A. Sejarah Raymond Bernard Cattell (20 March 1905-2 Februari 1998) adalah seorang psikolog Inggris dan Amerika, yang dikenal untuk eksplorasi nya banyak wilayah di psikologi. Daerah ini meliputi: dimensi dasar kepribadian dan temperamen, berbagai kemampuan kognitif, dinamika dimensi motivasi dan emosi, dimensi klinis kepribadian, pola kelompok dan perilaku sosial, aplikasi penelitian kepribadian untuk psikoterapi dan teori pembelajaran, prediktor kreativitas dan prestasi, dan metode penelitian banyak ilmiah untuk menjelajahi dan mengukur daerah-daerah. Cattell telah terkenal produktif nya selama 92 tahun, authoring dan co-authoring lebih dari 50 buku dan 500 artikel, dan lebih dari 30 tes standar. Menurut banyak dikutip peringkat, ia adalah 16 psikolog yang paling berpengaruh dan terkemuka dari abad ke-20. Sebagai psikolog, Cattell adalah ketat dikhususkan untuk metode ilmiah. Dia adalah seorang pendukung awal menggunakan metode analisis faktor, bukan apa yang ia sebut "berteori verbal" untuk menjelajahi dimensi dasar kepribadian, motivasi, dan kemampuan kognitif. Meskipun Cattell paling dikenal untuk mengidentifikasi dimensi kepribadian, ia juga mempelajari dimensi dasar domain lainnya: kecerdasan, motivasi, dan minat kejuruan. Cattell berteori adanya kecerdasan cairan dan mengkristal untuk menjelaskan kemampuan kognitif manusia, dan menulis Culture Fair Intelligence Test (CFIT) untuk meminimalkan bias bahasa tertulis dan latar belakang budaya dalam pengujian intelijen. Prestasi utama Cattell's berada di kepribadian, kecerdasan, dan statistik. Dalam kecerdasan, Cattell adalah orang yang terbaik dengan mengidentifikasi perbedaan kecerdasan cairan dan mengkristal: saat ini, abstrak, kemampuan intelektual adaptif versus pengetahuan diterapkan atau mengkristal. Sebagai fondasi teoretis untuk perbedaan ini, Cattell mengembangkan investasi model kemampuan, mengatakan bahwa kemampuan kristalisasi muncul dari investasi kemampuan cairan dalam topik pengetahuan. Sehingga dirinya sangat berkontribusi dalam epidemiologi kognitif, dengan alasan bahwa pengetahuan mengkristal dapat menurun atau meningkat setelah kemampuan cairan menurun atau meningkat. Konsep inilah yang diwujudkan dalam Dewasa Membaca Nasional Test (Nart). Cattell mengembangkan sebuah tes dengan kemampuannya sendiri, yaitu Culture Fair Intelligence Scales, yang dirancang untuk meminimalkan pengaruh latar belakang budaya atau pendidikan dan memberikan suatu ukuran sepenuhnya. B. Perkembangan (Orna, 2013):
Cattell mulai tertarik pada pengukuran kecerdasan pada akhir 1920. Karya ini menghasilkan publikasi dari Cattell Group dan tes Intelijen pada tahun 1930. Setelah 5 tahun, beberapa skala direvisi menjadi bentuk non-verbal untuk mengurangi efek kefasihan verbal yang tidak diinginkan dan tidak perlu dalam pengukuran kecerdasan.Versi lain dari tes ini muncul pada tahun 1940. Pada tahap ini, item telah menjadi sepenuhnya perseptual dan diorganisasikan ke enam subyek, tiga di antaranya telah dipertahankan dalam format saat ini. Dari 159 item yang dianalisis, 72 validitas dan reliabilitas memuaskan dipertahankan untuk edisi yang diterbitkan.Pada tahun 1949, CFIT mengalami revisi lagi dan mengadopsi format tersebut. Format ini telah dipertahankan sejak itu, yang terdiri dari empat subyek (seri, klasifikasi, matriks dan kondisi) di masing-masing dari dua tingkat yang sulit.Pada tahun 1961, ada sedikit penyesuaian dalam urutan tingkat kesulitan untuk beberapa item. Sampel norma diperluas untuk mencapai perwakilan nasional yang lebih baik. Ini menghasilkan bentuk saat ini. C. Dasar Teori Cattell dan horn (Gregory, R. Cattell dan Fluid / Crystallized Distinction, 2004) menggunakan analisis faktor untuk mempelajari struktur kecerdasan. Mereka berpendapat bahwa kecerdasan umum ada dan terdiri dari dua faktor: kecerdasan cairan dan kecerdasan terkristalisasi.Disingkat sebagai Gf, Fluid intelligence adalah bentuk efisiensi mental yang sebagian besar nonverbal dan relatif berkurang budaya. Ini terkait dengan kemampuan bawaan seseorang untuk belajar dan menyelesaikan masalah. Dengan demikian, kecerdasan cairan digunakan ketika tugas membutuhkan adaptasi ke situasi baru. Untuk alasan ini, Cattell percaya bahwa ukuran kecerdasan cairan bebas dari kultur. Berdasarkan asumsi ini, ia menyusun tes Kecerdasan Adil Budaya dalam upaya untuk menghilangkan bias budaya dalam pengujian. D. Tes CFIT ( Culture Fair Intelegence Test) Dalam jurnal menjelaskan bahwa CFIT ( Culture Fair Intelegence Test) dikembangkan oleh R.G Gattell. Tes ini merupakan tes intelegensi nonverbal. Tes ini menyajikan soal-soal yang menghendaki subjek memilih suatu desain yang tepat melengkapi suatu rentean desain-desain tertentu. Mencari figur geometris yang paling berbeda dengan figur-figur lainnya, dan sebagainya. CFIT juga banyak dipakai di Indonesia.
Tujuan dari CFIT adalah untuk mengukur fluid
intelligence (kemampuan analisis dalam situasi abstrak) dalam pola yang sebebas mungkin dari
pengaruh budaya (Gregory, 2000). Culture Fair Intelligence Test dirancang untuk memberikan sebuah estimasi kecerdasan yang relatif bebas dari pengaruh bahasa dan budaya (Kaplan & Saccuzo, 205). Untuk di Indonesia sendiri, CFIT diadopsi dan dikembangkan oleh Universitas Indonesia pada tahun 1975. Cattel merancang CFIT untuk mengurangi pengaruh budaya, perbedaan kecakapan verbal, dan perbedaan tingkat pendidikan. CFIT dirancang untuk bebas dari bias budaya dan cocok dipakai oleh beragam populasi, termasuk peserta tes yang tidak dapat berbicara dalam bahasa Inggris. E. Administrasi dari Test CFIT CFIT sendiri (Skala 3) terdiri dari 4 macam subtest. Berikut ini adalah ke empat macam subtest pada CFIT: 1.
Subtest 1- Series Peserta diminta untuk melanjutkan pola yang sudah tersedia, dan memilih satu dari ke 6 kotak pilihan yang ada yang telah tersedia, waktu pengerjaannya selama 3 menit.
2. Subtest 2 – Classification Di dalam test terdapat 5 kotak gambaar, 3 gambar yang sama dan 2 kotak gambar berbeda, peserta diminta untuk memilih 2 dari 5 pilihan gambar dengan pola ataupun karakteristik yang sama atau memiliki kemiripan. Waktu pengerjaannya selama 4 menit 3.
Subtest 3 – Matrices Peserta diminta untuk memilih 1 dari 5 pilihan jawaban, yang mampu melengkapi gambar utama yang tersaji. Test ini memiliki waktu pengerjaan selama 3 menit.
4.
Subtest 4 – Condition Peserta diminta untuk memilih 1 dari 5 jawaban dimana jawaban tersebut memiliki kondisi, tekstur situasi yang sama seperti pada soal yang tersaji.pengerjaan tes ini selama 2 ½ menit. F.Prosedur Waktu Tes CFIT memiliki 4 Subtest. Dimana subtest pertama memiliki 3 soal sebagai contoh
bagaimana pengerjaannya dan 13 soal untuk dikerjakan sendiri oleh peserta. a. Pada subtest pertama waktu yang diberikan untuk mengerjakan adalah 3 menit, sedangkan untuk instruksi waktu yang diberikan adalah 5 menit.
b. Pada subtest yang kedua terdapat 3 soal sebagai contoh dan 14 soal untuk dikerjakan sendiri oleh peserta. Pada substest kedua waktu yang diberikan untuk mengerjakan 4 menit, sedangkan untuk instruksi waktu adalah 5 menit. c. Pada subtest ketiga terdapat 3 soal untuk contoh dan 13 soal untuk dikerjakan sendiri oleh peserta tes. Pada subtest ketiga diberikan waktu 3 menit untuk mengerjakan soal, dan 5 menit untuk memberikan instruksi. d. Pada subtest terakhir yaitu subtest ke empat, terdapat 3 soal untuk contoh dan 10 soal tes untuk dikerjakan sendiri atau tanpa didampingi pengetes. Waktu yang diberikan untuk pengerjaan soal adalah 2,5 menit dan untuk instruksi adalah 5 menit. G. Instruksi Sebelum membuka buku soal silahkan anda lihat pada lembar jawaban anda paling atas. Silahkan isi identitas anda pada bagian tersebut. Untuk nama, anda bisa mengisikan nama lengkap anda. lalu isi tanggal hari ini dimana hari ini adalah hari anda mengerjakan tes CFIT, lalu isi tanggal lahir anda. Untuk Usia, diisi dengan cara mengurangi tanggal tes dengan tanggal lahir anda. Jika tanggal tesnya adalah tanggal 12 bulan 11 tahun 2013, lalu tanggal lahir anda sebagai contoh tanggal 12 bulan 11 tahun 1994 maka usia anda adalah 19 tahun 10 bulan 0 hari. Untuk nomor bisa anda isikan sesuai nomor yang tertempel pada buku tes anda. Untuk pendidikan normal bisa dikosongkan saja. Jika identitas anda telah diisi, maka bukalah buku soal anda pada halaman pertama. Lihatlah gambar-gambar tes berikut. Dengarkan baik-baik instruksi saya untuk pengerjaan subtest pertama. Kita akan melihat garis vertikal yang sedikit demi sedikit akan jatuh ke samping kanan anda. Tugas anda disini adalah mencari gambar ke 4 dari 5 gambar yang tersedia pada pilihan jawaban. Maka untuk contoh yang pertama jawabannya adalah "C". Perhatikan contoh pada garis kedua, lihatlah garis yang hitam pada kotak tersebut, makin lama makin turun kebawah seolaholah seperti tirai yang diturunkan ke bawah. Maka untuk soal ini jawabannya adalah "E". Untuk soal yang ketiga lihatlah gambar-gambar kelopak daun makin lama makin bertambah 1 helai daun dan dimulai dari atas terus kekanan. Maka untuk contoh soal ini jawabannya adalah "E". Berikanlah tanda silang pada jawaban anda pada lembar jawaban yang telah tersedia. Jika anda ingin mengganti jawaban anda maka berikanlah tanda sama dengan pada jawaban anda sebelumnya lalu berikanlah tanda silang pada jawaban yang anda anggap benar. Jika anda ingin kembali pada jawabannya sebelumnya maka berikanlah lingkaran pada jawaban yang anda anggap
paling benar dan berikanlah tanda sama dengan pada jawaban anda sebelumnya. Dan saya harap ini adalah jawaban terakhir anda.Contoh soal CFIT skala 3 terdiri dari 4 macam subtest diantaranya
H. Skoring I. Untuk cara mencari menilai atau mencari skor pada tes CFIT adalah dengan menjumlahkan semua jawaban benar pada subtest 1, 2, 3, dan 4. Lalu jawaban benar tersebut dikalikan 1. Contoh : J. Jumlah jawaban benar pada subtest pertama = 6 K. Jumlah jawaban benar pada subtest kedua = 6 L. Jumlah jawaban benar pada subtest ketiga = 6 M. Jumlah jawaban benar pada subtest keempat = 4 N. Rumus mencari RS=Jumlah Jawaban Benar x 1 O. = ( 6+6+6+4 ) x 1
P. = 22 x 1 Q. = 22 R. Maka, total Raw Score (RS) user adalah 22.