras, tidak berpori pori, kedap air, dan mudah dibersihkan . d. Lantai terbuat dari bahan yang tidak licin, tidak berpori, warna terang, dan mudah dibersihkan . e. Wastafel untuk cuci tangan f.

Jendela sinar bisa masuk cahaya yang terang.

Pedoman Pelayanan Ruang Farmasi

5

C. Standar Fasilitas Sarana yang diperlukan untuk menunjang pelayanan kefarmasian di Puskesmas meliputi sarana yang memiliki fungsi: 1. Ruang penerimaan resep Ruang penerimaan resep meliputi tempat penerimaan resep, 1 (satu) set meja dan kursi. Ruang penerimaan resep ditempatkan pada bagian paling depan dan terlihat oleh pasien. 2. Ruang pelayanan resep dan peracikan (produksi sediaan secara terbatas) Ruang pelayanan resep dan peracikan atau meliputi rak Obat dan meja peracikan. Di ruang ini disediakan peralatan peracikan, timbangan Obat, air minum (air mineral) untuk pengencer, sendok Obat, bahan pengemas Obat, lemari pendingin, termometer ruangan, blanko salinan resep, etiket dan label Obat, buku catatan pelayanan resep, buku-buku referensi/standar sesuai kebutuhan, serta alat tulis secukupnya. Ruang terdapat pendingin ruangan (air conditioner). 3.

Ruang penyerahan Obat Ruang penyerahan Obat meliputi konter penyerahan Obat, dan alat tulis.

4.

Ruang penyimpanan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai Ruang penyimpanan dilengkapi dengan rak/lemari Obat, pallet, pendingin ruangan (AC), lemari penyimpanan Obat khusus, pengukur suhu, dan kartu suhu.

Pedoman Pelayanan Ruang Farmasi

6

BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN A. LINGKUP KEGIATAN Lingkup pelayanan kefarmasian melingkupi pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan resep obat. B. METODE DAN LANGKAH KEGIATAN 1. Pasien datang mebawa resep dari ruang pemeriksaan 2. Petugas menerima resep dan memberikan no antrian resep racikan/non racikan. 3. Petugas melakukan skrining administrasi resep meliputi nama, umur, berat badan, alamat serta jenis kelamin pasien. 4. Petugas melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu bentuk sediaan, dosis, frekuensi, kekuatan, stabilitas, cara dan lama pemberian obat. 5. Bila ada ketidaksesuaian resep, maka petugas akan mengkonfirmasi kepada penulis resep/Dokter. 6. Obat disiapkan sesuai dengan resep, dan kemudian diberikan etiket. 7. Sebelum menyerahkan ke pasien, petugas wajib mengkaji ulang obat yang telah disiapkan. 8. Petugas menyerahkan obat kepada pasien dengan memanggil sesuai no antrian, dan memberikan kepada pasien dengan meminta no antrian, serta melalukan konfirmasi ulang meliputi nama, umur, dan alamat. 9. Petugas memberikan informasi obat yang didapatkan pasien. 10. Petugas menceklist informasi yg diberikan pada kolom yang tersedia pada resep.

Pedoman Pelayanan Ruang Farmasi

7

BAB V LOGISTIK Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan pedoman kefarmasian direncanakan oleh petugas farmasi dan masuk dalam perencanaan Tim Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).

Pedoman Pelayanan Ruang Farmasi

8

BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN / PROGRAM Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan kefarmasian perlu diperhatikan keselamatan pada sasaran dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahanrisiko harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan Kefarmasian yang akan dilaksanakan. Seperti halnya Kegiatan Pemberian Informasi Obat yang merupakan kegiatan pelayanan yang dimulai dari tahap menyiapkan atau meracik Obat, memberikan label atau etiket, menyerahan sediaan farmasi dengan informasi yang memadai. Hal-hal yang perlu disampaikan kepada pasien dalam pengobatan yang di terima : 1. Jumlah, jenis dan kegunaan masing-masing obat Sebelum memberikan obat yang di butuhkan pasien, harus diperhatikan kembali untuk jumlah obat sudah sesuai atau belum, jenis obat yang di berikan dan kegunaan dari masing-masing obat apakah sudah sesuai dengan indikasi sipasien. 2. Bagaimana cara pemakaian masing-masing obat yang meliputi : Bagaimana cara memakai obat, kapan harus mengkonsumsiataumenggunakan obatmisalnyaapakah di waktupagi, siang, sore ataumalam, seberapa banyakdosis dikonsumsi

sebelumnya,

waktu

sebelum

atau

sesudah

makan,

frekuensi

penggunaan obatataurentang jam penggunaan. 3. Bagaimana cara menggunakan obatdengancarapakaitertentu Cara penggunaan obat yang benar akan menentukan keberhasilan pengobatan. Oleh karena itu, pasien harus mendapat penjelasan mengenai cara penggunaan obat yang benar terutama untuk sediaan farmasi tertentu seperti obat tetes mata, salepmata, obat tetes hidung, obat semprot hidung, tetestelinga, suppositoria dan ovula. Obat dengan cara tertentu harus dilakukan informasi lebih kepada pasien, agar penggunaannya tepat dan sesuai. 4. Peringatan atau efek samping obat Efek samping obat adalah setiap respon obat yang merugikan dan tidak di harapakan serta terjadi karena penggunaan obat dengan dosis atau takaran normal. Sehingga harus memberikan penjelasan yang dapat dipahami pasien tentang efek samping obat yang di timbulkan apabila dalam kondisi tertentu. 5. Bagaimana mengatasi jika terjadi masalah efek samping obat Apabila terjadi efek samping obat, maka sebaiknya di hentikan penggunaanya dan segera melakukan pengobatan di pelayanan kesehatan. 6. Tata cara penyimpanan obat di rumah Memberikan Informasi yang perlu disampaikan untuk penyimpanan obat di rumah : a) Simpan Obat dalam wadah tertutup rapat Pedoman Pelayanan Ruang Farmasi

9

b) Simpan obat dalam suhu kamar dan hindari sinar matahari langsung c) Jangan menyimpan obat di tempat panas dan lembab d) Jangan menyimpan obat bentuk cair dalam lemari pendingin agar tidak beku, kecuali dinyatakan lain (dalam etiket) e) Jangan menyimpan obat kadaluarsa atau rusak f)

Jangan menyimpan obat dalam mobil untuk jangka waktu lama

g) Jauhkan dari jangkauan anak-anak. 7. Pentingnya kepatuhan penggunaan obat Ketidakpatuhan pasien dalam menjalankan terapi merupakan salah satu penyebab kegagalan terapi. Hal ini sering disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman pasien tentang obat dan segala sesuatu yang berhubungan dengan penggunaan obat untuk terapinya. Oleh karena itu, petugas kefarmasian mempunyai tanggung jawab untuk memberikan informasi yang tepat tentang terapi obat kepada pasien melalui konseling dan memberimotivasi agar pasien dapat mematuhi dan memahami penggunaan obatnya terutama untuk penyakit yang bersifat degeneratif agar pengobatannya tercapai.

Pedoman Pelayanan Ruang Farmasi

10

BAB VII KESELAMATAN KERJA Keselamatan kerja adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan dan bebas dari segala jenis penyakit. Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan kefarmasian perlu diperhatikan keselamatan kerja karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait, dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan Kefarmasian yang akan dilaksanakan.Sehingga sebagai petugas pelayanan kefarmasian perlu menerapkan keselamatan kerja yang baik. Seperti contoh dalam pengendalian resiko dalam hal terpaparnya obat terus-menerus, dengan demikian perlu penggunaan alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan bila di perlukan, serta mencuci tangan dengan desinfektan. Kemudian penerapan posisi ergonomis

(postur tubuh) yang baik saat

menyiapkan obat dan peracikan obat. Posisi kerja yang salah dan dipaksakan dapat menyebabkan mudah lelah sehingga kerja menjadi kurang efisien dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan fisik dan psikologis (stress) dengan keluhan paling sering adalah nyeri pinggang.

Pedoman Pelayanan Ruang Farmasi

11

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU Definis Operasional Ruang Farmasi ialah perbandingan antara jumlah pasien yang telah dilakukan identifikasi dengan benar dengan jumlah pasien yang dilayani dalam 1bulam Indikator mutu yang digunakan di Puskesmas Pasundan dalam memberikan pelayanan kefarmasian adalah Proporsi pasien yang di identifikasi dengan benar sebelum penyerahan obat. Target 100%. Dalam pelaksanaan indikator mutu menggunakan buku monitoring dan evaluasi indikator mutu pelayanan dan dievaluasi serta dilaporkan setiap bulan pada tim mutu

. Cara menghitung : Numerator x100 Denumerator Sasaran Mutu :

pasien yang telah diidentifikasi dengan benar X 100% Semua pasien yang mengambil obat di apotek Dalam pelaksanaan indikator mutu menggunakan buku monitoring dan evaluasi indikator mutu pelayanan dan dievaluasi serta dilaporkan setiap bulan pada tim mutu

Pedoman Pelayanan Ruang Farmasi

12

BAB IX PENUTUP Buku Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian ini merupakan kumpulan dari beberapa referensi buku panduan pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Pedoman penyelenggaraan pelayanan Kefarmasian merupakan acuan puskesmas dalam membuat standar operasional prosedur ( SOP ) Pelayanan Kefarmasian . Diharapkan standar ini bermanfaat dan dapat membantu petugas memberikan pelayanan. Penyusunan pedoman penyelenggaraan pelayanan Kefarmasian ini telah diusahakan sebaik-baiknya. Namun demikian tentu masih terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunan pedoman ini, untuk itu saran perbaikan dan penyempurnaan pedoman penyelenggaraan pelayanan Kefarmasian ini kami harapan dari berbagai pihak yang terkait demi kesempurnaan pedoman ini.

Pedoman Pelayanan Ruang Farmasi

13

Related Documents