BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam percobaan pengujian ini kami akan melalukan survey persentase penggunaan pembalut dalam lingkup kelas XI MIPA SMAN 2 Kab. Tangerang. Sebagian siswi menggunaan merk pembalut yang berbeda-beda. Dengan melakukan survey ini, harapan kami dapat mengetahui jumlah persentase pemakaian pembalut. Namun kenyataannya, survey ini tidak lah susah dilakukan, karena setiap siswi menggunakan pembalut pada saat periode menstruasinya. Sebab pembalut mudah di jangkau dan lebih praktis. Karena pada zaman dahulu pembalut menggunakan bahan kain. Alasan kami memilih bidang survey ini guna mengetahui seberapa besar pengaruh pemakaian pembalut dalam kalangan siswi kelas XI MIPA SMAN 2 Kab. Tangerang. Lalu membuat data persentase di laporan yang akan kami buat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi kami tentang seberapa populernya penggunaan pembalut. B. Rumusan Masalah Bagaimana persentase penggunaan pembalut di lingkup kelas XI MIPA Kab. Tangerang? C. Tujuan Penelitian Mengetahui persentase penggunaan pembalut dalam lingkup siswi kelas XI MIPA SMAN 2 Kab. Tangerang. D. Manfaat Penelitian Untuk mengetahui merk pembalut mana yang lebih banyak dipergunakan oleh siswi kelas XI MIPA SMAN 2 Kab. Tangerang.
BAB 2 KAJIAN TEORI A. Definisi PembalutWanita Pembalut wanita adalah sebuah perangkat yang digunakan oleh wanita di saat menstruasi, ini berfungsi untuk menyerap darah dari vagina supaya tidak meleleh ke mana-mana. Selain saat menstruasi, perangkat ini juga digunakan setelah pembedahan vagina, setelah melahirkan, sesudah aborsi, maupun situasi lainnya yang membutuhkan pembalut ini untuk menyerap setiap cairan yang berupa pendarahan pada vagina. Pembalut wanita tidak sama dengan popok yang digunakan baik pria atau wanita yang mengidap masalah buang air kecil. Namun pembalut wanita dapat juga digunakan oleh mereka, karena daya serap yang hampir sama dengan popok yang demikian. (Wikipedia, 2018)
B. Sejarah Pembalut Wanita Benda yang berguna untuk menampung darah menstruasi ini ternyata sudah muncul dalam catatan tertulis sejak abad ke-10. Sepanjang sejarah, wanita menggunakan berbagai macam perlindungan menstruasi. Beberapa contoh di Museum Menstruasi antara lain adalah sejenis bantalan yang dijahit dan celemek menstruasi. Orang Inuit (Eskimo) memakai kulit kelinci sementara di Uganda yang dipakai adalah papirus. Cara yang cukup umum adalah dengan menggunakan potongan kain tua. Pembalut wanita sekali pakai yang pertama kali didistribusikan di dunia adalah produk dari Curads and Hartmann’s. Ide untuk produk ini berawal dari para perawat yang memakai perban dari bubur kayu untuk menyerap darah menstruasi. Bantalan jenis ini dianggap cukup murah untuk dibuang setelah dipakai dan bahan bakunya gampang didapat. Beberapa pembuat pembalut wanita sekali pakai pertama adalah juga produsen perban (pembalut wanita modern dapat digunakan untuk pertolongan pertama pada luka jika tidak ada perban karena pembalut wanita kemampuan menyerapnya tinggi dan steril). Butuh beberapa lama untuk produk baru itu dipergunakan secara luas oleh wanita. Hal ini terutama disebabkan masalah harga. Pembalut wanita sekali pakai awalnya terbuat dari wol, katun, atau sejenisnya, berbentuk persegi dan diberi lapisan penyerap. Lapisan penyerapnya diperpanjang di depan dan belakang agar bisa dikaitkan pada sabuk khusus yang dipakai di bawah pakaian dalam. Desain model begini merepotkan karena sering selip ke depan atau belakang. Kemudian, desainer pembalut punya ide memberi perekat pada bagian bawah pembalut untuk dilekatkan pada pakaian dalam. Pada pertengahan 1980-an pembalut bersabuk lenyap dari pasaran digantikan pembalut berperekat.
Sejalan dengan perkembangan ergonomika, desain pembalut juga ikut berkembang sejak tahun 1980-an sampai sekarang. Dulu, pembalut tebalnya bisa sampai dua sentimeter dan karena bahan penyerapnya kurang efektif, sering bocor. Untuk mengatasinya, berbagai variasi diterapkan, misalnya menambahkan sayap, mengurangi ketebalan dengan memakai bahan tertentu dan sebagainya. Desain pembalut yang tadinya cuma persegi dibuat menjadi lebih berlekuk-liku, jenis pembalut pun jadi beragam. Jenis-jenis pembalut sekali pakai mencakup panty liner, ultra thin, regular, maxi, night, dan maternity. Beberapa pembalut bahkan diberi deodoran untuk menyamarkan bau darah dan ada beberapa jenis panty liner yang dirancang agar dapat dipakai bersama G-string. Meskipun pembalut sekali pakai telah banyak digunakan, pembalut dari kain (tentu saja dengan desain yang lebih baik, bukan sekadar potongan-potongan kain yang disumpalkan) kembali muncul sekitar tahun 1970-an dan cukup populer pada tahun 1980-an sampai 1990an. Wanita memilih memakai kain dengan alasan kenyamanan, kesehatan, dampak lingkungan, dan lebih murah karena memungkinkan untuk dicuci. (Wikipedia, 2018).
C. Bahan Penyusun Pembalut Wanita Pembalut wanita adalah produk sekali pakai. Karena itulah para produsen mendaur ulang bahan baku kertas bekas dan pulp, menjadikannya bahan dasar untuk menghemat biaya produksi. Dalam proses yang didaur ulang,banyak bahan kimia yang digunakan untuk proses pemutihan kembali, menghilangkan bau dan proses sterilisasi kuman pada kertas bekas sebagai bahan dasar pembalut. Kertas bekas yang didaur ulang kembali dan memakai bahan kimia ini di jadikan pembalut wanita yang sering kita jumpai di pasaran dan di pakai para konsumen. Pembalut ini mengandung zat Dioxin yang sangat berbahaya. (Adinda Wulan, 2011). D. Merk Pembalut Wanita Aman Yang Tersedia Di Indonesia Seiring dengan berjalannya waktu merk pembalut di Indonesia pun Beragam, Setiap wanita tentu membutuhkan pembalut yang nyaman. Namun, tak hanya nyaman, wanita juga membutuhkan merk pembalut yang aman. Sayangnya, tidak semua merk pembalut wanita yang dijual di supermarket tersebut terasa nyaman bila dipakai, inilah merk pembalut yang aman digunakan, seperti : Softex,Charm, Laurier, Kotex, Dacco, Longrich, Wish Sanitary. (Linda, 2018 ). E. Data Penggunaan Pembalut Di Indonesia Jumlah wanita di Indonesia sekitar 118 juta, 67 juta di antaranya wanita subur yang masih menggunakan pembalut," ucap Tulus melalui keterangan persnya yang diterima Tempo, Kamis, 9 Juli 2015. Dengan asumsi itu, diperkirakan tak kurang dari 1,4 miliar pembalut digunakan wanita Indonesia per bulan.YLKI mendesak agar Badan Standardisasi Nasional merevisi Standar Nasional Indonesia untuk produk pembalut wanita. Mereka meminta klorin pada pembalut dianggap bahan terlarang. "Setidaknya harus ada ambang batas maksimum penggunaan," ujar Tulus. Tiga hari lalu, YLKI mempublikasikan hasil uji laboratorium
terhadap pembalut wanita dan pantyliner. Dari hasil tersebut, terdapat sembilan merek pembalut dan tujuh merek pantyliner yang mengandung klorin dengan kadar yang sangat tinggi. Kadarnya adalah 6-55 ppm. (Faiz Nashrillah, 2015)
Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lingkup SMAN 2 Kab. Tangerang, dan waktu penelitian dapat di jabarkan dalam tabel sebagai berikut : Tabel Waktu Pelaksanaan : No. 1. 2.
Tanggal Penelitian 8 Januari 2019 14 Januari 2019
Kegiatan Penelitian Pengajuan judul Proses penelitian survey
3.
Januari s/d Maret 2019
Pembuatan laporan penelitian
B. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, yaitu pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden individu. C. Populasi Dan Sampel Populasi dalam penelitian yaitu siswa/i SMAN 2 Kab. Tangerang. Sampel dalam penelitian ini yaitu 6 kelas di SMAN 2 Kab. Tangerang. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang di gunakan dalam pengumpulan data adalah teknik angket. Kuisioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Melda Syahputri, 2015). E. Instrumen Penelitian Lembar Wawancara Siswa Hari/ tanggal observasi : 14 Januari 2019 Sekolah : SMAN 2 Kab. Tangerang Kelas observasi : 6 kelas di SMAN 2 Kab. Tangerang (XI MIPA) Narasumber : Individual perwakilan Kelas Observer : 1. Jiyan Shaqilla 2. Sharmila No. Pertanyaan 1. Produk apa yang sering kamu gunakan? 2. Jika sedang haid, berapa jam sekali kamu mengganti pembalut? 3. Berapakah panjang pembalut yang sering kamu
Jawaban
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
gunakan? Berapa banyak pembalut yang kamu gunakan dalam 1 periode menstruasi? Model pembalut apa yang membuat kamu nyaman? Pada umur berapa kamu sudah menggunakan pembalut? Apakah kamu pernah mengganti merk pembalut yang kamu pakai? Apakah menggunakan pembalut dapat menghambat aktifitas mu? Apakah kamu merasa nyaman saat pertama kali menggunakan pembalut? Biasa membeli pembalut dengan harga berapa?
Bab 4 PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti persentase penggunakan pembalut dalam lingkup kelas XI Mipa SMAN 2 Ka. Tangerang. Kami menggunakan metode survey dengan cara menyebar kuisioner kepada 30 siswi kelas XI Mipa SMAN 2 Kab. Tangerang, untuk mendapatkan data tentang penggunaan pembalut ini. Berikut hasil data penelitian yang kami dapatkan. Gambar 1
Frekuensi Produk Yang Sering Di Gunakan Carm
protex
laurie
daun sirih
1% 7% 14%
78%
Gambar 1 menunjukkan data frekuensi siswa yang menggunakan berbagai macam merk pembalut. Dari survey, diketahui sebanyak 78% memilih carm, 14% memilih protex, 7% memilih daun sirih, dan 1% memilih laurie. Gambar 2
Frekuensi Penggunaan Pembalut Dalam Sehari 4 jam
6 jam
8 jam
seharian
3% 8% 37%
52%
gambar 2 menunjukkan frekuensi pemakaian pembalut dalam sehari, dari data diatas di dapat data yaitu 52% memakai pembalut selama 4 jam, 37% memakai pembalut selana 6 jam, 8% memakai pembalut selama 8 jam, dan sisanya 3% memakai selama seharian.
Gambar 3
Banyaknya Penggunaan Ukuran Pembalut 24 cm
28 cm
30 cm
43 cm
8% 15% 43%
34%
Dari gambar di atas di dapat data 43% menggunakan pembalut sepanjang 24 cm, 34% menggunakan pembalut sebanyak 28 cm, 15% menggunakan pembalut sepanjang 30 cm, dan sisamya 8% menggunakan pembalut sepanjang 43 cm.
Gambar 4
Banyaknya Penggunaan Pembalut Dalam 1 Periode biasa
2 pack
2,5 pack
3 pack
1% 11% 32%
56%
Dari data diatas di peroleh 59% menggunakan pembalut sebanyak 1 pack per periode, 30% menggunakan pembalut sebanyak 2 pack per periode, 10% menggunakan pembalut sebanyak 2,5 pack per periode, dan 1% menggunakan pembalut sebanyak 3 pack per periode.
Gambar 5
Bayaknya Model Pembalut Yang Sering Digunakan biasa
wings
panjang
5% 30%
25%
40%
malam
Dari data di atas di peroleh 40% siswi nyaman menggunakan model pembalut wings, 30% siswi merasa nyaman menggunakan model pembalut biasa, 25% siswi nyaman menggunakan model pembalut panjang, dan sisanya sebanyak 5% nyaman menggunakan pembalut model malam.
Gambar 6
Umur Pertama Penggunaan Pembalut 8 sd 10
11 sd 13
14 sd 16
4% 19%
77%
Dari data di atas di peroleh data 77% dari 30 siswi mengalami menstruasi pertama kali di umur 11 s/d 13 tahun, sebanyak 19% pertama kali mengalami menstruasi di umur 8 s/d 10 tahun, dan sebanyak 4% siswi pertama kali mengalami menstruasi di umur 14 s/d 16. Gambar 7
Mengganti Penggunaan Merk Pembalut pernah
tidak pernah
17% 5%
78%
sering
Dari data diatas di peroleh 78% siswi pengguna pembalut pernah mengganti merk pembalut yang mereka gunakan, 17% siswi pengguna pembalut sering mengganti merk pembalut yang mereka gunakan, 5% siswi pengguna pembalut tidak pernah mengganti merk pembalut yang mereka gunakan.
Gambar 8
Hambatan Dalam Menggunakan Pembalut ya
tidak
biasa saja
sangat mengganggu
3% 15%
4%
78%
Dari data diatas di peroleh 78% siswi merasa biasa saja saat beraktivitas dengan pembalut, 15% siswi merasa sangat terganggu saat beraktivitas menggunakan pembalut, 4% siswi merasa tidak terganggu saa beraktivitas menggunakan pembalut, 3% siswi merasa ya merasa terhambat saat beraktivitas menggunakan pembalut. Gambar 9
Banyaknya Siswa Yang Nyaman Menggunakan Pembalut nyaman
tidak nyaman 3%
4%
18%
75%
biasa saja
risih
Dari data diatas di peroleh 75% siswi merasa tidak nyaman menggunakan pembalut, 18% merasa nyaman menggunakan pembalut, 4% merasa biasa saja menggunakan pembalut, 3% merasa risih menggunakan pembalut. Gambar 10
Harga Pembalut Yang Sering Dibeli Oleh Siswa Rp. 8000
Rp. 10000
Rp. 15000
20000
10% 35% 28%
27%
Dari data diatas di peroleh 35% membeli pembalut dengan harga Rp.8.000, 27% membeli pembalut dengan harga Rp.10.000, 28% membeli pembalut dengan harga Rp. 15.000, dan sisanya sebanyak 10% membeli pembalut dengan harga Rp. 20.000.
BAB 5 SIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan, serta pembahasan pada bab sebelumnya. Kami simpulkan bahwa persentase penggunakaaan pembalut dalam lingkup SMAN 2 Kab. Tangerang peningkatan. Hal ini di buktikan dengan 30 orang yang kami survey menggunakan pembalut dengan persentase 100% 30 orang menggunakan pembalut. Merk pembalut yang digunakan siswi 78% menggunakan merk Charm, 14% menggunakan merk Protex, 7% menggunakan merk Laurie, 1% menggunakan merk Daun Sirih. Adapun sebanyak 52% memakai pembalut selama 4 jam, 37% memakai pembalut selana 6 jam, 8% memakai pembalut selama 8 jam, dan sisanya 3% memakai selama seharian.
DAFTAR PUSTAKA Wikipedia (2018) “ Pengertian Pembalut Wanita” [Online] Di ambil dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Pembalut_wanita Pada tanggal : 10 Februari 2019-03-21 Adinda Wulan (2011) “Bahan Penyusun Pembalut Wanita” [Online] Di ambil dari: http://in3ku.blogspot.com/2011/10/bahan-baku-pembalut-biasa.html Pada tanggal : 10 Februari Linda (2018) “Merk Pembalut Aman yang Tersedia di Indonesia” [Online] Di ambil dari : https://kamini.id/merk-pembalut-yang-aman/ Pada tanggal : 10 Februari Faiz Nahrillah (2015) “Data Penggunaan Pembalut di Indonesia” [Online] Di ambil dari: https://nasional.tempo.co/read/682440/berapa-pembalut-yang-dipakai-wanita-indonesia-perbulan/full&view=ok Pada tanggal : 10 Februari 2019