1.docx

  • Uploaded by: Lili Purnama
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 759
  • Pages: 4
Analisis Perbedaan Perekonomian dan Politik Era Orde Baru Hingga Jokowi 1. Kondisi Ekonomi Orde Lama

Orde Baru

Reformasi

Kondisi Ekonomi Setelah Indonesia diakui kemerdekaannya oleh Belanda, Indonesia mewarisi seluruh hutang Belanda ditambah kesibukan Indonesia untuk menasionalisasi perusahaanperusahaan belanda dan juga memadamkan pemberontakan-pemberontakan yang terjadi membuat Indonesia tidak bisa fokus membangun ekonomi walau Indonesia mengubah sistem parlementernya menjadi terpimpin pun tetap tidak bisa membangun ekonomi menjadi lebih baik, hal ini mungkin dikarenakan Indonesia yang menutup diri dari pihak barat, padahal pada saat itu pihak barat ekonominya sedang berkembang pesat. Kala Soeharto naik menjadi presiden di saat kondisi ekonomi dan politik yang sedang tidak baik. BPS mencatat pada 1965 ekonomi Indonesia hanya tumbuh sebesar 1,08 persen. Ekonomi Indonesia selama kurun waktu 1960-1965 hanya tumbuh rata-rata dua persen. Periode 1966-1973 dapat dikatakan sebagai tahun transisi ekonomi. Pada tahun-tahun tersebut, Soeharto mengambil kebijakan untuk memperbaiki keadaan ekonomi yang tengah merosot. Salah satunya mengatasi hiperinflasi. Hal tersebut terlihat dari laju pertumbuhan ekonomi. Ekonomi pada 1966 hanya tumbuh sebesar 2,79 persen. Setahun berikutnya turun menjadi 1,38 persen. Usaha perbaikan ekonomi tersebut terlihat sejak 1968. Pertumbuhan ekonomi melambung ke level 10,91 persen pada 1968. Pengendalian inflasi pun terlihat berjalan baik. BPS mencatat inflasi turun drastis menjadi 9,86 persen pada awal Pelita I pada 1969 (hlm. 215) Krisis ekonomi global yang bermula pada 1997 dan carut marutnya politik di dalam negeri membuat Soeharto akhirnya mundur pada 21 Mei 1998. BJ Habibie yang sebelumnya bertindak sebagai wakil presiden pun naik menggantikan Soeharto. Habibie tak membuat banyak perubahan pada kebijakan

Jokowi

yang menentukan arah PDB. Ia hanya sebentar menjabat sebagai presiden. Pada tahun pertamanya tersebut, pertumbuhan ekonomi terjun bebas menjadi minus 13,31 persen. Pertumbuhan ekonomi di era Gus Dur mulai kembali positif. Pada tahun pertamanya, tercatat pertumbuhan ekonomi sebesar 4,92 persen pada 2000. Namun pada tahun berikutnya pertumbuhan ekonomi turun menjadi 3,64 persen. Selain melihat pertumbuhan ekonomi dari sisi kontribusi lapangan usaha, juga dapat dilihat dari sisi pengeluaran. Pada masa pemerintahan Gus Dur, pengeluaran konsumsi rumah tangga mendominasi ekonomi, di luar aspek pengeluaran lain seperti ekspor-impor, investasi, dan belanja pemerintah. Pemerintahan era Megawati cukup berhasil melakukan stabilisasi ekonomi. Terlihat dari laju pertumbuhan ekonomi yang menunjukkan tren naik. Secara berturut-turut, pertumbuhan ekonomi dari 2002 sebesar 4,5 persen naik menjadi 4,78 persen pada 2003 dan 5,03 persen pada 2004. Industri pengolahan semakin berkembang di era Megawati. Selama tiga tahun kalender, PDB industri tersebut selalu mencapai kisaran Rp400 triliun. Menjadi sektor penyumbang PDB terbesar menurut lapangan usaha. Presiden berikutnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), cukup baik dalam menjaga pertumbuhan ekonomi. Selama 10 tahun masa kepemimpinannya, pertumbuhan ekonomi melaju di kisaran lima hingga enam persen. Pencapaian terendah terjadi pada 2009 dengan pertumbuhan ekonomi 4,63 persen. Ekonomi di era Jokowi berkisar di angka lima persen. Pertumbuhan ekonomi tercatat 4,90 persen pada 2015. Tahun-tahun berikutnya, angka tersebut tidak naik terlalu signifikan. Tercatat pertumbuhan ekonomi pada 2016 5,03 persen dan 2017 sebesar 5,07 persen. Jokowi pada masa pemerintahaannya ingin menciptakan perekonomian yang adil. Salah satunya dapat dilihat dari pemerataan ekonomi melalui pembangunan

infrasktruktur dengan puluhan strategis di seluruh Indonesia.

proyek

2. Kondisi Politik Orde Lama

Orde Baru

Reformasi

Jokowi

Kondisi Politik Soekarno, presiden pertama Indonesia, adalah ikon perjuangan nasionalis yang melawan para penjajah. Akan tetapi setelah kemerdekaan dicapai, ia memiliki tugas berat untuk memimpin sebuah negara baru yang masih memiliki trauma dari masa lalu dan konflik kekuatan politik dan sosial yang muncul di masa kemerdekaan. Ternyata politisi generasi muda yang tidak punya pengalaman sebelumnya ini kesulitan membimbing negaranya. Keadaan itu memuncak dalam kekacauan pada pertengahan tahun 1960. Suharto, presiden kedua Republik Indonesia, berhasil mengambil kekuasaan pada tahun 1960an di tengah pergolakan yang ada. Pemerintah Orde Baru memerintah Indonesia selama lebih dari tiga puluh tahun dan pemerintahan itu ditandai oleh perkembangan ekonomi (yang mengakibatkan pengurangan kemiskinan yang mengesankan) tetapi juga oleh penindasan dan korupsi. Namun, ketika ekonomi domestik - dasar legitimasi kekuatannya - runtuh pada tahun 1990an, Suharto cepat kehilangan kendali kekuasaan. Setelah berada di bawah pemerintahan otoriter selama 30 tahun lebih, politik Indonesia mengalami proses pembaruan untuk memberikan kekuatan lebih banyak kekuasaan dan politik kepada masyarakat Indonesia. Periode ini dikenal sebagai periode Reformasi. Tak hanya ditandai oleh perubahan struktural (seperti desentralisasi kekuasaan ke daerah dan pembatasan kekuasaan presiden), tetapi juga ditandai oleh kesinambungan (misalnya korupsi, kemiskinan dan pengelompokan modal di kalangan atas). Bagian ini menampilkan daftar anggota kabinet Presiden Joko Widodo yang dinamai Kabinet Kerja, yang diresmikan pada tanggal 27 Oktober 2014, dan akan memerintah sampai dengan tahun 2019, saat pemilu baru

akan diadakan. Presiden Widodo boleh berpartisipasi dalam pemilihan presiden baru pada tahun 2019 karena konstitusi memperbolehkan kepresidenan sampai dua kali masa jabatan (masing-masing lima tahun).

Related Documents


More Documents from "Kevin Bran"

Bab 1.docx
May 2020 3
Bab 4 & 5.docx
May 2020 5
Bab 19.docx
May 2020 7
1.docx
May 2020 3
Bab 4 Edit.docx
May 2020 3