2.3.3. Penyusunan Program Rencana Kerja Rencana kerja yang akan dibuat untuk memperbaiki Irigasi Cawak Kabupaten Bojonegoro adalah sebagai berikut: 1. Pekerjaan galian Pekerjaan galian dilakukan dengan menggunakan alat Excavator. Pekerjaan ini berguna untuk memperbaiki pendangkalan yang terjadi di hulu sungai. Dengan demikian, pada musim kemarau sungai tersebut masih mampu menyimpan air lebih banyak. 2. Pekerjaan pemasangan bata Pekerjaan pemasangan bata bertujuan untuk memperbaiki tembok sayap yang runtuh serta abutmen yang mengalami pecah pada bagian irigasi. Pekerjaan ini juga berfungsi untuk menempel saluran-saluran irigasi yang mengalami kebocoran. Bahan yang digunakan pada pekerjaan ini adalah semen tiga roda, bata merah biasa, dan pasir putih bangka. 3. Pekerjaan plesteran Pekerjaan plesteran merupakan perkejaan kelanjutan dari pekerjaan sebelumnya, yaitu pemasangan bata. Pekerjaan ini berfungsi untuk meratakan permukaan pasangan bata merah supaya kelihatan lebih rapi dan bersih. Tipe bahan yang digunakan pada pekerjaan ini sama seperti pada pekerjaan pemasangan bata, baik semen ataupun pasir yang digunakan. 4. Pekerjaan pemasangan pintu air Pekerjaan pemasangan pintu air guna untuk mengganti pintu air yang tidak dapat dioperasikan. Pintu yang digunakan pada pekerjaan ini adalah pintu sorong baja dengan lebar 0,5 m, tinggi 0,5 m tinggi tembok/dudukan 1 m dan tinggi rangka 1.9 m. Bahan yang digunakan adalah besi pengaku dari profil siku ukuran 40x40x3, kawat las Nikko Steel KD 260, pasangan bata, dan beton ready mix K 175. 5. Pekerjaan pemasanga geomembran Pekerjaan ini bertujuan untuk melapisi tembok irigasi yang telah diperbaiki supaya irigasi kedap air. Geomembran yang digunakan bertipe A, Tipis (ketebalan 1-1,5 mm) Solusi pekerjaan yang dapat dilakukan pada Irigasi Cawak dengan melihat kondisi air pada musim hujan dan kemarau. Pada musim hujan, air dapat melebihi kapasitas saluran irigasi, sehingga dapat menimbulkan banjir dan merusak persawahan disekitarnya. Hal ini juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kerusakan pada bangunan Irigasi Cawak. Sebaliknya, pada musim kemarau ketersedian air pada Irigasi mengalami pengurangan, bahkan kekeringan. Hal ini akan berdapak buruk terhadap sawah disekitar irigasi karena tidak tersedianya air untuk kebutuhan tanaman. Berikut solusi yang dapat di lakukan oleh petani dengan melihat kondisi air pada saluran irigsi Cawak: 1. Wakktu tanam dan jadwal tanam harus sesuai dengan kalender tanam di daerah Cawak. 2. Pembagian memenuhi kebutuhan air irigasi ke areal yang didasarkan atas ketersediaan air.
3. Pembagian air irigasi dari saluran Primer Cawak dilakukan dengan berdasarkan kebutuhan air di seluruh petak, jika terjadi kekurangan dilakukan pembagian secara adil dan merata 4. Jika ketersediaan air berkurang terutama pada Musim Kemarau, maka perlu dilakukan gilir gelondong. 2.3.4 Rancangan Anggaran Biaya (RAB) 1. Pekerjaan Galian TABEL 2.3.4.1 AHSP 1 m2 Galian Tanah dengan Excavator dan Material atau Hasil Galian Harga Satuan Jumlah Harga No Uraian Satuan Koefisien (Rp) (Rp) 1 2 3 4 5 6 A Tenaga Kerja 1 Perkerja OH 0,6750 Rp 40.000 Rp 27.000 2 Mandor OH 0,0675 Rp 65.000 Rp 4.388 Jumlah harga tenaga kerja Rp 31.388 B Bahan Jumlah harga bahan C Peralatan 1 Excavator PC 200 Sewa/hari 0,03722 Rp 1.560.000 Rp 58.063 Jumlah harga peralatan Rp 58.063 D Harga satuan Pekerjaan per m2 Rp 89.451
2. Pekerjaan Pemasangan Bata TABEL 2.3.4.2. AHSP 1 m3 Pasangan Bata Merah dengan Mortal Tipe S (Perbandingan semen dengan Pasir adalah 1:3) Harga Satuan Jumlah Harga No Uraian Satuan Koefisien (Rp) (Rp) 1 2 3 4 5 6 A Tenaga Kerja 1 Perkerja OH 3,600 Rp 40.000 Rp 144.000 2 Mandor OH 0,270 Rp 65.000 Rp 17.550 Jumlah harga tenaga kerja Rp 161.550 B Bahan 1 Bata merah buah 500 Rp 600 Rp 300.000 2 Pasir pasang m3 0,345 Rp 260.000 Rp 89.700 3 Portland Cement kg 132 Rp 1.360 Rp 179.520 Jumlah harga bahan Rp 569.220 C Peralatan Jumlah harga perlatan D Harga satuan Pekerjaan per m2 Rp 730.770
3. Pekerjaan Plesteran
No 1 A 1 2 B 1 2 C D
TABEL 2.3.4.3. AHSP 1 m3 Plesteran 1 SP : 5 PP Tebal 0,015 m Harga Satuan Jumlah Harga Uraian Satuan Koefisien (Rp) (Rp) 2 3 4 5 6 Tenaga Kerja Perkerja OH 0,300 Rp 40.000 Rp 12.000 Mandor OH 0,015 Rp 65.000 Rp 975 Jumlah harga tenaga kerja Rp 12.975 Bahan Portland Cement kg 5,184 Rp 1.360 Rp 7.050 Pasir pasang m3 0,026 Rp 260.000 Rp 6.760 Jumlah harga bahan Rp 13.810 Peralatan Jumlah harga perlatan Harga satuan Pekerjaan per m2 Rp 26.785
4. Pekerjaan Pemasangan Pintu Air TABEL 2.3.4.4. AHSP Pemasangan Pintu Sorong Baja dengan Lebar 0,5 m, Tinggi 0,5 m Tinggi Tembok 1 m dan Tinggi Rangka 1,9 m Harga Satuan Jumlah Harga No Uraian Satuan Koefisien (Rp) (Rp) 1 2 3 4 5 6 A Tenaga Kerja 1 Perkerja OH 2,940 Rp 40.000 Rp 117.600 2 Mandor OH 0,294 Rp 65.000 Rp 19.110 Jumlah harga tenaga kerja Rp 136.710 B Bahan 1 Besi pengaku dari profil siku kg 8,820 Rp 6.650 Rp 58.653 2 Kawat las listrik kg 1,960 Rp 25.000 Rp 49.000 3 Campuran beton m3 0,088 Rp 815.000 Rp 71.720 4 pasangan bata dan mortal m3 0,176 Rp 89.000 Rp 15.664 Jumlah harga bahan Rp195.037 C Peralatan 1 pintu air Buah 1,00 Rp 8.500.000 Rp 8.500.000 2 Tackle/tripod tinggi 4-5 m Sewa hari 0,44 Rp 100.000 Rp 44.000 3 Mesin las listrik 250 A diesel Sewa hari 0,44 Rp 350.000 Rp 154.000 Jumlah harga perlatan Rp 8.698.000 D Harga satuan Pekerjaan per m2 Rp 9.029.747
5. Pekerjaan Pemasangan Geomembaran
No 1 A 1 2 B 1 C D
TABEL 2.3.4.5. AHSP Pemasangan Geomembran Tipe A (Ketebalan 1 – 1,5 mm) Harga Satuan Jumlah Harga Uraian Satuan Koefisien (Rp) (Rp) 2 3 4 5 6 Tenaga Kerja Perkerja OH 0,100 Rp 40.000 Rp 4.000 Mandor OH 0,010 Rp 65.000 Rp 650 Jumlah harga tenaga kerja Rp 4.650 Bahan Geomembran m2 1,050 Rp 23.000 Rp 24.150 Peralayan Rp 24.150 Jumlah harga peralatan Harga satuan Pekerjaan per m2 Rp 28.800
Jumlah Total Harga Satuan Pekerjaan (b) = Rp 9.905.553 Estimasi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk meperbaiki irigasi (ΣB) ΣB = a% x b = 30 % x Rp 9.905.553 = Rp 2.971.000,00 / hari