MANAJEMEN KEUANGAN DAN PEMASARAN
Disusun oleh : 1. Ovan Agi Wiguna (553) 2. M. Firdaus (586) 3. Amelia Isnaini Uswatun Choirunnisa (598)
KATA PENGANTAR Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya. Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Malang, 5 maret 2019
BAB I Manajemen Keuangan A. Apa yang dimaksud Manajemen Keuangan(financial management)?
Manajemen keuangan adalah semua aktivitas atau kegiatan yang berkaitan dengan bagaimana cara mendapatkan, menggunakan, mengendalikan, dan mengelola keuangan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Manajemen keuangan penting bagi setiap bisnis untuk memastikan arus kas yang stabil. Menurut pahra ahli manajemen keuangan merupakan upaya pengelolaan keuangan itu sendiri. Mulai dari cara mendapatkan hingga menggunakannya dengan sebaik mungkin, sehingga mampu mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.
B. Tugas dari manajer keuangan atau orang yang bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan organisasi yakni : 1. 2. 3. 4. 5.
Memperkirakan kebutuhan dana Menentukan struktur modal Menciptakan peluang investasi Membuat kebijakan terkait keuangan Mengambil keputusan finansial, dll.
C. Tujuan Manajemen Keuangan Manajemen keuangan bertujuan untuk mengelola dana maupun aset-aset yang dimiliki perusahaan untuk dimanfaatkan pada hal-hal atau kegiatan yang membantu tercapainya tujuan utama yaitu profit. Dalam perusahaan atau bisnis, manajemen memiliki 3 aktivitas utama yang dilakukan oleh manajer kuangan : 1. Perolehan dana 2. Aktivitas penggunaan dana 3. Pengelolaan aktiva Tujuan lainnya yaitu : 1. 2. 3. 4.
Memaksimalkan keuntungan Menjaga arus kas Mempersiapkan struktur modal Memaksimalkan pemanfaatan keuangan perusahaan
5. 6. 7. 8. 9.
Mengoptimalkan kekayaan perusahaan Meningkatkan efisiensi Memastikan kelangsungan hidup perusahaan Mengurangi resiko operasional Mengurangi biaya modal
D. Fungsi Manajemen Keuangan Keuangan merupakan komponen yang paling riskan bagi suatu bisnis atau perusahaan. Keuangan perlu dikelola dan dikendalikan dengan baik oleh seseorang manajer keuangan. Hal tersebut berkaitan dengan kemampuan perusahan untuk bertahan dalam bitang finansial, beberapa fungsi manajemen keuangan : 1. Perencanaan keuangan dan anggaran(budgeting) Segala kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan penggunaan anggaran dana perusahaan maka perlu direncanakan dengan baik. Sehingga kegiatan-kegiatan yang tidak menguntungkan, anggarannya dapat dipotong atau dipangkas. Alokasi dana perlu dipertimbangkan untuk hal-hal yang dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan. 2. Pengendalian(controling) Setiap kegiatan yang sudah dijalankan perlu dilakukan evaluasi keuangan. Sehingga bisa menjadi acuan untuk melaksanakan kegiatan selanjutnya. 3. Pemeriksaan(auditing) Audit internal terkait keuangan perlu dilakukan agar sesuai dengan kaidah standar akuntansi dan tidak terjadi penyimpangan. 4. Pelaporan(reporting) Dengan adanya manajemen keuangan, maka setiap tahunnya akan ada pelaporan keuangan yang berguna untuk menganalisis rasio laporan untuk laba dan rugi perusahaan. E. Ruang lingkup manajemen keuanagan Seperti yang sudah dijelaskan dalam pengertian manajemen keuangan diatas sebagai upaya untuk mengelola aset-aset perusahaan, sehingga manajemen keuangan ini memiliki ruang lingkup khusus yang harus dipahami seorang manajer diantaranya 1. Keputusan Pendanaan Mencakup segala kebijakan yang berkaitan dengan cara memperoleh dana seperti kebijakan untuk menerbitkan obligasi atau
kebijakan untuk mencari hutang jangka pendek maupun jangka panjang. Dana yang dimaksud bisa bersumber dari internal perusahaan sendiri maupun dari eksternal. 2. Keputusan Investasi Semua yang berkaitan dengan pembentukan kebijakan untuk penanaman modal seperti aktiva tetap atau fixed assets. Modal bisa berupa tanah, gedung, maupun sarana prasarana perusahaan termasuk mesin produksi. Investasi bisa juga dalam bentuk aktiva finansial seperti suratsurat berharga, saham dan obligasi. 3. Keputusan PengelolaanAset Kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan aset secara efisien untuk mencapai tujuan perusahaan. F. Contoh Manajemen Keuangan Tidak perlu jauh-jauh kita bisa mengambil contoh di dalam kehidupan sehari-hari. Sifat dasar manusia yaitu selalu tidak pernah puas dengan apa yang telah ada maka manusia akan berusaha untuk mencari atau memperluas bahkan menambah usaha-usaha mereka, contohnya banyak diantara karyawan swasta yang mempunyai berbagai usaha sampingan seperti contoh seorang pegawai swasta yang merangkap sebagai pengusaha toko pakaian atau butik. Dalam hal ini penerapan manajemen keuangan diperlukan untuk mengatur segala aspek dalam dua kegiatan yang berbeda ini, jika memiliki manajemen keuangan yang baik maka tidaklah mustahil seorang karyawan yang sukses dalam karir dan sukses dalam wirausahanya. Begitu pula jika kita menjalankan semua peraturan dalam manajemen keuangan di perusahaan. Maka perusahaan juga akan lebih baik.
G. Contoh Manajemen Keuangan dalam Usaha yang Harus Dihindari Untuk menghindari atau meminimalkan resiko ambruknya manajemen keuangan usaha anda, berikut adalah beberapa kesalahan yang sering terjadi pada manajemen keuangan usaha : 1. Estimasi anggaran yang terlalu sempit Memberlakukan anggaran yang ketat pada saat anda memulai usaha memang tidak salah. Namun jika memang anda membuat estimasi anggaran yang terlalu sempit maka akan mengacaukan operasional anda.
Misalnya, andaa ingin mempromosikan usaha atau produk anda dengan menyebar brosur. Karena anda ingin mengehemat pengeluaran, maka desain brosur yang anda buat terlalu biasa dan terkesan kurang profesional. Ini menyebabkan orang tidak tertarik dengan brosur anda sehingga informasi yang anda berikan tidak sampai ke konsumen. Anda ingin mengehemat biaya seminimal mungkin, namun anda gagal dalam menyampaikan informasi ke konsumen. 2. Anggaran yang berlebihan Ini adalah kebaikan dari point sebelumnya. Anda menentukan jumlah yang sangat besar pada anggaran anda sehingga mengakibatkan pemborosan dan beresiko terjadi kebocoran dana. 3. Memulai dengan hal yang besar Misalnya, anda sedang ingin merintis usaha katering dan ingin bisnis anda dapat dikenal luas dalam waktu singkat. Kemudian anda menyewa ruko yang digunakan untuk kantor dan tempat masak, membeli perlengkapan masak sekelas hotel berbintang, dan merkrut chef yang sudah berpengalaman. Langkah besar ini justru akan merepotkan anda yang baru saja memulai usaha. Memulai hal besar seperti ini akan menggerus modal anda tanpa memberi hasil yang sepadan. 4. Proses produksi yang panjang Seringkali pelaku usaha tidak menyadari bahwa proses produksi yang dijalankan sangat panjang sehingga membutuhkan banyak pekerjaan dan tempat. Saat menyadari hal tersebut adalah pemborosan, mereka terpaksa merombak pabriknya demi efisiensi keuangan usaha. Untuk menghindari hal tersebut yang akan memakan lebih banyak waktu, uang, dan tenaga, pertimbangkan dengan sangat matang dari awal bagaimana agar proses produksi berjalan dengan efisien. 5. Tidak mempersiapkan rencana cadangan Sebagai pengusaha anda harus mempertimbangkan rencana cadangan jika suatu saat anda tidak bisa diselamatkan. Anda perlu mempersiapkan plan B ini demi menyelamatkan keuangan usaha yang tersisa.
H. Kesimpulan Tanpa manajemen keuangan yang baik, bisnis akan kesulitan mencapai objektifnya dan mengalami banyak kerugian yang berujung pada kebangkrutan.
BAB II Manajemen Pemasaran
Apa itu manajemen pemasaran? Pengertian Manajemen Pemasaran adalah sebuah rangkaian proses analisis, perencanaan, pelaksanaan, serta pengawasan dan pengendalian suatu kegiatan pemasaran dimana tujuannya adalah untuk mencapai target perusahaan secara efektif dan efisien. Dapat juga diartikan sebagai alat untuk analisis, perencanaan, penerapan serta pengendalian suatu program dalam perusahaan yang sudah dirancang untuk menciptakan, membangun dan juga mempertahankan pertukaran agar bisa memberikan keuntungan. Keuntungan ini nantinya digunakan sebagai jalan untuk mencapai tujuan utama sebuah bisnis atau perusahaan. Di situs Wikipedia Bahasa Indonesia, pengertian manajemen pemasaran adalah proses penetapan tujuan-tujuan pemasaran di dalam organisasi. Hal ini mencakup juga segala aktivitasnya bagaimana memenuhi tujuan tersebut disamping melakukan pengukuran kemajuan sudah mencapai level mana dengan mempertimbangkan peluang pasar dan sumber daya internal. Pelaku manajemen di bidang pemasaran adalah seorang manajer pemasaran yang akan mempelajari struktur pembiayaan, sumber keuntungan, sumber daya serta kompetensi. Hal lainnya yang tak luput dipelajari oleh manajer pemasaran adalah diferensiasi produk dan posisi kompetitif, tingkat integrasi vertikal, riwayat respon perkembangan industri serta faktor lainnya yang masih berkaitan dengan kompetitor.
Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Para Ahli Beberapa ahli di bidang pemasaran menjelaskan apa yang dimaksud dengan manajemen pemasaran, diantaranya adalah: 1. Philip Kotler (1980) Menurut Philip Kotler, manajemen pemasaran adalah proses analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan. 2. Dharmmesta dan Handoko (1982) Menurut Dharmmesta dan Handoko, pengertian manajemen pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, berkembang dan mendapatkan keuntungan dari kegiatan pertukaran. Jauh sebelum barang diproduksi, proses pemasaran tersebut sudah dilakukan dan tidak berakhir pada penjualan. Selain penjualan, kegiatan pemasaran tersebut juga harus memberikan rasa puas pada konsumen. Ini harus dilakukan oleh semua perusahaan agar usahanya berjalan terus dan konsumen punya pandangan baik terhadap perusahaan.
3. William J. Stanton Menurut William J. Stanton, pengertian manajemen pemasaran adalah sebuah sistem dari keseluruhan kegiatan bisnis yang ditujuan untuk perencanaan, penentuan harga, promosi, dan distribusi barang/ jasa yang dapat memuaskan konsumen. 4. Sofjan Assauri (2013:12) Menurut Sofjan Assauri, pengertian manajemen pemasaran adalah kegiatan analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian berbagai program yang disusun dalam pembentukan, pembangunan, dan pemeliharaan laba hasil dari transaksi/ pertukaran melalaui sasaran pasar untuk mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang. 5. Basu Swastha (2008:5) Menurut Basu Swastha, pengertian manajemen pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari berbagai kegiatan bisnis yang ditujukan untuk perencanaan, penentuan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang/ jasa yang bisa memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. 6. Buchori dan Djaslim (2010:5) Menurut Buchori dan Djaslim, pengertian manajeman pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang, dan jasa, untuk menghasilkan pertukaran yang memuaskan individu dan memenuhi tujuan organisasi.
7. Ben M. Eniy (2007:130) Menurut Ben M. Eniy, pengertian manajemen pemasaran adalah proses untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh individu atau perusahaan.
A. Konsep Manajemen Pemasaran Konsep manajemen pemasaran diartikan sebagai falsafah bisnis dimana pemuasan kebutuhan konsumen adalah syarat ekonomi dan sosial untuk kelangsungan pertahanan perusahaan. Tujuannya adalah untuk memberi kepuasan terhadap apa yang diinginkan konsumen (Stanton, 1978). Oleh karena itu setiap kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus diarahkan untuk tujuan tersebut. Ada 3 elemen penting yang termasuk konsep manajemen pemasaran yaitu: 1. Orientasi Pada Konsumen (Market Oriented) Konsep pemasaran yang paling baik adalah dengan menjadikan konsumen sebagai prioritas utama. Itulah sebabnya mengapa dalam strategi marketing selalu mengedepankan konsumen. Dalam pemasaran biasanya konsumen dianggap raja, dan produsen adalah pelayan yang memberikan kebutuhan raja. Pelayanan produsen dilakukan dengan memberikan berbagai penawaran yang menarik, mulai dari produk terbaik hingga cara pelayanan konsumen.
2. Perencanaan Kegiatan Pemasaran Pengaturan secara dinamis sebagai bentuk penyusunan berbagai kegiatan pemasaran secara menyeluruh. Semua aktivitas pemasaran, mulai dari strategi, implementasi, analisis, pengawasan, dan kegiatan lain yang terkait dengan pemasaran harus disusun secara terperinci. Dengan begitu, maka proses analisis dan pengawasan terhadap hasil pemasaran dapat dilakukan dengan baik. Hal ini pada akhirnya akan memudahkan dalam melakukan evaluasi dan tindakan perbaikan terhadap kegiatan pemasaran. 3. Kepuasan Konsumen Unsur paling penting di dalam pemasaran adalah kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen ini tidak hanya diukur dari kualitas produk saja, tapi juga dari bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan.
B. Fungsi Manajemen Pemasaran Sebuah bisnis atau perusahaan yang sedang berkembang wajib memahami manajemen pemasaran yang baik, apalagi pada era globalisasi seperti ini dimana banyak kompetitor yang berlomba-lomba memasarkan produknya bahkan hingga berbagai manca negara. Melalui
artikel ini akan dibahas fungsi manajemen pemasaran dan perannya untuk perkembangan bisnis Anda. Perusahaan wajib menjalankan manajemen pemasaran dan melibatkannya sebagai salah satu strategi penting untuk mencapai tujuan. Manajemen pemasaran memiliki beberapa fungsi berikut: 1. Fungsi Pertukaran Di sini fungsi pertukaran pada manajemen pemasaran terbagi menjadi dua fungsi utama, yakni fungsi pembelian dan fungsi penjualan. Lebih lanjut, fungsi pembelian berarti peran manajemen pemasaran berfungsi sebagai proses timbal balik dari aktivitas penjualan. Dengan begitu, diperlukan strategi khusus terutama pemahaman mengenai kegiatan yang dapat menarik konsumen untuk membeli. Sedangkan fungsi penjualan termasuk dalam aktivitas untuk mempertemukan penjual dan pembeli yang bisa dilakukan secara langsung maupun melalui perantara. 2. Fungsi Fisis Fungsi fisis manajemen pemasaran terfokus pada kegunaan waktu, lokasi dan bentuk yang perlu dipertimbangkan pada suatu produk ketika suatu produk akan diangkut, diproses dan disimpan hingga sampai ketangan konsumen. Jika tidak dipertimbangkan dan direncanakan dengan baik, bisa jadi perusahaan akan mengalami kerugian besar akibat penanganan produk yang tidak berstandar. 3. Fungsi Penyediaan Sarana Manajemen pemasaran juga memiliki fungsi sebagai penyediaan sarana karena akan berkaitan dengan segala kegiatan yang mampu melancarkan operasional pemasaran. Fungsi penyediaan sarana mencakup segala proses pengumpulan, komunikasi, penyortiran sesuai standar dan pembiayaan.
C. Tujuan Manajemen Pemasaran Secara umum ada 6 Tujuan Manajemen Pemasaran, diantaranya adalah: 1. Membangun Permintaan Penjualan hanya bisa terjadi bila ada permintaan dari konsumen. Untuk membangun permintaan tersebut maka dibutuhkan berbagai upaya pemasaran untuk menimbulkan ketertarikan dan rasa penasaran konsumen terhadap barang. 2. Membangun Kepuasan Konsumen Tidak cukup hanya mendapatkan permintaan dari konsumen untuk mencapai target perusahaan. Tujuan selanjutnya adalah untuk membangun kepuasan konsumen dengan cara memahami kebutuhan/ keinginan konsumen, serta mengetahui bagaimana produk dapat memenuhi kebutuhan/ keinginan tersebut. 3. Mendapatkan Market Share Tujuan manajemen pemasaran berikutnya adalah untuk mendapatkan progres positif dari marketshare produk. Pasar ibarat sebuah kue, dan setiap potongan kue merupakan gambaran market share. Semua perusahaan mengharapkan terjadi peningkatan dan perluasan market share atau penjualan. Walaupun terkadang hanya memiliki target untuk mempertahankan market share yang sudah diperoleh. 4. Mendapatkan Keuntungan Target akhir semua perusahaan adalah mendapatkan keuntungan. Dan setiap perusahaan menetapkan nominal keuntungan yang berbeda sebagai ukuran keberhasilannya. Mencapai nominal keuntungan tersebut merupakan salah satu tujuan manajemen pemasaran. Bagaimana perusahaan bisa menjual dengan nilai margin optimal bisa menghasilkan tingkat penjualan yang maksimal. 5. Mendapatkan Pencitraan Sesuai Harapan Selain untuk mendapatkan keuntungan, tujuannya adalah untuk mendapatkan pencitraan sesuai dengan harapan. Citra yang baik terhadap produk dan perusahaan akan memberikan efek positif bagi perusahaan, baik dari sisi konsumen, mitra, investor, dan tenaga kerja. 6. Menjaga Kelangsungan Usaha Pemasaran adalah ujung tombak perusahaan untuk mencapai target penjualan, kepuasan dan target keuntungan. Itulah alasannya mengapa kelangsungan perusahaan juga menjadi bagian dari tujuan manajemen pemasaran.