16504241003_arif Hidayad.docx

  • Uploaded by: Arif Hidayad
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 16504241003_arif Hidayad.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 795
  • Pages: 3
ABS (Anti lock Breaking System) A. Sistem Rem Rem merupakan salah satu bagian kendaraan yang sangat penting pada sebuah kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat dari perkotaan sampai pedesaaan. Rem ini dapat mengatur kecepatan ataupun menghentikan lajunya kendaraan sesuai dengan yang kita harapkan, pengaturan kecepatan ataupun diberhentikannya lajunya kendaraan ini diatur melalui suatu gesekan antara komponen rem dengan roda yang berputar. Syarat–syarat sebuah rem adalah sebagai berikut: 1. Dapat bekerja dengan cepat. 2. Apabila beban pada semua roda sama, maka daya pengereman harus sama dengan atau gaya pengereman seimbang dengan beban yang di terima oleh masing-masing roda. 3. Dapat dipercaya dan mempunyai daya tahan cukup. 4. Mudah disetel dan diperbaiki pengemudi waktu pengereman Cara kerja rem adalah pengubah tenaga mekanik menjadi tenaga gesekan dengan jalan menekan sepatu rem (kanvas) terhadap tromol yang berputar

B. Sistem Rem ABS (Anti-Lock Brake System) ABS (Anti-Lock Brake System) adalah sebuah sistem pada kendaraan bermotor yang mencegah terjadinya roda menjadi terkunci pada saat pengereman. Tujuannya adalah memungkinkan pengemudi untuk mempertahankan kontrol pengendalian pada saat pengereman mendadak dan digunakan untuk memperpendek jarak pengereman (dengan memperbolehkan pengemudi menginjak pedal rem secara penuh tanpa perlu khawatir kendaraan akan selip dan lepas kendali seperti bila kita melakukan pengereman pada kendaraan non ABS (Anti-Lock Brake System ). Cara kerjanya adalah pada kendaraan terdapat electronic unit, speed sensor dan hydraulic valve pada brake circuit. Electronic unit memonitor kecepatan dari roda pada saat pengereman,jika berbeda maka rem akan me’release’, dan selanjutnya mengerem lagi. Hampir sama dengan apabila kita melakukan pengereman sedikit-sedikit atau dalam artian tekanlepas-tekan lepas. ABS tersebut bisa melakukan pengereman dalam artian ‘tekan-lepas’

sebanyak 20 kali per detik. Jadi dengan teknologi ini berguna untuk mencegah roda terkunci. Anti-lock Brake Systems dirancang untuk mencegah terjadinya penguncian roda (wheel lockup) saat pengeman mendadak di segala medan jalan. Hasil saat pengeraman adalah: 1. Mobil tetap stabil 2. Arah kemudi stabil (Vehicle Stability). 3. Mengerem lebih cepat (jarak pengereman lebih dekat, kecuali jalan tanah, bersalju). 4. Penguasaan kontrol kendaraan menjadi maksimal (tinggat kestabilan). 5. Jika roda depan terkuci, mobil tidak mungkin bisa di arahkan 6. Jika roda belakang terkunci, mobil bisa tidak stabil dan tergelincir ke salah satu sisi. Jika permukaan jalan saat pengereman tidak rata, roda-roda yang mengalami selip akan mudah terkunci dan mobil akan berputar putar .namun dengan sistem ABS mobil akan tetap stabil sampai mobil tersebut berhenti . C. Komponen-Komponen Rem ABS (Anti-Lock Brake System) 1. Master selinder Master selinder berfungsi : a. Membangun tekanan hidraulis sesuai dengan gaya tekan pengemudi. b. Tekanan hidraulis ini mengalir ke unit tekanan. 2. Unit control tekanan (akuator) Unit control tekanan (akuator) berfungsi mengatur tekanan hidraulis rem untuk setiap roda sesuai dengan perintah ECU. 3.

ABS control module ABS control module berfungsi : a. Mendapat informasi dari sensor putaran. b. Menghitung tekanan ideal pada roda. c. Mengirimkan perintah pengatur ke unit control tekanan rem d. ABS control module selalu memeriksa fungsi diri secara otomatis e. Bila fungsinya salah, ABS control module akan memberitahu aliran dengan lampu control pengemudi.

4.

Sensor putran roda Sensor putran roda berfungsi menyensor kondisi putaran roda, dan dari sensor tersebut menghasilkan signal.

5.

Silinder roda Selinder roda berfungsi untuk menggerakkan atau menekan sepatu rem. Selinder roda dihubungkan dengan master selinder dengan menggunakan pipa-pipa.

6.

Lampu indikator Lampu indikator berfungsi sebagai indicator ABS, bila terjadi kerusakan pada sisitem rem ABS. lampu indicator akan menyala.

7.

Sensor putaran aksel belakang Sensor putran aksel belakang berfungsi menghitung putran roda secara induktif dan mengirim signal ke ABS control module.

D. ABSCM (Anti-Lock Brake System Control Module) ABS terdiri dari wheel speed sensor yang berfungsi untuk mendeteksi kecenderungan suatu roda mengalami penguncian, HCU (Hydraulic Control Unit) mensuplai tekanan rem ke setiap roda berdasarkan output signal dari ABSCM (control module). Dari sinyal wheel speed sensor, ABSCM akan menghitung dan memperkirakan akselerasi, deselerasi dan slip rasio, pengaturan solenoid valve dan return pump, gunanya adalah untuk mencegah terjadinya wheel lock-up. ABSCM dapat mengatur sistem monitoring pada sirkuit dan mematikan dirinya sendiri apabila sistem mengalami kegagalan.Pengemudi dapat mengetahui adanya kegagalan sistem pada ABS apabila lampu peringatan ABS menyala. 1. Komposisi Dasar ABSCM (Anti-Lock Brake System Control Module) Apabila ABS mengalami kegagalan, ABSCM akan mematikan kerja sistem untuk memastikan keselamatannya. Karena apabila kerja dari solenoid valve tidak normal, dapat mempengaruhi tekanan rem terhadap roda. Karena alasan inilah ABSCM dapat menganalisa dan mengantisipasi semua kemungkinan kegagalan pada sistem. 2. Safety Circuit. Saat Ignition switch diputar ke ON, ABSCM akan melakukan self-test sampai kecepatan kendaraan mencapai batas kecepatan normal dan juga memonitor sistem saat mobil melaju. Jika terdeteksi ada kerusakan, pertama yang dilakukannya adalah menghentikan fungsi ABS dan menyalakan lampu peringatan ABS. Meskipun ABS tidak dapat bekerja, namun rem konvensional masih tetap bekerja. setelah tidak terdeteksi lagi adanya kerusakan pada sistem, maka lampu peringatan akan mati dan sistem kembali berjalan normal.

More Documents from "Arif Hidayad"