PELATIHAN GIZI
KONSEP PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR
PELATIHAN PAGT 29 – 31 OKTOBER 2015 DPC PERSAGI KARAWANG
Pelatihan PAGT 29-31 Oktober 2015 DPC Persagi Karawang
2
PROSES ASUHAN GIZI Sekumpulan aktivitas yang terorganisir, mulai dari mengidentifikasi kebutuhan gizi sampai intervensi untuk memenuhi kebutuhan tersebut Tujuan Mengembalikan pada kondisi status gizi yang seimbang dengan mempengaruhi berbagai faktor penyebab ketidak seimbangan
Pelatihan PAGT 29-31 Oktober 2015 DPC Persagi Karawang
3
Riwayat Proses Asuhan Gizi Terbentuk model proses asuhan gizi yang mengarah pada outcome kesehatan
Instruksi terapi diet berdasarkan teori, artikel jurnal & percobaan
2001 1970-1986 Tahun 1970 1970
Pra 1970 Sblm 1970
Terapi gizi pasien rawat inap di bawah supervisi dokter
Terapi + konseling gizi (prinsip perencanaan asuhan gizi)
4
SEJARAH SINGKAT NCP Awal th 2002, Praktisi gizi USA mengidentifikasi kebutuhan untuk menciptakan metoda pemberian asuhan gizi yang terstandar untuk meningkatkan kualitas dan meningkatkan keberhasilan asuhan
Ditunjuk Nutrition Care Model Workgroup Th 2003 diterima ADA’s Standardized Nutrition Care Process (NCP) untuk diimplementasikan oleh praktisi gizi di USA
5
SEJARAH SINGKAT NCP 2003
Disepakati istilah:
Standardized Nutrition Care Process Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)
Suatu metoda pemecahan masalah yang sistematis dimana praktisi gizi dengan berpikir kritis melakukan pengambilan keputusan untuk menangani problem gizi dan memberikan asuhan gizi yang aman, efektif dan berkualitas tinggi.
6
TUJUAN PAGT
Memecahkan masalah gizi dengan mengatasi berbagai faktor yang mempunyai kontribusi pada ketidakseimbangan atau perubahan status gizi.
Ketepatan menentukan akar permasalahan akan mempengaruhi pemilihan intervensi yang sesuai
7
Status kesehatan dan status gizi
o
o o
o
STATUS KESEHATAN
STATUS GIZI
Sehat dan tahan terhadap penyakit Menderita penyakit akut Penyakit kronis atau kondisi kemampuan sebagian fungsi tubuh terganggu Penyakit terminal
Penilaian status gizi mencakup: o Perbandingan jumlah dan tipe nutrien yang dikonsumsi dengan kebutuhan nutrien pada berbagai tingkat kehidupan (saat tumbuh, sehat dan sakit) o Berbagai macam faktor yang mempengaruhi baik asupan nutrien maupun kebutuhan nutrien
PERANAN GIZI PENTING : promosi kesehatan & mencegah/ menyembuhkan penyakit Kecukupan Asupan Gizi PENTING tetapi tidak secara lengkap menggambarkan status gizi
8
KONSEP STATUS KESEHATAN & STATUS GIZI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI
Sosial Ekonomi Food safety dan sanitasi Akses dan ketersediaan makanan
Lingkungan
Biologis manusia
Status gizi
Makanan & zat gizi
• Faktor biologis (umur, jenis kelamin, genetik) • Fase fisiologis (proses pertumbuhan, kehamilan, menyusui) • Faktor patologis ( penyakit, trauma, perubahan fungsi organ atau metabolisme) • Sikap/Keyakinan Gaya (Attitude/belief) hidup • Pengetahuan (knowledge) • Perilaku (behavior) • Asupan dan komposisi • Jumlah • Kualitas
9
Penyakit Masalah gizi terkait dengan pengetahuan, perilaku/ kepercayaan, fisik lingkungan atau penyediaan dan keamanan makanan
Masalah terkait asupan energi, zat gizi, cairan, bioaktif melalui oral maupun nutrition support
Malnutrisi
Masalah gizi yang berkaitan dengan kondisi fisik atau medis
10
TERSTANDAR ? 4 langkah Standardized Nutrition Care Process Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)
A sesmen gizi D iagnosa gizi I ntervensi gizi M onitoring gizi E valuasi gizi
11
TERSTANDAR ?
BAHASA GIZI TERSTANDAR
Sebelum PAGT : • Mengalami kesulitan dalam : • berkomunikasi baik dengan sesama atau dengan praktisi kesehatan lainnya • mengklasifikasi, mengukur ataupun membuat laporan keberhasilan intervensi • membuat penelitian dan edukasi • Kecenderungan menggunakan kata yang sama untuk maksud yang berbeda, dan kadang menggunakan kata yang berbeda untuk maksud yang sama. 2003 dibentuk Standardized Language Task Force 2005 disetujui terminologi diagnosis gizi 2009 terminologi asesmen gizi, monitoring & evaluasi; dan intervensi gizi.
12
PAGT & Bahasa Gizi Terstandar • Bahasaterstandar beberapa kali direvisi • Telah implementasi internasional, dan dipublikasikan buku IDNT terakhir edisi ke 4, tahun 2013. • Berbagai rumah sakit di Indonesia juga mulai mengimplementasikan • 2013-2014 : Pedoman PAGT dan modul pelatihannya disusun Bina Gizi Kemenkes RI dan untuk diimplementasikan di Indonesia: • meningkatkan pelayanan gizi di Indonesia • akreditasi JCI dan akreditasi RS 2012
13
TERSTANDAR ? BAHASA TERSTANDAR Sebelum PAGT, tidak adanya bahasa gizi terstandar dan terminologi umum membuat praktisi gizi kesulitan dalam berkomunikasi baik dengan sesama atau dengan praktisi kesehatan lainnya Praktisi gizi kadang menggunakan kata yang sama untuk maksud yang berbeda, dan kadang menggunakan kata yang berbeda untuk maksud yang sama
14
BAHASA TERSTANDAR DALAM PAGT Tidak adanya bahasa terstandar menyebabkan : Sulit dalam mengklasifikasi, mengukur ataupun membuat laporan keberhasilan intervensi Sulit dalam membuat penelitian dan edukasi Th 2003 dibentuk Standardized Language Task Force
Th 2005 disetujui terminologi diagnosis gizi, Th 2009 terminologi asesmen gizi, termasuk terminologi monitoring & evaluasi; dan juga terminologi intervensi gizi.
15
KAITAN LANGKAH LANGKAH DALAM PAGT
16
Overview PAGT dan Terminologi
17
PAGT bukan standar asuhan -MNT • Nutrition Care Process –
PAGT
• Medical Nutrition Terapi (MNT)
Standardized of nutrition care
Standardized of process care A process for identifying, planning for, and meeting nutritional needs. Includes four steps: Nutrition Assessment, Nutrition Diagnosis, Nutrition Intervention, Nutrition Monitoring and Evaluation. Academy 0f Nutrition and Dietetic, 2012
Medical Nutrition Therapy (MNT) Protocols are a plan or set of steps, which are based on systematically analyzed evidence and clearly define the level, content, and frequency of nutrition care appropriate for a disease or condition in settings where implemented*.
18
PAGT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS ASUHAN PAGT suatu standard proses yang memberikan struktur dan kerangka yang konsisten digunakan untuk memberikan asuhan gizi Bila dikombinasikan dengan content of care yang berdasarkan evidenced akan menghasilakn peningkatan kualitas asuhan dan perbaikan status gizi
19
KONSEP DASAR PAGT PAGT dirancang untuk o Meningkatkan konsistensi dan kualitas asuhan
o Hasil akhir lebih dapat diprediksi o Terstandar PROSES namun asuhan secara INDIVIDUAL o Kerangka berpikir kritis
Sistem skrining & rujukan
Area praktek/ pelayanan
Pengetahuan
Diagnosis gizi
Mengumpulkan data yg Identifikasi & memberi sesuai & terjadwal label masalah Analisa / interpretasi Menentukan penyebab data dibandingkan Kluster tanda & gejala standar (karakter penentu ) Dokumentasi Hubungan Dokumentasi
Monitoring & evaluasi gizi
apklien pasien/ dengan dietisien
Intervensi gizi
Merencanakan intervensi
Menetapkan tujuan Monitor dan tindak lanjut Implementasi intervensi Mengukur indikator hasil Asuhan & tindakan Evaluasi hasil terlaksana Dokumentasi Dokumentasi
Kolaborasi
Sistem manajemen hasil ( outcome)
Sistem sosial
Kompetensi
Ekonomi
Asesmen gizi
21
SISTEM PENUNJANG PAGT 1. Sistem
Skrining.- rujukan
Proses mengidentifikasi pasien/ klien/ group yang mungkin mempunyai diagnosa gizi dan mendapat manfaat dari asesmen dan intervensi gizi yang dilakukan oleh dietisien*. Time frame : skrining gizi maks 1 x 24 jam setelah masuk RS re- skrining 7- 14 hari Metoda tergantung kemampuan RS ( NRS-2002, MUST, MST) Kolaborasi dg nakes lain : skrining gizi merupakan asesmen dari perawatan Pasien risiko gangguan gizi dirujuk ke dietisien *Academy of nutrition and dietetic, 2012
22
PROSES ASUHAN GIZI PROSES ASUHAN GIZI DIMULAI BILA…,,
Pasien/ klien/ grup teridentifikasi risiko gangguan gizi Membutuhkan bantuan lanjut untuk mencapai dan menjaga status gizi dan kesehatannya
PROSES ASUHAN GIZI BERAKHIR BILA Tujuan telah tercapai
23
SISTEM PENUNJANG PAGT 2. Outcome management
o Monitor keberhasilan asuhan gizi o Evaluasi dampak o Identifikasi kendala yang menyebabkan kegagalan intervensi DOKUMENTASI
24
DIAGNOSA GIZI DEFINISI “Identifikasi dan memberi nama masalah gizi yang
spesifik dimana profesi dietetik bertanggung jawab untuk merawatnya secara mandiri” Diagnosis Gizi BUKAN Diagnosis medis
25
PERBEDAAN DIAGNOSA GIZI DG MEDIS DIAGNOSIS GIZI
P E
S
Kelebihan asupan lemak berkaitan dengan seringnya mengkonsumsi makanan cepat saji ditandai dengan pemeriksaan kolesterol 250 mg/dl dan mengkonsumsi jeroan/otak 10 kali/minggu.
Pernyataan diagnosa gzi ditulis dalam format P E S
DIAGNOSIS MEDIS
Dislipidemia
26
CASCADE of NUTRITION CARE & HEALTH OUTCOMES Changes in knowledge, belief/ atittude/ behavior, access Improved nutrient intake
change in physical signs & symptoms Health & disease outcome
FH BD AD PD
Cost outcome Patient QoL
NUTRITION CARE OUTCOMES
HEALTHCARE OUTCOMES
27
MANFAAT PAGT Penerapan PAGT yang konsisten Pelayanan berdasarkan evidence based lebih mendekati hasil yg diinginkan memperlihatkan dietisien sebagai provider pelayanan gizi yang berkualitas
• PAGT menjembatani antara kualitas dan professional autonomy. •.Keseragaman bahasa • Kolaborasi dg profesi lain dalam tim kesehatan
27/08/2015
28
29
Implementasi PAGT PAGT dilaksanakan di semua fasilitas kesehatan RS Klinik Pelayanan Konseling gizi Puskesmas
30
RUJUKAN Academic of Nutrition and Academics (2013) International Dietetics & Nutrition Terminology (IDNT) Reference Manual : Standardized Language for the Nutrition Care Process Fourt Edition. Chicago : eatright Academic of Nutrition and Dietetics. Academy of Nutrition and Dietetics (2012) Evidence Analysis Manual: Steps in the Academy Evidence Analysis Process. Chicago : Academy of Nutrition and Dietetics. Available from http://www.eatright.org Lacey K, Pritchett E. (2003) Nutrition Care Process and Model: ADA adopts road map to quality care and outcomes management. J Am Diet Assoc. Nelms, M., Sucher, K.P., Lacey, K., Roth, S.L., (2010) Nutrition Therapy & Pathophisiology Second Edition, USA : Wadsworth The Academy of Nutrition & Dietetics (2014) Nutrition Care Process and Model : An Academic and Practice Odyssey. Journal of The Academy of Nutrition and Dietetics, December Vol 114 Number 12
Pelatihan PAGT 29-31 Oktober 2015 DPC Persagi Karawang
Terima Kasih
31