STUDIO PERANCANGAN | KELOMPOK 7
TUGAS BESAR STUDIO PERANCANGAN
Dissun oleh : Aldy Dwi Praskoko
(41116110074)
Ikhsyan Yukhri Prabowo
(41116110125)
Wahyu Tommy Prabowo
(41116110127)
Rizal Hidayat
(41116110145)
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCUBUANA 2019
STUDIO PERANCANGAN | KELOMPOK 7
DAFTAR ISI
STUDIO PERANCANGAN | KELOMPOK 7
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi Umum Perencanaan kekuatan struktur bangunan berdasarkan teori kekuatan batas (Ultimate Strength Design) yang mengikuti prinsip – prinsip perencanaan kapasitas (Capacity Design) diantaranya balok lemah kolom kuat (strong column weak beam) serta kapasitas struktur atas tidak boleh lebih besar dari struktur bawah. Pada tugas besar ini perencanaan bangunan dengan layout sebagai berikut :
Gambar 1.1 Layout Fungsi Bangunan
:
Sekolah
Jumlah Lantai
:
13 Lantai Tipikal + Lantai Atap
Total Tinggi Bangunan
:
52 m
Lokasi
:
Padang
Sistem Struktur Ganda
:
SRPMK dan SDSK
STUDIO PERANCANGAN | KELOMPOK 7 Analisa struktur menggunakan aplikasi ETABS dan menggunakan standarisasai antara lain, 1. Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung (SNI 2847:2013). 2. Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain (SNI 1727:2013). 3. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung (SNI 1726:2012)
1.2 Deskripsi Umum Spesifikasi materal yang digunakan :
Mutu Baja Tulangan Mutu Beton
: fy = 400 Mpa dengan D > 13 : fc = 0.083 x Mutu Beton E = 4700√fc
Tabel 1.1. Spesifikasi Material Struktur
Mutu
Fc (MPa)
E (MPa)
Pelat
K350
29,05
25332,08
Balok
K350
29,05
25332,08
Kolom
K400
33,20
27081,14
Dinding Geser
K400
33,20
27081,14
Pondasi
K400
33,20
27081,14
1.3 Deskripsi Umum 1.3.1 Beban Mati Beban mati dalam perencanaan bangunan tinggi 13 lantai ini meliputi beban mati berat sendiri (dead load), beban mati tambahan (super imposed dead load)
1. Beban Mati Berat Sendiri (DL) Beban mati (dead load) adalah berat seluruh komponen elemen struktural bangunan yang terdiri atas pelat, balok, kolom, dan dinding geser. Beban mati akan dihitung secara otomatis oleh peranti lunak ETABS dengan menggunakan berat jenis material beton 24 kN/mᶟ dan berat jenis tulangan 78,50 kN/mᶟ
2. Beban Mati Tambahan (SIDL) Beban mati Tambahan atau super imposed dead load adalah berat komponen nonstruktural.
STUDIO PERANCANGAN | KELOMPOK 7
Tabel 1.2. Beban Mati Tambahan Beban Merata (kN/m²)
Beban mati tambahan (SIDL) untuk lantai 1-12 Keramik dan Spesi
:
1,10 kN/m²
Penggantung langit – langit
:
0,10 kN/m²
Berat Plafond
:
0,05 kN/m²
Berat Instalasi ME
:
0,19 kN/m²
1,44 kN/m²
Total beban SIDL
Beban Merata (kN/m²)
Beban mati tambahan (SIDL) untuk lantai 13 (atap) Penggantung langit – langit
:
0,10 kN/m²
Berat Plafond
:
0,05 kN/m²
Berat Instalasi ME
:
0,19 kN/m²
Lapisan kedap air
:
0,05 kN/m²
0,39 kN/m²
Total beban SIDL
1.3.2 Beban Hidup (LL) Beban hidup atau live load adalah beban yang terjadi akibat penggunaan gedung yang berasal dari barang atau orang yang dapat berpindah tempat sehingga mengakibatkan perubahan dalam pembebanan lantai dan atap. Beban hidup terdapat pada (Tabel 4-1 SNI 1727:2013) yang dipilih adalah beban merata. Berikut adalah daftar beban hidup pada bangunan sekolah ini berdasarkan fungsi bangunannya : Beban Hidup akibat fungsi Ruang
Beban Merata (kN/m²)
Ruang Kantor
:
2,40
Koridor Lantai Pertama
:
4,79
Kantin
:
4,79
Perpustakaan Ruang Baca
:
2,87
Koridor Diatas lantai pertama
:
3,83
Ruang Kelas
:
1,92
Tangga dan Jalan Keluar
:
4,79
Atap
:
0,96
STUDIO PERANCANGAN | KELOMPOK 7
1.3.3 Beban Gempa (EL) Pembebanan gempa pada perencanaan bangunan ini menggunakan analisis respons spectra (Response Spectrum Analysis). Analisis ini digunakan untuk mendesain gedung sehingga kebutuhan tulangan dari elemen struktur memenuhi prinsip desain kapasitas. Berdasarkan SNI 1726:2012, parameter respons spectra dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.2 Parameter Respons Spektra