1553736941448_bab I.docx

  • Uploaded by: Muhammad Nur Kholis
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 1553736941448_bab I.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 707
  • Pages: 5
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lanjut usia adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua orang yang di karuniai umur panjang dimana terjadinya tidak bias dihindari oleh siapapun. Di Indonesia, batasan mengenai lanjut usia adalah 60 tahun baik pria maupun wanita (Kushariyadi, 2011). Lanjut usia merupakan suatu proses yang alami yang akan dihadapi oleh setiap orang. Seseorang yang memasuki usia tua akan mengalami penurunan fungsi tubuh seperti: penurunan elastisitas kulit, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk, gerakan semakin lambat, otot tubuh semakin melemah, kekuatan muskular mulai merosot seperti keluhan nyeri otot, kekakuan, hilang gerakan, dan tanda-tanda inflamasi seperti nyeri tekan, disertai pembengkakan yang mengakibatkankan terjadinya gangguan aktivitas sehari-hari (Nugroho & Wahyudi, 2012). Analisa penelitian dari Thumboo, Wu dan Leung (2016) menyebutkan masalah yang dialami lansia adalah nyeri pada persendian, penyakit rematik, kekakuan sendi dan gangguan fungsi dari beberapa domain, yang mana akan berdampak pula pada psikologis dan nilai estetika seseorang. Nyeri sendi merupakan suatu keadaan yang sering dialami oleh lansia yang disebabkan oleh penyakit degeratif yang menyebabkan berkurangnya cairan sinovial sendi sehingga mengakibatkan nyeri dan kekakuan sendi. Penderita nyeri sendi di seluruh dunia telah mencapai 1

2

angka 355 juta jiwa, artinya 1 dari 6 orang di dunia menderita nyeri sendi. Di perkirakan angka terus meningkat hingga tahun 2025 dengan indikasi lebih dari 25% akan mengalami kelumpuhan. Organisasi kesehatan dunia (WHO) melaporkan bahwa 20% penduduk dunia terserang penyakit nyeri sendi. Dimana 5-10% adalah mereka yang berusia 5-20 tahun dan 20% mereka yang berusia 55 tahun (Wiyono,2010) Berdasarkan hasil penelitian terakhir dari Zeng QY et al 2008, prevalensi nyeri sendi di indonesia mencapai 23,6% hingga 31,3%. Angka ini menunjukkan bahwa rasa nyeri sendi sudah cukup mengganggu aktivitas masyarakat indonesia. Berdasarka data di UPT Panti Werdha Mojopahit kabupaten Mojokerto terdapat 40 lansia dan ditemukan 18 lansia yang menderita nyeri sendi. Dampak nyeri memerlukan penanganan yang spesifik yaitu dengan cara pengobatan farmakologi dan nonfarmakologi. Pengobatan farmakologi salah satunnya adalah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang dapat menghambat produksi prostaglandin dari jaringan–jaringan yang mengalami inflamasi, penggunaan obat–obatan tersebut bisa menimbulkan efek samping depresi pernafasan dan sedasi, mual muntah, konstipasi, adiksi serta menyebabkan gangguan pada

gastrointestinal.

Sedangkan

intervensi

non

farmakologis

mencakup pendekatan secara fisik yang memiliki tujuan untuk memberikan penanganan nyeri agar nyeri berkurang, memperbaiki

3

disfungsi fisik, mengubah respon fisiolgis serta mengurangi ketakutan yang berhubungan dengan immobilitas terkait nyeri seperti pemberian terapi massage/pijatan pada punggung, akupuntur, akupressur (Potter & Perry, 2010). Massage/pijatan pada punggung tidak mempunyai efek samping yang berarti dan mudah dalam mengaplikasikannya. Penggunaan lotion diharapkan memberikan sensasi hangat dan mengakibatkan vasodilatasi local sehingga meningkatkan peredaran darah pada area yang diusap sehingga akivitas sel meningkat dan akan mengurangi rasa sakit. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sosial Pucang Gading Semarang, terdapat …. Lansia yang mengalami nyeri sendi baik sendi lutut, sendi panggul, sendi tulang belakang dan juga sendi jari-jari tangan. Berdasarkan fenomena diatas peneliti tertarik meneliti lebih lanjut tentang intervensi pijat punggung pada asuhan keperawatan lansia dengan nyeri sendi di Rumah Sosial Pucang Gading Semarang. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah intervensi pijat punggung pada asuhan keperawatan lansia dengan nyeri sendi di Rumah Sosial Pucang Gading Semarang?” C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Mengaplikasikan pemberikan tindakan pijat punggung terhadap nyeri sendi pada Lansia. 2. Tujuan Khusus a. Menggambarkan

4

1) Pengakajian (Assesment) 2) Masalah keperawatan yang ditemukan 3) Perencanaan untuk memecahkan masalah yan ditemukan 4) Tindakan dan penilaian outcome penerapan EBNP b. Membahas kesenjangan antara teori dengan kondisi riil kasus nyeri sendi pada Lansia dengan pemberian tindakan pijat punggung D. Manfaat penelitian 1. Bagi pasien Adanya pemberian asuhan keperawatan pada Lansia dengan nyeri sendi yang diberi tindakan pijat punggung dapat membantu pasien untuk dapat menurunkan tekanan darahnya dan menambah ilmu pengetahuan pada pasien. 2. Bagi Pelayanan Kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi pihak pelayanan kesehatan di Semarang terutama untuk perawat bahwa perawat harus melakukan perannya sebagai health educator, promote health dan preventive illness khususnya pemberian asuhan keperawatan lansia dengan nyeri sendi terhadap pemberian tindakan pijat punggung. 3. Bagi Institusi Pendidikan Memberikan informasi mengenai pemberian tindakan punggung dapat menurunkan nyeri sendi pada pasien lansia dan pentingnya pelaksanaan pada pasien. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif sebagai tambahan referensi tentang pelaksanaan asuhan keperawatan.

5

More Documents from "Muhammad Nur Kholis"

1553400377296_bab I.docx
November 2019 12
Bab I 2.docx
November 2019 21
Bab Ii.docx
November 2019 15
1553736941620_bab Iii.docx
November 2019 8
1553736941448_bab I.docx
November 2019 13