2793_makalah Analisis Laporan Keuangan.docx

  • Uploaded by: Suarii
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 2793_makalah Analisis Laporan Keuangan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,702
  • Pages: 21
Pembahasan 1.

Analisis Laporan Keuangan

A. Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.Analisa Laporan Keuangan terdiri dari dua kata Analisa dan Laporan Keuangan. Kata analisa adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil. Sedangkan laporan keuangan adalah Neraca, Laba/Rugi, dan Arus Kas (Dana). Apabila dua pengertian tersebut digabungkan maka analisa laporan keuangan berarti:Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data nonkuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat (Sofian Syafri Harahap, 1998:190) Menurut Drs. Djarwanto P.S, Analisis laporan keuangan adalah merupakan suatu proses analisis terhadap laporan keuangan, dengan tujuan untuk memberikan tambahan informasi kepada para pemakai laporan keuangan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sehingga kualitas keputusan yang di ambil akan menjadi lebih baik. Menurut Dwi Prastowo D, MM, Akt, Analisis laporan keuangan adalah suatu proses membedah - bedah laporan keuangan ke dalam komponen-komponennya. Penelaahan mendalam terhadap masing-masing komponen dan hubungan di antara komponenkomponen tersebut akan menghasilkan pemahaman menyeluruh atas laporan keuangan itu sendiri. Menurut Soemarso (2006:430), Analisis laporan keuangan adalah hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka lain yang mempunyai makna atau dapat menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena.

1

B. Tujuan Analisis Laporan Keuangan Tujuan dari analisis laporan keuangan yakni, 1. Memberikan informasi yang lebih luas dan mendetail dibandingkan dengan hanya laporan keuangan saja. 2. Memberikan informasi kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan. 3. Dapat menunjukkan hal-hal yang tidak konsisten dalam penyajian laporan keuangan. 4. Dapat memberikan informasi yang berguna bagi pengambil keputusan (decision maker) di suatu perusahaan. 5. Menunjukkan peringkat perusahaan dalam kriteria tertentu di dunia bisnis. 6. Dapat digunakan untuk membandingkan suatu perusahaan dengan perusahaan lain. 7. Memberikan informasi keadaan perusahaan pada saat ini. 8. Sebagai dasar untuk memprediksi keadaan perusahaan dimasa yang akan datang. 9. Sebagai dasar informasi perusahaan untuk mengambil tindakan investasi, merger atau akuisisi perusahaan. 10. Untuk menilai prestasi manajemen,operasional dan efisiensi perusahaan. Menurut Kasmir (2011:68), tujuan dari analisis laporan keuangan adalah: 1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik aset, kewajiban, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode. 2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan. 3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki. 4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini. 5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal. 6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.

2

Menurut Munawir (2010:31), tujuan analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisa lebih lanjut sehingga akan dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung keputusan yang akan diambil.

C. Kegunaan dan Kelemahan Analisis Laporan Keuangan 1. Kegunaan Analisis Laporan Keuangan Analisis rasio keuangan sangat berguna bagi bank,para kreditur, investor dan manajemen sendiri sebagai dasar mengambil keputusan. Adapun kegunaan tersebut dapat dirinci sebagai berikut : a) Bagi bank berguna untuk mempertimbangkan pemberian kredit jangka pendek maupun jangka panjang kepada perusahaan. Untuk itu para bank lebih tertarik pada rencana jangka pendek, likuiditas, kemampuan memperoleh laba, tingkat efisiensi operasional dan solvabilitas. b) Bagi para kreditur jangka panjang lebih tertarik pada kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan tingkat efisiensi operasional. c) Bagi para penanam modal/investor lebih tertarik pada kemampuan memperoleh laba jangka panjang dan tingkat efisiensi perusahaan. d) Bagi manajemen sendiri, sangat berkepentingan dengan semua aspek analisis rasio keuangan, karena ini harus mempu membayar hutang jangka pendek maupun jangka panjang, mampu meningkatkan efisiensi perusahaan, mampu memaksimalkan nilai perusahaan, dan mampu memperoleh laba untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Menurut Harahap (2009:195), kegunaan analisis laporan keuangan ini dapat dikemukakan sebagai berikut: a) Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa. b) Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan (implicit). c) Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.

3

d) Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan. e) Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi, peningkatan. f) Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan.

2. Kelemahan Analisis Laporan Keuanga Menurut Harahap (2009:203), kelemahan analisis laporan keuangan adalah : a) Analisis laporan keuangan didasarkan pada laporan keuangan, oleh karenanya kelemahan laporan keuangan harus selalu diingat agar kesimpulan dari analisis itu tidak salah. b) Objek analisis laporan keuangan hanya laporan keuangan. Untuk menilai suatu laporan keuangan tidak cukup hanya angka-angka laporan keuangan. Kita juga harus melihat aspek-aspek lainnya seperti tujuan perusahaan, situasi ekonomi, situasi industri, gaya manajemen, budaya perusahaan dan budaya masyarakat. c) Objek analisis adalah data historis yang menggambarkan masa lalu dan kondisi ini bisa berbeda dengan kondisi masa depan.

D. Teknik dalam Analisa Laporan Keuangan Teknik Analisi Laporan keuangan Ada 4 macam teknik analisis laporan keuangan yang dapat dibuat seperti di bawah ini: a. Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan merupakan aktivitas untuk menganalisis laporan keuangan dengan cara membandingkan satu akun dengan akun lainnya yang ada dalam laporan keuangan, perbandingan tersebut bisa antar akun dalam laporan keuangan neraca maupun rugi laba. Analisis rasio keuangan ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan diantara akun-akun dalam laporan keuangan, baik dalam neraca maupun dalam laporan laba rugi. Analisis rasio keuangan menggambarkan suatu hubungan dan perbandingan antara jumlah satu akun dengan jumlah akun yang lain dalam laporan keuangan keuangan. Dengan menggunakan metode analisis seperti berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberikan gambaran ttentang baik attau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan. Tujuan melakukan analisis rasio keuangan adalah untuk dapatt membantu perusahaan dalam mengidentifikasi 4

kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan, menilai kinerja laporan keuangan perusahaan dalam memberdayakan seluruh sumber daya yang ada unuk mencapai target yang elah ditetapkan oleh perusahaan. b. Perbandingan Laporan Keuangan Perbandingan Laporan Keuangan adalah teknik analisis dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukkan: 1) Perbandingan jumlah-jumlah akun beberapa periode dalam rupiah 2) Kenaikan atau penurunan akun beberapa periode dalam jumlah rupiah 3) Kenaikan atau penurunan akun beberapa periode dalam persentase 4) Perbandingan yang dinyatakan dalam rasio dalam beberapa periode 5) Persentase dalam total aktiva maupun pasiva dalam beberapa periode. Analisis dengan menggunakan teknik ini akan dapat diketahui perubahanperubahan yang terjadi dan perubahan mana yang memerlukan penelitian lebih lanjut.

Dari Neraca di atas dapat kita lihat bahwa kas, piutang, barang, tanah, bangunan dan aktiva lain mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya LAPORAN LABA RUGI PT X 31V Desember 2014 dan 2015

Komponen Penjualan Harga pokok penjualan Laba Kotor Biaya operasi Biaya umum dan administrasi Biaya penjualan Biaya lainnya

Tahun 2014 9000 5000 3000

Tahun 2015 10000 6000 4000

Naik/Turun

%

Rasio

1000 1000 1000

11,11 20,00 33,33

1,11 1,20 1,33

1500

2000

500

33,33

1,33

160 90

200 50

40 -40

25,00 -44,44

1,25 0,56 5

Total biaya operasi Laba kotor operasi Pendapata lainnya EBIT Biaya bunga Bunga bank Bunga Obligasi Total biaya bunga EBT Pajak 20% EAT

1750 1250 200 1450

2250 1750 300 2050

500 500 100 600

28,57 40,00 50,00 41,38

1,29 1,40 1,50 1,41

300 150 450 1000 200 800

400 200 600 1450 290 1160

100 50 150 450 90 360

33,33 33,33 33,33 45,00 45,00 45,00

1,33 1,33 1,33 1,45 1,45 1,45

Untuk laporan laba rugi hampir semua komponen mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Ada suatu komponen yaitu biaya lain yang menurun , biaya yang menurun ini artinya pihak manajemen dapat menekan pengeluaran untuk biaya lainnya. Penjualan mengalami kenaikan sebesar 11% dari tahun sebelumnya, namun persentase harga pokok penjuala naik lebih besar dari persentase penjualan yakni senilai 20%, Sedangkan laba kotor naik 33%. c. Analisis Trend Analisis Trend adalah analisis yang menunjukan kemajuan keuangan perusahaan yang menunjukkan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam presentase adalah suatu metode atau teknik analisis untuk mengetahui kecendrungan keuangan perusahaan naik atau turun, dengan demikian akan dapat diketahui perubahan mana yang cukup penting untuk dianalisis lebih lanjut. Analisisi ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan perusahaan melalui rentang perjalanan waktu yang sudah lalu dan memproyeksi situasi masa itu ke masa yang berikutnya. Analisis trend memanfaatkan data keuangan beberapa tahun dengan menggunakan tahun dasar. Tahun dasar ditentukan sebesar 100%, tahun lainnya ditentukan berdasarkan tahun dasar tersebut.

PT MAHARI FAEREL Neraca Per 31 Desember (2011, 2012, 2013,2014)

Pos-pos dalam Neraca aktiva lancar kas giro

Tahun 2011 350 200

Periode Analisa Trend Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 2012 2013 2014 2012 2013 2014 300 150

350 200

300 190

86% 75%

100% 100%

86% 95% 6

surat-surat berharga piutang sediaan persekot biaya total aktiva lancar aktiva tetap tanah gedung mesin kendaraan akumulasi penyusutan total aktiva tetap aktiva lainnya total aktiva lainnya total aktiva utang lancar utang bank utang dagang utang wesel utang lancar lainnya total utang jangka pendek utang jangka panjang utang bank 3 tahun utang obligasi utang hipotek

140 360 250 50 1.340

100 350 150 50 1.100

110 340 180 50 1.230

100 330 220 50 1.190

71% 97% 60% 100% 81%

79% 94% 72% 100% 91%

71% 92% 88% 100% 88%

5.000 4.000 3.000 1.000 -1.500 11.500 150 150 13.000

4.500 3.500 2.800 800 -2.900 8.700 200 200 10.000

4.300 3.300 2.700 700 -4.300 6.700 345 345 8.275

4.100 3.100 2.600 600 -5.700 4.700 300 300 6.190

90% 88% 93% 80% 193% 76% 133% 133% 77%

86% 83% 90% 70% 287% 58% 230% 230% 64%

82% 78% 87% 0% 380% 41% 200% 200% 48%

1.000 350 150 175 1.675

1.250 250 300 125 1.925

1.100 200 250 100 1.650

900 100 100 75 1.175

125% 71% 200% 71% 115%

110% 57% 167% 57% 99%

90% 29% 67% 43% 70%

2.500 2.500 75

1.500 1.000 75

1.000 800 75

500 600 75

60% 40% 100%

40% 32% 100%

20% 24% 100%

Berdasarkan analisis diatas dapat kita lihat bahwa tingkat pertumbuhan PT MAHARI FAEREL semakin lama semakin menurun. Tumbuh tidaknya suatu perusahaan dapat dilihat dari nilai aset yang dimiliki, jika semakin lama semakin bertambah aset yang dimiliki maka perusahaan tersebut dapat dikatakan “tumbuh”. Sementara untuk PT MAHARI FAEREL terbukti bahwa semakin bertambah tahun malah semakin berkurang nalai aset nya, ini mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut mengalami penurunan. Dapat dilihat dari presentase total aset untuk tahun 2011 (sebagai tahun dasar) sebesar 100%, tahhun 2012 sebesar 77%, tahun 2013 sebesar 64%, tahun 2014 sebesar 48%. Terbukti setiap tahun perusahaan mengalami penurunan nilai total aset, besar kemungkinan untuk tahun dimasa yang akan datang akan mengalami penurunan juga, ini berarti manajemen perusahaan tidak berkinerja secara baik dalam meningkatkan nilai aset. Selain dilihat dari nilai total aset, tumbuh tidaknya suatu perusahaan juga dapat dilihat dari laba yang dihasilkan setiap periode nya. Terbukti bahwa PT MAHARI FAEREL juga tidak

7

mampu menghasilkan laba yang konstan apalagi laba yang tinggi, justru setiap tahunnya perusahaan mendapatkan laba yang menurun daritahun-tahun sebelumnya

PT MAHARI FAEREL Laba Rugi Per 31 Desember (2011, 2012, 2013, 2014) Komponen laporan laba rugi Penjualan harga pokok penjualan laba kotor biaya operasi biaya umum dan administrasi biaya penjualan biaya lainya total biaya operasi laba kotor operasi pendapatan lainya EBIT biaya bunga bunga bank bunga obligasi total biaya bunga EBT pajak 20% EAIT Earning per share

Tahun 2011 12.000 7.500 4.500

Periode Tahun Tahun 2012 2013 10.000 9.000 6.000 5.500 4.000 3.500

Tahun 2014 8.000 5.200 2.800

Tahun 2012 83% 89% 89%

Analisa Trend Tahun Tahun 2013 2014 75% 67% 78% 69% 78% 62%

1.750 180 70 2.000 2.500 200 2.700

1.500 160 90 1.750 2.250 150 2.400

1.400 150 80 1.630 1.870 160 2.030

1.200 120 70 1.390 1.410 180 1.590

86% 89% 129% 88% 90% 75% 89%

80% 83% 114% 82% 75% 80% 75%

69% 67% 100% 70% 56% 90% 59%

290 160 450 2.250 450 1.800

250 150 400 2.000 400 1.600

240 140 380 1.650 330 1.320

220 120 340 1.250 250 1000

86% 94% 89% 89% 89% 89%

83% 88% 84% 73% 73% 73%

76% 75% 76% 56% 56% 56%

Di dalam laporan laba rugi, kita dapat melihat laba yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Nilai laba yang dihasilkan PT MAHARI FAEREL setiap tahunnya mengalami penurunan 11% ditahun 2012, 27% di tahun 2013 dan 44% di tahun 2014. Penurunan jumlah laba yang dihasilkan disebabkan oleh berkurangnya nilai penjualan setiap tahunnya.Ini artinya kinerja manajemen perusahaan kurang baik (dari segi pemasarsannya). Analisis trend juga dapat digunakan untuk memprediksi masa dengan menggunakan garis linier, contoh soal untuk memprediksi masa depan sebagai berikut :

8

Tahun

Penjualan (Y) 1995 200 1996 245 1997 240 1998 275 1999 285 2000 300 2001 290 2002 315 2003 310 Jumlah 2460 Persamaan regresi Y= a + b X

𝒙

𝒙𝒚

𝒙𝟐

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

-800 -735 -400 -275 0 1 2 3 4 775

16 9 4 1 0 1 4 9 16 60

Y=penjualan X=waktu Rumus

a = total Y / jumlah b = total XY / total X2

nilai

a = 2460 / 9 tahun = 273,33 b = 775 / 60 = 12,92

maka persamaan regresi Y = 273,33 + 12,92 X jadi apa bila kita akan memprediksi penjualan barang panic pada tahun 2010 berarti X nya 11 Y = 273,33 + 12,92 (11) = 415,15 Artinya pada tahun 2011 penjualan barang panci akan diprediksikan sebesar 415,45 unit. Contoh Kasus Data Genap : Volume Penjualan Barang panic (dalam 000 unit) Tahun 1995 sampai dengan 2002

d. Analisis common size Analisiss yang disusun dengan menghitung tiap-tiap laporan rekening dan neraca menjadi proposi dari total penjualan (untuk laporan laba-rugi) ataau total dari aktiva (untuk neraca). Laporan keuangan dalam presentase perkomponen common size statement) menyatakan masing-masing posnya dalam satuan persen atas dasar total kelompoknya.Penyajian dalam dalam bentuk analisis common size mempermudah untuk melakukan analisis laporan

9

keuangan dengan memperhatikan perubahan yang terjadi dalam neraca dalam laporan labarugi. Contoh: Tahun 2014

Tahun 2015

Penjualan

180000

21000

Harga Pokok Penjualan

12500

14500

5500

6500

Biaya penjualan,Umum,Adminitrasi

2300

3100

Laba administrasi

3200

3400

Biaya ain

350

450

Laba sebelum Pajak dan bunga

2850

2950

Bunga

120

140

Laba sebelum pajak

2730

2810

Pajak

273

281

Laba Bersih

2457

2529

Berikut ini analisis common size untuk laporan laba-rugi dengan mendasarkan rugi laba diatas Laporan Laba Rugi PT X Tahun 2014

Tahun 2015

Penjualan

100,00

100

Harga Pokok Penjualan

69,44

69,05

30,56

30,95

Biaya penjualan,Umum,Adminitrasi

12,78

16,19

Laba administrasi

17,78

1619

Biaya ain

1,94

2,14

Laba sebelum pajak

15,83

14,05

Bunga

0,67

0,67

Laba sebelum pajak

15,17

13,38

1,3

1,34

13,65

12,04

Pajak Laba bersih

10

Catatan: presentase Harga pokok penjualan berasal dari 12500/18000 =69,44 untuk perhitugan lainnya dengan cara sama Tahun 2014

Tahun 2015

Penjualan

100,00

100

Harga Pokok Penjualan

59,26

58,33

40,74

41,67

Biaya penjualan,Umum,Adminitrasi

12,59

13,00

Laba administrasi

28,15

28,67

Biaya ain

0,74

1,50

Laba sebelum pajak

27,41

27,17

Bunga

0,67

0,67

Laba sebelum pajak

26,74

26,50

Pajak

3,41

3,15

Laba bersih

23,33

23,35

Common size PT X dibandingkan dengan common size dari industry dengan harga pokok lebih rendah industry. Namun iaya penjualan juga masih tinggi PT X. untuk laba perish diperoleh laba industry lebih tinggi dibandigkan dengan laba bersh PT X Catatan presentase Harga pokok penjualan berasal dari 12.500/b 18000=69,44 untuk perhitungan lainnya dengan cara yang sama. Laporan Laba Rugi Industri Penjualan Harga Pokok Penjualan Biaya Penjualan, Umum, admin Laba Administrasi Biaya Lain Laba sebelum pajakdan bunga Bunga Laba sebelum pajak Pajak Laba Bersih

Tahun 2014 100.00 59.26 40.74 12.59

Tahun 2015 100 58.33 41.67 13.00

28.15 0.74 27.41

28.67 1.50 27.17

0.67 26.74 3.41 23.33

0.67 26.50 3.15 23.35

11

Common size PT X dibandingkan dengan common size dari inudstri pada harga pokok penjualan lebih rendah industri.Namun biaya penjualan juga masih tinggi PT X. Untuk laba bersih diperoleh laba industri lebih tinggi dibanding dengan laba bersih PT X.

2.

Perencanaan dan Pengawasan Keuangan

1. Perencanaan Arti Dan Maksud Daripada Perencanaan Hal yang sangat penting diketahui dalam setiap kerjasama individu dalam kelompok, ialah maksud dan tujuan kerjasama tersebut, dan harus jelas mengetahui metode pencapaiannya. Bila usaha kelompok itu ingin dapat efektif, orang-orang dalam kelompok itu harus mengetahui apa yang diharapkan untuk penyelesaiannya. Inilah yang dimaksud dengan fungsi perencanaan, yang merupakan landasan pokok dari semua fungsi manajemen. Hal ini menyangkut pemilihan diantara beberapa alternatif usaha kegiatan untuk waktu yang akan datang bagi setiap unit yang berada didalam suatu organisasi secara keseluruhan. Untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan pemilihan dari tujuan-tujuan atau sasaran dan menentukan cara penyelesaiannya. Perencanaan dimaksudkan untuk memperoleh sesuatu dalam waktu yang akan datang, dan usaha/cara yang efektif untuk pencapaiannya. Oleh karena itu perencanaan adalah suatu keputusan apa yang akan diharapkan dalam waktu yang akan datang. Perencanaan bukan suatu tindakan tetapi suatu proses, yaitu suatu proses yang tidak mempunyai penyelesaian atau titik akhir. Proses ini dimaksudkan untuk mendapatkan pemecahan. Selama perencanaan masih dalam proses tidak dibatasi berapa jumlah pembahasan sebelum diambil keputusan, sebab mungkin selalu diadakan perubahan baik sistemnya maupun materinya. Hal ini dapat dimengerti karena sedikit kemungkinan adanya suatu perkiraan yang tepat, sebab keadaan waktu yang datang itu selalu berubah, penuh dengan resiko dan tidak berketentuan. Berdasarkan uraian diatas maka perencanaan mempunyai dua komponen, yaitu yang bersifat pesimis dan optimis. Bersifat pesimis berdasarkan atas kepercayaan bahwa apa yang diinginkan tidak akan terjadi. Sedangkan yang bersifat optimis berdasarkan atas kepercayaan bahwa sesuatu dapat dilakukan dengan harapan bahwa yang diinginkan akan terlaksana.

2. Definisi Dan Unsur-Unsur Perencanaan 12

1.

Pendapat-pendapat tentang perencanaan Garth N. Mendefinisikan perencanaan sebagai berikut: adalah proses pemilihan dan pengembangan daripada tindakan yang paling baik/ menguntungkan untuk mencapai tujuan. Mc .Farland mendefinisaikan perencanaan sebagai berikut: adalah fungsi dimana

pimpinan

kemungkinan

menggunakan

pengaruh

daripada

kewenangannya, yang dapat mengubah kegiatan dan tujuan daripada organisasi. W. H. Newman memberikan definisi sebagai berikut: adalah keputusan apa yang akan dikerjakan untuk waktu yang akan datang, yaitu suatu rencana yang diproyeksikan dalam suatu tindakan. Berdasarkan atas pendapat-pendapat tersebut diatas, jelaslah bahwa; perencanaan sebagai suatu proses, suatu fungsi, dan suatu keputusan. Perencanaan sebagai suatu proses, karena perencanaan adalah suatu tindakan pemilihan yang terbaik/ menguntungkan dari berbagai alternatif dalam usaha pencapaian tujuan. Adapun perencanaan sebagai fungsi manajemen, dimana pimpinan wajib melakukan perencanaan sebagai pedoman dalam kegiatan sebagai pedoman dalam kegiatannya untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan perencanaan sebagai keputusan ialah untuk kejelasan apa yang akan dilakukan, bilamana akan dilakukan dan siapa yang akan melakukan.

2.

Bagian-bagian/unsur-unsur perencanaan. Tata

urutan

bagian-bagian/unsur-unsur

perencanaan

yang

merupakan

sistematika berfikir dalam perencanaan: a. Alat-alat (the means); yaitu meliputi pemilihan dari kebijaksanaan, strategi, prosedur dan prakteknya. Disini ditentukan bagaimana menyelesaikan rencana. b.

Sumber-sumber (the resources); yaitu meliputi kuantitas, mendapatkan dan mengalokasikan bermacam-macam sumber, antara lain: tenaga kerja, keuangan, material, tanah, dan sebagainya.

c.

Pelaksanaan (implementations);yaitu menentukan prosedur pengambilan keputusan dan cara mengorganisasikanna sehingga rencana tersebut dapat dilaksnakan.

13

d. Pengawasan (control); yaitu menentukan prosedur apa yang akan dilakukan dalam menentukan kesalahan, kegagalan daripada rencana dan untuk mencegah atau memperbaiki kesalahan untuk kelanjutannya.

3.

Tipe-Tipe Perencanaan

Salah satu usaha untuk menilai kegiatan perencanaan yang bermacam-macam ialah meninjau berbagai tipe perencanaan yang merupakan hasil daripada proses perencanaan. Disamping itu juga adanya hierarki perencanaan, menggolongkan rencana sesuai dengan tingkat-tingkat manajemen dimana rencana itu dilaksanakan. 1. Tujuan (objectives); Tingkatan yang tertinggi daripada perencanaan ialah menunjukkan hasil akhir, dimana kegiatan itu diarahkan dan termasuk kegiatan akhir ini ialah sasaran dan target.

2.

Strategi; Tindakan perencanaan pimpinan tingkat atas dimaksudkan untuk mencapai tujuan. Perencanaan strategi adalah bersifat jagka panjang dan menjadi perencanaan yang tersifat taktis pada pimpinan tingkat bawah. Perencanaan taktis adalah bersifat jangka pendek.

3. Kebijaksanaan (policies); Kebijaksanaan ialah pernyataan umum perilaku daripada organisasi. Dengan menetapkan pedoman untuk pemikiran dan pengambilan keputusan dalam rangka tersedianya sumber-sumber yang diperlukan

4. Prosedur (procedure); Seperti halnya, kebijaksanaan, tetapi prosedur banyak diitekankan dalam menentukan jawaban yang tertentu dalam mengendalikan kegatan dalam waktu yang akan datang.

5. Anggaran (budget); Anggaran adalah proses penentuan keadaan yang berhubungan dengan dana organisasi. Anggaran organisasi adalah suatu rencana yang meliputi sumber-

14

sumber dana yang ada kaitannya terhadap semua tahap-tahap kegiatan untuk periode tertentu dalam waktu yang akan datang.

6.

Rencana Proyek (project plans); Rencana proyek adalah perpaduan daripada tujuan, kebijaksanaan, prosedur, anggaran, dan unsur-unsur lain yang diperlukan untuk melaksnakan tujuan yang tertentu yang telah ditentukan sebelumnya. Rencana proyek adalah unsur yang pokok daripada sistem rencana organisasi.

7. Rencana fungsional (functional paln); Rencana fungsional adalah suatu garis besar tindakan yang akan dilakukan dalam bidang fungsional, misalnya: pemasaran, produksi, keuangan, dan sebagainya.

4. Hirarkhi Daripada Perencanaan Menurut Mc. Farland, perencanaan didalam suatu organisasi, mengikuti adanya tingkat-tingkat manajemen yaitu sesuai denga perbedaan daripada tingkat-tingkat kewenagan dan pertanggungajawabannya. Adapun kegiatan perncanaan sesuai dengan kewenangannya adalah sebagai berikut: Kegiatan perencanaan berdasarkan atas tingkat kewenagan/tanggung jawab Kewenangan/tanggungjawab

Perencanaan

(Authority/Responsibility

(planning)

Pimpinan tingkat atas

Sasaran(goal)

(top management)

Kebijaksanaan(policies) Rencana jangka panjang(long range plan)

Pimpinan tingkat menengah (middle management)

Melengkapi

sasaran(supplementary

goal) Kebijaksanaan

untuk

mencapai

sasaran(policies) Program(programme)

15

Targets(quotas) Pimpinan tingkat bawah

sasaran jangka pendek(short rang

(lower management)

goal) melengkapi kebijaksanaan(supplementary policies) proyek(project) jadwal(schedule)

5. Proses Daripada Perencanaan Sesuai dengan pendapat A.M. Williams, maka proses daripada perencanaan, meliputi: 1. Menentukan/menetapkan dengan jelas maksud atau tujuan. Menentukan/menetapkan

dengan

jelas

maksud/tujuan, berarti

mentukan

kebijaksanaan-kebijaksanaan yang akan dilakukan. Maksud dan tujuan itu dalah sasaran yang ingin dicapai, dan dengan menetukan kebijaksanaan berarti apa yang akan ditempuh untuk menyelesaikan tujuan itu.

2.

Menentukan alternatif. Menentukan alternatif, artinya bahwa pimpinan/manajer harus memperhitungkan faktor-faktor yang dihadaoi, yaitu kejadian-kejadian yang akan datang. Begitupun mengenai faktor-faktor waktu yaharus diperhitungkan, yaitu untuk waktu yan bagaimana: jangka pangjang, sedng atau pendek. Faktor situasi/kondisi ini harus diperhitungkan juga dengan memperhatikan hasil riset atau hasil studi kelayakan, data statistik, dan sebagainya.

3. Mengatur sumber-sumber yang diperlukan. Mengatur sumber-sumber yang diperlukan, antara lain: tenaga keja, biaya, peralatan, bahan-bahan/perlengkapan, waktu yang diperlukan hal itu harus sudah tersedia bila diperlukan.

4. Menentukan organisasi, metode dan prosedur. Menentukan organisasi, metode dan prosedur, maksudnya bahwa dalam pelaksanaan rencana ini perlu adanya suatu organisasi, metode atau tata kerja, termasuk juga bimbingan dan pengawasan yang diperlukan dalam kegiatan itu. 16

Adapun metode dn prosedur yang diperlukan terhadap pelaksanaan rencana adalah: jadwal waktu, standar yang akan dicapai, sistem pelaporan atau sistem umpan balik yaitu: memberikan bahan-bahan sebagai laporan yang telah dikerjakan, mengenai tata kerja dan prosedur kerjanya.

6.

Teknik-Teknik Daripada Perencanaan Yang dimaksud dengan teknik-teknik perencanaan adalah: metode perencanaan yang berhubungan dengan prosedur bagaimana perencana melaksanakan tugasnya. Adapun yang dimaksud dengan prosedur yang berhubungan juga dengan langkah-langkah apa yang akan dilakukan mulai dari persiapan sampai berakhirnya perencanaan tersebut. Kesemuanya itu harus sesuai dengan keperluan daripada tiap-tiap langkah. Prosedur yang demikian ini W.H. Newman menyebut: pendekatan analitis. Langkah-langkah itu juga menyangkut soal pemecahan masalah dalam melaksanakan rencana. Adapun langkah-langkah itu adalah sebagai berikut: 1. Menentukan permasalahannya Yang dimaksud dengan menentukan permasalahan ialah apa yang harus dilakukan oleh pimpinan dalam mencapai tujuan, atau apa yang ingin dicapai 2. Berusaha mendapatkan fakta-fakta yang penting/dibutuhkan Sedapat mungkin dengan waktu yang tersedia secara rasionl mendapatkan fakta itu dalam bentuk yang baik sebagai sumber informasi. 3. Analisa sumber informasi itu Mempertimbangkan faktor-faktor informasi itu satu sama lain dan mencoba menghubungkan fakta informasi itu satu sama lain. 4.

Pilihlah tindakan-tindakan alternatif Informasi yang sudah dianalisa itu tampak dengan jelas, dan mudah diadakan penilaian.

5. Pertimbangkanlah alternatif itu Mempertimbangkan untuk memutuskan mana yang terbaik untuk memecahkan masalah-masalah itu. 6.

Ambilah keputusan itu 17

Melakukan analisa dan observasi selanjutnya untuk melihat apakah adanya faktorfaktor baru yang akan timbul yang mungkin diperlukan untuk suatu perubahan dalam pembuatan rencana itu. Teknik perencanaan ini adalah untuk menemukan suatu masalah yang mungkin timbul dimasa yang akan datang, yang mempunyai hubungan penting didalam pecapaian dan pelaksanaan daripada tujuan organisasi. 7. Rintangan-Rintangan Daripada Perencanaan Yang Efektif 1. Jangka waktu yang dipergunakan Waktu yang dipergunakan untuk perencanaan oleh pimpinan akan menentukan besarnya ketelitian daripada perencanaan itu sendiri. Banyaknya waaktu yang disediakan berarti akan diketahui banyaknya kondisi/situasi yang akan datang , yang berarti pula lebih mampu melihat kejadian-kejadian yang akan satang. Keadaan sekarang merupakan bagian yang menentukan untuk perencanaan waktu yang akandatang, karena kondisikondisi sekarang ini dapat memberikan suatu gambaraan untuk keperluan-keperluan yang kan datang, sekalipuntidak selalu tepat.

2. Kejadian-kejadian yang tidak dapat diramalkan sebelumnya Adalah tidak mungkin untuk mengetahui terlebih dahulu dengan pasti terhadap hal-hal yang akan datang untuk menyusun suatu rencana yang tepat yang dapat dipertanggungjawabkan.

3. Kemampuan mental Perencanaan mendapatkan diri atas kegiatan intelektual yaitu proses kemampuan mengerjakan deretan ide-ide yang abstrak untuk melihat perubahan-perubahan dari beberapa kemungkinan pengaruh yang dihaadapi dalam waktu yang akan datang.

4. Kekurangan informasi Perencanaan memerlukan informasi yang cukup. Kalau perencanaan tidak cukup informasi, perencanaan itu sukar untuk dapat ipertanggung jawabkan

5. Kesukaran-kesukaran/rintangan-rintangan administrasi Perencanaan biasanya dilakukan oleh staff perencana. Belum tentu sesuatu hasil perencanaan disetujui oleh pimpinan. Mungkin secara prinsipal dapat disetujui, tetapi 18

tidak mau melaksnakannya, karena beberapa pimpinan berpendapat bahwa perencanaan itu tidak bermanfaat. Sebab perencanaan itu, hanya suatu gambaran yang tampaknya tidak menghasilkan apa-apa. Disamping itu bahwa perencanaan memerlukan uang dan waktu, karena biaya perencanaan itu tidak hany adiperuntukkan bagi orang yang melaksnakan, tetapi juga biaya untuk mengumpulkan dan menganalisa data. Jelasnya bahwa perencanaan itu memerlukan pembiayaan, tanpa pembiayaan perencanaan itu tidak mungkin sempurna

6. Halangan kejiwaan Halangan psikologi yang utama, ialah apabila pimpinan (seperti orang pada umumnya) hanya melihat terhadap keadaan yang sekarang dan tidak melihat keadaan yang akan datang. Basanya pimpinan itu sangat menentang terhadap usaha-usaha perubahan, seperti pengalaman yang lampau, yaitu mempertahankan tradisi yang lama. Padahal perencanaan dalah suatu usaha perubahan dimana pimpinan harus memutuskannya. 7. Pertimbangan unsur kemanusiaan Suatu usaha daripada kegiatan perencanaan adalah keungkinan kurangnya pertimbangan atas unsur-unsur kemanusiaan didalam organisasi. Sebab rencana itu tidak hanya menyangkut sesuatu yang bersifat fisik atau material saja, tetapi juga menyangkut segi kemanusiaan. 8.

Peramalan Dan Teknik-Teknik Peramalan 1.

Peramalan (melihat ke depan)

Peramalan merupakan suatu proses perencanaan. Istilah perencanaan menunjukkan suatu prosedur yag dilakukan oleh pimpinan untuk menggambarkan kemungkinan yang lebih baik tehadap kegiatan organisasi yang diharap kan yaitu untuk jangka waktu yang akan datang. Peramalan adalah pendugaan atau perkiraan untuk suatu perubahan, yang dapat mempengaruhi salah satu rencana organisasi. Peramalan yang teliti akan membntu pimpinan memilih tujuan yang benar. 2.

Teknik-teknik peramalan a. Strategi /Teori kejadian Strategi ini terjadi daripada penemuan apa yang terjadi atau sedang terjadi sebelum seseorang mendapatkan, menggunakan atau memikirkan penggunaan informasi yang 19

tersedia itu. Metode ini sangat berguna karena diperoleh dari orang dalam sendiri, dan mereka akan mengatakan sebenarnya apa yang ingin kita ketahui. b. Strategi / Teori pertumbuhan Strategi ini merupakan suatu hipotesa bahwa waktu yang akan datang tumbuh dari keadaan waktu sekarang, kecuali bila ada hal-hal /kejadian yang tidak daoat diperkirakan terlebih dahulu. c. Strategi /Teori ekonomi Strategi ini mengkuti perkembangan model teori ekonomi, yang dapat dipergunakn atau dapat diterapkan terhadap semua keadaan, yaitu: masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang. 9. Pengumpulan Dan Analisa Data Daripada Perencanaan Perencanaan tidak akan berhasil dengan baik apabila tidak adanya data. Karena itu adanya data sebagai sumber untuk perecanaan, sangat diperlukan sekali. Perencanaan tergantung atas tersedianya data yang bersifat kualitatif maupun data bersifat kuantitatif untuk dipergunakan dalam suatu perecanaanyang efektif. Data ini setelah diolah menjadi sumber informasi yang kemudian diatur, dinilai, sehingga mudah dijadikan bahan dalam suatu perencanaan. Selanjutnya diperlukan adanya sistem pencatatan dan penyimpanan yang sewaktu-waktu dapat digunakan dalam perencanaan. Jadi untuk keperluan perencanaan diperlukan adanya sistem pengolahan data/informasi yang teratur dari suatu organisasi, di mana data/informasi itu dipelajari dan dinilai sebagai sumber yang dapat merupakan suatu milik/nilai yang berharga dan dapat dibenarkan sebagai sumber perencanaan. 10. Karakteristik Daripada Perencanaan Yang Efektif Menurut Urwick, karakteristik daripada perencanaan yang baik adalah: 1. Bahwa perencanaan itu harus berdasarkan atas tujuan yang jelas; 2. Rencana itu mempunyai sifat yang sederhana (simple); 3. Rencana itu mudah diadakan analisa dan diklarifikasikan dalam suatu tindakan dengan menetapkan adanya standar; 4. Rencana itu bersifat supel (flexibel); 5. Rencana itu mempunyai keseimbangan yang baik; 6. Tersedianya sumber-sumber yag dipergunakan dalam pelaksanaan rencana itu.

20

Untuk mengadakan penilaian terhadap suatu perencanaan yang efektif, perencanaan itu harus bersifat pragmatis, bermanfaat bagi kemajuan masyarakat. Fragmatis berarti dapat diukur berdasarkan atas baiknya rencana dan implementasinya daripada rencana itu. Kecuali itu perencanaan juga harus dinamis, artinya dapat menyesuaikan dengansituasi, kondisi setempat.

21

Related Documents


More Documents from "Izhmawati Izhma"