LAPORAN PENYULUHAN KESEHATAN DI RSJ PROFESI KEPERAWATAN JIWA ANGKATAN XIX
SABTA PUTRA S.KEP 220112090506
UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN BANDUNG 2010
SATUAN ACARA PENYULUHAN Materi / Topik
: Peran Keluarga Dalam Perawatan Pasien Gangguan Jiwa di Rumah
Sasaran
: Keluarga pasien gangguan jiwa yang berkunjung ke Poliklinik RSJ. Provinsi Jawa Barat.
Tempat
: Poliklinik RSJ. Provinsi Jawa Barat
Hari/Tanggal
: Selasa, 10 Agustus 2010
Durasi
: 30 menit
Penyaji
: Kelompok IV&IX Program Profesi Ners angkatan XIX Fakultas Keperawatan UNPAD
Tujuan Institusional Setelah mengikuti penyuluhan tentang tindakan perawatan keluarga klien
gangguan jiwa untuk mencegah kekambuhan selama 30 menit, diharapakan derajat kesehatan jiwa klien dengan skizofren meningkat.
Tujuan Instruksional Umum Setelah mengikuti penyuluhan ini, keluarga mampu mengetahui dan
memahami tentang tindakan perawatan terhadap klien untuk mencegah klien kambuh kembali.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan ini, keluarga mampu :
Menjelaskan pengertian gangguan jiwa
Menjelaskan peran keluarga dalam perawatan klien gangguan jiwa di rumah
Menyebutkan tanda dan gejala kekambuhan pada kien
Menjelaskan cara perawatan pasien gangguan jiwa oleh keluarga
Analisis Tugas Standar Kompetensi : Know 1. Pengertian gangguan jiwa 2. Peran keluarga dalam perawatan klien gangguan jiwa di rumah 3. Tanda dan gejala kekambuhan pada klien 4. Cara perawatan pasien gangguan jiwa oleh keluarganya Show Keluarga pasien menyimak dan memperhatikan kegiatan penyuluhan dengan seksama Keluarga pasien mendengarkan dengan seksama penjelasan pemateri dan penyuluh Keluarga pasien mendiskusikan hal-hal yang belum dimengerti tentang materi penyuluhan Do Keluarga mampu menjelaskan kembali materi penyuluhan
Pokok Bahasan Tindakan perawatan keluarga klien gangguan jiwa di rumah
Sub Pokok Bahasan 1. Pengertian gangguan jiwa 2. Peran keluarga dalam perawatan klien gangguan jiwa di rumah 3. Tanda dan gejala kekambuhan pada kien gangguan jiwa 4. Cara perawatan pasien gangguan jiwa di rumah
Materi Penyuluhan (Terlampir )
Alokasi Waktu Apersepsi
: 3 menit
Kegiatan membuka
: 3 menit
Penjelasan / Uraian Materi
: 10 menit
Tanya jawab (diskusi)
: 5 menit
Mini Clossure
: 5 menit
Clossure/Penutup
: 4 menit
Total waktu
: 30 meni
Strategi Instruksional Perkenalan Menjelaskan materi pengajaran Menggunakan media pengajaran untuk mempermudah pemahaman keluarga pasien. Memberikan kesempatan bertanya kepada keluarga pasien.
Kegiatan Penyuluhan
Tahap Pra
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Peserta
Metode
Media
Menyiapkan perlengkapan Set ruangan Menyiapkan lingkungan yang terapeutik
Kegiatan
Apersepsi
membuka
Melakukan perkenalan Menjelaskan tujuan
Menyimak
penyuluhan Menjelaskan cakupan materi yang akan dibahas Kontrak waktu
Menyimak
C E R A M A H
Infocus
Uraian Materi
1. Menjelaskan pengertian gangguan jiwa 2. Menjelaskan peran keluarga
Brain Storming
dalam
perawatan
klien
gangguan jiwa di Memperhatikan
rumah. 3. Menyebutkan tanda dan
gejala
penjelasan dari penyuluhan
Ceramah Tanya Jawab Ceramah tanya jawab
kekambuhan klien gangguan jiwa. 4. Menjelaskan
cara
Ceramah tanya jawab
perawatan keluarga untuk
klien
gangguan jiwa di rumah 5. Mini Clossure
Meminta
salah
satu
keluarga pasien untuk menjelaskan pengertian gangguan jiwa, peran keluarga
dalam
perawatan
klien
gangguan
jiwa
di
rumah, tanda dan gejala kekambuhan gangguan cara
klien
jiwa,
dan
perawatan
keluarga untuk klien gangguan jiwa
Mengutarakan jawaban
Tanya jawab
Flip Chart
Clossure/Penutup
Mengundang komentar atau pertanyaan dari
Mengutarakan ide atau pendapat
Tanya jawab
keluarga pasien Menjawab komentar atau pertanyaan dari Ceramah
keluarga pasien Mengajukan
Menyimak
beberapa pertanyaan Memberikan kesimpulan dari
Tanya
pembahasan
jawab
Menutup pertemuan dan membagikan leaflet kepada
Ceramah Mengutarakan jawaban
keluarga pasien Menyimak Ceramah
Menyimak
Variasi Media -
Infocus
-
Leaflet
Metoda Instruksional Brain storming Ceramah Tanya jawab
Leaflet
Daftar Pustaka
Nita, F. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika Yosef, I. 2009. Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.
Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi lisan : 1. Sebutkan pengertian gangguan jiwa! 2. Jelaskan peran keluarga dalam perawatan klien gangguan jiwa di rumah! 3. Sebutkan tanda dan gejala kekambuhan klien gangguan jiwa! 4. Jelaskan cara perawatan keluarga bagi klien gangguan jiwa di rumah!
MATERI PENYULUHAN KEPERAWATAN JIWA PERAN KELUARGA DALAM PERAWATAN GANGGUAN JIWA
PENDAHULUAN Gangguan Jiwa adalah kondisi dimana proses fisiologik atau mentalnya kurang berfungsi dengan baik sehingga mengganggunya dalam fungsi seharihari.Gangguan ini sering juga disebut sebagai gangguan psikiatri atau gangguan mental dan dalam masyarakat umum kadang disebut sebagai gangguan saraf. Gangguan jiwa yang dialami oleh seseorang bisa memiliki bermacam-macam gejala, baik yang tampak jelas maupun yang hanya terdapat dalam pikirannya. Mulai
dari
perilaku
menghindar
dari
lingkungan,
tidak
mau
berhubungan/berbicara dengan orang lain dan tidak mau makan hingga yang mengamuk dengan tanpa sebab yang jelas. Mulai dari yang diam saja hingga yang berbicara dengan tidak jelas. Dan adapula yang dapat diajak bicara hingga yang tidak perhatian sama sekali dengan lingkungannya.
DAMPAK GANGGUAN JIWA Adanya gangguan jiwa pada seorang pasien dapat menimbulkan berbagai kondisi antara lain : 1. Gangguan Aktivitas Hidup Sehari-hari Adanya gangguan jiwa pada seseorang dapat mempengaruhi kemampuan orang tersebut dalam melakukan kegiatan sehari-hari seperti kemampuan untuk merawat diri : mandi, berpakaian, merapikan rambut dan sebagainya; atau berkurangnya kemampuan dan kemauan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya; seperti tidak mau makan, minum, buang air (berak dan kencing) serta diam dengan sedikit gerakan. Apabila kondisi ini dibiarkan berlanjut; maka akhirnya dapat juga menimbulkan penyakit fisik seperti kelaparan dan kurang gizi, sakit infeksi saluran pencernaan dan pernafasan serta adanya penyakit kulit; atau timbul penyakit yang lainnya.
2. Gangguan Hubungan Interpersonal Disamping berkurangnya kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari; seorang pasien gangguan jiwa juga kadang mengalami penurunan kemampuan melakukan hubungan (komunikasi) dengan orag lain. Pasien mungkin tidak mau berbicara, tidak mau menapat orang lain atau menghindar dan memberontak manakala didekati orang lain. Disamping itu mungkin juag pasien tidak mau membicarakan dengan terang-terangan apa yang difikirkannya.
3. Gangguan Peran/Sosial Dengan adanya gangguan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari dan berkurangnya kemampuan berhubungan dengan orang lain; maka tentu saja berakibat pada terganggunya peran dalam kehidupan; baik dalam pekerjaannya sehari-hari, dalam kegiatan pendidikan, peran dalam keluarga (sebagai ayah, ibu, anak) dan peran dalam kehidupan sosial yang lebih luas (dalam masyarakat). Berbagai keadaan yang timbul akibat gangguan jiwa akhirnya dapat merugikan kepentingan keluarga, kelompok dan masyarakat; sehingga peran serta aktif dari seluruh unsur masyarakat sangat diperlukan dalam mengatasi gangguan jiwa.
PERAN KELUARGA DALAM PERAWATAN GANGGUAN JIWA Keluarga adalah orang-orang yang sangat dekat dengan pasien dan dianggap paling banyak tahu kondisi pasien serta dianggap paling banyak memberi pengaruh pada pasien. Sehingga keluarga sangat penting artinya dalam perawatan dan penyembuhan pasien. Alasan utama pentingnya keluarga dalam perawatan jiwa adalah : 1. Keluarga merupakan lingkup yang paling banyak berhubungan dengan pasien 2.
Keluarga (dianggap) paling mengetahui kondisi pasien
3. Gangguan jiwa yang timbul pada pasien mungkin disebabkan adanya cara asuh yang kurang sesuai bagi pasien 4. Pasien yang mengalami gangguan jiwa nantinya akan kembali kedalam masyarakat; khususnya dalam lingkungan keluarga
5. Keluarga merupakan pemberi perawatan utama dalam mencapai pemenuhan kebutuhan dasar dan mengoptimalkan ketenangan jiwa bagi pasien. 6. Gangguan jiwa mungkin memerlukan terapi yang cukup lama, sehingga pengertian dan kerjasama keluarga sangat penting artinya dalam pengobatan
HAL-HAL YANG PERLU DIKETAHUI OLEH KELUARGA DALAM PERAWATAN GANGGUAN JIWA :
1. Pasien yang mengalami gangguan jiwa adalah manusia yang sama dengan orang lainnya; mempunyai martabat dan memerlukan perlakuan manusiawi 2. Pasien yang mengalami gangguan jiwa mungkin dapat kembali ke masyarakat dan berperan dengan optimal apabila mendapatkan dukungan yang memadai dari seluruh unsur masyarakat. Pasien gangguan jiwa bukan berarti tidak dapat “sembuh” 3. Pasien dengan gangguan jiwa tidak dapat dikatakan “sembuh” secara utuh, tetapi memerlukan bimbingan dan dukungan penuh dari orang lain (dan keluarga) 4.
Tujuan perawatan adalah : a.
Meningkatkan Kemandirian pasien
b. Pengoptimalan peran dalam masyarakat c. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah 5. Pasien memerlukan pemenuhan kebutuhan aktivitas sehari-hari seperti makan, minum dan berpakaian serta kebersihan diri dengan optimal. Keluarga berperan untuk membantu pemenuhan kebutuhan ini sesuai tahap-tahap kemandirian pasien 6. Kegiatan sehari-hari seperti melakukan pekerjaan rumah (ringan), membantu usaha keluarga atau bekerja (seperti orang normal lainnya) merupakan salah satu bentuk terapi pengobatan yang mungkin berguna bagi pasien. 7. Berilah peran secukupnya pada pasien sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki. Pemberian peran yang sesuai dapat meningkatkan harga diri pasien. 8. Berilah motivasi pada pasien sesuai dengan kebutuhan (tidak dibuat-buat) dalam rangka meningkatkan moral dan harga diri.
9. Kembangkan kemampuan yang telah dimiliki oleh pasien pada waktu yang lalu. Kemampuan masa lalu berguna untuk menstimulasi dan meningkatkan fungsi klien sedapat mungkin.
TANDA DAN GEJALA KEKAMBUHAN PASIEN JIWA DI RUMAH 1. Tidak nafsu makan 2. Sukar konsentrasi 3. Sulit tidur 4.
Depresi
5. Tidak ada minat 6. Menarik diri CARA PERAWATAN 1. Jangan biarkan pasien termenung sendiri 2. Ajak berkomunikasi jika pasien melamun 3. Buatkan jadwal kegiatan sehari-hari yang tidak membebani pasien 4. Berikan kegiatan yang positif mungkin dapat diselesaikan oleh klien (contoh : membantu keluarga dalam pekerjaan rumah) 5. Beri pujian atas keberhasilannya 6. Tidak mengejek sesuatu yang diperbuatnya (menghargai yang dilakuakan klien walaupun tidak memuaskan) 7. Tidak menjauhinya (contoh : melibatkan klien pada kegiatan keluarga) 8. Melakukan sentuhan yang akrab 9. Sabar, lembut dan tidak terburu-buru 10. Memberi kesempatan untuk menonton TV, baca majalah bersama keluarga 11. Mengadakan kegiatan kelaurga secara teratur. 12. Diharapkan keluarga berperan aktif dalam pemberian obat pasien yaitu diantaranya mengawasi klien minum obat sehingga keluarga yakin klien telah meminum obatnya 13. Keluarga memperhatikan prinsip pemberian obat 5 benar