PANDANGAN UMUM FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN TERHADAP RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROPINSI SULAWESI UTARA TENTANG PELAKSANAAN KONFERENSI KELAUTAN DUNIA (WOC) DI SULAWESI UTARA
YANG TERHORMAT : -
BAPAK GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PROPINSI SULAWESI UTARA
-
UNSUR MUSPIDA PROPINSI SULAWESI UTARA
-
KETUA DAN WAKIL KETUA SERTA SEGENAP ANGGOTA DPRD PROPINSI SULAWESI UTARA
-
PARA PEJABAT DAERAH BAIK SIPIL, TNI MAUPUN POLRI
-
TOKOH-TOKOH AGAMA, TOKOH-TOKOH MASYARAKAT YANG KAMI HORMATI
-
PARA PIMPINAN PERGURUAN TINGGI NEGERI DAN SWASTA SESULAWESI UTARA
-
PARA PIMPINAN PARTAI POLITIK, ORGANISASI KEMASYARAKATAN, ORGANISASI KEPEMUDAAN, ORGANISASI KEMAHASISWAAN DAN LEMBAGA SOSIAL MASYARAKAT (LSM)
-
REKAN-REKAN WARTAWAN MEDIA CETAK DAN ELEKTRONIK BAIK NASIONAL MAUPUN LOKAL
-
BAPAK/IBU, HADIRIN PARA TAMU UNDANGAN, FORUM PARIPURNA DEWAN YANG KAMI MULIAKAN
SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEKALIAN, SYALOOM. ASSALAMU ‘ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH. SEBELUM
SAYA
MENYAMPAIKAN
PANDANGAN
UMUM
FRAKSI,
TERIMALAH SALAM KEBANGSAAN KITA, SALAM PEMBEBASAN, SALAM CITA-CITA DAN SEMANGAT RAKYAT INDONESIA
MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA!
1
SEMOGA KEMERDEKAAN TIDAK HANYA SEKEDAR JARGON ATAU KATAKATA, TAPI MERDEKA SECARA UTUH, DARI SABANG SAMPAI MERAUKE – DI DATARAN SELURUH TUMPAH DARAH INDONESIA DAN BERLAKU BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA TERMASUK RAKYAT SULAWESI UTARA. RAPAT PARIPURNA DEWAN YANG TERHORMAT, HADIRIN YANG KAMI MULIAKAN PUJI DAN SYUKUR KITA PANJATKAN KEHADIRAT TUHAN YANG MAHA KUASA YANG TELAH MELIMPAHKAN BERKAH DAN ANUGERAH SEHINGGA KITA DIBERIKAN KEKUATAN DAN KESEHATAN UNTUK HARI INI KITA BISA BEKERJA, KITA BISA BERPIKIR DAN MENGABDIKAN DIRI UNTUK DAERAH TERCINTA DAN RAKYAT SULAWESI UTARA. RAPAT PARIPURNA DEWAN YANG TERHORMAT, HADIRIN YANG KAMI MULIAKAN DALAM SUASANA SAAT INI DI BULAN SEMTEMBER 2007, YANG PERTAMA, FRAKSI PDI PERJUANGAN MENYAMPAIKAN KEPADA UMAT MUSLIM DI SULAWESI UTARA, SELAMAT BULAN SUCI RAMADHAN YANG, INSYA ALLAH AKAN JATUH PADA HARI SABTU 13 SEPTEMBER 2007, DENGAN HARAPAN
BULAN
SUCI
RAMADAHN/BULAN
PUASA
TAHUN
INI
SEBAGAIMANA YANG MENJADI INTI HAKIKATNYA, AKAN MENJADI MOMENTUM YANG LEBIH MENDORONG KETAATAN DAN PENGABDIAN UMAT KEPADA TUHAN YANG MAHA KUASA SERTA LEBIH MEMPERKOKOH TOLERANSI DAN SOLIDARITAS TERHADAP SESAMA (HABLU’MINALLAH WA HABLU’MINANNAS). BULAN SUCI RAMADHAN SESUNGGUHNYA ADALAH BULAN KAUM BERAGAMA, YAITU MEREKA YANG MENERUSKAN AGAMA IBRAHIM (ABARAHAMIC RELIGION). PUASA BUKAN SEMATA MILIK UMAT ISLAM, KARENA SESUNGGUHNYA SEJARAH DAN TRADISI PUASA TELAH DIMULAI JAUH SEBELUM BERKEMBANGNYA AGAMA ISLAM. DENGAN MOMENTUM PUASA INI, SEMOGA KITA SEKALIAN DAPAT MENJADI PRIBADI-PRIBADI YANG MAMPU MENAHAN DIRI TERHADAP HAWA NAFUS, APAKAH ITU TERHADAP MATERIAL PUN KEKUASAAN. KITA SEMUA AKAN BENAR-BENAR MENJADI BANGSA YANG MERDEKA, MERDEKA SECARA POLITIK, MERDEKA SECARA EKONOMI, MERDEKA SECARA SOSIAL-BUDAYA, MERDEKA SECARA HUKUM, DAN MERDEKA
2
DALAM KEDAULATAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI) DENGAN MEMULAI MEMERDEKAKAN DIRI SENDIRI DARI PENJAJAHAN HAWA NAFSU. YANG TERHORMAT : BAPAK GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, KETUA, PARA WAKIL KETUA DAN SELURUH ANGGOTA DPRD PROPINSI SULAWESI UTARA RAPAT PARIPURNA DEWAN YANG TERHORMAT, SERTA HADIRIN UNDANGAN YANG KAMI MULIAKAN PADA HARI INI, SEPTEMBER 2007, DPRD PROPINSI SULAWESI UTARA MELAKSANAKAN RANCANGAN
RAPAT
PARIPURNA
PERATURAN
DAERAH
TERHADAP
PENGESAHAN
TENTANG
PELAKSANAAN
KONFERENSI KELAUTAN (WOC) DI SULAWESI UTARA. DARI MIMBAR FORUM PARIPURNA DEWAN YANG TERHORMAT INI, DARI GEDUNG DPRD YANG DIBANGUN OLEH RAKYAT YANG DIBANGUN UNTUK KAMI
BEKERJA
SEBAIK-BAIKNYA.
FRAKSI
PDI
PERJUANGAN
MENYAMPAIKAN PANDANGAN AKHIR FRAKSI.
RAPAT PARIPURNA DEWAN YANG TERHORMAT, HADIRIN YANG KAMI MULIAKAN FRAKSI PDI PERJUANGAN MENYADARI DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH BETAPA PENTING DAN STRATEGISNYA IMPLIKASI YANG DIAKIBATKAN FORUM PARIPURNA HARI INI. TIDAK SEKEDAR BAHWA KITA SEMUA TELAH BERSUNGGUH-SUNGGUH TAAT KEPADA KONSTITUSI SEKALIGUS JUGA MELAKUKAN TANGGUNG JAWAB MORAL TERHADAP MASA DEPAN DAERAH, 2 JUTA RAKYAT SULAWESI UTARA, TERLEBIH BAGI KITA YANG
SECARA
SADAR
MENGATASNAMAKAN
DIPILIH
MEREKA.
OLEH
MEREKA
SEHINGGA
BAGI
DAN
SELALU
FRAKSI
PDI
PERJUANGAN MENJADI WAJIB HUKUMNYA UNTUK TIDAK SEKEDAR HADIR, TIDAK SEKEDAR MEMBERIKAN PANDANGAN AKHIR FAKSI, TAPI JUGA TERLIBAT SECARA AKTIF DAN SUNGGUH-SUNGGUH DI DALAM PROSES MONITORING DAN PENGAWASAN DI LAPANGAN JIKA RANPERDA INI MULAI DI IMPLEMENTASIKAN KELAK.
3
RAPAT PARIPURNA DEWAN YANG TERHORMAT, HADIRIN PARA UNDANGAN YANG KAMI MULIAKAN SEBAGAIMANA KITA PAHAMI BERSAMA, SECARA PRINSIPIIL, WOC 2009 ADALAH JENIS KONFERENSI INTERNASIONAL YANG MENJADIKAN LAUT (OCEAN) DAN SEGENAP SUMBERDAYA DIDALAMNYA SEBAGAI MATERI PEMBAHASAN YANG UTAMA. DALAM STATUS YANG DEMIKIAN, YAITU SEBAGAI KONFERENSI INTERNASIONAL, MAKA PENYELENGGARAAN WOC 2009 DI SULAWESI UTARA JUGA AKAN MEMPERTARUHKAN NAMA BAIK INDONESIA SEBAGAI PIHAK PENYELENGGARA (TUAN RUMAH). NAMA
BAIK
ITU
BUKAN
SEMATA-MATA
PADA
KESIAPAN
INFRASTRUKTURAL, FASILITAS, DAN KELAYAKAN-KELAYAKAN TEKNIS ACARA. TETAPI TERUTAMA ADALAH KESIAPAN DELEGASI INDONESIA, YANG MEWAKILI KURANG LEBIH 240-AN JUTA JIWA RAKYAT INDONESIA, SEBAGAI
SEBUAH
NEGARA
KELAUTAN
(ARCHIPELAGO
STATE)
MENYUARAKAN KEPENTINGAN NEGARA-NEGARA DUNIA KETIGA ATAS LAUT DAN SUMBERDAYA DIDALAMNYA. SEBAGAIMANA TELAH KITA KETAHUI BERSAMA, PEMERINTAH PROPINSI DAN TIM KERJA PELAKSANAAN WOC 2009 TELAH MENYUSUN AGENDA ACARA
KONFERENSI
(DIANTARANYA
SEPERTI
TATA
KELOLA
KELAUTAN (OCEAN GOVERNANCE), PENGELOLAAN LINGKUNGAN LAUT BERKELANJUTAN
(OCEAN
ENVIRONMENT
AND
SUSTAINABILITY),
MITIGASI BENCANA LAUT (OCEAN DISASTER MITIGATION) YANG TELAH MENDAPAT PERSETUJUAN BEBERAPA BADAN-BADAN INTERNASIONAL, TETAP
SAJA
PERLU
DIBERIKAN
PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN
POLITIK DAN KEBIJAKAN (POLICY). SULAWESI UTARA YANG SEBAGIAN BESAR DARATANNYA BERADA DI JAZIRAH PALING UTARA PULAU SULAWESI, SERTA LEBIH SEPARUH WILAYAH KEPULAUANNYA TERLETAK PADA POSISI PACIFIC BASIN, SESUNGGUHNYA SANGAT BERPOTENSI MEMEGANG KUNCI SEBAGAI SALAH SATU FAKTOR KEPENTINGAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI). SULAWESI UTARA DIAPIT OLEH DUA CHECK POIN (ALUR PERNIAGAAN DUNIA), YAKNI LAUT SULAWESI BAGIAN BARAT DAN PERAIRAN MALUKU UTARA SEBELAH TIMUR, SELAIN MERUPAKAN SALAH SATU DARI TUJUH PROPINSI KEPULAUAN DI INDONESIA DAN BERBATASAN LANGSUNG DENGAN NEGARA-NEGARA LAIN DISEKITAR INDONESIA. MAKA SULAWESI UTARA BETUL-BETUL SANGAT VITAL
4
DALAM MEMAINKAN FUNGSI STRATEGIS DISALAH SATU PERCATURAN DUNIA, YAKNI PASIFIK. UNTUK ITU PERLU SEKIRANYA MEDIUM UNTUK MELIHAT ASPEK-ASPEK YANG
LEBIH
SEKALIGUS
KOMPREHENSIF
DIKORELASIKAN
DARI
DENGAN
PENYELENGGARAAN KEPENTINGAN
WOC
NASIONAL-
KEBANGSAAN KITA, KEPENTINGAN DAERAH SERTA KEPENTINGAN PENGUATAN MASYARAKATNYA. AGAR POTENSI-POTENSI YANG KITA MILIKI TIDAK BERBALIK MENJADI POTENSI ANCAMAN YANG JUSTRU DIKELOLA OLEH PIHAK LAIN DAN MENGANCAM KEBERLANGSUNGAN MASYARAKAT DAN BANGSA KITA.
RAPAT PARIPURNA DEWAN YANG TERHORMAT, HADIRIN PARA UNDANGAN YANG KAMI MULIAKAN BAGI FRAKSI PDI PERJUANGAN, PELAKSANAAN AJANG DUNIA SEMACAM WORLD OCEAN CONFERENCE (WOC) DI MANADO TAHUN 2009 NANTI JELAS AKAN MENJADI WAHANA PERTUKARAN INFORMASI DAN GAGASAN BERBAGAI NEGARA SERTA BADAN PENGURUS LAUT. PELAKSANAAN WOC
ITU
TAK
PELAK
DAPAT
MENJADI
MOMENTUM
STRATEGIS
MEMBAHAS NASIB UMAT MANUSIA KE DEPAN. WOC DAPAT DIJADIKAN AJANG MEMBICARAKAN PEMANFAATAN DAN MENJAGA SUMBERDAYA KELAUTAN. DAN KHUSUS UNTUK SULAWESI UTARA PELAKSANAAN WORLD OCEAN CONFERENCE (WOC) BISA MEMBERI 4 MANFAAT / KEUNTUNGAN BESAR, YAITU : 1). MENJADI WAHANA PROMOSI DAERAH SECARA LANGSUNG TERKAIT BERBAGAI
POTENSI
KELAUTAN
PENTING
INDONESIA
KINI.
TERMASUK SEGENAP DAMPAKNYA BAGI KUNJUNGAN TAMU/WISATA KE DAERAH KITA. 2). MENJADI KESEMPATAN BELAJAR LANGSUNG WACANA DAN ISYUISYU
TEKNIS
MASALAH
KELAUTAN
YAITU
PEMANFAATANNYA
SECARA LESTARI. 3). KESEMPATAN MENCARI BERBAGAI AKSES PEMANFAATAN LAUT SULAWESI UTARA SECARA SUSTAINABLE. 4). KESEMPATAN
BERPARTISIPASI
AKTIF
DALAM
PERGUMULAN
MASALAH GLOBAL KELAUTAN. SEHINGGA
KARENA
MANFAAT
DAN
KEUNTUNGAN
TERSEBUT,
PELAKSANAAN WORLD OCEAN CONFERENCE (WOC), TEPAT JIKA AJANG
5
INI DIBUKA MENJADI ISU KOMITMEN DAN PERGUMULAN BERSAMA SELURUH STAKEHOLDERS SULAWESI UTARA. DARI PERPEKTIF INI, MEMBERI PAYUNG HUKUM LEWAT PROSES LEGISLASI DPRD PROPINSI SULAWESI UTARA MERUPAKAN LANGKAH SEKALIGUS TINDAKAN YANG TIDAK SEKEDAR PENTING, TAPI JUGA SANGAT TEPAT. NAMUN DEMIKIAN NIAT MEMBERI PAYUNG HUKUM BAGINYA TIDAK BOLEH GEGABAH. BAHKAN KEGIATAN WOC HARUS DILIHAT DAN MUNGKIN DIORIENTASIKAN KEMBALI SECARA KRITIS. PERTANYAAN PERTAMA
YANG
MESTI
DIJAWAB
ADALAH
:
APAKAH
SETIAP
PELAKSANAAN EVENT YANG BERCIRI INTERNASIONAL KE DEPAN HARUS DILETAKKAN DALAM PAYUNG HUKUM SEJENIS? BUKANKAH MALAH MEKANISME SEMACAM INI MALAH MERUMITKAN PERSOALAN. KALAU PUN TIDAK TERHINDARKAN. MAKA UPAYA MEM-PERDA-KAN ITU HARUS DILAKUKAN SECARA KRITIS. ADA KRITERIA UTAMA YANG HARUS DIPENUHI HINGGA PELAKSANAAN WOC ITU WAJIB DIATUR LEWAT SEBUAH PERATURAN DAERAH (PERDA). KRITERIA ITU ADALAH POSISI WOC YANG HARUS DIKAITKAN DENGAN HAJAT HIDUP ORANG BANYAK ATAU PUBLIK DAN BUKAN AGENDA SEKELOMPOK ORANG SEMATA. KARENA ITU DALAM PERDA KHAS ITU HARUS ADA BAGIAN ISI YANG MELETAKKAN PERISTIWA WOC DALAM AGENDA KEPENTINGAN PUBLIK SULAWESI UTARA. SAYANG INI BELUM TERGAMBAR DALAM DRAFT YANG DIUSULKAN. ATAS DASAR KEPENTINGAN PUBLIK ITU MAKA PEMBIAYAAN DARI DANA PUBLIK PUN LAYAK DILAKUKAN. TANPA ITU, MAKA WOC HANYA SEBUAH EVENT BIASA DAN PARA PELAKSANANYA JADI SEMACAM EVENT ORGANIZER (EO) YANG MUBASIR DIBEKALI SEBUAH PAYUNG HUKUM PERDA DENGAN WIBAWA PUBLIKNYA ITU. ATAS ALASAN KEPENTINGAN PUBLIK ITU MAKA SANGAT TEPAT KETIKA DPRD MEMBERI JALAN UNTUK MEM-PERDAKAN-NYA. YANG DENGAN ITU SEGALA
SELUK-BELUK
MENJADI
KEPEDULIAN
PERGUMULAN DAN
PELAKSANAAN
TANGGUNG
JAWAB
WOC
SEMUA
AKAN PIHAK
MASYARAKAT SULAWESI UTARA. TERMASUK MENJADI ALASAN AGAR KEGIATAN ITU PATUT DIBIAYAI DENGAN SUMBER-SUMBER PEMBIAYAAN DAERAH. JUGA DENGAN ITU PEMBIAYAAN NASIONAL DAPAT DISERAP DAN BANTUAN PIHAK KETIGA INTERNASIONAL TERWADAHKAN SECARA TRANSPARAN DAN ACCOUNTABLE. RAPAT PARIPURNA DEWAN YANG TERHORMAT, HADIRIN PARA TAMU UNDANGAN YANG KAMI MULIAKAN
6
BERKAITAN DENGAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH (RANPERDA) TENTANG PELAKSANAAN WORLD OCEAN CONFERENCE (WOC) YANG TELAH DISAMPAIKAN PIHAK EKSEKUTIF KEPADA DPRD PROPINSI SULAWESI UTARA, PERKENANKANLAH FRAKSI PDI PERJUANGAN UNTUK MEMBERIKAN CATATAN KRITIS SEBAGAI UPAYA PENYEMPURNAAN DRAFT RANCANGAN PERATURAN DAERAH YANG NANTINYA AKAN DITETAPKAN MENJADI PERATURAN DAERAH YANG MENGIKAT, SEBAGAI BERIKUT : SECARA UMUM, DRAFT PERATURAN DAERAH (PERDA) YANG DIAJUKAN TIDAK SISTEMATIS DAN CERDAS KARENANYA TERKESAN KUAT UPAYA MEMPERDAKANNYA
SEKADAR
SEBUAH
FORMALISME
BELAKA.
ARTINYA, SEKADAR AGAR KEGIATAN WOC DIBERI PAYUNG HUKUM PERDA. DAN TIDAK LEBIH JAUH HENDAK MEMBUAT SEBUAH PRODUK PERATURAN YANG AKAN MENDORONG SEBUAH HAJATAN BERNAMA WOC MENJADI LEBIH BERPERSPEKTIF PUBLIK. MAKSUDNYA,
DRAFTERNYA
KURANG
JELI
DALAM
PERUMUSAN
SEHINGGA USULAN PERDA SEOLAH SEKADAR MENGEJAR AGAR DPRD DAPAT MENETAPKAN PERDA. BUKAN NIAT MEMBUAT SEBUAH PERDA TENTANG WOC DENGAN SISTEMATIKA KOKOH SEBAGAI ATURAN PUBLIK SERTA MERUMUSKAN DETAIL HAL-IHWAL PERLAKSANAAN WOC YANG AKAN
DIPOSISIKAN
MENJADI
ACUAN,
PANDUAN
DAN
MENGIKAT
PELAKSANAAN WOC. PARA DRAFTER MUNGKIN LUPA BAHWA DPRD KINI BUKAN LAGI LEMBAGA TUKANG STEMPEL SEBAGAIMANA LEMBAGA DPRD DI JAMAN ORDE BARU. FRAKSI PDI PERJUANGAN MERASA PERLU UNTUK MENYAMPAIKAN HAL INI TERLEPAS DARI POSISI KAMI SEBAGAI FRAKSI ‘TULEN DAN ASLI’ SEBAGAI
PENDUKUNG
UTAMA
PELAKSANAAN
WORLD
OCEAN
CONFERENCE (WOC). MENURUT KAMI, DRAFT YANG DIAJUKAN PIHAK EKSEKUTIF TERKESAN ASAL JADI. DAN KALAU DPRD MENGAMBIL POSISI SEKADAR ASAL SETUJU, MAKA YANG KITA KHAWATIRKAN ADALAH LAHIRNYA SEBUAH PRODUK PERATURAN DAERAH (PERDA) YANG SIFATNYA ASAL-ASALAN SECARA KHUSUS : 1). PADA PASAL 1 NOMENKLATUR ‘WOC’ YANG MERUPAKAN INTI DARI PERDA MESTINYA DIPERJELAS. APA ITU WOC, URAIAN MAKSUD DAN TUJUAN PELAKSANAAN, DAN SEGENAP SOSOK DAN SISIK DARI WOC
7
HARUS TERGAMBAR PADA PASAL AWAL. PASAL TIGA PADA DRAFT OTOMATIS HARUS DILEBUR KE PASAL 1. PENEGASAN SOAL IHWAL DETIL NOMENKLATUR DALAM SEBUAH PRODUK PERDA SANGAT PENTING KARENA AKAN MEMBERI KEPASTIAN SCOPE APA YANG DIATUR. DALAM PEMAHAMAN KAMI PASAL 1 TERLALU SIMPLISTIS DAN ASAL JADI. USULAN RIIL PASAL 1 DIRUBAH BERISI TERKAIT ISTILAH-ISTILAH, PENGERTIAN DAN NOMENKLATUR SAJA. 2). PASAL 2 SUDAH BENAR, TETAPI TANPA RINCIAN DETIL MAKSUD DAN TUJUAN WOC DARI PASAL SEBELUMNYA MAKA PELIBATAN PUBLIK UNTUK MENDUKUNG WOC TIDAKLAH RASIONAL. WOC JELAS BUKAN DOGMA ATAU FATWA TOTALITER YANG SERTA MERTA MESTI DITERIMA DAN WAJIB DIDUKUNG. AGAR DIDUKUNG MASYARAKAT, HARUS ADA URAIAN ALASAN ALIAS RATIONALE TERLEBIH DAHULU TENTANG KEPENTINGAN
PUBLIK
SULAWESI
UTARA,
MATERIAL
MAUPUN
IMMATERIAL, YANG AKAN TURUT DIWUJUDKAN LEWAT WOC DAN KARENANYA MASYARAKAT WAJIB MENDUKUNGNYA. KECUALI MEREKA YANG TIDAK CERDAS. DRAFT PERATURAN DAERAH (PERDA) YANG SEKADAR MENGATUR ‘’MEMINTA
DUKUNGAN
MASYARAKAT
ATAS
SEBUAH
PROGRAM
PEMERINTAH TANPA ALASAN JELAS TENTANG PETA PERAN DAN KEPENTINGAN SERTA MANFAAT SOSIAL
PROGRAM ITU’’ JELAS
MENGGAMBARKAN TIDAK PAHAMNYA DRAFTER TENTANG HAKIKAT DAN POSISI PERATURAN DAERAH (PERDA) JANGAN-JANGAN MALAH DIBUAT DENGAN NIAT SEKADAR HENDAK MENYENANGKAN GUBERNUR ATAU WAKIL GUBERNUR SEMATA. USULAN RIIL PASAL 2 SEBAIKNYA MENGATUR TENTANG PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT DENGAN WOC, FUNGSI PERAN, POSISI, HAK DAN KEWAJIBANNYA. SECARA KHUSUS DAPAT DIRANGKUMKAN KE DALAM SATU
PASAL
TERPISAH
YAITU
PASAL
KEPANITIAAN.
INI
SUDAH
DITEMPUH PADA DRAFT PERATURAN DAERAH (PERDA), YAITU PADA PASAL 5. YANG PERLU DIGARIS BAWAHI TERKAIT DENGAN PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM KERJA WOC ITU ADALAH IHWAL PENGAWASAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN TERUTAMA TERKAIT DENGAN SUMBERSUMBER FINANSIAL DAERAH. 3). PASAL 3 PADA DRATF PERATURAN DAERAH (PERDA) TIDAK PERLU, KARENA SEBAIKNYA DIGABUNGKAN PADA PASAL 2 ATAU PASAL 1.
8
USULAN RIIL: PASAL TIGA DIGABUNG KE PASAL-PASAL SEBELUMNYA AGAR LEBIH SISTEMATIS . 4). PASAL 4 JUGA SEMESTINYA DIGABUNGKAN PADA PASAL TENTANG PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DENGAN PELAKSANAAN WOC BAIK FUNGSI DAN POSISINYA MASING-MASING. USULAN RIIL PASAL 4 DIGABUNG KE PASAL 1 ATAU 2. 5. PASAL 5 TENTANG KEPANITIAAN SUDAH BENAR. NAMUN PERLU ADA KEJELASAN TENTANG KRITERIA DAN PROSES PEREKRUTAN PANITIA. KARENA SESUDAH DI-PERDA-KAN, URUSAN WOC MENJADI URUSAN PUBLIK DI MANA SEMUA ORANG TERJAMIN BERBAGAI PERATURAN UNTUK IKUT MENUNJANG. NAMUN MEKANISME PEREKRUTAN PANITIA TIDAK JELAS. UPAYA UNTUK MELIBATKAN SEMUA STAKEHOLDER HARUS DILAKUKAN, SECARA KHUSUS DARI DAERAH-DAERAH YANG WILAYAHNYA BERCIRI KELAUTAN. INI PENTING SUPAYA KEPANITIAAN TIDAK DIURUS DALAM SISTEM PERKONCOAN ORANG-ORANG KAPET YANG MERASA PALING PANDAI DAN TAHU URUSAN INI. INI SEKADAR PERMISALAN SEMATA SAJA. YANG JELAS KAMI MENDENGAR SUARASUARA SEMACAM ITU DARI KOMUNITAS SANGIHE-TALAUD DAN SITARO TENTANG PELIBATAN MEREKA DALAM URUSAN WOC. SEMUA INI TEREKAM DARI PROSES DISKUSI DENGAN BERBAGAI PIHAK YANG DILAKUKAN OLEH FRAKSI PDI PERJUANGAN. USULAN RIIL: URAIAN PASAL DIPERLUAS SAMPAI DENGAN PROSES PEREKRUTAN
PANITIA
YANG
MENGGAMBARKAN
UPAYA
UNTUK
MELIBATKAN BANYAK ORANG (PUBLIK) PADA URUSAN WOC. 6. PASAL 6-8 TIDAK BERMASALAH. KECUALI URUSAN LAIN-LAIN PADA PASAL 7 PERLU DIBUAT BATASANNYA. KARENA BISA MENJADI SEMACAM ‘CEK KOSONG’ DAN PELUANG UNTUK DISALAHGUNAKAN. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PANITIA
MESTI
DILETAKKAN
DALAM
KERANGKA
ACCOUNTABILITY DANA PUBLIK. RAPAT PARIPURNA DEWAN YANG TERHORMAT, HADIRIN PARA TAMU UNDANGAN YANG KAMI MULIAKAN BERDASARKAN
PADA
URAIAN
DAN
BEBERAPA
CATATAN
KRITIS
PANDANGAN UMUM FRAKSI YANG TELAH DIBACAKAN TADI, DENGAN DILATAR
BELAKANGI
PEMAHAMAN
TENTANG
FUNGSI
LAUT
BAGI
KEHIDUPAN DAN MASA DEPAN SULAWESI UTARA, MAKA FRAKSI PDI PERJUANGAN MENGAMBIL POSISI PALING DEPAN:
9
MENERIMA DAN SEPENUH HATI RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG PELAKSANAAN WORLD OCEAN CONFERENCE (WOC), UNTUK DIBAWA DAN DIBAHAS PADA TAHAP III, RAPAT PARIPURNA SELANJUTNYA. DAN DEMI PROSES
KELANCARAN PEMBAHASAN, DEMI EFEKTIFITAS
PEMBAHASAN BERKUALITAS, RAPAT PARIPURNA DEWAN TAHAP III FRAKSI PDI PERJUANGAN MENGUSULKAN AGAR DAPAT DIBENTUK PANITIA KHUSUS UNTUK ITU, YANG KOMPOSISI DAN PERSONALIANYA DISERAHKAN KEPADA PIMPINAN DEWAN YANG NAMA-NAMA ANGGOTA PANSUS-NYA BERDASARKAN ATAS USULAN FRAKSI-FRAKSI. RAPAT PARIPURNA DEWAN YANG TERHORMAT, HADIRIN PARA TAMU UNDANGAN YANG KAMI MULIAKAN SEBAGAI CATATAN AKHIR: PERTAMA, MUNCULNYA TANGGAPAN DAN SIKAP KRITIS MASYARAKAT APAPUN
SIKAPNYA
DALAM
MEMANDANG
PELAKSANAAN
WOC,
KATAKANLAH REAKSI PUBLIK MEMANG EMOSIONAL, NAMUN TIDAK BOLEH DIABAIKAN. REAKSI ATAU SIKAP PUBLIK, MESKIPUN TIDAK SELALU
CERMINAN
BERDISKURSUS
KEBENARAN,
DENGAN
MERUPAKAN
PEMERINTAH.
KETIKA
REFLEKSI RAKYAT
BERPARTISIPASI DALAM RUANG PUBLIK POLITIS (MEMINJAM ISTILAH JURGEN HABERMAS), TENTU TIDAK ADA ALASAN UNTUK MEMBATASI APALAGI MELARANG ARTIKULASI KEPENTINGANNYA. DALAM KONTEKS INILAH BERAGAM REAKSI DAN SUARA PUBLIK TENTANG WORLD OCEAN CONFERENCE (WOC), DAPAT DIPANDANG SEBAGAI BAGIAN DARI HAK PUBLIK YANG JUSTRU AKAN MEMPERKAYA BAHKAN MEMEPERKUAT POSISI LEGITIMASI RAKYAT ATAS PELAKSANAAN WOLRL OCEAN CONFERNCE (WOC) ITU SENDIRI. KEDUA,
SEBAGAIMANA YANG KITA PAHAMI BERSAMA, WOC 2009
SESUNGGUHNYA HANYA MERUPAKAN MOMENTUM SESAAT SAJA. JIKA DIRUNUT MENURUT UKURAN WAKTU, SESUNGGUHNYA RANPERDA YANG HENDAK DIRUMUSKAN, AKAN BERLAKU SURUT. ARTINYA, SECARA POLITIK, RANPERDA INI HANYA MENJADI ATURAN MAIN HINGGA TERLAKSANANYA WOC. JIKA DEMIKIAN, MAKA RANPERDA INI AKAN DINILAI MASYARAKAT DAN AKADEMISI SERTA PELAKU USAHA TIDAK MEMILIKI VISI POLITIK STRATEGIS. BENAR BAHWA PEMERINTAH PROPINSI TELAH MEMIKIRKAN DAMPAKDAMPAK POSITIF PASKA TERSELENGGARANYA KONFERENSI INI. WALAU
10
BEGITU, MESTI DIPERTIMBAKAN SUNGGUH-SUNGGUH MANFAAT RIIL YANG BISA DIRASAKAN RAKYAT SULAWESI UTARA YANG SIFATNYA MULTI-PLAYER EFFECT. BUKAN SEMATA-MATA KALKULASI EKONOMI (INVESTASI) ATAUPUN PENCITRAAN KELUAR PEMERINTAH. SITUASI DAN DAMPAK PASKA WOC 2009 JUGA MESTI MENJADI PERHATIAN PENTING KITA BERSAMA. SELAIN STATUSNYA YANG SESAAT (TEMPORER), PERUBAHAN TATA KEKUASAAN LOKAL JUGA AKAN MEMPENGARUHI KONSISTENSI DALAM MENJALANKAN AGENDA-AGENDA PASKA WOC 2009. JIKA SULAWESI UTARA HENDAK MENJADI POINER (PERINTIS)
DALAM
MENDORONG
INDONESIA
MENJADI
NEGARA
SEJAHTERA
DENGAN
KEKUASAAN
TIDAK
MARITIM
LAUTNYA, BOLEH
TRASNFORMASI YANG
MAKA
MAYARAKAT
BERDAULAT
SIKLUS
MENGHAMBAT
DAN
PERGANTIAN
AGENDA-AGENDA
STRATEGIS YANG SEMENTARA DIJALANKAN.
YANG TERHORMAT : BAPAK GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, KETUA, PARA WAKIL KETUA DAN SELURUH ANGGOTA DPRD PROPINSI SULAWESI UTARA RAPAT PARIPURNA DEWAN YANG TERHORMAT, SERTA HADIRIN UNDANGAN YANG KAMI MULIAKAN DEMIKIANLAH PANDANGAN UMUM FRAKSI PDI PERJUANGAN PROPINSI SULAWESI
UTARA
TERHADAP
RANCANGAN
PERATURAN
DAERAH
PROPINSI SULAWESI UTARA TENTANG PELAKSANAAN WORLD OCEAN CONFERENCE
(WOC) DI SULAWESI UTARA.
DENGAN HARAPAN
SELURUH PIKIRAN, TENAGA, DAN PENGABDIAN KITA SEUTUHNYA KITA PERSEMBAHKAN
BAGI DAERAH TERCINTA DAN 2 JUTA RAKYAT
SULAWESI UTARA. SYALOOM PAKATUAN WO PAKALAWIREN, SOMAHE KAI KEHAGE-SANSIOTE SAM PATE-PATE MOTO TOMPIAAN, MOTO TABIAN BO MOTOTANOBAN,
11
WALLAHUL MUWAFFIQ ILLA AQWAMITH THARIEQH WASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH.. MERDEKA! MERDEKA! MEREKA! MANADO, 10 AGUSTUS 2007 JURU BICARA FRAKSI PDI PERJUANGAN
BENNY RHAMDANI MENGETAHUI : PIMPINAN FRAKSI PDI PERJUANGAN DPRD PROPINSI SULAWESI UTARA
JAMES KARINDA, SH
Drs. STEVEN O.E. KANDOUW
12