KATA PENGANTAR
Om Swastiyastu, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Laporan Hasil Observasi Tempat Wisata Museum Pasifika ” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang. Mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa ada saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik serta saran yang membangun demi perbaikan di masa depan. Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Om Santih, Santih, Santih Om
Kuta Selatan, 30 Agustus 2017
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... i DAFTAR ISI................................................................................................................................................. ii BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1 1.1
LATAR BELAKANG .................................................................................................................. 1
1.2
RUMUSAN MASALAH .............................................................................................................. 2
1.3
TUJUAN PENULISAN MAKALAH .......................................................................................... 2
1.4
MANFAAT PENULISAN ............................................................................................................ 2
BAB 1I PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3 2.1
SPESIFIKASI MUSEUM PASIFIKA .......................................................................................... 3
2.2
SEJARAH MUSEUM PASIFIKA................................................................................................ 4
2.3
RUANGAN DAN FASILITAS MUSEUM PASIFIKA............................................................... 5
2.4
DATA PENGUNJUNG DAN PEGAWAI MUSEUM PASIFIKA .............................................. 7
2.5
JADWAL DAN BIAYA MASUK MUSEUM PASIFIKA .......................................................... 8
2.6
PENGHARGAAN-PENGHARGAAN MUSEUM PASIFIKA ................................................... 8
ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
LATAR BELAKANG Kita hidup di era globalisasi dimana dunia menjadi seluas daun kelor seperti yang dikatakan pepatah bersamaan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Majunya IPTEK memberikan banyak dampak bagi kita baik yang bersifat positif maupun negatif. Ditinjau dari dampak positifnya, IPTEK memberikan berbagai kemudahan bagi kita untuk menjalankan kehidupan sehari-hari, belajar, mencari referensihal yang bersifat formal maupun informal, bahkan mencari hiburan. Cukup duduk saja di rumah dan kita bisa mengelilingi dunia. Kebanyakan orang akan memilih berlibur ke suatu tempat wisata sebagai hiburan. Jika ingin mencari referensi untuk liburan, kita bisa menggunakan internet maupun bukubuku, atau GPS (Gunakan Penduduk Sekitar). Jika ingin memilih liburan di suatu tempat, ada banyak kategori wisatanya. Baik itu wisata budaya, wisata makanan, maupun wisata ilmu pengetahuan, dan masih banyak lagi. Saran kami, untuk mengisi liburan yang bermanfaat, apalagi kita sebagai pelajar, pilihlah wisata budaya dan ilmu pengetahuan yang dapat menambah wawasan kita dalam ilmu pengetahuan. Contohnya adalah kebun binatang, penangkaran, cagaralam, dan museum. Demikianlah kami memilih tempat wisata yang mampu menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita, seperti Museum Pasifika yang ada di Nusa Dua, Bali.
1
1.2
RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu : 1. Apa itu Museum Pasifika ? 2. Bagaimana sejarah terbentuknya Museum Pasifika ? 3. Ruangan dan fasilitas apa saja yang ada di Museum Pasifika ? 4. Bagaimana data pegawai dan pengunjung di Museum Pasifika? 5. Bagaimana jadwal buka dan biaya masuk Museum Pasifika ? 6. Penghargaan apa saja yang sudah diraih oleh Museum Pasifika?
1.3
TUJUAN PENULISAN MAKALAH Penulisan makalah ini memiliki beberapa tujuan, sebagai berikut: 1. Bertujuan sebagai bentuk bukti tertulis bahwa kami telah mengunjungi tempat wisata ilmu pengetahuan untuk menambah wawasan. 2. Bertujuan agar nantinya karya ini dapat bermanfaat karena di dalamnya berisi beberapa penjelasan mengenai suatu tempat wisata.
1.4
MANFAAT PENULISAN Adapun manfaat dari penulisan makalah ini, sebagai berikut : 1. Bermanfaat sebagai catatan tertulis yang dapat di simpan sebagai arsip karena di dalamnya berisi referensi yang bermanfaat. 2. Bermanfaat untuk menambah wawasan seputar tempat wisata khususnya Museum Pasifika. 3. Bermanfaat sebagai contoh karya tulis. 4. Bermanfaat untuk mengetahui tempat wisata yang cocok bagi pelajar, yang mampu menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
2
BAB 1I PEMBAHASAN
2.1
SPESIFIKASI MUSEUM PASIFIKA Memiliki hampir setengah dari populasi dunia, kawasan Asia Pasifik sangatlah beragam. Ratusan kelompok etnis dan bahasa telah menciptakan sebuah kaleidoskop dari sebuah bentuk seni yang tiada duanya hingga saat ini. Selain itu, selama beberapa ratus tahun terakhir, Asia Pasifik telah menjadi destinasi bagi para seniman dari benua lain, dan para seniman ini berkombinasi dengan inspirasi dan kreativitas lokal yang sangat luas, telah menciptakan harmoni gaya dan bentuk yang mana harus dilihat untuk dapat dipercaya. Museum Pasifika, yang terletak di Nusa Dua, Bali, didirikan sebagai lembaga permanen untuk menampilkan gaya dan bentuk tersebut kepada seluruh umat manusia untuk mempelajari dan menikmatinya. Dengan lebih dari 600 karya yang dipamerkan secara permanen, museum ini merupakan pelengkap penting bagi sejumlah museum publik di Bali dan di daerah. Masing-masing dari sebelas paviliun diwakili: Indonesia, Italia, Belanda, Indo-Eropa, Pameran, Indochina, Polinesia, Pasifik, Tapa dan Asia, dengan dilengkapi artikel yang menarik serta berwawasan oleh beberapa ahli seni terkemuka di dunia. Museum Pasifika adalah museum pertama di dunia yang hadir untuk menyajikan karya seni dari kawasan Pasifik hingga Asia Tenggara, Kepulauan Indonesia dengan pulau Bali menjadi titik pertemuan dari dua wilayah tersebut. Museum Pasifika terletak di kawasan ITDC (International Tourism Development Corporation) area, block P, Nusa Dua, Badung, Bali. Dimana di sekitar museum tersebut, banyak ada tempat wisata yang lain seperti Devdan Show, Pantai Nusa Dua, dll.
3
2.2
SEJARAH MUSEUM PASIFIKA Museum Pasifika yang terletak di Nusa Dua, Bali, telah berdiri sejak tanggal 8 Agustus 2006 dan didirikan oleh pria berkewarganegaraan Prancis yang telah lama bermukim di Indonesia yang bernama Philippe Augier. Alasan dia mendirikan museum ini karena dia sangat mencintai lukisan dan juga barang-barang antik khususnya yang ada di Bali selain itu alasan lainnya, museum ini digunakan sebagai institusi permanen untuk menampilkan gaya dan bentuk bagi semua umat manusia untuk dipelajari dan dinikmati. Dengan lebih dari 600 karya pada tampilan permanen oleh 200 seniman dari 25 negara, museum ini merupakan pelengkap penting bagi sejumlah museum umum di Bali dan kawasan ini. Meskipun relatif baru dibandingkan dengan kebanyakan museum di Bali, Museum Pasifika adalah rumah bagi koleksi karya seni dari seluruh kawasan Asia Pasifik. Misi nya, untuk melestarikan dan menyebarkan keanekaragaman tradisi penduduknya, serta untuk menempatkan secara berdampingan dengan hal yang relevan dari abad ke-20 yang mengkomunikasikan tidak hanya persepsi dari seniman asing yang bepergian ke daerah ini, tetapi juga "tempat bercampurnya" budaya yang berasal dari pertukaran tersebut. Pengejaran misi ini membuktikan sebuah hal yang menantang dari waktu ke waktu, namun terus berkembang. Apa yang awalnya dipahami pada tahun 2004 sebagai "Asia Pacific Art Centre" dibuka pada bulan Agustus 2006 sebagai Museum Pasifika. Meskipun koleksi tersebut permanen, sejak pembukaan Museum Pasifika, museum ini telah menyelenggarakan sejumlah acara temporer, mengabadikan dan mempromosikan pertunjukan yang kaya akan kegiatan budaya di Bali maupun internasional. Karena interaksi yang ‘hidup’ dan bermanfaat dengan masyarakat lokal dan asing, sepanjang beberapa tahun terakhir ini Museum Pasifika telah menerima banyak pengunjung mulai dari perhotelan, sekolah, industri pariwisata, diplomat dan delegasi serta, tentu saja, wisatawan dan pecinta seni dari seluruh dunia. Setiap hari, pengunjung dapat menghabiskan saat-saat yang menyenangkan, dengan menjelajahi museum, bukubuku di perpustakaan serta bersantai sejenak di kedai kopi kami. https://www.itdc.co.id/nusa-dua/atraksi/atraksi/museum-pasifika/
4
2.3
RUANGAN DAN FASILITAS MUSEUM PASIFIKA
Museum Pasifika ini terbagi menjadi ke dalam 11 ruangan yang dikategorikan berdasarkan asal senimannya, yaitu :
Room I (Indonesia Artists) Di ruangan ini terdapat hasil karya lukis dari seniman-seniman Indonesia. Contoh: karya seni lukis Nyoman Gunarsa yang berjudul Legong Dancers with Red Cloth, karya Affandi yang berjudul Boats in Cirebon, dll
Room II (Italia Artists in Indonesia) Di ruangan ini terdapat hasil karya lukis dari seniman-seniman Italia yang berada di Indonesia. Contoh: karya seni lukis Miguel Covarrubias yang berudul El Chamaco, adapun seniman yang lain seperti Renato Chsritiano, Gilda Ambron, dan masih banyak lagi.
Room III (Dutch Artist in Indonesia) Di ruangan ini terdapat hasil karya lukis dari seniman-seniman Belanda yang sempat tinggal di Bali yakni Wilem Gerard Hofker, Isac Israel, Hendrik Paulides,dll.
Room IV (French Artists in Indonesia) Di ruangan ini terdapat hasil karya lukis dari seniman-seniman Perancis yang berada di Indonesia. Contohnya seniman yang bernama Theo Meier. 5
Room V (Indo-European Artists in Indonesia) Di ruanan ini terdapat hasil karya dari seniman-seniman Indo-Europa yang berada di Indonesia.
Room VI (Temporary Exhibition of Theo Meier) Ruangan ini diisi oleh berbagai pernak-pernik tradisional Bali, seperti lukisan Bali, dan sepuluh topeng barong yang berbeda-beda sosok, yaitu Rangda, Barong Putih, Barong Hitam, Rarung, Celuluk,dll. Terdapat pula lukisan Theo Meier seniman asal Swiss yang jatuh cinta dengan Bali.
Room VII (Artist on Indocina Peninsula, Laos, Vietnam, Cambodia) Di ruang ini terdapat lukisan karya seniman dari Vietnam, Thailand, Kamboja dan Hongkong.
Room VIII (Asia :Several Artworks on Japan, China, Thailand, Malaysia, India, Myanmar, and the Philippines) Pada ruangan ini, lukisan yang mendominasi adalah lukisan khas Tiongkok pada abad pertengahan.
Room IX ( Premier Art of Vanuatu and Pacific Islands. Painting of Aloi Piloko and Nikolai Michoutouchkine) Merupakan ruang pameran koleksi museum yang terdiri dari berbagai patungpatung artefak (mirp tótem) berbagai ukuran, bekas perahu kayu, pakaian perang, peralatan berburu, dan beraneka bagian tulang binatang, asesoris dari batu, kerang, dll.
Room X (Artists in Polynesia) Merupakan pameran karya lukis dari Polynesia.
Room XI (Textiles from Indonesia or Tapa from Pasific) Ruang terakhir yang memamerkan koleksi tekstilnya dari berbagai negara di Asia Pasifik, termasuk kain Ulos yang merupakan ciri khas Batak dalam melaksanakan upacara adat yang panjangnya hampir 20 meter dengan lebar 2 meter.
6
Selain dibagi menjadi 11 ruangan, Museum Pasifika juga mempunyai beberapa Aturan, fasilitas, dan ruang tambahan. Tempat Parkir Terdapat di halaman Museum pasifika tepatnya di sebelah kanan Kamar mandi Berjumlah 2, dimana terletak di halaman Museum Pasifika tepatnya di depan tempat parkir. Gazebo : Terdapat beberapa gazebo di sekitar halaman Museum Pasifika Lobby : Merupakan ruangan awal yang kita temui saat sudah memasuki Museum Pasifika. Disana terdapat resepsionist yang akan memandu kita dan menyambut kita. Loket Tiket : Terletak di sebelah kanan lobby yang dimana selanjutnya akan mengarah ke Ruang I Museum Pasifika. Cafe : Terletak tepat di belakang lobby. Disana terdapat kantin yang menjual berbagai makanan dan minuman. Disana juga ada tempat untuk bersantai dengan disuguhi pemandangan taman yang indah. Tas besar / ransel / stik / payung tidak diperbolehkan masuk, tapi bisa disimpan, gratis di ruang cek. bagasi dan laptop / ipad tidak diterima. Museum berhak menolak barangbarang lainnya dan tidak bertanggung jawab atas barang-barang yang dipegang oleh ruang periksa. Akses Mobilitas Jalan masuk khusus telah dibangun. Semua galeri dan fasilitas dapat diakses dengan kursi roda. Kursi roda tersedia di ruang periksa tanpa dipungut biaya. Kursi roda bermotor diizinkan. Kamera Untuk penggunaan pribadi hanya diperbolehkan di galeri koleksi. Tidak ada flash atau tripod yang diperbolehkan. Rekaman video hanya diperbolehkan di lobi. Tidak ada foto atau rekaman video yang dapat diproduksi ulang, didistribusikan, atau dijual tanpa izin dari Museum. 2.4
DATA PENGUNJUNG DAN PEGAWAI MUSEUM PASIFIKA Museum Pasifika telah menerima banyak pengunjung dari hotel, sekolah, industri pariwisata, diplomat dan perwakilan resmi serta, tentu saja, pelancong dan seni. pecinta seni dari seluruh dunia. Pengunjung Museum Pasifika pada hari-hari biasa hanya berjumlah +20-30 orang saja, yang kebanyakan adalah tamu Rusia dan China. Tetapi pada hari-hari tertentu seperti natal atau imlek, tamu-tamu akan lebih banyak datang ke Museum Pasifika. Tidak hanya wisatawan mancanegara saja yang ke Museum Pasifika, melainkan wisatawan domestic atau wisatawan lokal juga kadang mengunjungi museum ini. Biasanya juga para pelajar yang mau melakukan kegiatan observasi dan kunjungan sekolah murid-murid SD, SMP maupun SMA. 7
Pegawai di Museum Pasifika ini tidak banyak, hanya terdapat 16 orang pegawai saja yang meliputi 3 orang staf kantor, 3 orang housekeeping dan garden, 8 orang security, dan 2 orang penjaga café.
2.5
JADWAL DAN BIAYA MASUK MUSEUM PASIFIKA Museum Pasifika buka setiap hari dari jam 10.00 sampai 18.00 WITA. Harga tiket untuk wisatawan mancanegara dan domestik sama yaitu Rp 70.000/orang, tetapi gratis untuk anak usia dibawah 5 tahun. Untuk para pelajar yang mau melakukan tugas observasi mengenai museum cukup dikenakan biaya sebsar Rp 15.000/orang. Tur berpemandu tersedia atas permintaan untuk sekelompok pengunjung, dengan tarif khusus, untuk presentasi dalam berbagai bahasa seperti Indonesia, Inggris, Jepang, Prancis, Jerman.
2.6
PENGHARGAAN-PENGHARGAAN MUSEUM PASIFIKA Sudah banyak penghargaan yang didapatkan selama ini oleh Museum Pasifika. Penghargaan-penghargaannya antara lain : 1. Pada tahun 2011 Museum Pasifika mendapatkan penghargaan Wonderful Indonesia dari Kementerian Pariwisata dan Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, kategori Museum. 2. Desember tahun 2013 Museum Pasifika mendapat penghargaan Silver Medal pada Tri Hita Karana Awards yang di tanda tangani oleh Gubernur Bali. 3. Pada tahun 2014 mendapat penghargaan “Travellers Choice” yang diberikan oleh Trip advisor. 4. Pada tahun 2015 mendapat “Certificate of Excellence” yang diberikan oleh Trip advisor. 5. Pada tahun 2016, kembali mendapatkan penghargaan yang sama oleh Tripadvisor.
8
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN Adapun kesimpulan dari pembahasan makalah ini adalah Museum Pasifika merupakan salah satu tempat wisata yang berada di kawasan Complex ITDC (International Tourism Development Corporation) area, block P, Nusa Dua, Badung. Museum Pasifika telah berdiri sejak tanggal 8 Agustus 2006 dan didirikan oleh pria berkewarganegaraan Prancis yang telah lama bermukim di Indonesia yang bernama Philippe Augier dan museum ini merupakan museum swasta. Pembangunan Museum ini memiliki misi untuk melestarikan dan menyebarkan keanekaragaman tradisi penduduknya, serta untuk menempatkan secara berdampingan dengan hal yang relevan dari abad ke-20 yang mengkomunikasikan tidak hanya persepsi dari seniman asing yang bepergian ke daerah ini, tetapi juga "tempat bercampurnya" budaya yang berasal dari pertukaran tersebut. Di museum ini terdapat lebih dari 600 karya seni kepunyaan seniman 200 seniman dari 25 negara dan memiliki 11 ruangan yang dikelompokkan berdasarkan asal senimannya, antara ruangan satu dengan ruangan lainnya memiliki ciri khas yang berbeda. Di museum ini terdapat beberapa artefak dan benda – benda bersejarah dari berbagai daerah. Contoh artefak yang disimpan di sana adalah uang tali, uang kerang. Disana juga terdapat peninggalan bangsa Cina kuno berupa Opium Tools. Opium Tools merupakan alat yang digunakan untuk menghisap ganja. Berbagai aliran lukisan pun terdapat disini. Seperti: aliran realisme, aliran surealisme, aliran romantisme, aliran impressionisme, aliran ekspressionisme, alran abstraksionisme, aliran kubisme,dll Ada beberapa ruangan yang tidak boleh diambil gambarnya yang berupa foto atau video, ini dikarenakan untuk mencegah adanya peniruan karya, dan perjualan illegal. Selain ruangan, terdapat pula fasilitas dan aturan yang ada di museum ini. Bermacam – macam fasilitas pun tersedia mulai dari jalur khusus disabilitas hingga cafetarian. Di museum ini hampir setiap hari terdapat pengunjung, biasanya para pengunjung kebanyakan wisatawan asing dan para pelajar dari berbagai sekolah mulai SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi, tujuan mereka berkunjung pun beragam, ada yang hanya sekedar rekreasi, dan mengerjakan tugas observasi. Museum ini pun dijaga secara ketat oleh 8 security, dan terdapat pula staf kantor, housekeeping dan garden, penjaga café. Museum Pasifika buka setiap hari dari jam 10.00 sampai 18.00 WITA. Harga tiket untuk wisatawan mancanegara dan domestik sama yaitu Rp 70.000/orang, tetapi gratis untuk anak usia dibawah 5 tahun. Untuk para pelajar yang mau melakukan tugas observasi mengenai museum cukup dikenakan biaya sebsar Rp 15.000/orang. Selain itu,
9
banyak sekali penghargaan yang didapat oleh museum ini baik dari pihak pemerintah, dan bahkan dari internasional yaitu Trip advisor. 3.2 SARAN Saran yang ingin kami sampaikan dari penulisan makalah ini adalah kami sangat berharap perhatian dari pihak pemerintah untuk membantu museum ini dalam biaya operasional, dikarenakan biaya yang selama ini didapat dari donatur dan harga tiket masuk tidak mampu menutupi biaya operasional sehari hari. Kami juga berharap agar keberadaan dari museum ini tidak hanya dijadikan ikon daerah wisata , tetapi diharapkan untuk selalu ikut serta dalam pelestarian budaya budaya yang terdapat di museum ini. Kita sebagai generasi milenial diarus globalisasi ini diharapkan untuk terus gencar dalam mengisi diri dengan hal yang positif seperti berkunjung ke museum ini. Kedepannya makalah ini dapat digunakan sebagai referensi dalam pembuatan makalah lainnya
10
3.3 LAMPIRAN Berikut dokumentasi dari hasil observasi kami ke Museum Pasifika:
(Museum Pasifika tampak depan)
(Gambar lukisan yang terdapat di Museum Pasifika)
11
(Gambar benda benda unik dan artefak kuno)
12
(Gambar foto kami bersama narasumber dan pengunjung museum)
13
(Gambar penghargaan yang didapat Museum Pasifika)
14