Daya Dukung Tanah Pondasi Dangkal Berdasarkan Hasil Sondir 1. Berdasarkan Metode L. Herminier Berdasarkan hasil sondir dapat dihitung daya dukung ijin pondasi dangkal dengan menggunakan formula L. Herminier, sebagai berikut: CR Qu 15 Qi
Qu FK
Dimana : Qu = daya dukung ultimate tanah ( ton/m2) Qi = daya dukng ijin tanah (ton/m2) CR = perlawanan ujung konus ( cone resistant) 15 = factor reduksi FK = factor keamanan ( diambil 2) (Sumber : https://www.academia.edu/9114714/Daya_Dukung_Tanah ) Origen Pasaribu. CONTOH PERHITUNGAN : Direncanakan suatu pondasi dengan dimensi 9,5 x 9,5 m dan kedalaman 2 m. Diketahui nilai hambatan konus (qc) rata-rata pada kedalaman tersebut yaitu sebesar 17,588 kg/cm2. Beban yang dipikul pondasi tersebut yaitu sebesar 388.959,980 kg. Penyelesaian : qu =
175,880 15
¿ 11,725 ton/m2 qi =
11,725 3
¿ 3,908 ton/m2 ¿ 0,391 kg/cm2
q ytd=
Pu 388,959980 = =4,3098 ton/m2 ¿ 0,43098 kg/cm2 A (9,5 × 9,5)
KONTROL
qi
≥
q ytd
0,391 kg/cm2
≤
0,43098 kg/cm2 “Tidak Aman”
2. Berdasarkan Metode Meyerhof Untuk fondasi pada lapisan pasir, Meyerhof (1956) menyarankan persamaan sederhana untuk menentukan kapasitas dukung ijin yang didasarkan pada penurunan 1". Persamaannya didasarkan pada kurva Terzaghi dan Peck (1943) dan dapat diterapkan untuk fondasi telapak atau fondasi memanjang yang dimensinya tidak begitu besar, pada pasir kering sebagai berikut : Untuk pondasi bujur sangkar atau pondasi memanjang dengan lebar B ≤ 1,2 m : q q a= c 50 Untuk pondasi bujur sangkar atau pondasi memanjang dengan lebar B ≥ 1,2 m : B+0,3 2 ¿ B q qa = c ¿ 50 Dimana : q a = Kapasitas Dukung Ijin untuk penurunan 1”. (kg/cm2) qc
= Tahanan konus,
q c diambil rata-rata pada kedalaman 0 sampai B dari dasar
pondasi B = Lebar Pondasi (Sumber : Hardiyatmo, 2014. Hal 234) CONTOH PERHITUNGAN : Direncanakan suatu pondasi dengan dimensi 9,5 x 9,5 m dan kedalaman 2 m. Diketahui nilai hambatan konus (qc) rata-rata pada kedalaman tersebut yaitu sebesar 21,126 kg/cm2. Beban yang dipikul pondasi tersebut yaitu sebesar 388.959,980 kg. Penyelesaian : B+0,3 2 ¿ B q qa = c ¿ 50
9,5+0,3 2 ¿ 9,5 21,126 ¿ ¿ 50 ¿ 0,449 kg/cm2 q ytd=
Pu 388,959980 = =4,3098 ton/m2 ¿ 0,43098 kg/cm2 A (9,5 × 9,5)
KONTROL qi
≥
q ytd
0,449 kg/cm2 ≥
0,43098 kg/cm2 “Aman”
3. Berdasarkan Formula Schmertmann Daya dukung dikorelasikan dengan tahanan ujung konus qc untuk fondasi dangkal dengan D/B ≤ 1,5 (Schmertmann 1978), dengan penjelasan sebagai berikut. a) Daya dukung batas tanah nonkohesif dihitung dengan rumus: Untuk lajur qu = 28 – 0,0052 (300 – qc )1,5 Untuk persegi qu = 48 – 0,0090 (300 – qc )1,5 dengan qu dan qc dalam satuan tsf atau kg/cm2 . b) Daya dukung batas tanah kohesif dapat dihitung dengan rumus: Untuk lajur qu = 2 + 0,28 qc Untuk persegi qu = 5 + 0,34 qc dengan satuan dalam tsf atau (kg/cm2) Dimana : qu
= Daya Dukung Ultimit (kg/cm2)
qc
= Tahanan konus, diambil dirata-ratakan sepanjang selang kedalaman mulai dari sekitar B/2 di atas sampai 1,1 B di bawah alas telapak. Taksiran ini diterapkan untuk D/B ≤ 1,5. Persamaan di atas didasarkan atas bagan-bagan yang diberikan oleh Schmertmann
(1978) berdasarkan acuan yang tak diterbitkan oleh Awkati. (Sumber : Bowles, Analisis dan Desain Pondasi Edisi Keempat Jilid I. 1988) CONTOH PERHITUNGAN :
Direncanakan suatu pondasi dengan dimensi 9,5 x 9,5 m dan kedalaman 2 m. Diketahui nilai hambatan konus (qc) rata-rata pada kedalaman tersebut yaitu sebesar 22,823 kg/cm2. Beban yang dipikul pondasi tersebut yaitu sebesar 388.959,980 kg. Penyelesaian : qu =5+0,34 (22,823) = 12,760 kg/cm2. qi =
qu 12,760 = =4,253 kg/cm2. Fs 3
q ytd=
Pu 388,959980 = =4,3098 ton/m2 ¿ 0,43098 kg/cm2 A (9,5 × 9,5)
KONTROL qi
≥
q ytd
4,253
kg/cm2 ≥
0,43098 kg/cm2 “Aman”