Woc Isos (1)-1

  • Uploaded by: ekameliasafitri
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Woc Isos (1)-1 as PDF for free.

More details

  • Words: 1,908
  • Pages: 2
Perasaan negative terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan yang ditandai dengan adanya perasaan malu terhadap diri sendiri, rasa bersalah terhadap diri sendiri, gangguan hubungan sosial, merendahkan martabat, SP 1 (Pasien) : dan juga dapat percaya diri kurang mencederai diri Menjelaskan Menjelaskan pentingnya pentingnya kebersihan diri Menimbulkan Menimbulkan ketidaknyamanan ketidaknyamanan individu, individu, menimbulkan rasa pesimis, ragu, takut menjelaskan cara menjelaskan cara menjaga menjaga salah pada orang lain, salah tidak tidak percaya percaya pada orang lain, kebersihan diri merasa merasa tertekan, tertekan, keadaan keadaan yang yang seperti seperti ini ini akan dampak seseorang akan menimbulkan menimbulkan dampak seseorang melatih pasien cara melatih pasien cara tidak dengan tidak ingin ingin berkomunikasi berkomunikasi dengan orang orang menjaga kebersihan diri lain, suka menyendiri, diam dan tidak mementingkan kegiatan mementingkanmembimbing kegiatan sehari-hari sehari-hari pasien membimbing pasien memasukkan dalam jadwal jadwal kegiatan kegiatan harian harian

WOC ISOLASI SOSIAL

Faktor Faktor Predisposisi Predisposisi  Faktor perkembangan Pendekatan Pendekatan kolaboratif kolaboratif sewajarnya sewajarnya dapat mengurangi masalah respon sosial sosial menarik menarik diri. diri.  Faktor Biologik Kelainan Kelainan struktur struktur otak, otak, seperti seperti atropi, atropi, pembesaran ventrikel, penurunan berat dan dan volume volume otak otak serta serta perubahan perubahan limbik diduga dapat menyebabkan skizofrenia skizofrenia  Faktor Sosiokultural Harapan Harapan yang yang tidak tidak realistis realistis terhadap terhadap hubungan merupakan faktor lain yang berkaitan berkaitan dengan dengan gangguan gangguan ini ini

ETIOLOGI ETIOLOGI TANDA DAN GEJALA ISOLASI SOSIAL Isolasi Isolasi social social adalah adalah keadaan keadaan dimana dimana seseorang seseorang individu individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu mampu berinteraksi berinteraksi dengan dengan orang orang lain lain disekitarnya. disekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan dan tidak tidak mampu mampu membina membina hubungan hubungan yang yang berarti berarti dengan dengan orang lain. (Purba, dkk. 2008)

2. 2. Faktor Faktor persipitasi persipitasi  Stressor Sosiokultural   Stressor Stressor psikologik psikologik  Stressor intelektual   Stressor Stressor fisik fisik

Dx 2 : Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

SP 2 (pasien)

Dx Dx 44 :: Mekanisme Mekanisme Koping Koping tidak tidak Efektif Efektif

2.1 2.1 memvalidasi memvalidasi masalah masalah dan dan latihan latihan sebelumnya 2.2 2.2 menjelaskan menjelaskan cara cara makan makan yang yang baik 2.3 2.3 melatih melatih pasien pasien cara cara makan makan yang yang baik 2.4 2.4 membimbing membimbing pasien pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan kegiatan harian harian

Dx Dx 55 :: Defisit Defisit Perawatan Perawatan Diri

SP 1 (keluarga) mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien

3.2 3.2 menjelaskan menjelaskan cara cara eliminasi eliminasi yang yang baik 3.3 3.3 melatih melatih cara cara eliminasi eliminasi yang yang baik baik 3.4 membimbing pasien memasukkan memasukkan jadwal jadwal kegiatan kegiatan harian Sp Sp 4 4

4.1 4.1 memvalidasi memvalidasi masalah masalah dan dan latihan latihan sebelumnya 4.2 4.2 menjelskan menjelskan cara cara berdandan berdandan 4.3 melatih pasien cara berdanda 4.4 4.4 membimbing membimbing pasien pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan kegiatan harrian harrian

Dx 3 : Resiko Gangguan Sensori Persepsi Halusinasi

menjekaskan pengertian tana dan gejala defisit perawatan diri dan jenis defisit perawatan diri yang dialami pasien beserta proses terjadinya

SP SP 3 3

3.1 3.1 memvalidasi memvalidasi masalah masalah dan dan latihan latihan sebelumnya

Dx 1 : Isolasi Sosial Tujuan: Dapat berinteraksi dengan orang lain secara bertahap

menjelaskan cara-cara merawat pasien defisit perawatan diri SP2 SP2

melatih kelg mempraktekkan mempraktekkan cara cara merawat pasien dengan defisit defisit perawatan perawatan diri. diri. melatih keluarga melakukan cara cara merawat merawat langsung langsung kepada pasien defisit perawatan perawatan diri diri

SP 3 3.1 3.1 membantu membantu keluarga keluarga membuat membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum minum obat obat (discharge (discharge planing planing )) 3.2 menjelaskan follow up pasien telah pulang pulang

Dx 6 : Resiko tinggi Mencederai diri, Mencederai diri, orang orang lain lain dan dan lingkungan lingkungan

SP 1 (keluarga) mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien menjelaskan pengertian PK tanda dan gejala serta proses terjadinya PK menjelaskan cara merawat pasien dengan PK SP 2 2.1 melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan PK 2.2 melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien PK SP3 3.1 membantu membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat (discharge planing) 3.2 menjelaskan follow up pasien setelah pulang

SP SP 1 1 (pasien) (pasien) mengidentifikasi penyebab PK PK Mengidentifikasi tandada gejala gejala PK PK Menbidentifikasi PK yang dilakukan dilakukan Mengidentifikasi akibat PK Mengajarkan Mengajarkan cara cara mengontrol PK Melatih Melatih pasien pasien cara cara kontrol kontrol PK fisik I (nafas dalam SP SP 2 2 2.1 memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya sebelumnya 2.2 melatih pasien cara kontrol PK fisik II (memukul (memukul bantal/kasur) bantal/kasur) 2.3 membimbing pasien memasukkan dalam dalam jadwal jadwal kegiatan kegiatan harian harian SP SP 3 3 3.1 memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya sebelumnya 3.2 melatih pasien cara kontrol PK secara secara verbal verbal (( meinta,menolak meinta,menolak dan dan mengungkapkan marah secara baik) 3.3 3.3 membimbing membimbing pasien pasien memasukkan memasukkan jadwal kegiatan harian

PENATALAKSANAAN

Terapi Psikofarmaka

Data subjektif : a. Mengungkapkan perasaan tidak berguna, penolakan oleh lingkungan b. Mengungkapkan keraguan tentang kemampuan yang dimiliki

Data objektif a. Tampak menyendiri dalam ruangan b. Tidak berkomunikasi, menarik diri c. Tidak melakukan kontak mata d. Tampak sedih, afek datar e. Meringkuk dengang punggung menghadap pintu f. Adanya perhatian dan tindakan yang tidak sesuai atau imatur dengan perkembangan usianya g. Kegagalan untuk berinterakasi dengan orang lain h. Kurang aktivitas fisik dan verbal i. Tidak mampu membuat keputusan dan konsentrasi j. Mengekspresikan perasaan kesepian dan penolakan di wajahnya

Chlorpromazine Mengatasi sindrom psikis yaitu berdaya berat dalam kemampuan menilai realitas,fungsi mental. Haloperidol (HLP) Berdaya berat dalam kemampuan menilai realita dalam fungsi mental. Trihexyphenidil (THP) Segala jenis penyakit Parkinson, termasuk pasca ensepalitis dan idiopatik Terapi Individu Dapat diberikan Strategi Pertemuan (SP) yang terdiri dari tiga Terapi kelompok

SP SP 1 1 (pasien) (pasien) :: 1.1. Membina hubungan saling percaya 1.2. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosia sosia pasien. pasien. 1.3. Berdiskusi 1.3. Berdiskusi dengan dengan pasien pasien tentang tentang keuntungan berinteraksi berinteraksi dengan dengan keuntungan orang lain. 1.4. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian kerugian tidak tidak berinteraksi berinteraksi dengan dengan orang lain. orang lain. 1.5. Mengajarkan Mengajarkan pasien pasien cara cara 1.5. berkenalan dengan satu orang. 1.6. Menganjurkan pasien memasukan kegiatan latihan berbincangkegiatan latihan berbincangbincang dengan orang lain dalam kegiatan harian. harian. kegiatan SP SP 2 2 (pasien) (pasien) :: 2.1. 2.1. Mengevaluasi Mengevaluasi jadwal jadwal kegiatan kegiatan harian pasien. 2.2. Memberikan Memberikan kesempatan kesempatan kepada kepada 2.2. pasien mempraktekan cara pasien mempraktekan cara berkenalan dengan dengan dua dua orang. orang. berkenalan 2.3. 2.3. Membantu Membantu pasien pasien memasukan memasukan kegiatan berbincang-bincang dengan orang orang lain lain sebagai sebagai salah salah dengan satu kegiatan kegiatan harian. harian. satu SP SP 3 3 (pasien) (pasien) :: 3.1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien. pasien. harian 3.2. Memberikan Memberikan kesempatan kesempatan kepada kepada 3.2. pasien berkenalan berkenalan dengan dengan dua dua pasien orang orang atau atau lebih. lebih. 3.3. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal jadwal kegiatan kegiatan harian. harian. dalam

SP 1 (keluarga) : Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi sosial yang dialami pasien beserta proses terjadinya. 1.3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien isolasi sosial

Activity Daily Living (ADL) Tingkah laku sosial

SP 2 (keluarga) : 2.1. Melatih keluarga mempraktekan cara merawat pasien dengan isolasi sosial. 2.2. Melatih keluarga cara merawat langsung kepada pasien isolasi sosial. SP 3 (keluarga) : 3.1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat (discharge planning). 3.2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang.

Referensi : Direja, Ade Herma. (2011). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha Medika Fortinash & Worret. (2011). Psychiatric Mental Health Nursing. (5rd ed.).St. Louis: Mosby Nita Fitria. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi Keliat, B.A. dkk. (2010). Management Praktek Keperawatan Profesional, EGC Jakarta Keliat. B. A. (2012). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. EGC : Jakarta Rawlins, R.P, dan Heacock, P.E (1993) Clinical Manual of Psychiatric Nursing. St. Louis: Mosby Year Book Stuart dan Sundeen . 2005 . Buku Keperawatan Jiwa . Jakarta : EGC .

DX 2. SP 1 (pasien) mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat digunakan membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan pasien melatih pasien kegiatan yang dipilih sesuai kemampuan membimbing pasien memasukkan dlam jadwal kegiatan harian SP2 2.1 memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya 2.2 melatih kegiatan kedua (atau selanjutnya) yang dipilih sesuai kemampuan 2.3 membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

SP 1 (KELUARGA) mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien menjelaskan pengertian tanda dan gejala harga diri rendah yang dialami pasien besrta proses terjadinya menjelaskan cara-cara merawat pasien harga diri rendah SP 2 2.1 melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan harga diri rendah 2.2 melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien harga diri rendah SP3 3.1 membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat ( discharge planing) 3.2 menjelaskan follow up pasien setelah pulang.

DX 3 SP SP 1 1 (pasien) (pasien) mengidentifikasi jenis halusinasi pasien pasien mengidentifikasi isi halusinansi pasien pasien mengidentifikasi waktu halusinasi pasien pasien mengidentifikasi frekuensi halausinasi halausinasi pasien pasien mengidentifikasi siyuasi yang menimbulkan menimbulkan halusinasi halusinasi mengiodentifikasi respon pasien terhadap terhadap halusinasi halusinasi melatih pasien cara kontrol halusinasi halusinasi dengan dengan menghardik menghardik membimbing pasien memasukkan dala dala jadwal jadwal kegiatan kegiatan harian harian SP2 SP2 2.1 memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya sebelumnya 2.2 melatih pasien cara kontrol halusinasi dengan dengan bebincang bebincang dengan dengan orang orang lain lain 2.3 membimbing pasien measukkan dalam jadwal jadwal kegiatan kegiatan harian harian SP3 SP3 3.1 memvalidasi masalah dan latihan seblmnya seblmnya 3.2 melatih pasien cara kontrol halusinasi dengan dengan kegiatan(yang kegiatan(yang biasa biasa dilakukan) dilakukan) 3.3 membimbing pasien memasukkan dalam jadwal jadwal kegiatan. kegiatan. SP4 SP4 4.1 memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya sebelumnya 4.2 menjelaskan cara kontrol halusinasi dengan dengan teratur teratur minum minum obat obat 4.3 membimbing pasien memasukkan dalam adwal adwal kegiatan kegiatan harian. harian.

SP 1 ( keluarga) mendiskusikan masalah yang dirasakan menjelaskan pengertian , tanda, gejala halusinasi dan jenis halusinasi yang dialami pasien menjelaskan cara-cara merawat pasien halusinasi SP2 2.1 melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan halusinasi 2.2 melatih keluarga melkukan cara merawat langsung kepada pasien halusinasi SP3 3.1 membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk rutin minum obat (dischage planing) 3.2 mnjekaskan follow up pasien setelah pulang

DX4 DX4 SP1 (pasien) identifikasi identifikasi koping koping yang yang selama ini digunakan membantu membantu menilai menilai koping koping yang biasa digunakan mengidentifikasi mengidentifikasi cita-cita cita-cita // tujuan yang realaistis melatih melatih koping koping :: berbincang berbincang // assertif techis (meminta,menolak (meminta,menolak dan dan mengungkapkan /membicarakan /membicarakan masalah masalah secara baik) membimbing membimbing memasukkan memasukkan dalam jadwal SP2 2.1 validasi masalah 2.1 validasi masalah dan dan latihan latihan sebelumnya 2.2 2.2 melatihkoping melatihkoping :: beraktivitas beraktivitas 2.3 membimbing memasukkan dalam jadwal jadwal SP3 SP3 3.1 validasi maslah dan latihan sebelumnya sebelumnya 3.2 melatih koping : olahrga 3.3 3.3 membing membing memasukan memasukan jadwal jadwal SP4 SP4 4.1 validasi masalah dan latihan sebelumnya sebelumnya 4.2 melatih kopingg : relaksasi 4.3 4.3 membimbing membimbing memasukkan memasukkan dalam dalam jadwal

SP 1 (keluarga0 mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien menjelaskan pngertian , tanda gejala , koping inndividu inefektif yang dialami pasien bserta proses terjadinya. Menjelaskan cara-cara merawat pasien koping individu efektif SP2 2.1 melatih kleuarga mempraktekkan cara merawat 2.2 melatih keluarga melakuakan cara merawat langsung pasien koping individu inefektif SP3 3.1 membantu keluarga membuat jadal aktifitas dirumah termasuk minum obat 3.2 mendiskusikan sumber rujukan yang bisa dijangkau oleh keluarga.

Related Documents

Woc Isos (1)-1
October 2019 21
Woc Aki.docx
April 2020 22
Woc Bph.doc
April 2020 27
Woc Myelitis.docx
June 2020 18
Woc Nia.docx
December 2019 26

More Documents from "Nafi Un Nugroho"

Woc Isos (1)-1
October 2019 21
Rencana-evaluasi.docx
November 2019 26
2. Kontrak Belajar.docx
November 2019 26
Woc Harga Diri Rendah.doc
November 2019 19