BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sektor penting dalam upaya peningkatan sumber
daya manusia ke arah yang lebih baik, salah satu upaya mewujudkan hal tersebut adalah peningkatan kualitas pembelajaran dan pendidik. Hal ini diperlukan seiring kemajuan IPTEK serta tuntutan perkembangan pembangunan yang membutuhkan tenaga terampil dan kreatif dalam disiplin ilmuannya. Dengan kualitas baik, guru mampu membentuk sumber daya manusia berkualitas dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan (Rufaida dan Sujiono, 2014: 161) Pendidikan pada dasarnya adalah interaksi antara guru dengan siswa yang berlangsung dalam suatu situasi yang kondusif untuk pelaksanaan pendidikan, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Pendidikan tidak hanya bertujuan memberikan materi pelajaran saja tetapi lebih menekankan bagaimana mengajak siswa untuk menemukan dan membangun pengetahuannya sendiri sehingga siswa dapat mengembangkan kecakapan hidup (life skill) dan siap untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan (Destianingsih, dkk., 2015: 1). Pendidikan pada hakikatnya adalah proses pematangan kualitas hidup. Melalui proses tersebut diharapkan manusia dapat memahami apa arti hakikat hidup, serta untuk apa dan bagaimana menjalankan tugas hidup dan kehidupan secara benar. Karena itulah fokus pendidikan diarahkan pada pembentukan kepribadian unggul dengan menitikberatkan pada proses pematangan kualitas logika, hati, akhlak, dan keimanan. Puncak pendidikan adalah tercapainya titik kesempurnaan kualitas hidup (Mulyasana, 2011:2). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
1