11111 - Kebijakan Kewaspadaan Dan Penanggulangan Bencana.docx

  • Uploaded by: retnooctaviani
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 11111 - Kebijakan Kewaspadaan Dan Penanggulangan Bencana.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 591
  • Pages: 4
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT GOTONG ROYONG Nomor:

/Per/Dir/RSGR/VI/2017 TENTANG

KEBIJAKAN KEWASPADAAN PENANGGULANGAN BENCANA DIREKTUR RUMAH SAKIT GOTONG ROYONG, Menimbang : a. Bahwa bencana adalah setiap kedaruratan yang merusak fungsi masyarakat normal yang membangkitkan tanggapan atas keamanan masyarakat termasuknya wadanke pemilikan sehingga menimbulkan kerugian harta benda, cacat bahkan korbanjiwa, sehingga perlu dilakukan tindakan kewaspadaan dan penanggulangan bencana; b. Bahwa dalam rangka melindungi individu, masyarakat dan lingkungan terhadap bencana, Rumah Sakit Gotong Royong perlu menetapkan Kebijakan Kewaspadaan dan Penanggulangan Bencana; c. Bahwa penetapan dan pemberlakuan kebijakan tersebut perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit Gotong Royong Mengingat

: 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomer 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan 4. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomer 448/Menkes/SK/VI/1993 tentang Pembentukan Tim Kesehatan Penanggulangan Korban Bencana disetiap Rumah Sakit 6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomer 29/Menkes/SK/I/1995 tentang Petunjuk Pelaksanaan Umum Penanggulangan Medik Korban Bencana 7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomer 205/Menkes/SK/II/1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan Permintaan dan Pengiriman Bantuan Medik dari Rumah Sakit Rujukan saat Bencana

8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomer 979/Menkes/SK/IX/2001 tentang Prosedur Tetap Pelayanan Kesehatan Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi. 9. Keputusan Ketua Pengurus Yayasan Kesehatan Gotong Royong Nomor 0002/YKGR/A/III/2015 tentang Pengangkatan dr. Suwarni sebagai Direktur Rumah Sakit Gotong Royong. MEMUTUSKAN Menetapkan

:

PERTAMA : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT GOTONG ROYONG TENTANG KEBIJAKAN KEWASPADAAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA DI RUMAH SAKIT GOTONG ROYONG KEDUA

: Kebijakan Kewaspadaan dan Penanggulangan Bencana di Rumah Sakit Gotong Royong sebagaimana terlampir dalam Peraturan ini.

KETIGA

: Kebijakan Kewaspadaan dan Penanggulangan Bencana di Rumah Sakit Gotong Royong digunakan dalam menangani dampak yang ditimbulkan atas terjadinya bencana di Rumah Sakit Gotong Royong.

KEEMPAT : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di

: Surabaya

Pada tanggal

: 01 Juni 2017

Direktur, dr. Suwarni

Lampiran Peraturan Direktur Rumah Sakit Gotong Royong Nomor : /Per/Dir/RSGR/VI/2017 Tanggal : 01 Juni 2017

KEBIJAKAN KEWASPADAAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA DI RUMAH SAKIT GOTONG ROYONG

Kebijakan Umum 1. Bencana adalah setiap kedaruratan yang merusak fungsi masyarakat normal yang membangkitkan tanggapan atas keamanan masyarakat termasuk nyawa dan kepemilikan 2. Kejadian bencana masal adalah semua kejadian yang berakibat terjadinya korban dalam jumlah besar 3. Titik berkumpul adalah lokasi yang ditetapkan sebagai area yang aman bagi proses evakuasi bila terjadinya kebakaran dan keadaan darurat lainnya 4. Pos Komando bencana adalah tempat / area yang menjadi pusat komando penanganan bila terjadinya bencana. 5. Ketua Satgas (Satuan Tugas) Kewaspadaan dan Penanggulangan Bencana adalah Wakil Direktur; dalam keadaan emergensi dan diuar jam kerja diambil alih oleh Dokter Jaga IGD. 6. Prinsip penanganan terhadap korban bencana adalah menyelamatkan diri terlebih dahulu sebelum menyelamatkan orang lain; setelah ancaman bencana telah berlalu, baru dilakukan pertolongan terhadap korban bencana. Kebijakan Khusus 1. Dalam kondisi emergensi di luar jam dinas, koordinasi penanggulangan bencana dilaksanakan oleh Dokter Jaga IGD. 2. Setelah melakukan koordinasi langsung dengan Direktur RS, dokter jaga IGD akan melakukan segala upaya terkait kebijakan penanggulangan bencana. 3. Melakukan identifikasi bencana : bencana alam, kebakaran, kebocoran gas, ancaman bom, KLB penyakit 4. Pengambilan peran Rumah Sakit yaitu garis komunikasi, area dekontaminasi, Area berkumpul (assembly area) 5. Menyediakan formulir rekam medis pasien khusus bencana : formulir-formulir rekam medis darurat atau khusus bencana yang sudah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan.

6. Kebutuhan logistic selama terjadinya bencana dikelola oleh kepala unit keuangan sekaligus merangkap sebagai penerimaan donasi / sumbangan yang masuk.

Rumah Sakit Gotong Royong Direktur,

dr. Suwarni

Related Documents


More Documents from ""