BAB I PENDAHULUAN 1.1 . Latar Belakang Masalah Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Dalam era persaingan usaha yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam persaingan pasar akan memberikan perhatian penuh pada strategi pemasaran yang dijalankannya . Produk – produk yang dipasarkan dibuat melalui suatu proses yang berkualitas akan memiliki sejumlah keistimewaan yang mampu meningkatkan kepuasan konsumen atas penggunaan produk tersebut. Dengan demikian pelanggan mau dan rela untuk kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh perusahaan dan menjadi pelanggan yang setia bagi perusahaan. “Marketing mix atau bauran pemasaran merupakan kombinasi dari empat variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yaitu : produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi.” (Swastha, 2009:42). Dengan demikian keberhasilan suatu perusahaan dalam mengelola dan menentukan empat variabel marketing mix yang saling berhubungan sebagai sistem.
1
Menurut Kismono (2001:367) saluran distribusi merupakan jalur atau keseluruhan perantara pemasaran yang dilalui barang dan jasa dari produsen ke pemakai industri atau konsumen, termasuk didalamnya adalah transportasi dan pergudangan. Sikap seorang produsen dalam suatu perusahaan terhadap hasil produksinya tidak hanya sebatas dalam mengeluarkan atau melepaskan barang dari gudangnya, melainkan harus memperhatikan pengiriman sejak dari gudang hingga ke service center. Perusahaan harus pandai-pandai melihat peluang yang ada untuk mendistribusi produknya. Mengingat luasnya daerah pemasaran dan sasaran penjualan yang dituju oleh perusahaan maka dibutuhkan saluran distribusi yang baik dan tentunya memadai. Obyek perusahaan untuk berkomunikasi dengan konsumen yaitu promosi, promosi merupakan semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan. Promosi yang dilakukan harus tepat sasaran guna untuk membangun ketertarikan konsumen dan kedekatan dengan konsumen. Promosi menjadi salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pemasaran suatu produk atau jasa. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang beralamat Kawasan Industri KIIC Lot DD 1, Jl. Permata Raya, Karawang Barat, Sirnabaya, Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat 4136 yang memiliki gudang sparepart yang cukup luas sebagai produksinya. Beberapa kendala dalam distribusi yaitu, proses pengiriman barang tidak tepat waktu. Yaitu pengiriman barang dari gudang sparepart sampai ke service center kurang tepat waktu atau tidak sesuai jadwal yang diterima oleh konsumen akhir.
2
Barang cacat atau rusak, barang yang dikirimkan dari gudang sparepart sampai ke service center tidak memuaskan maka akan komplain dan mengembalikannya ke gudang sparepart PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Maka pihak gudang sparepart PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia, akan mengganti sparepart yang rusak atau cacat tersebut dengan sparepart baru. Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diketahui arti pentingnya pemasaran khususnya distribusi bagi sebuah perusahaan. Oleh karena itu, penelitian mengambil judul “Strategi Distribusi Sparepart Mobil Pada PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia”
1.2 . Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah yang ada antara lain : 1.
Pengiriman sparepart dari gudang sampai ke dealer kadang kurang tepat waktu, lebih lama dari jadwal yang sudah ditentukan.
2.
Pengiriman sparepart dari gudang ke dealer tidak sesuai dengan pesanan yang diminta.
3.
Sparepart yang dikirim dari gudang ada yang rusak atau cacat baik rusak barang atau kemasan.
3
1.3 .
Pembatasan masalah Berdasarkan identifikasi masalah tersebut karena keterbatasan waktu, dana, tenaga, pengetahuan dan begitu banyaknya permasalahan yang timbul dan harus dipecahkan maka perlu adanya pembatasan masalah untuk menghindari berbagai macam persepsi yang muncul berkaitan dengan penelitian ini.
1.4 .
Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dirumuskan permasalahannya yaitu : “Bagaimana strategi distribusi sparepart mobil pada PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia?”
1.5 . Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah diatas adalah : Untuk mengetahui strategi distribusi sparepart sepeda motor yang digunakan oleh PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia.
1.6 . Manfaat Penelitian Penelitian ini akan bermanfaat bagi : 1. a.
Mahasiswa : Dapat menambah wawasan dan pengetahuan, serta latihan bagi penulis untuk mempraktikan teori yang didapat selama mengikuti perkuliahan.
b.
Dapat mengetahui penerapan dan pelaksanaan strategi distribusi pada PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
4
2.
Perusahaan : Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan kebijakan
a.
strategi distribusi demi kemajuan dan perkembangan perusahaan. b.
Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan masalah pemilihan strategi distribusi dalam usaha meningkatkan ketepatan distribusi sparepart ke dealer
1.7 . Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran pembahasan yang lebih jelas dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis membagi penulisan skripsi ini dalam enam bab, dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I
: Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, pokok masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.
Bab II
: Landasan teori meliputi pengertian promosi, tujuan promosi, pengertian bauran promosi, faktor-faktor yang mempengaruhi bauran promosi, kerangka pikir, dan hipotesis.
Bab III
: Metodologi penelitian terdiri dari profil perusahaan, lokasi dan waktu penelitian, mengolah data, dan metode penelitian.
Bab IV
: Pembahasan dan analisis hasil penelitian
Bab V
: Menguraikan tentang kesimpulan dan saran.
Bab VI
: Daftar pustaka
5
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 .
Uraian Definisi Konsep dan Definisi Operasional per variabel penelitian A. Pemasaran a. Pengertian Pemasaran Beberapa ahli telah mengemukakan definisi pemasaran yang berbeda tetapi secara garis besarnya yang dimaksud pemasaran adalah suatu kegiatan menjual dari produsen ke konsumen. Definisi pemasaran yang dikemukakan oleh banyak pakar dari sekian banyak prndapat tentang definisi pemasaran terdapat perbedaan antara satu dengan yang lainnya, tetapi pada initinya mempunyai pengertian yang sama, hal ini disebabkan oleh sudut pandang yang berbeda. Pemasaran merupakan sistem keseluruhan dari berbagai kegiatan bisnis atau usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga barang atau jasa, mempromosikannya, dan mendistribusikannya kepada konsumen dan bisa memuaskan konsumen.”. (William J.Stanton).
Definisi pemasaran adalah “Proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya”. (Kotler & Amstrong, 2006: 6). Menilik pendapatan mengenai pemasaran dari Firdaus yang merupakan kegiatan yang dilakukan oleh banyak orang seperti halnya pengusaha guna mempertahankan kelangsung hidup serta memenuhi kebutuhan dan juga mendapatkan laba (keuntungan) : (Firdaus)
6
Dari definisi-definisi tersebut dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa: a) Tujuan pemasaran adalah memberikan kemungkinan, memudahkan, dan mendorong adanya pertukaran untuk memuaskan segala kebutuhan dan keinginan manusia. b) Pemasaran dilakukan antara penjual dan pembeli.
b.
Konsep Pemasaran 1) Pengertian Konsep Pemasaran
Pengertian konsep Pemasaran menurut beberapa ahli: a)
Konsep pemasaran juga menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif dari pada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan pasar sasaran (Kotler, 2005:11).
b)
“Konsep pemasaran memusatkan sebuah kegiatan dari organisasi dalam memuaskan kebutuhan pelanggan dengan memadukan kegiatan-kegiatan ini dengan pemasaran untuk mencapai sasaran jangka panjang”. (Guiltinan & Paul, 1994: 5)
7
2)
Arti Penting dan Tujuan Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran memiliki unsur tiga dasar pokok, yaitu: 1. Orientasi dan perencanaannya merujuk pada kebutuhan dan keinginan para konsumen. 2. Seluruh aktivitas pemasaran dilakukan secara terpadu. 3. Tujuan akhir konsep ini yaitu mencapai keinginan perusahaan dan terus berusaha memberikan kepuasan yang maksimal pada konsumen. Konsep pemasaran menggambarkan keadaan yang ideal. Hal itu ada ketika sebuah perusahaan memfokuskan semua upayanya pada penyediaan produk yang dapat memuaskan konsumen. Produk dibuat dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
8
B. Marketing Mix a. Pengertian Marketing Mix
Marketing Mix merupakan sutu perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan, dan semua ini ditujukan untuk memberikan kepuasan pada segmen pasar atau konsumen yang dipilih.Definisi Marketing Mix adalah “Kumpulan alat pemasaran yang praktis terkendali dari empat variabel yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan di pasar sasaran”. (Kotler & Amstrong, 2006: 62).
Variabel-variabel dalam Marketing Mix a. Produk Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan. b.
Harga
Harga adalah nilai tukar suatu produk yang dinyatakan dalam satuan monometer. Memilih strategi penentuan harga dengan tepat sangat penting dilakukan perusahaan. Karena bermula dari hargalah pendapatan perusahaan diperoleh. c.
Promosi
Promosi adalah usaha yang dilakukan pemasar untuk mempengaruhi pihak lain untuk berpartisipasi dalam kegiatan pertukaran. Promosi merupakan usaha mengkomonikasikan informasi yang bermanfaat tentang suatu produk untuk mempengaruhi konsumen. Kegiatan promosi antara lain priklanan, personal selling, promosi penjualan, publisitas dan hubungan masyarakat.
9
C. Distribusi a. Pengertian Distribusi Pengertian Distribusi adalah kegiatan menyalurkan suatu produk, baik itu barang atau jasa, dari produsen ke konsumen sehingga produk tersebut tersebar luas..
Menurut para ahli definisi distribusi adalah saluran pemasaran yang dipakai oleh pembuat produk untuk mengirimkan produknya ke industri atau konsumen. Lembaga yang terdapat pada saluran distribusi adalah produsen, distributor, konsumen atau industri (Basu Swastha) Bentuk Distribusi Distribusi dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu: a. Distribusi Langsung Distribusi langsung adalah suatu sistem penyebaran produksi secara langsung dari produsen kepada konsumen. b.
Distribusi Tidak Langsung Distribusi tidak langsung adalah suatu sistem distribusi di mana konsumen tidak langsung menerima produk-produk dari konsumen.
A) Fungsi Distribusi
10
Fungsi Pokok Distribusi Fungsi pokok distribusi sebagai berikut. 1). Pengangkutan (transportasi) Pada umumnya tempat kegiatan produksi berbeda dengan tempat konsumen. Perbedaan tempat ini harus diatasi dengan kegiatan pengangkutan. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan makin majunya teknologi, kebutuhan manusia makin banyak. Hal ini mengakibatkan barang yang disalurkan semakin besar sehingga membutuhkan alat transportasi (pengangkutan) 2). Penjualan (Selling) Di dalam pemasaran barang, selalu ada kegiatan menjual yang dilakukan oleh produsen. Pengalihan hak dari tangan produsen kepada konsumen dapat dilakukan dengan penjualan. Dengan adanya kegiatan ini maka konsumen dapat menggunakan barang tersebut. 3). Pembelian (Buying) Setiap ada penjualan berarti ada kegiatan pembelian. Jika penjualan barang dilakukan oleh produsen maka pembelian dilakukan oleh orang yang membutuhkan barang tersebut. 4). Penyimpanan (Stooring) Sebelum barang-barang disalurkan kepada konsumen, biasanya disimpan terlebih dahulu. Dalam menjamin kesinambungan, keselamatan, dan keutuhan barang-barang, perlu adanya penyimpanan (pergudangan). 5). Pembakuan standar kualitas barang Dalam setiap transaksi jual beli, banyak penjual maupun pembeli selalu menghendaki adanya ketentuan mutu, jenis, dan ukuran barang yang akan diperjualbelikan. Oleh karena itu, perlu adanya pembakuan standar, baik jenis, ukuran, maupun kualitas barang yang akan diperjualbelikan tersebut. Pembakuan (Standardisasi) barang ini dimaksudkan agar barang yang akan dipasarkan atau disalurkan sesuai dengan harapan. 6). Penanggung risiko Seorang distributor menanggung risiko, baik kerusakan maupun penyusutan barang
11
B) Saluran Distribusi
Saluran distribusi merupakan struktur yang menggambarkan alternatif saluran yang dipilih. Pengertian saluran distribusi adalah semua kegiatan dimana menyalurkan barang dari produsn ke konsumen. Distribusi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam sistem pemasaram karena distribusi yang efektif dan efisien menjadikan barang akan cepat sampai kepada konsumen. Jadi sudah jelas bahwa dalam kegiatan untuk memperlancar barang dari produsen ke konsumen sangatlah dibutuhkan saluran distribusi. Saluran distribusi melibatkan penyalur dan perantara yang ikut aktif dalam menyalurkan perpindahan barang dan memberikan pelayanan dalam hubungannya dengan pembelian dan penjualan dari produsen ke konsumen.
12
a.
Fungsi Saluran Distribusi
Fungsi utama saluran distribusi adalah penyaluran barang dari produsen ke konsumen, maka perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan saluran distribusi harus melakukan pertimbangan yang baik. Anggota saluran distribusi menjalankan beberapa fungsi pokok yaitu membantu menyelesaikan transaksi dan melengkapi transaksi. (Kotler dan Amstrong, 2000). 1) Informasi Fungsinya mengumpulkan data, mendistribusikan riset pemasaran serta memberikan informasi mengenai faktor dan kekuatan dalam lingkungan pemasaran yang dibutuhkan untuk merencanakan dan membantu pertukaran. 2) Promosi Fungsinya mengembangkan dan menyebarluaskan komunikasi suatu perusahaan. 3) Kontak Fungsinya menemukan dan berkomunikasi dengan calon pembeli atau konsumen. 4) Penyesuaian Fungsinya membentuk dan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan pembeli, termasuk aktifitas seperti pengemasan barang. 5) Negosiasi Fungsinya untuk mencapai persetujuan harga dan persyaratan lain dari tawaran sehingga kepemilikan dapat dipindahkan.
13
b. Pemilihan Suluran Distribusi 1) Banyaknya perantara yang dibutuhkan
Jumlah perantara yang akan digunakan sudah ditentukan oleh perusahaan. Menurut Tjiptono, Chandra dan Andriana (2008), ada beberapa saluran distribusi yang digunakan perusahaan adalah sebagai berikut:
a) Distribusi Eksklusif Distribusi ini dilakukan oleh perusahaan dengan hanya menggunakan pedagang besar atau pengecer dalam daerah pasar tertentu. Jadi produsen atau penyedia hanya menjual produknya pada satu pedagang besar atau satu pengecer saja. Dengan hanya satu penyalur, produsen akan lebih mudah dalam mengadakan pengawasan pada tingkat harga eceran maupun pada usaha kerjasama dengan penyalur dalam periklanan. b) Distribusi Intensif Perusahaan berusaha menggunakan penyalur terutama pengecer sebanyakbanyaknya untuk mendekati dan mencapai konsumen. c) Distribusi Selektif Perusahaan yang menggunakan distribusi selektif ini berusaha memilih suatu jumlah pedagang besar dan pengecer yang terbatas dalam suatu daerah geografis.
14
c. Alternatif Saluran Distribusi
Dalam pemilihan alternatif saluran distribusi, produsen harus dapat mengkompromikan beberapa tujuan yang berbeda. Oleh karena itu, dapat terjadi adanya penggunaan beberapa saluran pada saat yang sama. Ada dua macam alternatif saluran distribusi yang dipakai yaitu: 1) Saluran distribusi barang konsumsi Macam-macam saluran distribusi barang konsumsi: a) Produsen – Konsumen Merupakan bentuk saluran distribusi yang paling pendek dan sederhana, tanpa menggunakan perantara produsen dapat menjualnya secara langsung ke rumah atau melalui pos. b) Produsen – Pengecer – Konsumen Pengecer langsung melakukan transaksi pembelian kepada produsen. c) Produsen – Pedagang besar – Pengecer – Konsumen Saluran distribusi yang banyak digunakan produsen dan digunakan sebagai saluran distribusi tradisional. Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar bukan pengecer. d) Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen Produsen dapat memilih agen sebagai penyalurnya. Sasaran utama yaitu kepada pengecer besar. e) Produsen – Agen – Pedagang besar – Pengecer – Agen Produsen sering
menggunakan agen ini sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang yang kemudian menjualnya kepada toko-toko eceran.
15
2) Saluran distribusi saluran industri Macam-macam saluran distribusi barang industri: a) Produsen – Pemakai Industri Saluran ini dipakai oleh produsen bilamana transaksi penjualan kepada pemakai industri relatif cukup besar. b) Produsen – Distributor Industri – Pemakai Industri Produsen dapat menggunakan distributor sebagai penyalurnya.
c)
Produsen – Agen – Pemakai Industri Biasanya saluran distribusi seperti ini dipakai oleh produsen yang tidak memiliki departemen pemasaran.
d) Produsen – Agen – Distribusi Industri – Pemakai Industri Saluran distribusi ini dapat digunakan oleh perusahaan dengan pertimbangan bahwa unit penjualan terlalu kecil untuk dijual secara langsung 2.2 . Kerangaka Berfikir Dalam Distribusi Sparepart mobil PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia pada bagian Pemasaran memilih saluran distribusi yang dapat menunjang penjualan. Dari data-data bauran distribusi tersebut akan dianalisis dengan menggunakan metode regresi berganda, dimana X adalah biaya bauran promosi yang dikeluarkan dan Y adalah jumlah penjualan Sparepart. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat lebih lanjut dituangkan dalam bentuk bagan atau gambar berikut ini :
16
Pemasaran (X1) Volume Penjualan Sparepart(Y) Distribusi (X2) (X1)
Variabel independen terdiri atas: 1. Pemasaran (X1) adalah salah satu cara yang dilakukan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia dalam menyalurkan produk kepada khalayak ramai 2. Distribusi (X2) adalah salah satu teknik yang digunakan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia dalam menyalurkan poduk kepada konsumen. Variabel dependen (Y) 1. Variabel dependen (Y) dalam penilitian ini adalah volume penjualan Sparepart PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
2.3 . Hipotesa Berdasarkan latar belakang dan masalah pokok yang dikemukakan, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Diduga Terdapat Hubungan atau Pengaruh antara Pemasaran terhadap Volume penjualan 2. Diduga Terdapat Hubungan atau Pengaruh antara Distribusi terhadap Volume penjualan 3. Diduga Terdapat Hubungan atau Pengaruh antara Pemasaran dan Distribusi secara bersama-sama terhadap Volume penjualan
17
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 . Profil Perusahaan PT. Astra International Tbk. Adalah induk perusahaan Group Astra yang didirikan pada tanggal 20 februari 1957. Didukung oleh tim manajemen professional yang menjunjung tinggi asas transparansi dalam segala tindakannya, kini Group Astra telah tumbuh menjadi salah satu kelompok usaha termuka di Indonesia. Keberhasilan dalam memanfaatkan uang PT. Astra mendapatkan kepercayaan dari pemerintah untuk mengelola perusahaan perakitan milik Negara yang bernama PN Gaya Motor. Setelah melalui masa-masa yang sulit akhirnya Astra berhasil mengadakan kerjasama dengan Toyota Company Jepang untuk merakit mobil merk Toyota di Indonesia. Hal ini merupakan awal usaha Astra di bidang otomotif sampai dapat berkembang hingga menjadi “pohon” yang rindang dan teduh bagi 100.000 karyawan langsung yang bernaung di bawahnya dan bagi puluhan ribu orang yang secara tidak langsung bernaung di bawah pohon astra ini. Sebagai group usaha terbesar nasional saat ini, Astra telah mampu membangun reputasi yang baik serta menjadi bagian dari keseharian dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di tanah air. Hal ini diwujudkan dengan persembahan berupa ragam produk dan jasa terbaik yang ditawarkan.
18
3.2 . Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitianan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang beralamat Kawasan Industri KIIC Lot DD 1, Jl. Permata Raya, Karawang Barat, Sirnabaya, Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat 4136, pada tanggal 19 januari 2016 sampai 6 maret 2016. Subyek penelitian adalah strategi distribusi PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
3.3 . Teknik Pengumpulan Data Adapun metode yang dipakai penulis dalam mengumpulkan datadata adalah sebagai berikut : 1.
Metode Wawancara Metode wawancara yaitu dengan cara Tanya jawab dengan pihak
perusahaan yang bersangkutan dengan bagian pemasaran dan penjualan guna memperoleh data langsung mengenai strategi distribusi yang dilakukan oleh PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia. 2.
Metode Dokumentasi Dokumentasi merupakan pengumpulan data dan catatan, buku dan
laporan-laporan tertulis milik perusahaan yang terdokumentasi. Metode ini dapat memperoleh data tentang sejarah berdirinya perusahaan, usaha dan kegiatan perusahaan, strategi distribusi yang digunakan perusahaan, serta data-data lain yang berkaitan dengan pembahasan penelitian ini.
19
3.4 . Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode diskriptif kualitatif dengan cara menganalisa dan menyajikan data secara fakta serta membandingkan dengan teori-teori yang ada sehingga dapat ditemukan hal-hal yang perlu diperbaiki ataupun dipertahankan.
20
BAB IV PENUTUP Demikian proposal penelitian ini saya buat,pembuatan proposal ini bertujuan untuk mengidentifikasi Strategi Distribusi Sparepart mobil. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah metedologi penelitian bisnis. Saya menyadari bahwa tiada yang sempurna di dunia ini kecuali Tuhan yang Tuhan Esa. Dalam pembuatan proposal ini tentunya masih banyak kekurangan, untuk itu aku menginginkan kritik dan anjuran Bapak/Ibu yang sifatnya membangun guna sebagai bahan evaluasi aku untuk kedepannya agar lebih baik lagi. Akhir dari penulisan proposal ini aku ucapkan terimakasih terhadap seluruh pihak yang sudah turut menolong dan berpartisipasi dalam membentuk proposal ini.
BAB V DAFTAR PUSTAKA http://www.tugassekolah.com/2016/03/10-definisi-pengertian-pemasaranmenurut-para-ahli.html https://tipsserbaserbi.blogspot.com/2017/01/konsep-pemasaran-menurut-paraahli.html https://drife.co.id/blog/pentingnya-memahami-konsep-inti-pemasaran-dankonsep-inti-penjualan/ https://www.maxmanroe.com/vid/marketing/pengertian-distribusi.html http://www.artikelsiana.com/2014/11/tujuan-tujuan-distribusi-fungsi-fungsidistribusi.html
21