SATUAN ACARA PENYULUHAN Hari/tanggal
: Rabu, 01 Juli 2013
Pokok Bahasan
: Vaginitis
Pukul
: 11.0011.30 WIB
Sasaran
: Ny. N
Alokasi Waktu
: 30 menit
Tempat
: Poli kandungan RSU Haji Surabaya
1. Tujuan Umum Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang Vaginitis diharapkan Ny.N mampu memahami dan menjelaskan kembali cara penanganan dan pencegahan Vaginitis
2. Tujuan Khusus Setelah diberikan penyuluhan diharapkan Ny N di Poli Kandungan mampu : 1) Memahami dan menjelaskan pengertian Vaginitis 2) Memahami dan menjelaskan etiologi Vaginitis 3) Memahami dan menjelaskan klasifikasi Vaginitis 4) Memahami dan menjelaskan tanda dan gejala Vaginitis 5) Memahami dan menjelaskan komplikasi Vaginitis 6) Memahami dan menjelaskan pencegahan Vaginitis 3. Materi 1) Pengertian vaginitis 2) Etiologi Vaginitis 3) Klasifikasi Vaginitis 4) Tanda dan gejala Vaginitis 5) Komplikasi Vaginitis
6) Pencegahan Vaginitis 7) Metode 1) Ceramah 2) Diskusi / tanya jawab 8) Media 1) Leaflet 9) Jadwal Pelaksanaan
NO TAHAP
WAKTU
1
5 menit
Pembukaan
KEGIATAN
KEGIATAN
PENYULUHAN Mengucapkan
PESERTA Menjawab
salam Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan
salam
dan
mendengarkan
dari
penyuluhan Melakukan kontrak waktu Menyebutkan materi penyuluhan yang 2
Pelaksanaan
15 menit
akan
diberikan Menjelaskan pengertian Vaginitis Menjelaskan Etiologi vaginitis Menjelaskan klasifikasi
Mendengarkan dan memperhatikan Bertanya tentang materi yang kurang
vaginitis Menjelaskan
jelas
tanda dan gejala vaginitis Menjelaskan komplikasi vaginitis Menjelaskan pencegahan vaginitis 3
Evaluasi
5 menit
Menanyakan pada Menjawab dan
keluarga pasien
menjelaskan
tentang materi
pertanyaan
yang diberikan dan reinforcement kepada keluarga pasien bila dapat menjawab dan menjelaskan kembali pertanyaan 4
Penutup
5 menit
materi. Mengucapkan terima kasih Mengucapkan salam
10) Pengorganisasian
/ Menjawab salam
Pembimbing Penyaji
: 1. Sri Hardi Nuryaningsih,S.Kep,Ns.,M.Kes 2. Rodiyah,Amd.Keb : Zulfida Nurainiyah
11) Evaluasi 1) Evaluasi Struktur a. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di RSU Haji Surabaya. b. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya. 2) Evaluasi Proses a. Pasien memperhatikan terhadap materi penyuluhan. b. Pasien bertanya tentang materi penyuluhan. c. Pasien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3) Evaluasi Hasil a. Pasien dapat menjawab pertanyaan yang diajukan tentang Vaginitis
MATERI PENYULUHAN
“VAGINITIS”
1. Definisi Vaginitis Vaginitis (colpitis) adalah infeksi pada vagina yang disebabkan oleh bakteri, parasite dan jamur (Manuaba,2001) Vaginitis adalah infeksi yang terjadi pada vagina terjadi secara langsung pada vagina atau melalui perineum. (Winkdjosastro,1999) Vaginitis adalah suatu peradangan pada daerah vagina. Hal ini dapat menghasilkan cairan, gatal dan nyeri dan seringkali dihubungkan dengan iritasi atau infeksi pada vulva. (Prof.dr.Ida Gede Manuaba,Sp.OG) 2. Etiologi Vaginitis Penyebabnya bisa berupa : a. Infeksi - Bakteri (misalnya klamidia, gonokokus) - Jamur (misalnya candida) - Protozoa (misalnya trichomonas vaginalis) - Virus (misalnya virus papilloma dan herpes) b. Zat atau benda yang bersifat iritatif - Spermisida, pelumas, kondom, diafragma - Sabun cuci dan pelembut pakaian - Deodorant - Zat di dalam air mandi - Pembilas vagina - Pakaian dalam yang terlalu ketat, tidak berporipori dan tidak menyerap
c. d. e. f.
keringat. - Tinja Tumor atau jaringan normal lainnya Terapi penyinaran Obatobatan Perubahan hormonal
3. Klasifikasi Vaginitis a. Vaginitis candida disebabkan oleh candida albicans
Penyebab : - Hygiene yang kurang - Kadar glukosa darah tinggi dan pemberian antibiotic berspektrum luas b. Vaginitis trichomonas disebabkan oleh trichomonas vaginalis Penyebab : - Hubungan seksual c. Vaginitis non spesifik disebabkan oleh Gardrenella Vaginalis Penyebab : - Hygiene yang kurang - Hubungan seksual d. Vaginitis altrofican disebabkan oleh infeksi epitel vagina yang defisiensi esterogen. Penyebab : - Menoupause rentan terhadap infeksi ( Manuaba, 2001) 4. Tanda dan Gejala Vaginitis a. Vaginitis Candida - Pruritus vulvae. - Nyeri vagina yang hebat. - Disuria eksterna dan interna. - Rash pada vulva. - Eritematosa. - Sekret khas seperti keju lembut. b. Vaginitis Trichomonas - Secret banyak dan bau busuk. - Disuria eksterna dan interna. - Pruritus vulva. - Edema vulva. - Kekuning kuningan c. Vaginitis non spesifik ; Gardrenella Vaginalis - Vagina berbau busuk dan amis. - Sekret encer, kuning sampai abuabu. d. Vaginitis Atrofican - Pendarahan pervaginam. - Disuria eksterna. - Pruritus. - Dispareunia. - Permukaan vagina merah muda, pucat, halus tanpa rugae.
5. Komplikasi a. Endometritis Peningkatan konsentrasi flora anaerob, yang sebagian mungkin karena perubahan pH, bisa menyebabkan peningkatan angka endometritis. b. Salpingitis Radang pada saluran telur dapat terjadi bila infeksi serviks menyebar ke tuba uterine. c. Servisitis Peradangan ini dapat terjadi bila infeksi menyebar ke serviks.
6. Pencegahan a. Harus steril Penggunaan tisu basah atau produk panty liner harus betulbetul steril. Bahkan, kemasannya pun harus diperhatikan. Jangan sampai menyimpan sembarangan, misalnya tanpa kemasan ditaruh dalam tas bercampur dengan barang lainnya. Karena bila dalam keadaan terbuka, bisa saja panty liner atau tisu basah tersebut sudah terkontaminasi. b. Obat antiseptik Jangan membersihkan vagina dengan obatobatan antiseptik setiap hari atau sebentarsebentar dicuci. Bila hendak membersihkan dengan menggunakan obat obatan cukup dilakukan dua minggu sekali, yaitu di pertengahan siklus menstruasi. c. Tidak lembab Perhatikan kebersihan setelah buang air besar atau kecil. Setelah bersih, jangan lupa untuk mengelapnya dengan tisu kering atau handuk khusus. Jangan
dibiarkan dalam keadaan lembab. d. Kebersihan air Bila buang air kecil di tempat umum, perhatikan kebersihan airnya. Bila ragu, sebaiknya dilap saja dengan tisu. e. Gunakan bahan katun Jangan sekalikali menggunakan celana yang berbahan nilon. Bahan katun lebih baik karena menyerap keringat. f. Tak perlu dibedaki Jangan memberi bedak/talk pada daerah vagina. Karena bisa menimbulkan keganasan (kanker) di indung telur. g. Berkaitan dengan sanggama Bila melakukan senggama, usahakan sebelum dan sesudahnya baik isteri maupun suami, menjaga kebersihan alat kelaminnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak. (2004). Buku ajar keperawatan maternitas. Edisi 4. Jakarta : EGC. Edge, V. (1993). Women’s health care. VSA : Von Hoffman Press.
Manuaba, Ida Bagus. (2001). Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, dan keluarga berencana untuk pendidikan bidan. Jakarta : EGC. Padjadjaran, Universitas. (1981). Ginekologi. Bandung : Elstar Offset. Sinklair, C.C.R., Webb,J.B. (1992). Segi praktis ilmu kebidanan dan kandungan untuk pemula. Jakarta : Binarupa Aksara. Taber, Ben-Zion. (1994). Kapita selekta obstetri dan ginekologi. Jakarta :EGC. Wiknjosastro, H. (1999). Ilmu kebidanan. Edisi 3. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono.
SATUAN ACARA PENYULUHAN “VAGINITIS”
Oleh : Zulfida Nurainiyah P27820111074
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN KAMPUS SOETOMO SURABAYA 2013