2. Permasalahan Yang Muncul Dalam Perusahaan Asuransi.docx

  • Uploaded by: Soraya Nasution
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 2. Permasalahan Yang Muncul Dalam Perusahaan Asuransi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,037
  • Pages: 4
PERMASALAHAN YANG MUNCUL DALAM PERUSAHAAN ASURANSI DAN CARA PENYELESAIANNYA

Contoh Kasus 1 : Perusahaan Asuransi bumi Asih Jaya { BAJ LIFE } terkena masalah keuangan akibatnya banyak masalah dan membuat para nasabah menjadi khawatir dengan polis mereka sehingga memilih mencairkansebelum jatuh tempo. Kabarnya manajemen wajib menyetor dana Rp.600 Milyar ke Kementerian Keuangan untuk penyehatan. Makanya uang hangus semua polis harus di Tarik secepatnya. Ada salah seorang nasabah memiliki polis asuransi jiwa di BAJ LIFE sejak enam tahun lalu melalui Kantor Cabang BAJ LIFE di daerah Depok. Ia membayar polis sebesar Rp.3 Juta per tahun. Hitung punya hitung pencairan polis hanya menghasilkan dana kembalian Rp.6 juta setelah tiga bulan kedepan. Rupanya sudah sejak lama Perusahaan Asuransi mengalami masalah, mereka terkena pembatasan kegiatan usaha {PKU} oleh BAPEPAM- LK namum mereka enggan merinci penyebab PKU itu. Penyebabnya karena perusahaan asuransi tidak memenuhi modal minimal dan membuat perusahaan tidak boleh mencari nasabah baru tapi perusahaan harus tetap melayani nasabah yang ingin mencairkan klaim atau menarik polisnya. Saran : Seharusnya perusahaan asuransi menjelaskan tentang permasalahan yang terjadi di dalam perusahaan itu dan meyakinkan para nasabah untuk tetap percaya bahwa masalah yang terjadi tidak mengganggu kinerja perusahaan.

Contoh Kasus 2 : Ada seorang ibu merupakan nasabh Perusahaan Asuransi Prudential , ia menjadi tersangka atas tuduhan pemalsuan dokumen untuk mengklaim asuransi sebesar Rp.5 Milyar atas kematian anaknya dan ditahan di Kajari Pengadilan Negeri.

Dalam kasus ini secara logika tidak mungkin seorang ibu memalsukan dokumen tanpa melibatkan oknum lain dari pihak asuransi. Ibu ini diancam pasal 263 ayat 1 KUHP yaitu tentang orang yang melakukan pemalsuan , ayat 2 orang yang menggunakan suarat yang tahu itu palsu atau pasal 264. Kasu itu terjadi bermuara dari tuntutan pihak asuransi. Ibu ini adalah janda dari mendiang suaminya setelah membayar premi pertama sebesar Rp.60 juta, 2 bulan kemudian ternyata tertanggung yakni anak ibu itu meninggal dunia karena kanker otak, kasus itu sudah sampai di POLDA terjadi sejak 8 tahun yang lalu dan dipeti es kan. Kasus ini di proses secara Perdata yang hingga kini belum inkrah di MA karena pihak ibu itu juga menuntut kasus ini melalui gugatan perdata sebab uang Rp.5 milyar belum dibayarkan oleh pihak asuransi dan kasus ini malah dialihkan ke Pidana. Tahun 2006 ibu tersebut menang di pra peradilan di Pngadilan Negeri karena POLWIL yang menangani kasus ini mmenghentikan kasusnya dengan mengeluarkan surat SP3. Saran : Seharusnya pihak perusahaan tidak langsung memprkarakan ke pihak hokum karena belum tentu ibu itu yang memalsuakn dokumen tersebut dan sebaiknya pihak ausransi terlebih dahulu mencari bukti – bukti yang sebenarnya yang terjadi. Dan sebaiknya kedua bekah pihak membicarakan masalah ini dengan kekeluargaan karena jika masalah ini semakin besar maka nama baik perusahaan akan tercoreng.

Contoh Kasus 3 : Permasalahan beikut ini juga terjadi di Prudential yakni tentang saldo nilai tunai, nasabah menghadapi kenyataan pada saat akan menarik dana , ternyata uang nya anya jumlah kecil yang dapat ditarik padahal uang yang disetorkan dalam beberapa tahun besar sekali. Untuk diketahui proporsi investasi pada awal – awal tahun memang kecil jadi dari jumlah premi yang dibayarkan setiap bualn , hanya sebagian kecil saja yang dialokasikan untuk investasi maka untuk diawal saldo investasinya memang kecil. Jadi kesimpulan dari cerita diatas terjadi kesalah pahaman dari nasabah karena tidak mempelajari secara lengkap tentang asuransi unit link.

Ada banyak hal yang harus dipelajari sebelum mengambil keputusan diantaranua : jumlah premi yang layak untuk produk tertentu, lebih tepat mana premi bulanan atau tahunan, memilih produk standar yang tepat , dana yang invetasi yang menguntungkan dan bagaimana memhami ilustrasi manfaat asuransi dari agen. Berdasarkan pengalaman dari para nasabah asuransi prudential , agen asuransi tidak menjelaskan secara lengkap sehingga menimbulkan salah pengertian dari nasabah. Saran : Seharusnya dari awal pihak asuransi menjelaskan secara terperinci tentang aturan – aturan maupun ketentuanyang berlaku dalam asuransi, dan para nasabah seharusnya mempelajari semua tentang asuransi supaya tidak terjadi kesalah pahaman.

Contoh Kasus 4 : Direktur Utama (Dirut) PT. Asuransi Intra asia (Intra Asia) Rendra Prapansa terpaksa harus duduk di kursi pesakitan PN Jakarta Pusat, karena diduga ikut melakukan tindak pidana penipuan dan penggelapan dalam proses pengeluaran jaminan uang muka atau Advance Payment Bond akibat perbuatannya PT. PRI selaku pemegang saham mengalami kerugian. Selaku Dirut PT. Intra Asia Rendra Prapansa seharusnya mengetahui jaminan uang muka yang dikeluarkan kantornya yang dibuat atas permintaan Dirut Operasional PT. Duta Sari Persada . Namun pada saat jaminan uang muka tersebut dicairkan oleh PRI ke Intra Asia baru diketahui hanya sebagai formalitas belaka atau hanya syarat untuk melengkapi dokumen kontrak perjanjian yang diminta oleh PT. PRI. Kasus ini di selesaikan di Pengadilan Negeri atas laporan dari pihak korban yakni PT. PRI ( Premire Resource Indonesia ) dan hakim memutuskan bersalah atas terdakwa Dirut PT. Intra Asia dalam kasus penipuan dan penggelapan. Saran: Dalam kasus ini ada dua perkara yang terjadi penipuan dan penggelapan n dan kedua belah pihak harus transparan masalah dana maupun perjanjian yang bersangkutan , dan lebih menjaga kepercayaab mitra kerja sehingga hal ini tidak terjadi.

Contoh Kasus 5 : Belum lama ini ada kasus seorang artis Indonesia yang aanaknya mengalami kecelakaan lalu lintas. Anak tersebut dirawat di rumah sakit , sang artis sekaligus sebagai bapak mengurus klaim asuransi atas biaya rumsh sakit anaknya. Perusahaan asuransi awalnya menyatakan bahwa klaim asuransi tidak dibayarkan karena si anak telah melakukan pelanggaran lalu lintas. Perusahaan asuransi memiliki alasan bahwa perushaan asuransi telah mengikat perjanjian dengan bapak anak tersebut dalam sebuah kontrak asuransi. Dalam kontrak tersebut telah dibuat klausul pengecualian pembayaran salah satunya adalah pelanggaran hokum. Nah klausul inilah yang digunakan pihak perusahaan asuransi untuk menyatakan tidak mau bayar. Anak artis tersebut dianggap telah melakukan pelanggaran hukum pertama karena dia masih dibawah umur belum ada surat izin mengemudi dan mengendarai mobil jam 3 dini hari , jika pihak asuransi membayar klaim asuransi yang dipinta bapak tersebut maka pihak asuransi ikut melakukan pelanggaran hukum. Jadi sebelum kita masuk jadi peserta asuransi kita harus mempelajari dengan seksama sebelum menyetujui klausal yang ada , tanyakan kepada agen anda dan pilihlah agen yang berkualitas dan berintegritas yang siap membela anda. Saran : Dalam kasus ini seharusnya pihak asuransi lebih cermat memandang dari sudut mana kasus ini terjadi, apakah kecelakaan murni atau unsur kesengajaan walaupun dalam kasus ini terdapat pelanggaran hukum , dan kedua belah pihak harus mengerti keadaan yang terjadi menimpa pihak tertanggung.

Related Documents


More Documents from "wiwin"