ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ( PT TIMAH Tbk ) TAHUN Nama Perkiraan
2017
NAIK/TURUN
2016
Analisis perbandingan (%)
Common size (%)
Analisis Tren (%)
2017
2016
ASET LANCAR Kas dan setara Kas Piutang Usaha
1.357.490
563.804
Rp
793.686
140,8
240,8
19,4
10,8
- pihak ketiga Piutang Lain-lain -Bagian lancar
1.477.845
821.026
Rp
656.819
80,0
180,0
21,1
15,7
21.890
17.545
Rp
4.345
24,8
124,8
0,3
0,3
-pihak berelasi Persediaan
14.333
44.408
Rp
(30.075)
(67,7)
32,3
0,2
0,8
- Bagian Lancar Aset Real Estat
2.509.488
2.309.243
Rp
200.245
8,7
108,7
35,9
44,1
- Bagian lancar Pajak dibayar dimuka
15.791
Rp
15.791
-
-
0,2
-
-Pihak ketiga
- Bagian Lancar Aset Keuangan Lainnya Aset lainnya
-
902.210
803.726
Rp
98.484
12,3
112,3
12,9
15,3
1.657
6.089
Rp
(4.432)
(72,8)
27,2
0,0
0,1
- Bagian Lancar
344.498
310.685
Rp
33.813
10,9
110,9
4,9
5,9
Aset yang dimiliki untuk dijual
351.764
361.381
Rp
(9.617)
(2,7)
97,3
5,0
6,9
Jumlah aset lancar ASET TIDAK LANCAR
6.996.966
5.237.907
Rp
1.759.059
33,6
133,6
100,0
100,0
Kas yang dibatasi Peggunanya Piutang lain-lain - bagian tidak lancar
31.050
-
Rp
31.050
0,6
-
10.957
6.445
Rp
4.512
70,0
170,0
0,2
0,1
90.460
68.987
Rp
21.473
31,1
131,1
1,9
1,6
479.439
554.245
Rp
(74.806)
(13,5)
86,5
9,8
12,9
Investasi pada entitas asosiasi
145.841
125.891
Rp
19.950
15,8
115,8
3,0
2,9
Aset tetap Aset real estat
2.462.393
2.221.103
Rp
241.290
10,9
110,9
50,5
51,5
75.109
-
Rp
75.109
-
1,5
-
Properti investasi
912.679
882.707
Rp
29.972
3,4
103,4
18,7
20,5
Properti pertambangan Pajak dibayar dimuka
165.661
161.919
Rp
3.742
2,3
102,3
3,4
3,8
- Pihak ketiga - Pihak berelasi Persediaan - bagian tidak lancar
- bagian tidak lancar
-
- bagian tidak lancar
200.695
16.488
Rp
184.207
1.117,2
1.217,2
4,1
0,4
Aset pajak tangguhan Aset lainnya
181.902
172.621
Rp
9.281
5,4
105,4
3,7
4,0
- bagian tidak lancar
123.157
100.318
Rp
22.839
22,8
122,8
2,5
2,3
Jumlah aset tidak lancar
4.879.343
4.310.724
Rp
568.619
13,2
113,2
100,0
100,0
JUMLAH ASET
11.876.309
9.548.631
Rp
2.327.678
24,4
124,4
ANALISIS PERBANDINGAN ASET LANCAR 1. Kas dan setara kas tahun 2017 meningkat 140,8%, yaitu sebesar Rp. 793.686 dibandingkan dengan kas dan setara kas pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat sejumlah kas masuk sebesar Rp. 793.686 dibandingkan dengan jumlah arus kas keluar. 2. Piutang usaha pihak ketiga tahun 2017 meningkat 80%, yaitu sebesar Rp. 656.819 dibandingkan dengan piutang usaha pihak ketiga pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat sejumlah tagihan yang belum dibayar oleh pelanggan sebesar Rp. 656.819 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 3. Piutang lain-lain bagian lancar pada pihak ketiga tahun 2017 meningkat 24,8%, yaitu sebesar Rp. 4.345 dibandingkan dengan piutang lainlain bagian lancar pada pihak ketiga tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat sejumlah tagihan lain-lain
bagian lancar yang belum dibayar oleh pelanggan sebesar Rp. 4.345 dibandingkan dengan piutang lain-lain bagian lancar pada pihak ketiga tahun 2016. Sedangkan piutang lain-lain bagian lancar pada pihak berelasi tahun 2017 menurun 67,7% yaitu sebesar Rp. 30.075 dibandingkan dengan piutang lain-lain bagian lancar pada pihak berelasi tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat sejumlah tagihan lain-lain bagian lancar pihak berelasi yang sudah dibayar oleh pelanggan sebesar Rp. 4.345 dibandingkan dengan piutang lain-lain bagian lancar pada pihak berelasi tahun 2016. 4. Persediaan tahun 2017 meningkat 8,7 %, yaitu sebesar Rp. 200.245 dibandingkan dengan persediaan pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat sejumlah persediaan yang masuk atau peningkatan persediaan sebesar Rp. 200.245 dibandingkan dengan persediaan tahun 2016. 5. Pada tahun 2016 ke 2017 tidak terjadi peningkatan Aset real estat. Melainkan hanya terjadi pengadaan Aset real estat pada tahun 2017. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2017, terdapat Aset real estat sebesar Rp. 15.791. 6. Pajak dibayar dimuka bagian lancar pada tahun 2017 meningkat 12,3 %, yaitu sebesar Rp. 98.484 dibandingkan dengan pajak dibayar dimuka bagian lancar pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat sejumlah pajak dibayar dimuka bagian lancar yang masuk sebesar Rp. 98.484 dibandingkan dengan pajak dibayar dimuka bagian lancar tahun 2016. 7. Aset yang dimiliki untuk dijual tahun 2017 menurun 2,7 %, yaitu sebesar Rp. 9.617 dibandingkan dengan Aset yang dimiliki untuk dijual pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat sejumlah aset yang terjual sebesar Rp. 9.617 dibandingkan dengan tahun 2016. DARI JUMLAH ASET DAPAT DIANALISIS BAHWA PADA TAHUN 2017 MENGALAMI PENINGKATAN 33,6% YAITU SEBESAR RP. 1.759.059 DARI TAHUN SEBELUMNYA (2016) ASET TIDAK LANCAR
8. Piutang lain-lain bagian tidak lancar pihak ketiga tahun 2017 meningkat 70%, yaitu sebesar Rp. 4.512 dibandingkan dengan piutang lainlain bagian tidak lancar pihak ketiga pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat sejumlah tagihan Piutang lain-lain bagian tidak lancar pihak ketiga yang belum dibayar oleh pelanggan sebesar Rp. 4.512 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sedangkan pada Piutang lain-lain bagian tidak lancar pihak berelasi tahun 2017 juga meningkat 31,1%, yaitu sebesar Rp. 21.473 dibandingkan dengan Piutang lain-lain bagian tidak lancar pihak berelasi pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat sejumlah tagihan Piutang lain-lain bagian tidak lancar pihak berelasi yang belum dibayar oleh pelanggan sebesar Rp. 21.473 dibandingkan dengan tahun 2016. 9. Persediaan bagian tidak lancar tahun 2017 menurun 13,5%, yaitu sebesar Rp. 74.806 dibandingkan dengan Persediaan bagian tidak lancar pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan sepanjang tahun 2017 terdapat persediaan yang sudah terjual sebesar Rp. 74.806 dibandingkan dengan persediaan bagian tidak lancar tahun 2016. 10. Persediaan bagian tidak lancar tahun 2017 menurun 13,5%, yaitu sebesar Rp. 74.806 dibandingkan dengan Persediaan bagian tidak lancar pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan sepanjang tahun 2017 terdapat persediaan yang sudah terjual sebesar Rp. 74.806 dibandingkan dengan persediaan bagian tidak lancar tahun 2016. 11. Investasi pada entitas sosial tahun 2017 meningkat 15,8%, yaitu sebesar Rp. 19.950 dibandingkan dengan Investasi pada entitas sosial pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 perusahaan menambah Investasinya pada entitas sosial sebesar Rp. 19.950 dibandingkan dengan Investasi pada entitas sosial tahun 2016. 12. Aset tetap tahun 2017 meningkat 10,9%, yaitu sebesar Rp. 33.813 dibandingkan dengan aset tetap pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 perusahaan melakukan pembelian aset tetap sebesar Rp. 19.950 dibandingkan dengan tahun 2016. 13. Pada tahun 2016 ke 2017 tidak terjadi peningkatan Aset real estat bagian tidak lancar. Melainkan pada tahun 2017 PT. Timah membeli Aset real estat bagian tidak lancar sebesar Rp. 75.109.
14. Properti investasi tahun 2017 meningkat 3,4%, yaitu sebesar Rp. 29.972 dibandingkan dengan properti investasi pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat Properti investasi yang masuk sebesar Rp. 29.972 dibandingkan dengan properti investasi tahun 2016. 15. Properti pertambangan tahun 2017 meningkat 2,3%, yaitu sebesar Rp. 3.742 dibandingkan dengan properti pertambangan pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat Properti pertambangan yang masuk sebesar Rp. 3.742 dibandingkan dengan properti pertambangan tahun 2016. 16. Pajak dibayar dimuka bagian tidak lancar tahun 2017 meningkat 1.117,2%, yaitu sebesar Rp. 184.207 dibandingkan dengan pajak dibayar dimuka bagian tidak lancar pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa di sepanjang tahun 2017 terjadi peningkatan pajak yang sangat signifikan sebesar Rp. 184.207 dibandingkan dengan tahun 2016. 17. Aset pajak tangguhan tahun 2017 meningkat 5,4%, yaitu sebesar Rp. 9.281 dibandingkan dengan Aset pajak tangguhan pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat Aset pajak tangguhan yang masuk sebesar Rp. 9.281 dibandingkan dengan tahun 2016. 18. Aset lainnya bagian tidak lancar tahun 2017 meningkat 22,8%, yaitu sebesar Rp. 22.839 dibandingkan dengan Aset lainnya bagian tidak lancar pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat Aset-aset lain di bagian tidak lancar yang masuk sebesar Rp. 22.839 dibandingkan dengan tahun 2016.
ANALISIS TREN ASET LANCAR 1. Kas dan setara kas akhir tahun 2017 sebesar 240,8% dari Kas dan setara kas yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya Kas dan setara kas tahun 2017 meningkat sebesar 140,8% dibanding tahun 2016 dan Kas dan setara kas tahun 2017 140,8% lebih besar dari Kas dan setara kas tahun 2016.
2. Piutang usaha pihak ketiga akhir tahun 2017 sebesar 180% dari Piutang usaha pihak ketiga yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya Piutang usaha pihak ketiga tahun 2017 meningkat sebesar 80% dibanding tahun 2016 dan Piutang usaha pihak ketiga tahun 2017 80% lebih besar dari Piutang usaha pihak ketiga tahun 2016. 3. Piutang lain-lain bagian lancar pada pihak ketiga akhir tahun 2017 sebesar 124,8% dari Piutang lain-lain bagian lancar pada pihak ketiga yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya Piutang lain-lain bagian lancar pada pihak ketiga tahun 2017 meningkat sebesar 24,8% dibanding tahun 2016 dan Piutang lain-lain bagian lancar pada pihak ketiga tahun 2017 24,8% lebih besar dari Piutang lain-lain bagian lancar pada pihak ketiga tahun 2016. Sedangkan piutang lain-lain bagian lancar pada pihak berelasi akhir tahun 2017 sebesar 32,3% dari piutang lainlain bagian lancar pada pihak berelasi yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya piutang lain-lain bagian lancar pada pihak berelasi tahun 2017 menurun sebesar 67,7% dibanding tahun 2016 dan piutang lain-lain bagian lancar pada pihak berelasi tahun 2017 67,7% lebih kecil dari piutang lain-lain bagian lancar pada pihak berelasi tahun 2016. 4. Persediaan akhir tahun 2017 sebesar 108,7% dari persediaan yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya persediaan tahun 2017 meningkat sebesar 8,7% dibanding tahun 2016 dan persediaan tahun 2017 8,7% lebih besar dari persediaan tahun 2016. 5. Pajak dibayar dimuka akhir tahun 2017 sebesar 112,3% dari Pajak dibayar dimuka yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya Pajak dibayar dimuka tahun 2017 meningkat sebesar 12,3% dibanding tahun 2016 dan Pajak dibayar dimuka tahun 2017 12,3% lebih besar dari Pajak dibayar dimuka tahun 2016. 6. Aset keuangan lainnya akhir tahun 2017 sebesar 27,2% dari Aset keuangan lainnya yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya Aset keuangan lainnya tahun 2017 menurun sebesar 72,8% dibanding tahun 2016 dan Aset keuangan lainnya tahun 2017 72,8% lebih kecil dari Aset keuangan lainnya tahun 2016. 7. Aset lainnya bagian lancar akhir tahun 2017 sebesar 110,9% dari Aset lainnya bagian lancar yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya Aset lainnya bagian lancar tahun 2017 meningkat sebesar 10,9% dibanding tahun 2016 dan Aset lainnya bagian lancar tahun 2017 10,9% lebih besar dari Aset lainnya bagian lancar tahun 2016.
8. Aset yang dimiliki untuk dijual akhir tahun 2017 sebesar 97,3% dari Aset yang dimiliki untuk dijual yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya Aset yang dimiliki untuk dijual tahun 2017 menurun sebesar 2,7% dibanding tahun 2016 dan Aset yang dimiliki untuk dijual tahun 2017 2,7% lebih kecil dari Aset yang dimiliki untuk dijual tahun 2016. ASET TIDAK LANCAR 9. Piutang lain-lain bagian tidak lancar pihak ketiga akhir tahun 2017 sebesar 170% dari Piutang lain-lain bagian tidak lancar pihak ketiga yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya Piutang lain-lain bagian tidak lancar pihak ketiga tahun 2017 meningkat sebesar 70% dibanding tahun 2016 dan Piutang lain-lain bagian tidak lancar pihak ketiga tahun 2017 70% lebih besar dari Piutang lain-lain bagian tidak lancar pihak ketiga tahun 2016. Sedangkan Piutang lain-lain bagian tidak lancar pihak berelasi akhir tahun 2017 sebesar 131,1% dari Piutang lain-lain bagian tidak lancar pihak berelasi yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya Piutang lain-lain bagian tidak lancar pihak berelasi tahun 2017 meningkat sebesar 31,1% dibanding tahun 2016 dan Piutang lain-lain bagian tidak lancar pihak berelasi tahun 2017 31,1% lebih besar dari Piutang lain-lain bagian tidak lancar pihak berelasi tahun 2016. 10. Persediaan bagian tidak lancar akhir tahun 2017 sebesar 86,5% dari Persediaan bagian tidak lancar yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya Persediaan bagian tidak lancar tahun 2017 menurun sebesar 13,5% dibanding tahun 2016 dan Persediaan bagian tidak lancar tahun 2017 13,5% lebih kecil dari Persediaan bagian tidak lancar tahun 2016. 11. Investasi pada entitas sosial akhir tahun 2017 sebesar 115,8% dari Investasi pada entitas sosial yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya Investasi pada entitas sosial tahun 2017 meningkat sebesar 15,8% dibanding tahun 2016 dan Investasi pada entitas sosial tahun 2017 15,8% lebih besar dari Investasi pada entitas sosial tahun 2016. 12. Aset tetap akhir tahun 2017 sebesar 110,9% dari Aset tetap yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya Aset tetap tahun 2017 meningkat sebesar 10,9% dibanding tahun 2016 dan Aset tetap tahun 2017 10,9% lebih besar dari Aset tetap tahun 2016. 13. Properti investasi akhir tahun 2017 sebesar 103,4% dari Properti investasi yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya Properti investasi tahun 2017 meningkat sebesar 3,4% dibanding tahun 2016 dan Properti investasi tahun 2017 3,4% lebih besar dari Properti investasi tahun 2016.
14. Properti pertambangan akhir tahun 2017 sebesar 102,3% dari Properti pertambangan yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya Properti Properti pertambangan tahun 2017 meningkat sebesar 2,3% dibanding tahun 2016 dan Properti pertambangan tahun 2017 2,3% lebih besar dari Properti pertambangan tahun 2016. 15. Pajak dibayar dimuka bagian tidak lancar akhir tahun 2017 sebesar 1.217,2% dari Pajak dibayar dimuka bagian tidak lancar yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya Pajak dibayar dimuka bagian tidak lancar tahun 2017 meningkat sebesar 1.117,2% dibanding tahun 2016 dan Pajak dibayar dimuka bagian tidak lancar tahun 2017 1.117,2% lebih besar dari Pajak dibayar dimuka bagian tidak lancar tahun 2016. 16. Aset pajak tangguhan akhir tahun 2017 sebesar 105,4% dari Aset pajak tangguhan yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya Aset pajak tangguhan tahun 2017 meningkat sebesar 5,4% dibanding tahun 2016 dan Aset pajak tangguhan tahun 2017 5,4% lebih besar dari Aset pajak tangguhan tahun 2016. 17. Aset lainnya bagian tidak lancar akhir tahun 2017 sebesar 122,8% dari Aset lainnya bagian tidak lancar yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya Aset lainnya bagian tidak lancar tahun 2017 meningkat sebesar 22,8% dibanding tahun 2016 dan Aset lainnya bagian tidak lancar tahun 2017 22,8% lebih besar dari Aset lainnya bagian tidak lancar tahun 2016.
ANALISIS COMMON SIZE ASET LANCAR 1. Tahun 2017 jumlah Kas dan setara kas 19,4% dari total aset lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset lancar diinvestasikan pada Rp.0,194 Kas dan setara kas. Tahun 2016 jumlah Kas dan setara kas 10,8% dari total aset lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset lancar diinvestasikan pada Rp.0,108 Kas dan setara kas. 2. Tahun 2017 jumlah piutang usaha pihak ketiga 21,1% dari total aset lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset lancar diinvestasikan pada Rp.0,211 piutang usaha pihak ketiga.
Tahun 2016 jumlah piutang usaha pihak ketiga 15,7% dari total aset lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset lancar diinvestasikan pada Rp.0,157 piutang usaha pihak ketiga. 3. Tahun 2017 dan 2016 jumlah piutang lain-lain bagian lancar pihak ketiga nya sama yaitu 0,3% dari total aset lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset lancar diinvestasikan pada Rp.0,03 piutang lain-lain bagian lancar pihak ketiga. Tahun 2017 jumlah piutang lain-lain bagian lancar pihak berelasi 0,2% dari total aset lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset lancar diinvestasikan pada Rp.0,02 piutang lain-lain bagian lancar pihak berelasi. Tahun 2017 jumlah piutang lain-lain bagian lancar pihak berelasi 0,8% dari total aset lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset lancar diinvestasikan pada Rp.0,08 piutang lain-lain bagian lancar pihak berelasi. 4. Tahun 2017 jumlah persediaan bagian lancar 35,9% dari total aset lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset lancar diinvestasikan pada Rp.0,359 persediaan bagian lancar. Tahun 2016 jumlah persediaan bagian lancar 44,1% dari total aset lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset lancar diinvestasikan pada Rp.0,441 persediaan bagian lancar. 5. Tahun 2017 jumlah pajak dibayar dimuka bagian lancar 12,9% dari total aset lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset lancar diinvestasikan pada Rp.0,129 pajak dibayar dimuka bagian lancar. Tahun 2016 jumlah pajak dibayar dimuka bagian lancar 15,3% dari total aset lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset lancar diinvestasikan pada Rp.0,153 pajak dibayar dimuka bagian lancar. 6. Tahun 2017 jumlah aset keuangan lainnya 0% dari total aset lancar Tahun 2016 jumlah aset keuangan lainnya 0,1% dari total aset lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset lancar diinvestasikan pada Rp.0,01 aset keuangan lainnya. 7. Tahun 2017 jumlah aset lainnya bagian lancar 4,9% dari total aset lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset lancar diinvestasikan pada Rp.0,49 aset lainnya bagian lancar.
Tahun 2016 jumlah aset lainnya bagian lancar 5,9% dari total aset lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset lancar diinvestasikan pada Rp.0,59 aset lainnya bagian lancar. 8. Tahun 2017 jumlah aset yang dimiliki untuk dijual 5% dari total aset lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset lancar diinvestasikan pada Rp.0,5 aset yang dimiliki untuk dijual. Tahun 2016 jumlah aset yang dimiliki untuk dijual 6,9% dari total aset lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset lancar diinvestasikan pada Rp.0,69 aset yang dimiliki untuk dijual. 9. Tahun 2017 jumlah aset yang dimiliki untuk dijual 5% dari total aset lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset lancar diinvestasikan pada Rp.0,5 aset yang dimiliki untuk dijual. Tahun 2016 jumlah aset yang dimiliki untuk dijual 6,9% dari total aset lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset lancar diinvestasikan pada Rp.0,69 aset yang dimiliki untuk dijual. ASET TIDAK LANCAR 10. Tahun 2017 jumlah kas yang dibatasi penggunanya 0,6% dari total aset tidak lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset tidak lancar diinvestasikan pada Rp.0,06 kas yang dibatasi penggunanya. Tahun 2016 tidak memiliki hasil common size 11. Tahun 2017 jumlah Piutang lain-lain tidak lancar pihak ketiga 0.2% dari total aset tidak lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset tidak lancar diinvestasikan pada Rp.0,02 Piutang lain-lain tidak lancar pihak ketiga. Tahun 2016 jumlah Piutang lain-lain tidak lancar pihak ketiga 0,1% dari total aset tidak lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset tidak lancar diinvestasikan pada Rp.0,01 Piutang lain-lain tidak lancar pihak ketiga. Tahun 2017 jumlah Piutang lain-lain tidak lancar pihak berelasi 1,9% dari total aset tidak lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset tidak lancar diinvestasikan pada Rp.0,019 Piutang lain-lain tidak lancar pihak berelasi. Tahun 2016 jumlah Piutang lain-lain tidak lancar pihak berelasi 1,6% dari total aset tidak lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset tidak lancar diinvestasikan pada Rp.0,016 Piutang lain-lain tidak lancar pihak berelasi.
12. Tahun 2017 jumlah persediaan bagian tidak lancar 9,8% dari total aset tidak lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset tidak lancar diinvestasikan pada Rp.0,098 persediaan bagian tidak lancar. Tahun 2016 jumlah persediaan bagian tidak lancar 12,9% dari total aset tidak lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset tidak lancar diinvestasikan pada Rp.0,129 persediaan bagian tidak lancar. 13. Tahun 2017 jumlah investasi pada entitas asosiasi 3% dari total aset tidak lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset tidak lancar diinvestasikan pada Rp.0,03 persediaan bagian tidak lancar. Tahun 2016 jumlah persediaan bagian tidak lancar 2,9% dari total aset tidak lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset tidak lancar diinvestasikan pada Rp.0,029 persediaan bagian tidak lancar. 14. Tahun 2017 jumlah aset tetap 50,5% dari total aset tidak lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset tidak lancar diinvestasikan pada Rp.0,505 aset tetap. Tahun 2016 jumlah aset tetap 51,5% dari total aset tidak lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset tidak lancar diinvestasikan pada Rp.0,515 aset tetap. 15. Tahun 2017 jumlah aset real estat bagian tidak lancar 1,5% dari total aset tidak lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset tidak lancar diinvestasikan pada Rp.0,015 aset real estat bagian tidak lancar. Tahun 2016 jumlah aset real estat bagian tidak lancar tidak memiliki common size. 16. Tahun 2017 jumlah properti investasi 18,7% dari total aset tidak lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset tidak lancar diinvestasikan pada Rp.0,187 properti investasi. Tahun 2016 jumlah properti investasi 20,5% dari total aset tidak lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset tidak lancar diinvestasikan pada Rp.0,205 properti investasi. 17. Tahun 2017 jumlah properti pertambangan 3,4% dari total aset tidak lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset tidak lancar diinvestasikan pada Rp.0,034 properti pertambangan.
Tahun 2016 jumlah properti pertambangan 3,8% dari total aset tidak lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset tidak lancar diinvestasikan pada Rp.0,038 properti pertambangan. 18. Tahun 2017 jumlah Pajak dibayar dimuka bagian tidak lancar 4,1% dari total aset tidak lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset tidak lancar diinvestasikan pada Rp.0,041 Pajak dibayar dimuka bagian tidak lancar. Tahun 2016 jumlah Pajak dibayar dimuka bagian tidak lancar 0,4% dari total aset tidak lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset tidak lancar diinvestasikan pada Rp.0,041 Pajak dibayar dimuka bagian tidak lancar. 19. Tahun 2017 jumlah Aset pajak tangguhan 3,7% dari total aset tidak lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset tidak lancar diinvestasikan pada Rp.0,037 Aset pajak tangguhan. Tahun 2016 jumlah Aset pajak tangguhan 4,0% dari total aset tidak lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset tidak lancar diinvestasikan pada Rp.0,040 Aset pajak tangguhan. 20. Tahun 2017 jumlah Aset lainnya bagian tidak lancar 2,5% dari total aset tidak lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset tidak lancar diinvestasikan pada Rp.0,025 Aset lainnya bagian tidak lancar. Tahun 2016 jumlah Aset lainnya bagian tidak lancar 2,3% dari total aset tidak lancar atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total aset tidak lancar diinvestasikan pada Rp.0,023 Aset lainnya bagian tidak lancar.
ANALISIS LAPORAN LIABILITAS LIABILITAS
TAHUN 2017
2016
NAIK/TURUN
Analisis Perbandingan %
Analisis Tren %
Common Size % 2017
2016
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Utang bank jangka pendek Utang dividen Utang pajak Imbalan kerja jangka pendek Utang royalti Beban akrual Provisi biaya rehabitasi lingkungan Bagian jangka pendek Liabilitas jangka pendek lainnya Liabilitas yang terkait langsung dengan aset yang dimiliki untuk dijual Jumlah liabilitas jangka pendek
Rp 733.424 Rp 2.191.848 Rp 643 Rp 66.515 Rp 93.216 Rp Rp 91.137
Rp 661.406 Rp 1.733.295 Rp 643 Rp 212.502 Rp 77.454 Rp 6.077 Rp 100.847
Rp 72.018 Rp 458.553 Rp Rp (145.987) Rp 15.762 Rp (6.077) Rp (9.710)
10,88862212
110,8886221 21,55527981 21,6
26,45556584
126,4555658 64,41825867 56,6
0
100 0,018897725 0,0
-68,69911813
31,30088187 1,954871175 6,9
20,35014331
120,3501433 2,739611688 2,5
-100 -9,628447053
0
0 0,2
90,37155295 2,678510025 3,3 0 -
Rp 22.870 Rp 107.525
Rp 29.864 Rp 139.339
Rp (6.994) Rp (31.814)
Rp 95.348 Rp 3.402.526
Rp 99.805 Rp 3.061.232
Rp (4.457) Rp 341.294
-23,41950174
76,58049826 0,672147693 1,0
-22,83208578
77,16791422 3,160152193 4,6
-4,465708131
95,53429187 2,802271019 3,3
11,14890998
111,14891
100 100,0
LIABILITAS JANGKA PANJANG Provisi biaya rehabilitasi lingkungan Bagian jangka panjang Utang obligasi dan sukuk ijarah Kewajiban imbalan pasca kerja Jumlah liabilitas jangka panjang
Rp 260.348 Rp 1.500.000 Rp 651.942 Rp 2.412.290
Rp 253.008 Rp Rp 580.706 Rp 833.714
Rp 7.340 Rp 1.500.000 Rp 71.236 Rp 1.578.576
JUMLAH LIABILITAS
Rp 5.814.816
Rp 3.894.946
Rp 1.919.870
2,901094037
102,901094
10,7925664 30,3 62,1815785 -
12,2671369
112,2671369
189,3426283
289,3426283
49,29131238
149,2913124
27,0258551 69,7 100 100,0
ANALISIS PERBANDINGAN A. LIABILITAS 1. Utang usaha tahun 2017 meningkat 10,88%, yaitu sebesar Rp. 72.018 dibandingkan utang usaha tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa tahun 2017 ada sejumlah utang usaha pihak yang belum dibayar sebesar Rp. 72.018 dibandingkan dengan jumlah utang usaha yang dibayar.. 2. Utang bank jangka pendek tahun 2017 meningkat 26,45%, yaitu sebesar Rp. 458.553 dibandingkan utang bank jangka pendek tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa tahun 2017 ada sejumlah utang bank jangka pendek yang belum dibayar sebesar Rp. 458.553 dibandingkan dengan jumlah utang bank jangka pendek yang dibayar.
3. Utang pajak tahun 2017 menurun 68,69%, yaitu sebesar Rp. 145.987 dibandingkan utang pajak tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa tahun 2017 ada sejumlah utang pajak yang sudah dibayar sebesar Rp. 145.987 dibandingkan dengan jumlah utang pajak yang belum dibayar. 4. Imbalan kerja jangka pendek tahun 2017 meningkat 20,35%, yaitu sebesar Rp. 15.762 dibandingkan piutang imbalan kerja jangka pendek tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa tahun 2017 ada sejumlah imbalan jangka pendek yang sudah dibayar sebesar Rp. 15.762 dibandingkan dengan jumlah imbalan kerja yang belum dibayar. 5. Utang royalti tahun 2017 menurun 100%, yaitu sebesar Rp. 6.077 dibandingkan utang royalti tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa tahun 2017 ada sejumlah utang royalti yang sudah dibayar sebesar Rp. 6.077 dibandingkan dengan jumlah utang royalti yang belum dibayar. 6. Beban akrual tahun 2017 menurun 9,62% , yaitu sebesar Rp. 9.710 dibandingkan beban akrual 2016. Hal ini menunjukkan bahwa tahun 2017 ada sejumlah beban akrual yang sudah dibayar sebesar Rp. 9.710 dibandingkan dengan jumlah beban akrual yang belum dibayar. 7. Bagian jangka pendek tahun 2017 menurun 23,41%, yaitu sebesar Rp.6.994 dibandingkan bagian jangka pendek 2016. Hal ini menunjukkan bahwa tahun 2017 ada sejumlah bagian jangka pendek yang sudah dibayar sebesar Rp. 6.994 dibandingkan dengan jumlah bagian jangka pendek yang belum dibayar. 8. Liabilitas jangka pendek lainnya tahun 2017 menurun 22,83%, yaitu sebesar Rp. 31.814 dibandingkan pajak dibayar dimuka 2016. Hal ini menunjukkan bahwa tahun 2017 ada sejumlah liabilitas jangka pendek yang sudah dibayarkan Rp. 31.814 dibandingkan dengan jumlah liabilitas jangka pendek yang belum dibayar. 9. Liabilitas yang terkait langsung dengan aset yang dimiliki untuk dijual tahun 2017 menurun 4,46%, yaitu sebesar Rp. 4.457 dibandingkan liabilitas yang terkait langsung dengan aset yang dimiliki untuk dijual 2016. Hal ini menunjukkan bahwa tahun 2017 ada liabilitas yang terkait langsung dengan aset yang dimiliki untuk dijual yang sudah dibayar Rp. 4.457 dibandingkan dengan jumlah liabilitas yang terkait langsung dengan aset yang dimiliki untuk dijual yang belum dibayar.
10. Jumlah liabilitas jangka pendek tahun 2017 meningkat 11,14%, yaitu sebesar Rp.341.294 dibandingkan jumlah liabilitas jangka pendek 2016. Hal ini menunjukkan bahwa tahun 2017 ada jumlah liabilitas jangka pendek yang belum dibayar Rp. 341.294 dibandingkan dengan jumlah liabilitas jangka pendek yang sudah dibayar. 11. Bagian jangka panjang tahun 2017 meningkat 2,90%, yaitu sebesar Rp.7.340 dibandingkan bagian jangka panjang 2016. Hal ini menunjukkan bahwa tahun 2017 ada sejumlah bagian jangka panjang belum dibayar Rp. 7.340 dibandingkan dengan jumlah bagian jangka panjang yang sudah dibayar. 12. Utang obligasi dan sukuk ijarah tahun 2017 meningkat 100%, yaitu sebesar Rp.1.500.000 dibandingkan utang obligasi dan sukuk ijarah 2016. Hal ini menunjukkan bahwa tahun 2017 ada sejumlah utang obligasi dan sukuk ijarah yang belum dibayar Rp. 1.500.000 dibandingkan dengan utang obligasi dan sukuk ijarah yang sudah dibayar. 13. Kewajiban imbalan pasca kerja tahun 2017 meningkat 12,26%, yaitu sebesar Rp.71.236 dibandingkan kewajiban imbalan pasca kerja 2016. Hal ini menunjukkan bahwa tahun 2017 ada sejumlah kewajiban imbalan pasca kerja yang belum dibayar Rp. 71.236 dibandingkan dengan jumlah kewajiban imbalan pasca kerja yang sudah dibayar. 14. Jumlah liabilitas jangka panjang tahun 2017 meningkat 189,34%, yaitu sebesar Rp.1.578.576 dibandingkan jumlah liabilitas jangka panjang 2016. Ha ini menunjukkan bahwa tahun 2017 ada jumlah liabilitas jangka panjang yang belum dibayar sebesar Rp.1.578.576 dibandingkan dengan jumlah liabilitas jangka panjang yang sudah dibayar. 15. Jumlah liabilitas tahun 2017 meningkat 49,29%, yaitu sebesar Rp.1.919.870 dibandingkan jumlah liabilitas 2016. Hal ini menunjukkan bahwa tahun 2017 ada jumlah liabilitas yang belum dibayar sebesar Rp. 1.919.870 dibandingkan dengan jumlah liabilitas yang sudah dibayar.
ANALISIS TREN
1. Utang usaha tahun 2017 sebesar 110,88% dari utang usaha tahun 2016. Artinya utang usaha tahun 2017 meningkat 10,88% dibanding tahun 2016 dan utang usaha tahun 2017 10,88% lebih besar dari kas tahun 2016. 2. Utang bank jangka pendek tahun 2017 sebesar 126,45% dari utang bank jangka pendek tahun 2016. Artinya utang bank jangka pendek tahun 2017 meningkat 26,45% dibanding tahun 2016 dan utang bank jangka pendek tahun 2017 26,45% lebih besar dari utang bank jangka pendek tahun 2016. 3. Utang pajak tahun 2017 sebesar 31,30% dari utang pajak tahun 2016. Artinya utang pajak tahun 2017 menurun 68,70% dibanding tahun 2016 dan utang pajak tahun 2017 68,70% lebih kecil dari utang pajak tahun 2016. 4. Imbalan kerja jangka pendek tahun 2017 sebesar 120,35% dari imbalan kerja jangka pendek tahun 2016. Artinya imbalan kerja jangka pendek tahun 2017 meningkat 20,35% dibanding tahun 2016 dan imbalan kerja jangka pendek tahun 2017 20,35% lebih besar dari imbalan jangka pendek 2016. 5. Beban akrual tahun 2017 sebesar 90,37% dari beban akrual tahun 2016. Artinya beban akrual tahun 2017 menurun 9,67% dibanding tahun 2016 dan beban akrual tahun 2017 9,67% lebih kecil dari beban akrual 2016. 6. Bagian jangka pendek tahun 2017 sebesar 76,58% dari bagian jangka pendek tahun 2016. Artinya bagian jangka pendek tahun 2017 menurun 23,42% dibanding tahun 2016 dan bagian jangka pendek tahun 2017 23,42% lebih kecil dari bagian jangka pendek 2016. 7. Liabilitas jangka pendek lainnya tahun 2017 sebesar 77,16% dari liabilitas jangka pendek lainnya tahun 2016. Artinya liabilitas jangka pendek lainnya tahun 2017 menurun 22,84% dibanding tahun 2016 dan liabilitas jangka pendek lainnya tahun 2017 22,84% lebih kecil dari liabilitas jangka pendek lainnya 2016. 8. Liabilitas yang terkait langsung dengan aset yang dimiliki untuk dijual tahun 2017 sebesar 95,53% dari liabilitas yang terkait langsung dengan aset yang dimiliki untuk dijual tahun 2016. Artinya liabilitas yang terkait langsung dengan aset yang dimiliki untuk dijual tahun
2017 menurun 4,47% dibanding tahun 2016 dan liabilitas yang terkait langsung dengan aset yang dimiliki untuk dijual tahun 2017 4,47% lebih kecil dari liabilitas yang terkait langsung dengan aset yang dimiliki untuk dijual 2016. 9. Jumlah liabilitas jangka pendek tahun 2017 sebesar 111,14% dari jumlah liabilitas jangka pendek tahun 2016. Artinya jumlah liabilitas jangka pendek tahun 2017 meningkat 11,14% dibanding tahun 2016 dan jumlah liabilitas jangka pendek tahun 2017 11,14% lebih besar dari jumlah liabilitas jangka pendek 2016. 10. Bagian jangka panjang tahun 2017 sebesar 102,90% dari bagian jangka panjang tahun 2016. Artinya bagian jangka panjang tahun 2017 meningkat 2,90% dibanding tahun 2016 dan bagian jangka panjang tahun 2017 2,90% lebih besar dari bagian jangka panjang 2016. 11. Kewajiban imbalan pasca kerja tahun 2017 sebesar 112,26% dari kewajiban imbalan pasca kerja tahun 2016. Artinya kewajiban imbalan pasca kerja tahun 2017 meningkat 12,26% dibanding tahun 2016 dan kewajiban imbalan pasca kerja tahun 2017 12,26% lebih besar dari kewajiban imbalan pasca kerja 2016. 12. Jumlah liabilitas jangka panjang tahun 2017 sebesar 289,34% dari jumlah liabilitas jangka panjang tahun 2016. Artinya jumlah liabilitas jangka panjang tahun 2017 meningkat 189,34% dibanding tahun 2016 dan jumlah liabilitas jangka panjang tahun 2017 189,34% lebih besar dari jumlah liabilitas jangka panjang 2016. 13. Jumlah liabilitas tahun 2017 sebesar 149,29% dari jumlah liabilitas tahun 2016. Artinya jumlah liabilitas tahun 2017 meningkat 49,29% dibanding tahun 2016 dan jumlah liabilitas tahun 2017 49,29% lebih besar dari jumlah liabilitas 2016.
ANALISIS COMMON SIZE
21. Tahun 2017 utang usaha 21,55% dari jumlah liabilitas jangka pendek atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 jumlah liabilitas jangka pendek diinvestasikan pada Rp.21,55 utang usaha. Tahun 2016 utang usaha 21,6% dari jumlah liabilitas jangka pendek atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 jumlah liabilitas jangka pendek diinvestasikan pada Rp.21,6 utang usaha . 22. Tahun 2017 utang bank jangka pendek 21,55% dari jumlah liabilitas jangka pendek atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 jumlah liabilitas jangka pendek diinvestasikan pada Rp.21,55 utang bank jangka pendek. Tahun 2016 utang bank jangka pendek 21,6% dari jumlah liabilitas jangka pendek atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 jumlah liabilitas jangka pendek diinvestasikan pada Rp.21,6 utang bank jangka pendek . 23. Tahun 2017 utang dividen 0,01% dari jumlah liabilitas jangka pendek atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 jumlah liabilitas jangka pendek diinvestasikan pada Rp.0,01 utang dividen. Tahun 2016 utang dividen 0,0% dari jumlah liabilitas jangka pendek atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 jumlah liabilitas jangka pendek diinvestasikan pada Rp.0,0 utang dividen. 24. Tahun 2017 utang pajak 1,95% dari jumlah liabilitas jangka pendek atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 jumlah liabilitas jangka pendek diinvestasikan pada Rp.1,95 utang pajak. Tahun 2016 utang pajak 6,9% dari jumlah liabilitas jangka pendek atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 jumlah liabilitas jangka pendek diinvestasikan pada Rp.6,9 utang pajak. 25. Tahun 2017 imbalan kerja jangka pendek 2,73% dari jumlah liabilitas jangka pendek atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 jumlah liabilitas jangka pendek diinvestasikan pada Rp.2,73 imbalan kerja jangka pendek. Tahun 2016 imbalan kerja jangka pendek 2,5% dari jumlah liabilitas jangka pendek atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 jumlah liabilitas jangka pendek diinvestasikan pada Rp.2,5 imbalan kerja jangka pendek.
26. Tahun 2017 utang royalti 0% dari jumlah liabilitas jangka pendek atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 jumlah liabilitas jangka pendek diinvestasikan pada Rp.0 utang royalti. Tahun 2016 utang royalti 0,2% dari jumlah liabilitas jangka pendek atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 jumlah liabilitas jangka pendek diinvestasikan pada Rp.0,2 utang royalti. 27. Tahun 2017 beban akrual 2,67% dari jumlah liabilitas jangka pendek atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 jumlah liabilitas jangka pendek diinvestasikan pada Rp.2,67 beban akrual. Tahun 2016 beban akrual 3,3% dari jumlah liabilitas jangka pendek atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 jumlah liabilitas jangka pendek diinvestasikan pada Rp.3,3 beban akrual. 28. Tahun 2017 bagian jangka pendek 0,67% dari jumlah liabilitas jangka pendek atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 jumlah liabilitas jangka pendek diinvestasikan pada Rp.0,67 bagian jangka pendek. Tahun 2016 bagian jangka pendek 1,0% dari jumlah liabilitas jangka pendek atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 jumlah liabilitas jangka pendek diinvestasikan pada Rp.1,0 bagian jangka pendek. 29. Tahun 2017 liabilitas jangka pendek lainnya 3,16% dari jumlah liabilitas jangka pendek atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 jumlah liabilitas jangka pendek diinvestasikan pada Rp.3,16 liabilitas jangka pendek lainnya. Tahun 2016 liabilitas jangka pendek lainnya 4,6% dari jumlah liabilitas jangka pendek atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 jumlah liabilitas jangka pendek diinvestasikan pada Rp.4,6 liabilitas jangka pendek lainnya. 30. Tahun 2017 liabilitas yang terkait langsung dengan aset yang dimiliki untuk dijual 2,80% dari jumlah liabilitas jangka pendek atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 jumlah liabilitas jangka pendek diinvestasikan pada Rp.2,80 liabilitas yang terkait langsung dengan aset yang dimiliki untuk dijual. Tahun 2016 liabilitas yang terkait langsung dengan aset yang dimiliki untuk dijual 3,3% dari jumlah liabilitas jangka pendek atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 jumlah liabilitas jangka pendek diinvestasikan pada Rp.3,3 liabilitas yang terkait langsung dengan aset yang dimiliki untuk dijual. 31. Tahun 2017 bagian jangka panjang 10,79% dari jumlah liabilitas jangka panjang atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 jumlah liabilitas jangka panjang diinvestasikan pada Rp.10,79 bagian jangka panjang.
Tahun 2016 bagian jangka panjang 30,3% dari jumlah liabilitas jangka panjang atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 jumlah liabilitas jangka panjang diinvestasikan pada Rp.30,3 bagian jangka panjang. 32. Tahun 2017 utang obligasi dan sukuk ijarah 62,18% dari jumlah liabilitas jangka panjang atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 jumlah liabilitas jangka panjang diinvestasikan pada Rp.62,18 utang obligasi dan sukuk ijarah. Tahun 2016 utang obligasi dan sukuk ijarah 0% dari jumlah liabilitas jangka panjang atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 jumlah liabilitas jangka panjang diinvestasikan pada Rp.0 utang obligasi dan sukuk ijarah. 33. Tahun 2017 kewajiban imbalan pasca kerja 27,02% dari jumlah liabilitas jangka panjang atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 jumlah liabilitas jangka panjang diinvestasikan pada Rp.27,02 kewajiban imbalan pasca kerja. Tahun 2016 kewajiban imbalan pasca kerja 69,7% dari jumlah liabilitas jangka panjang atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 jumlah liabilitas jangka panjang diinvestasikan pada Rp.69,7 kewajiban imbalan pasca kerja.
ANALISIS LAPORAN EKUITAS
ANALISIS PERBANDINGAN 1. Saldo laba dicadangkan tahun 2017 meningkat 3,7%, yaitu sebesar Rp. 176.282 dibandingkan dengan saldo laba dicadangkan pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat sejumlah saldo laba yag dicadangkan masuk sebesar Rp. 176.282 dibandingkan dengan tahun 2016. 2. Saldo laba belum dicadangkan tahun 2017 meningkat 36,4%, yaitu sebesar Rp. 250.598 dibandingkan dengan saldo laba belum dicadangkan pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat sejumlah saldo laba belum dicadangkan masuk sebesar Rp. 250.598 dibandingkan dengan tahun 2016. 3. Kerugian komprehensif lainnya tahun 2017 meningkat 17,2%, yaitu sebesar Rp. 19.059 dibandingkan dengan Kerugian komprehensif lainnya pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 mengalami kerugian kompehensif sebesar Rp. 19.059 dibandingkan dengan tahun 2016.
ANALISIS TREN 1. Modal saham akhir tahun 2017dan 2016 sebesar 100% Artinya modal saham nya tidak ada peningkatan ataupun penurunan. 2. Tambahan modal disetor akhir tahun 2017dan 2016 sebesar 100% Artinya tidak ada tambahan modal disetor di sepanjang tahun 2017 dan 2016. 3. Saldo laba dicadangkan akhir tahun 2017 sebesar 103,7% dari Saldo laba dicadangkan yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya Saldo laba dicadangkan tahun 2017 meningkat sebesar 3,7% dibanding tahun 2016 dan Saldo laba dicadangkan tahun 2017 3,7% lebih besar dari Saldo laba dicadangkan tahun 2016. 4. Saldo laba belum dicadangkan akhir tahun 2017 sebesar 136,4% dari Saldo laba belum dicadangkan yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya Saldo laba belum dicadangkan tahun 2017 meningkat sebesar 36,4% dibanding tahun 2016 dan Saldo laba dicadangkan tahun 2017 36,4% lebih besar dari Saldo laba belum dicadangkan tahun 2016.
5. Kerugian komprehensif lainnya akhir tahun 2017 sebesar 117,2% dari Kerugian komprehensif lainnya yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya Kerugian komprehensif lainnya tahun 2017 meningkat sebesar 17,2% dibanding tahun 2016 dan Kerugian komprehensif lainnya tahun 2017 17,2% lebih besar dari Kerugian komprehensif lainnya tahun 2016.
ANALISIS COMMON SIZE 1. Tahun 2017 jumlah modal saham 6,1% dari total ekuitas atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total ekuitas diinvestasikan pada Rp.0,061 modal saham. Tahun 2016 jumlah modal saham 6,6% dari total ekuitas atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total ekuitas diinvestasikan pada Rp.0,066 modal saham. 2. Tahun 2017 jumlah saldo laba dicadangkan 80,5% dari total ekuitas atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total ekuitas diinvestasikan pada Rp.0,805 saldo laba dicadangkan. Tahun 2016 jumlah saldo laba dicadangkan 83,2% dari total ekuitas atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total ekuitas diinvestasikan pada Rp.0,832 saldo laba dicadangkan. 3. Tahun 2017 jumlah saldo laba belum dicadangkan 15,2% dari total ekuitas atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total ekuitas diinvestasikan pada Rp.0,152 saldo laba belum dicadangkan. Tahun 2016 jumlah saldo laba dicadangkan 12,2% dari total ekuitas atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total ekuitas diinvestasikan pada Rp.0,122 saldo laba belum dicadangkan. 4. Tahun 2017 jumlah kerugian komprehensif lainnya 2,1% dari total ekuitas atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total ekuitas diinvestasikan pada Rp.0,021 saldo laba belum dicadangkan.
Tahun 2016 jumlah kerugian komprehensif lainnya 2% dari total ekuitas atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total ekuitas diinvestasikan pada Rp.0,002 kerugian komprehensif lainnya.
ANALISIS LAPORAN LABA RUGI DAN KOMPEREHENSIF LAIN
ANALISIS PERBANDINGAN 1. Pendapatan usaha tahun 2017 meningkat 32,3%, yaitu sebesar rp. 2.248.866 dibandingkan dengan pendapatan usaha pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat sejumlah pendapaan usaha masuk sebesar rp. 2.248.866 dibandingkan dengan tahun 2016. 2. Beban pokok pendapatan tahun 2017 menurun 31,0%, yaitu sebesar rp. 1.818.191 dibandingkan dengan beban pokok pendapatan pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat sejumlah beban pokok pendapatan masuk sebesar rp. 1.818.191 dibandingkan dengan tahun 2016. 3. Laba bruto tahun 2017 meningkat 39,3%, yaitu sebesar rp. 430.675 dibandingkan dengan laba bruto pendapatan pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat sejumlah laba bruto pendapatan masuk sebesar rp. 430.675 dibandingkan dengan tahun 2016 4. Beban umum dan administrasi tahun 2017 menurun 33,3%, yaitu sebesar Rp. 177.535 dibandingkan dengan Beban umum dan administrasi pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat sejumlah Beban umum dan administrasi masuk sebesar Rp. 177.535 dibandingkan dengan tahun 2016 5. Beban penjualan tahun 2017 menurun 31,3%, yaitu sebesar Rp. 19.970 dibandingkan dengan Beban penjualan pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat sejumlah Beban penjualan masuk sebesar Rp. 19.970 d dibandingkan dengan tahun 2016 6. Beban penjualan tahun 2017 menurun 31,3%, yaitu sebesar Rp. 19.970 dibandingkan dengan Beban penjualan pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat sejumlah Beban penjualan masuk sebesar Rp. 19.970 d dibandingkan dengan tahun 2016 7. Keuntungan atau revaluasi property investasi tahun 2017 menurun 73,0%, yaitu sebesar Rp. 44.325 dibandingkan dengan keuntungan atau revaluasi property investasi pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat sejumlah keuntungan atau revaluasi property investasi masuk sebesar Rp. 44.325 d dibandingkan dengan tahun 2016
8. Pendapatan beban lain-lain, netto tahun 2017 meningkat -214,2%, yaitu sebesar Rp. 83.109 dibandingkan dengan Pendapatan beban lain-lain, netto pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat sejumlah Pendapatan beban lain-lain, netto masuk sebesar Rp. 83.109 d dibandingkan dengan tahun 2016 9. Beban keuangan tahun 2017 menurun 69,5%, yaitu sebesar Rp. 82.172 dibandingkan dengan Beban keuangan pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat sejumlah Beban keuangan masuk sebesar Rp. 82.172 dibandingkan dengan tahun 2016 10. Pendapatan keuangan tahun 2017 meningkat 144,5%, yaitu sebesar Rp. 14.566 dibandingkan dengan Pendapatan keuangan pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat sejumlah Pendapatan keuangan masuk sebesar Rp. 14.566 dibandingkan dengan tahun 2016 11. Bagian atas laba netto entitas assosiasi tahun 2017 meningkat 243,7%, yaitu sebesar Rp. 8.243 dibandingkan dengan Bagian atas laba netto entitas assosiasi pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat sejumlah Bagian atas laba netto entitas assosiasi masuk sebesar Rp. 8.243 dibandingkan dengan tahun 2016 12. Laba sebelum pajak pengasilan tahun 2017 meningkat 72,6%, yaitu sebesar Rp. 301.241 dibandingkan dengan Laba sebelum pajak pengasilan pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat sejumlah Laba sebelum pajak pengasilan masuk sebesar Rp. 301.241 dibandingkan dengan tahun 2016 13. Beban pajak pengasilan tahun 2017 menurun 57,1%, yaitu sebesar Rp. 75.376 dibandingkan dengan Beban pajak pengasilan pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat sejumlah Beban pajak pengasilan masuk sebesar Rp. 75.376 dibandingkan dengan tahun 2016 14. Laba tahun berjalan dari operasi yang dilanjutkan tahun 2017 meningkat 79,8%, yaitu sebesar Rp. 225.865 dibandingkan dengan Laba tahun berjalan dari operasi yang dilanjutkan pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2017 terdapat sejumlah Laba tahun berjalan dari operasi yang dilanjutkan masuk sebesar Rp. 225.865 dibandingkan dengan tahun 2016
ANALISIS TREN
1. Pendapatan usaha akhir tahun 2017 sebesar 132,3% dari pendapan usaha yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya pendaapatan usaha di tahun 2017 meningkat sebesar 32,3% dibanding tahun 2016 dan pendapatan usaha tahun 2017 32.3% lebih besar dari tahun 2016. 2. Beban pokok pendapatan akhir tahun 2017 sebesar 131,0% dari Beban pokok pendapatan yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya pendaapatan usaha di tahun 2017 meningkat sebesar 31,0% dibanding tahun 2016 dan Beban pokok pendapatan tahun 2017 31,0 % lebih besar dari Beban pokok pendapatan tahun 2016. 3. Laba bruto akhir tahun 2017 sebesar 139,3% dari laba bruto yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya laba bruto di tahun 2017 meningkat sebesar 39,3% dibanding tahun 2016 dan laba bruto tahun 2017 39.3% lebih besar dari tahun 2016. 4. Beban umum dan administrasi akhir tahun 2017 sebesar 133,3% dari Beban umum dan administrasi yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya pendaapatan usaha di tahun 2017 menurunt sebesar 33,3% dibanding tahun 2016 dan pendapatan usaha tahun 2017 33.3% lebih kecil dari tahun 2016. 5. Beban penjualan akhir tahun 2017 sebesar 131,3% dari Beban penjualan yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya pendaapatan usaha di tahun 2017 menurun sebesar 31,3% dibanding tahun 2016 dan Beban penjualan tahun 2017 31.3% lebih kecil dari tahun 2016. 6. Keuntungan atau revaluasi property investasi akhir tahun 2017 sebesar 173,0% dari Keuntungan atau revaluasi property investasi yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya Keuntungan atau revaluasi property investasi di tahun 2017 menurun sebesar 73,0% dibanding tahun 2016 dan Keuntungan atau revaluasi property investasi tahun 2017 73.0% lebih kecil dari tahun 2016. 7. Pendapatan beban lain-lain, netto akhir tahun 2017 sebesar -114,2% dari Pendapatan beban lain-lain, netto yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya Pendapatan beban lain-lain, netto di tahun 2017 meningkat sebesar 14,2% dibanding tahun 2016 dan Pendapatan beban lain-lain, netto tahun 2017 14.2% lebih besar dari tahun 2016. 8. Beban keuangan akhir tahun 2017 sebesar 169,5% dari Beban keuangan yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya Beban keuangan di tahun 2017 menurun sebesar 69,5% dibanding tahun 2016 dan Beban keuangan tahun 2017 69.5% lebih kecil dari tahun 2016.
9. Pendapatan keuangan akhir tahun 2017 sebesar 244,5% dari Pendapatan keuangan yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya Pendapatan keuangan di tahun 2017 meningkat sebesar 44,5% dibanding tahun 2016 dan Pendapatan keuangan tahun 2017 44.5% lebih besar dari tahun 2016. 10. Bagian atas laba netto entitas assosiasi akhir tahun 2017 sebesar 343,7%, dari Bagian atas laba netto entitas assosiasi yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya Bagian atas laba netto entitas assosiasi di tahun 2017 meningkat sebesar 43,7% dibanding tahun 2016 dan Bagian atas laba netto entitas assosiasi tahun 2017 43.7% lebih besar dari tahun 2016. 11. Laba sebelum pajak pengasilan akhir tahun 2017 sebesar 172,6%, dari Laba sebelum pajak pengasilan yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya Laba sebelum pajak pengasilan di tahun 2017 meningkat sebesar 72,6% dibanding tahun 2016 dan B Laba sebelum pajak pengasilan tahun 2017 72,6% lebih besar dari tahun 2016. 12. Beban pajak pengasilan akhir tahun 2017 sebesar 157,1%, dari Beban pajak pengasilan yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya Beban pajak pengasilan di tahun 2017 menurun sebesar 57,1% dibanding tahun 2016 dan Beban pajak pengasilan tahun 2017 57,1% lebih kecil dari tahun 2016 13. Laba tahun berjalan dari operasi yang dilanjutkan akhir tahun 2017 sebesar 179,8%, dari Laba tahun berjalan dari operasi yang dilanjutkan yang ada pada akhir tahun 2016. Artinya Laba tahun berjalan dari operasi yang dilanjutkan di tahun 2017 meningkat sebesar 79,8% dibanding tahun 2016 dan Beban pajak pengasilan tahun 2017 79,8% lebih besardari tahun 2016
ANALISIS COMMON SIZE 1. Tahun 2017 jumlah beban pokok pendapatan -83,4% dari total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha diinvestasikan pada Rp.0,0834 beban pokok pendapatan.
Tahun 2016 jumlah beban pokok pendapatan 84,3% dari total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha diinvestasikan pada Rp.0,0843 beban pokok pendapatan. 2. Tahun 2017 jumlah laba bruto 16,6% dari total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha diinvestasikan pada Rp.0,0166 laba bruto. Tahun 2016 jumlah laba bruto 15,7% dari total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha diinvestasikan pada Rp.0,0157 laba bruto. 3. Tahun 2017 jumlah beban umum dan administrasi -7,7% dari total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha diinvestasikan pada Rp.0,077 beban umum dan administrasi. Tahun 2016 jumlah beban umum dan administrasi -7,7% dari total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha diinvestasikan pada Rp.0,077 beban umum dan administrasi. 4. Tahun 2017 jumlah beban penjualan -0,9% dari total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha diinvestasikan pada Rp.0,09 beban penjualan. Tahun 2016 jumlah beban penjualan dan administrasi -0,9% dari total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha diinvestasikan pada Rp.0,09 beban penjualan 5. Tahun 2017 jumlah Keuntungan atau revaluasi property investasi 1,1% dari total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha diinvestasikan pada Rp.0,011 Keuntungan atau revaluasi property investasi. Tahun 2016 jumlah Keuntungan atau revaluasi property investasi dan administrasi 0,9% dari total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha diinvestasikan pada Rp.0,09 Keuntungan atau revaluasi property investasi 6. Tahun 2017 jumlah Pendapatan beban lain-lain, netto 0,5% dari total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha diinvestasikan pada Rp.0,05 Pendapatan beban lain-lain, netto.
Tahun 2016 jumlah Pendapatan beban lain-lain, netto -0,6% dari total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha diinvestasikan pada Rp.0,06 Pendapatan beban lain-lain, netto 7. Tahun 2017 jumlah beban keuangan -2,2% dari total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha diinvestasikan pada Rp.0,022 beban keuangan. Tahun 2016 jumlah beban keuangan -1,7% dari total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha diinvestasikan pada Rp.0,017 beban keuangan 8. Tahun 2017 jumlah pendapatan keuangan 0,3% dari total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha diinvestasikan pada Rp.0,03 pendapatan keuangan. Tahun 2016 jumlah beban pendapatan keuangan 0,1% dari total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha diinvestasikan pada Rp.0,01 pendapatan keuangan 9. Tahun 2017 jumlah beban penjualan -0,9% dari total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha diinvestasikan pada Rp.0,09 beban penjualan. Tahun 2016 jumlah beban penjualan dan administrasi -0,9% dari total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha diinvestasikan pada Rp.0,09 beban penjualan 10. Tahun 2017 jumlah Bagian atas laba netto entitas assosiasi 0,1% dari total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha diinvestasikan pada Rp.0,01 Bagian atas laba netto entitas assosiasi. Tahun 2016 jumlah Bagian atas laba netto entitas assosiasi 0,0% dari total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha diinvestasikan pada Rp.0,00 Bagian atas laba netto entitas assosiasi 11. Tahun 2017 jumlah Laba sebelum pajak pengasilan 7,8% dari total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha diinvestasikan pada Rp.0,078 Laba sebelum pajak pengasilan.
Tahun 2016 jumlah Laba sebelum pajak pengasilan 6,0% dari total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha diinvestasikan pada Rp.0,06 Laba sebelum pajak pengasilan 12. Tahun 2017 jumlah beban pajak penghasilan -2,2% dari total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha diinvestasikan pada Rp.0,022 beban pajak penghasilan . Tahun 2016 jumlah beban pajak penghasilan -1,9% dari total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha diinvestasikan pada Rp.0,019 beban pajak penghasilan 13. Tahun 2017 jumlah Laba tahun berjalan dari operasi yang dilanjutkan 5,5% dari total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha diinvestasikan pada Rp.0,055 Laba tahun berjalan dari operasi yang dilanjutkan. Tahun 2016 jumlah beban penjualan dan administrasi 4,1% dari total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1 total operasi yang dilanjutkan pendapatan usaha diinvestasikan pada Rp.0,041 laba tahun berjalan dari operasi yang dilanjutkan