Pengelompokan Agama-Agama di Dunia Menurut emile durkheim, Agama adalah suatu keseluruhan yang bagian-bagiannya saling bersandar antara yang satu dengan yang lain. Teridiri dari akuidah-akidah dan ibadahibadah. Semuanya dihubungkan dengan hal hal yang suci dan dapat mengikat pengikutnya dalam suatu masyarakat yang disebut gereja. Dalam buku sosiologi karangan Ogburn dan Nimhoff, agama adalah suatu pola pola akidah, sikap-sikap emosional, dan praktik yang dilakukan oleh sekelompok manusia untuk memecahkan soal soal mutlak pentingnya dalam kehidupan manusia. Kelompok-kelompok Agama 1. Lower and higher religion (Agama yang tinggi dan agama yang rendah) Pada dasarnya pengelompokkan agama ini masuk akal akan tetapi dalam penggunaannya sering kali dipakai orang secara tidak tepat. Dengan begitu pembagian agama menurut pandangan ini dinilai subjektif. Dalam buku karangan Dr. Verkuyl yang berjudul “samakah semua agama?” Ernst Troeltsch seorang sarjana yang terkenal menyatakan bahwa pengelompokan agama disimbolkan seperti piramda, dimana alas dari sebuah piramida adalah agama-agama suku, yaitu agama agama primitif. Lapisan kedua terdiri dari agama taurat, misalnya agama yahudi dan islam. Lapisan berikutnya adalah agama kelepasan, yaitu agama hindu dan budha. Sedangkan puncak dari piramida tersebut adalah agama kristen yang dianggap sebagai pertemuan dari agama lainnya.
2. Agama yang dikelompokan berdasarkan daerah E.O Jamens menulis buku yang berjudul History of religion. Didalam bukunya ia mengelompokkan agama berdasarkan daerah daerah, yaitu diantaranya Agama di timur tengah zaman purba, agama di infia, zoroatrisme, dan yudaisma, agama di yunani dan roma, dan agama kristen, serta agama islam.
3. Natural religion (Agama Alamiah) Agama alamiah merupakan agama-agama yang timbul akibat adanya interaksi antara manusia-manusia dengan lingkungan dimana mereka hidup. Yang termasuk kedalam agama alamiah diantaranya adalah : A. Agama Hindu Agama Hindu sebenarnya adalah suatu bidang keagamaan dan kebudayaan yang meliputi zaman kira kira 1500 SM hingga sekarang. Namun, agama Hindu semakin berkembang dan kemudaian membuatnya berubah dan terbagi-bagi sehingga memiliki ciri-ciri yang bermacam-macam. Oleh karena itu, Gorinda Das mengatakan bahwa Agama Hindu adalah sebuah proses antropologis yang hanya karena nasib ironis menjadi diberi nama agama. Dengan berpangkal pada weda-weda, Agama Hindu sudah berguling terus sepanjang abad karena menyerap semua adat dan gagasan bangsa-bangsa. Agama hindu memiliki aspek-aspek, diantaranya adalah aspek rohani dan jasmani,;berlaku bagi umum maupun untuk bagi beberapa orang saja; aspek subjektif dan objektif, aspek yang akali (rasional) dan yang tidak akali (irasional); aspek urni dan tidak murni. Agama hindu sangat besar pengaruhnya di Indonesia, terutama dari segi pengaruhnya terhadap kebudayaan Jawa. Berikut adalah sejarah Agama Hindu : 1. Zaman Weda. Dimulai sejak masuknya Agama Aria di Punjab sampai munculnya agama Budha kira-kira tahun 500 SM. Zaman ini terbagi dalam tiga periode, diantaranya : a. Zaman Weda Purba (1500 SM-1000 SM). Bangsa Aria masih berada di daerah Punjab dan belum bertemu dengan peradaban India. Manusia percaya akan keberadaan dunia lain selain dunia yang ditempati. Mereka percaya dengan keberadaan dewa dewa yang terbagi dalam tiga kelompok dewa. Dewa, langit, dewa bumi, dan dewa angkasa. Praktik agama ini dilihat dari masyarakatnya yang mempersembahkan sesajen. Sesajen dipersembahkan pada waktu-waktu yang dianggap perlu; selain itu ada juga upacara-upacara yang diperuntukan bagi
manusia dari sebelum lahir hingga meninggal. Agama ini juga cenderung terarah kepada magis atau sihir. b. Zaman Brahman (± 100 SM-±750 SM). Kepala Agama atau Brahman sangat berkuasa, timbul kitab kitab baru dan berteernu dengan peradaban India asli. Pada zaman ini sesajen menjadi lebih penting, karena digunakan sebagai alat untuk memaksa dewa memberikan kekuasaan. Para brahmana, yang mengetahui seluk beluk sesajen menjadi orang yang sangat penting. Pada zaman ini pula timbul sistem Kasta. Brahmana, ahli agama. Ksatria, ahli perang. Waisya, pekerja. Sudra, rakyat rendah dan hamba. Sistem ini masih ada hingga sekarang. c. Zaman Upanishad (750 SM-500 SM). Upanishad berarti duduk dibawah kaki guru untuk mendengar ajarannya. Pada zaman ini Filsafah Hindu mulai berkembang, Pusat peradaban berpindah dari lembah sungan Indus ke Lembah Su ngai Gangga. Pada zaman ini juga timbul konsep-konsep Brahman, yang berarti sebab bagi adanya dunia; atman, yang artinya pusat segala fungsi jasmani; karma yang berarti perbuatan kemudian berarti balasan; samsara, yang artinya berulangnya kelahiran manusia (reinkarnasi); moksa yang artinya kelepasan. Pada zaman ini manusia percaya pada panteisme. 2. Zaman Agama Budha. Dimulai sejak 500 SM – 300 SM. Agama hindu mulai mengalami perubahan akibat timbulnya agama Budha. Pada zaman agama Budha berkembang, timbullah Yoga, yakni suatu cara untuk sampai pada pengalaman mistik. Buku pegangan yoga adalah yoga sutra yang dikarang oleh pantanjati pada abad ke-5
3. Zaman Agama Hindu. Dimulai sejak 300 SM sampai sekarang. Pada zaman ini terbantuklah trimurti (Tiga Serangkai) yang terdiri dari tiga dewa, yakni Dewa Brahma, yang menciptakan alam ini; Dewa Wisnu, yang memelihara alam; dan Dewa Siwa, yang Merusak Alam. Selain itu, pada periode ini timbul juga dua epik (syair kepahlawanan) Ramayana dan Mahabrata yang sampai sekarang masih diserukan kepada masyarakat melalui cerita wayang. Epik Ramayana ditulis oleh Walmiki, sedangkan
Epik Dmahabrata ditulis oleh Wyasa. Inti dari cerita Ramayana adalah...... sedangkan inti dari cerita Mahabrata adalah....... B. Agama Budha Agama Budha dinisbahkan kepada buddha, julukan bagi Pangeran Sidharta, pendiri agama tersebut. Dilahirkan pada pertengahan abad ke-6 SM dari kalangan ningrat. Ayahnya merupakan seorang raja, kepala suku Sakya dari kasta Ksatria. Dengan status yang dimilikinya itu, budha meninggalkan istana untuk mencari kehidupan yang sederhana dan ketenangan dengan berkelana. Setelah mendapat ilham, ia ingin mengajarkan ajarannya kepada umat manusia. Dalam agama budha, kasta, kesatuan alam dan manusia, serta konsep ketuhanan dihapuskan. Namun masih ada ajaran yang dianut, seperti tentang karma dan reinkarnasi. C. Agama Kong Hu Chu E.O James dalam bukunya yang berjudul History of Religion menguraikan agama-agama yang terdapat di China dengan menceritakan sejarah dari agama tersebut. Pada abad milenium ke-3 SM disepanjang sungai Kuning, terdapat semacam pemujaan terhadap tumbuh-tumbuhan yang kemudian menjadi pemujaan terhadap raja, dan akhirnya berubah kembali menjadi pemujaan terhadap nenek moyang. Pada dinasti chou, kebudayaan china seperti sekarang ini mulai berkembang. Dengan mempelajari tulisan tulisan kuno china, dapat diketahui dewa-dewa yang disembah dan pemujaan terhadap nenek moyang bersama dengan bumi,sungai dan kekuatan alam. Bangsa China memberikan perhatian lebih kepada alam, karena mereka hidup dari alam dengan cara bercocok tanam. Menurut mereka tanah adalah pemberi hidup. Kata Yin dan Yang menjelaskan tentang peraturan alam seperti pergantian musim, gerak bintang, gerhana, dan petir. Dua kata ini menjadi penting dalam filsafah China pada abad ke-2 M. Yang artinya adalah kekuatan yang aktif, hangat, terang, dan laki-laki. Sedangan kata Yin artinya adalah pasif, dingin, dan gelap, tetapi subur, juga perempuan. Kedua kekuatan tersebut digambarkan sebagai langit atau tien. Selain ketiga kata tersebut, ada pula konsep Tao yang berarti jalan. Konsep Tao ini dahulu diyakini sebagai konsep bahwa matahari, bulan, dan
bintag bergerak mengelilingi bumi. Namun, kini konsep Tao diyakini sebagai akal atau jiwa yang menyebabkan putaran tersebut. Agama Kong Hu Chu lahir pada 551 SM. Ajarannya berisikan prinsip akhlak utama , pemerintahan yang baik, dan penghormatan kepada masyarakat.
4. Revealed region (Agama Samawi) Revealed region (Agama Samawi) adalah agama yang diwahyukan oleh Allah agar menjadi pedoman dan petunjuk bagi umat manusia. Secara konkret agama samawi ada tiga, yaitu Agama Islam, Nasrani, dan Yahudi.