Laporan Kasus III Autoimun Hemolitik Anemia (AIHA)
Oleh : dr.Nur Lia Fitriyani
Dokter Pendamping: 1. dr. Eti Sutarti
PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA RSUD CIBINONG PERIODE SEPTEMBER 2018 – JANUARI 2019
Nama peserta : dr. Nur Lia Fitriyani Nama wahana: RSUD Cibinong Topik: Autoimun Hemolitik Anemia Tanggal (kasus): 17 November 2018 Nama Pasien: Tn. A
No. RM: 11167766
Tanggal presentasi:
Nama pendamping: 1. dr. Eti Sutarti
Tempat presentasi: Aula Komite Medik RSUD Cibinong Obyektif presentasi: □ Keilmuan
□ Keterampilan
□ Diagnostik
□ Manajemen
□ Neonatus
□ Bayi
□ Anak
□ Penyegaran
□ Tinjauan pustaka
□ Masalah □ Remaja
□ Istimewa
□ Dewasa
□ Lansia
□ Bumil
Bahan bahasan:
□ Tinjauan pustaka
□ Riset
□ Kasus
□ Audit
Cara membahas:
□ Diskusi
□ Presentasi
□ Email
□ Pos
dan diskusi Data pasien:
Nama: Tn.AM/75 tahun
Nomor RM: 11167766
Nama klinik: RSUD
Telp: -
Terdaftar sejak: 17 November
Cibinong
2018
Data utama untuk bahan diskusi: 1. Diagnosis / Gambaran Klinis : Autoimun Hemolitik Anemia / kuning sejak 1 munggu SMRS, demam 5 hari SMRS, BAK seperti the, mual, belum BAB 3 hari. Pemeriksaan fisik ikterik seluruh tubuh 2. Riwayat Pengobatan : pasien pernah dirawat di RS islam bogor selama 3 hari dan meminta pulang atas keinginan sendiri 3. Riwayat Kesehatan/Penyakit: pasien tidak pernah memiliki keluhan seperti ini sebelumnya 4. Riwayat Keluarga : Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan seperti pasien. 5. Riwayat Pekerjaan : Pensiunan Daftar pustaka: 1. Longo DL, Kasper DL, Jameson JL, Fauci AS, et all. Harrison’s principle of internal medicine 18 edition. Philadelphia: McGraw-Hill. 2012.
2. Mansjoer, Arif dkk. 2016. Gagal Jantung, dalam Kapita Selekta Kedokteran, edisi IV, jilid II. Jakarta: Media Aesculapius. 3. Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid I. VI. Jakarta: InternaPublishing; 2014 Hasil pembelajaran: 1. Penegakkan Diagnosis Autoimun Hemolitik Anemia 2. Tatalaksana Awal dan lanjutan 3. Edukasi penyebab penyakit dan pencegahannya 1. Subjektif : • Keluhan Utama: kulit kuning • Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien datang ke IGD RSUD Cibinong dengan keluhan kulit kuning seluruh tubuh sejak 1 minggu SMRS. Keluhan disertai demam 5 hari SMRS naik turun, mual, muntah, BAK seperti teh, belum BAB 3 hari dan lemas badan. Pasien tidak mengalami penurunan berat badan drastis, nyeri perut bagian kanan atas. Pasien bukan seorang peminum alkohol. •
Riwayat Penyakit sebelumnya: Pasien belum pernah mengalami hal yang sama seperti ini.
Riwayat Pengobatan:
Pasien dirawat di RS islam bandung selama 3 hari dengan diagnosis chronic liver disease kemudian pasien meminta pulang atas permintaan sendiri. Obat yang diberikan dari RS Urdafack 2x1 Cefotaxime 2x1 gr Omeprazole 1x1 Sucralfat 3x1 Vit K tab 2x1 Sistenol 3x1 • Riwayat Penyakit Keluarga: Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan seperti pasien. 2. Objektif : Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran
Tekanan Darah : 120/90 mmHg
Nadi
: Compos Mentis
: 86 x/menit
Frekuensi Nafas : 22 x/ menit
Suhu
: 37.50 C
Status Generalis Kepala : Normocephal Mata
: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik +/+
Leher
: Pembesaran KGB (-), Trakea ditengah, JVP normal
Thoraks o Paru Inspeksi
: Gerakan nafas simetris kiri dan kanan
Palpasi
: Fremitus kiri sama dengan kanan
Perkusi
: Sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/o Jantung Inspeksi
: Iktus jantung tidak terlihat
Palpasi
: Iktus jantung teraba di linea midclavicula sinistra ICS V
Perkusi
: Batas jantung normal
Auskultasi : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-) Abdomen Inspeksi
: Datar
Palpasi
: hepar teraba pembesaran 1 jari dibawah arcus costal, spleen
schuffner 1, nyeri tekan (-), murphy sign (-) Perkusi
: Timpani, shifting dullnes (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal Ekstremitas : Edema -/-, sianosis -/-, Capillary Refill time < 2 detik, jaundice (+) Kulit : ikterik
Laboratorium: - Tanggal 13 November 2018
-
-
Nama Pemeriksaan
Hasil
Rujukan
Hb
8,0
12-14 gr/dl
Hematokrit
22.7
36-48%
Leukosit
4300
4500-12500/ul
Trombosit
86000
140000-440000/ul
albumin
2.4
3.5-5.3 g/dl
ANTI HCV
negatif
negatif
Tanggal 15 November 2018 Nama Pemeriksaan
Hasil
Rujukan
Hb
9.2
12-14 gr/dl
Hematokrit
26.8
36-48%
Leukosit
4800
4500-12500/ul
Trombosit
96000
140000-440000/ul
HBS Ag
negatif
negatif
Tanggal 16 November 2018 Nama Pemeriksaan
Hasil
Rujukan
Hb
9.5
12-14 gr/dl
Hematokrit
27.8
36-48%
Leukosit
4600
4500-12500/ul
Trombosit
87000
140000-440000/ul
Bilirubin total
12.2
0.1-1.3 mg/dl
Bilirubin direct
9.2
0.1-0.5 mg/dl
MDT
Menunggu hasil
- Tanggal 17 November 2018 Nama Pemeriksaan
Hasil
Rujukan
Hb
8,9
12-14 gr/dl
Hematokrit
26,2
36-48%
Leukosit
4890
4500-12500/ul
Trombosit
94000
140000-440000/ul
GDS
94
70-200 mg/dl
Bilirubin total
19.43
0.2-1.3 mg/dl
Bilirubin direk
10.74
0-0.4 mg/dl
Kimia darah
Bilirubin indirek
8,69
0-1.0 mg/dl
albumin
2.6
3.5-5.3 g/dl
-
Tanggal 18 November 2018 Nama Pemeriksaan
Hasil
Rujukan
Hb
8,6
12-14 gr/dl
Hematokrit
24,4
36-48%
Leukosit
4970
4500-12500/ul
Trombosit
98000
140000-440000/ul
Ureum
51
20-40 mg/l
Kreatinin
0,8
0,2-1,5 mg/l
Nama Pemeriksaan
Hasil
Rujukan
IgM ANTI HAV
negatif
negatif
Hasil
Rujukan
Bilirubin total
56.19
0.2-1.3 mg/dl
Bilirubin direk
16.6
0-0.4 mg/dl
Bilirubin indirek
40.03
0-1.0 mg/dl
SGOT
681
L<37u/l
SGPT
398
L<42 g/dl
-
Tanggal 19 November 2018
-
Tanggal 22 november 2018 Nama Pemeriksaan
USG Tanggal 21 november 2018 Kesan : -
Hepatosplenomegaly
-
Simple cyst ginjal kiri
Tanggal 15 november 2018 Kesan : -
Hepatosplenomegaly
-
Simple cyst ginjal kiri
-
Pembesaran prostat volume ik 39.1 ml
-
USG kandung empedu, pancreas,ginjal bilateral dan vesika urinaria saat ini tidak tampak kelainan
EKG
3. Assessment ( penalaran kelinis ) Definisi :
Anemia adalah penurunan jumlah massa eritrosit sehingga tidak dapat membawa oksigen dalam jumlah cukup ke jaringan perifer. Anemia ditunjukan dengan penurunan kadar hemoglobin, hematocrit atau eritrosit.
AIHA suatu kelainan akibat adanya antibody terhadap sel-sel eritrosit sehingga umur eritrosit memendek. Hal tersebut disebabkan oleh aktivasi system komplemen yang menyebabkan hemolysis intravascular,aktivasi mekanisme selular yang menyebabkan hemolysis ekstravaskular atau kombinasi keduanya. Etiologi : Etiologi pasti pada penyakit autoimun memang belum jelas, kemungkinan terjadi karena gangguan central tolerance dan gangguan pembatasan limfosit autoreaktif residual. Klasifikasi: Klasifikasi anemia hemolitik 1.
Anemia hemolitik autoimun -
AIHA tipe hangat diperantarai oleh igG, berikatan dengan antigen permukaan sel eritrosit pada suhu tubuh
i.
Idiopatik
ii.
Sekunder: leukemia, limfoma, lupus eritematous sistemik
-
AIHA tipe dingin diperantai oleh igM, berikatan dengan antigen sel eritrosit pada suhu dibawah suhu tubuh.
i.
Idiopatik
ii. Sekunder infeksi mycoplasma, mononucleosis, keganasan limforetikuler -
Paroxysmal cold hemoglobinuria
i.
Idiopatik
ii.
Sekunder : sifilis
-
AIHA atipik
i.
AIHA tes antiglobulin negative
ii.
AIHA kombinasi tipe hangat dan dingin
2.
AIHA
diinduksi
obat:
golongan
penisilin,
kinin,
kuinidin,
sulfonamide,
sulfonylurea,tiazid, metildopa,nitrifutrantoin, fenazopiridin, asam aminosalisilat 3. AIHA diinduksi aloantibodi i.
Reaksi hemolitik transfuse
ii.
Penyakit hemolitik pada bayi baru lahir
Pendekatan diagnosis anemia
DIAGNOSIS Anamnesis : • Sindroma anemia • Demam AIha tipe hangat • Urine berwarna gelap • Nyeri abdomen • Timbul warna biru keunguan pada ekstremitas, hidung, telinga saat terpapar suhu dingin AIHA tipe dingin • Menggigil, panas, sakit kepala, urtikaria paroxysmal cold hemoglobinuria
• Riwayat transfusi, riwayat penggunaan obat-obatan ( penisilin, kinin, kuinidin, sulfonylurea, sulfonamide, metildopa, fenazopiridin, aspirin), riwayat infeksi, keganasan, penyakit SLE, RA • Riwayat hipertensi maligna • Riwayat infeksi malaria, clostridium, babesiosis • Riwayat keluarga Pemeriksaan fisik : •
Sklera ikterik
•
Kulit ikterik
•
Hepatomegaly (30%)
•
Splenomegaly
•
Limpadenopati
•
Akrosianosis Pemeriksaan Penunjang: lab
•
AIHA tipe hangathb turun, retikulosit 200.000-600.000/microliter, uji comb direcet +
•
AIHA tipe dingin anemia ringan, retikulositosis ringan,Tes comb +
•
Paroxysmal cold hemoglobinuria hemoglobinuria, test comb +, antibody donath Landsteiner terdisosiasi dari sel darah merah. Antibody cold reacting igG+
•
AIHA induksi obatAnemia, retikulosis, trombositopenia, leukopenia,MCV tinggi, test comb +, hemoglobinuria SADT :
•
AIHA tipe hangat sferositosis
•
AIHA tipe dingin- sferositosis, polikromatosis
•
Paroxysmal cold hemoglobinuria sferositosis, eritofagositosis Bone Marrow : Hyperplasia eritroid sumsum tulang
TATALAKSANA •
AIHA tipe hangat: Kortikosteroid (prednisone) Imunosupresan: azatriopin/siklofosfamid Transfusi
Splenektomi tidak respon terhadap steroid atau tidak dapat tapering off dalam 3 bulan •
AIHA tipe dingin: Hindari udara dingin Klorambusil 2-4 mg/hari Atasi penyebabnya
•
Paroxysmal cold hemoglobinuria: Hindari factor pencetus (udara dingin) Jika penyebabnya sifilis obati sifilis Imunosupresan
•
AIHA induksi obat hentikan obat penyebab Kortikosteroid dan transfuse pada kondisi berat Anemia hemolitik tetalaksana sesuai penyebab.
DIAGNOSIS IGD -
Ikterik ec kronik liver disease
TERAPI (IGD) -
IVFD nacl 0,9 % 20 tpm
-
Ondansetron3x 4 mg jika mual
-
Omeprazole 1x40
-
Sistenol 3x1
-
Curcuma 3x1
-
Urdafalk 2x1
-
Vit k tab 2x1
-
Diet hepar
-
Rawat
-
Terapi lanjut sesuai dokter spPD
FOLLOW UP Tanggal 18 November 2018 S : mual (+), muntah (-) O: TD: 110/70 mmHg
N: 88x/m, kuat angkat, reguler
RR: 22x/m
KU : TSS Kes : CM Kepala : CA -/-, SI+/+ Thorax : Pulmo VBS +/+, Rh-/-, Wheezing -/BJ S1=S2, regular, murmur (-), Gallop (-) Abdomen : supel, BU (+), nyeri tekan (-), hepatosplenomegali Ektremitas : hangat,crt < 2 detik, edema -/-,ikterik A/ Anemia P/ terapi lanjut
Tangal 20 November 2018 S : nyeri perut, lemas, mual (+) O: TD:130/70 mmHG
N:80x/m, regular, kuat
RR: 20x/m
KU :TSS Kes : CM Kepala : CA -/-, SI-/Thorax : Pulmo VBS +/+, Rh-/-, Wheezing -/BJ S1=S2, regular, murmur (-), Gallop (-) Abdomen : supel, BU (+), nyeri tekan (-), hepatosplenomegali Ektremitas : hangat,crt < 2 detik, edema -/-, ikterik A/ Anemia P/ terapi lanjut
Tanggal 21 November 2018 S : mual, lemas, susah BAB
S :36
S :36
O: TD:100/80mmHg
N: 88x/m, kuat, reguler
RR: 24x/m
S :36,2
KU :TSS Kes : CM Kepala : CA -/-, SI+/+ Thorax : Pulmo VBS +/+, Rh-/-, Wheezing -/BJ S1=S2, regular, murmur (-)Gallop (-) Abdomen : supel, BU (+), nyeri tekan (-), hepatosplenomegali Ektremitas : hangat,crt < 2 detik, edema -/-, ikterik A/ hepatitis fulminant Ensefalopati Bisitopenia P/ Aminofusin hepar:D5 2:1 20 tpm Ondansetron 3x8 mg Omeprazole 1x40 mg SNMC II amp+nacl 100 cc Metilprednisolon 2x62,5 mg Curcuma 3x2 Ursodeoxycholic acid 3x1 Parasetamol tab 3x500 jika demam Dulcolax supp
Tanggal 22 November 2018 S : mual, lemas O: TD: 110/70 mmHg
N: 82x/m, kuat, reguler
KU : TSS Kes : CM Kepala : CA -/-, SI+/+ Thorax : Pulmo VBS +/+, Rh-/-, Wheezing -/BJ S1=S2, regular, murmur (-), Gallop (-)
RR: 20x/m
S :36,3
Abdomen : supel, BU (+), nyeri tekan (-),hepatosplenomegali Ektremitas : hangat,crt < 2 detik, edema -/-, ikterik A/ hepatitis fulminant Ensefalopati bisitopenia P/ Aminofusin hepar:D5 2:1 20 tpm Ondansetron 3x8 mg Omeprazole 1x40 mg SNMC II amp+nacl 100 cc Metilprednisolon 2x62,5 mg Curcuma 3x2 Ursodeoxycholic acid 3x1 Parasetamol tab 3x500 jika demam
Tanggal 23 November 2018 S : mual, lemas O: TD: 110/70 mmHg
N: 80x/m, kuat, reguler
RR: 20x/m
KU : TSS Kes : CM Kepala : CA -/-, SI+/+ Thorax : Pulmo VBS +/+, Rh-/-, Wheezing -/BJ S1=S2, regular, murmur (-), Gallop (-) Abdomen : supel, BU (+), nyeri tekan (-),hepatosplenomegali Ektremitas : hangat,crt < 2 detik, edema -/-, ikterik A/ AIHA P/ Aminofusin hepar:D5 1:2 20 tpm Ondansetron 3x8 mg Omeprazole 1x40 mg SNMC II amp+nacl 100 cc Metilprednisolon 2x125 mg Curcuma 3x2
S :36,3
Ursodeoxycholic acid 3x1 Parasetamol tab 3x500 jika demam
Tanggal 24 November 2018 S : lemas O: TD: 100/80 mmHg
N: 84x/m, kuat, reguler
RR: 20x/m
S :36,3
KU : TSS Kes : CM Kepala : CA -/-, SI+/+ Thorax : Pulmo VBS +/+, Rh-/-, Wheezing -/BJ S1=S2, regular, murmur (-), Gallop (-) Abdomen : supel, BU (+), nyeri tekan (-),hepatosplenomegali Ektremitas : hangat,crt < 2 detik, edema -/-, ikterik A/ AIHA P/ Aminofusin hepar:D5 1:2 20 tpm Ondansetron 3x8 mg Omeprazole 1x40 mg SNMC II amp+nacl 100 cc Metilprednisolon 2x125 mg Curcuma 3x2 Ursodeoxycholic acid 3x1 Parasetamol tab 3x500 jika demam
Tanggal 25 November 2018 S : mual, lemas O: TD: 110/70 mmHg KU : TSS Kes : CM Kepala : CA -/-, SI+/+ Thorax :
N: 80x/m, kuat, reguler
RR: 20x/m
S :36,3
Pulmo VBS +/+, Rh-/-, Wheezing -/BJ S1=S2, regular, murmur (-), Gallop (-) Abdomen : supel, BU (+), nyeri tekan (-),hepatosplenomegali Ektremitas : hangat,crt < 2 detik, edema -/-, ikterik A/ AIHA Ensefalopati metabolik P/ Aminofusin hepar:D5 1:2 20 tpm Ondansetron 3x8 mg Omeprazole 1x40 mg SNMC II amp+nacl 100 cc Metilprednisolon 2x125 mg Curcuma 3x2 Ursodeoxycholic acid 3x1 Parasetamol tab 3x500 jika demam
Tanggal 26 November 2018 S : tidak sadar O: TD: 100/60 mmHg
N: 88x/m, kuat, reguler
RR: 28x/m
KU : sakit berat Kes : sopor Kepala : CA -/-, SI+/+ Thorax : Pulmo VBS +/+, Rh-/-, Wheezing -/BJ S1=S2, regular, murmur (-), Gallop (-) Abdomen : supel, BU (+), nyeri tekan (-),hepatosplenomegali Ektremitas : hangat,crt < 2 detik, edema -/-, ikterik A/ AIHA Ensefalopati metabolik P/ komafusin:D5 2:1 20 tpm Ondansetron 3x8 mg Omeprazole 1x40 mg SNMC II amp+nacl 100 cc
S :36,3
SPO2 91 %
Metilprednisolon 2x125 mg Curcuma 3x2 Ursodeoxycholic acid 3x1 Parasetamol tab 3x500 jika demam Saran ICU dari dr spPD Konsul dr spAN tidak ACC rawat ICU
Tanggal 27 November 2018 Jam 01.15 pasien dinyatakan apnoe, jam 01.45 pasien dinyatakan meninggal