Yesus Dalam Pandangan Islam.docx

  • Uploaded by: Abdurrahman Aqil
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Yesus Dalam Pandangan Islam.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,201
  • Pages: 4
Yesus dalam pandangan Islam

Yesus dalam pandangan Islam tentu berbeda dengan pandangan Nasrani maupun Yahudi, disini saya menggunakan “Nasrani” karena akan membahas dari sudut pandang islam, walaupun kata itu mempunyai pembahasan tersendiri. Saya akan mengutip sumber dari Alqur’an, Hadits dan Al-kitab (Bible). A. Kelahiran Yesus Mengenai kelahiran Yesus, Al-Qur’an menceritakannya di beberapa surat. Misalnya dalam surat Maryam, surat ke 19 ayat ke 19 sampai 21. Dia (Jibril) berkata: “Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk meyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-laki yang suci.”[19] Dia (Maryam) berkata: “Bagaimana mungkin aku memiliki anak laki-laki, padahal tidak pernah ada orang (laki-laki) yang menyentuhku dan aku bukan seorang pezina!”[20] Dia (Jibril) berkata: “Demikianlah.”Tuhanmu berfirman: “Hal itu mudah bagiKu, dan agar Kami menjadikannya suatu tanda (Kebesaran Allah) bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu urusan yang (sudah) ditetapkan.”[21] Jadi, Islam meyakini bahwa kelahiran Yesus adalah sebuah mukjizat. Karna secara medis, untuk bisa mengandung seorang anak, wanita yang subur harus berhubungan biologis dengan seorang laki-laki. Namun pada penciptaan Nabi Isa/Yesus tidak demikian. Juga perlu diketahui bahwa, Mukjizat seorang Nabi atau Rasul menyesuaikan dengan keadaan pada zamannya, Misalnya pada zaman Nabi Musa terkenal dengan ilmu sihirnya. Maka Allah jadikan Nabi Musa mukjizat sesuatu yang mirip seperti sihir tapi bukan sihir. Lalu pada zaman Nabi Isa, terkenal dengan ilmu kedokterannya, maka Allah jadikan kelahiran Nabi Isa sebagai mukjizat, bahkan bisa menghidupkan orang mati sekalipun. Dan pada zaman Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihiwasallam, terkenal dengan Syair dan puisi, maka Allah Turunkan Al-qur’an sebagai tandingannya, mirip syair tapi bukan syair. Lalu surat Ali-Imran surat ke 3 ayat 59 berbicara tentang penciptaan Yesus: “Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam...” Ayat ini membantah tentang pernyataan umat nasrani yang meyakini bahwa Yesus adalah anak Tuhan karena bisa lahir tanpa seorang Ayah. Jika Yesus dijadikan Tuhan karena bisa lahir tanpa seorang Ayah, maka Adam lahir tanpa Ibu dan tanpa Ayah, yang artinya Adam lebih hebat lagi, dalam hal penciptaan.

B. Yesus adalah seorang Utusan bukan Tuhan Sesudah Maryam binti Imran melahirkan anaknya, Maryam kemudian membawa bayi itu ke kaumnya dengan menggendongnya. Namun Allah perintahkan Maryam jika melihat seseorang untuk mengatakan bahwa aku (Maryam) sedang bernadzar untuk tidak berbicara dengan siapapun hari ini. Karna seorang manusia seperti Maryam sekalipun akan sulit untuk menjelaskan keadaannya, dan orang-orang tentu tidak akan percaya jika ada wanita yang bisa melahirkan seorang anak tanpa Ayah. Ketika itu, kaumnya Maryam mengatakan: “Wahai saudara perempuannya Harun! Ayahmu bukan seorang yang buruk perangai dan Ibumu bukan seorang perempuan pezina.” Namun Maryam tidak mengatakan apapun dan hanya menunjuk kepada bayi yang digendongnya. Lalu kaumnya menanyakan, “Bagaimana kami bisa berbicara dengan anak kecil yang masih dalam buaian?” Lalu tiba-tiba bayi itu berkata: “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikanku seorang Nabi, Dan Dia menjadikanku seorang yang diberkahi dimana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku Shalat dan Zakat selama aku hidup, dan berbakti kepada Ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.” Kisah tersebut terdapat dalam surat Maryam ayat 27-32. C. Yesus hanya untuk keturunan Israil Yesus menurut Islam adalah seorang Nabi yang diutus untuk Bani Israil, sebagaimana telah diturunkannya Nabi-nabi sebelumnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah Subhanahu wata’ala dalam surat Ash-Shaff [surat ke 61: ayat 6] Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)" ... Disini Allah Subhanahu wata’ala mengutip langsung perkataan dari Yesus / Nabi Isa yang mengatakan “Hai Bani Israil”, yang berarti ditujukan hanya untuk keturunan Israil. Lalu Siapa itu Israil ? Israil adalah nama lain dari seorang Nabi yang bernama Ya’kub. Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam dalam riwayat Abu Daud, At-Tirmidzi dan Ahmad, yang berbunyi : Ibnu Abbas radhiyallahu’anhu pernah berkisah, “Saya pernah hadir di kumpulan orang-orang Yahudi. Lalu Nabi bertanya kepada mereka, Tahukah kalian bahwa Israil adalah nama Ya’kub ? Mereka menjawab, “Iya benar..” Kata Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “Ya Allah saksikanlah..” Menurut Bible, Nabi Israil atau Ya’kub memiliki 12 orang anak laki-laki yakni :

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Ruben Simeon Lewi Yehuda Dan Naftali

7. Gad/Jad 8. Asyer 9. Isakhar 10. Zebulon 11. Yusuf 12. Benyamin

Hal ini juga terdapat dalam Al-qur’an surat Al-‘Araf ayat 160 yang berbunyi: “Dan mereka Kami bagi menjadi dua belas suku yang masing-masingnya berjumlah besar..” Namun dalam Al-qur’an tidak detail menyebutkan nama-nama anak Ya’kub yang lainnya selain Yusuf dan Benyamin, Wallahu’a’lam saya pribadi berpendapat karna Allah tidak mau menyebutkan Namanya jika seseorang itu berbuat buruk, tetapi hanya menceritakan kisahnya agar menjadi pelajaran, karena kita akan teringat tentang kisah anak-anak Ya’kub yang membatalkan niat membunuh Yusuf dan malah memasukkannya ke dalam sumur. Juga kisah tentang Nama Habil dan Qobil yang tidak ada dalam Al-qur’an, bahkan Fir’aun dan Abu Lahab hanyalah sebuah Julukan, bukan nama. Inilah adab Al-qur’an menurut saya pribadi. D. Yesus diangkat ke Langit, tidak disalib Dan point terakhir dari pembahasan ini adalah tentang diangkatnya Yesus ke langit. Umat muslim meyakini jika Yesus/Nabi Isa itu bukanlah orang yang disalib ataupun dibunuh. Hal ini terdapat pada surat Annisa ayat ke 57 yang berbunyi : “.."Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka...” Lagi-lagi, Al-Qur’an tidak menyebutkan nama orang yang berbuat kejahatan. Terdapat riwayat yang shahih sampai Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau menjelaskan tafsir ayat di atas,

‫ أيكم ي ُْلقَى‬:‫…ثم قال‬-‫وفي البيت اثنا عشر رجال من الحواريين‬- ‫ خرج على أصحابه‬،‫لما أراد هللا أن يرفع عيسى إلى السماء‬ ‫ ثم أعاد عليهم فقام ذلك‬.‫ اجلس‬:‫ فقال له‬،‫ فيقتل مكاني ويكون معي في درجتي؟ فقام شاب من أحدثهم سنا‬،‫عليه شبهي‬ ‫شبَه عيسى ورفع عيسى من َر ْوزَ نَة‬ َ ‫ فألقي عليه‬.‫ أنت هو ذاك‬:‫ فقال‬.‫ أنا‬:‫ ثم أعاد عليهم فقام الشاب فقال‬.‫ اجلس‬:‫ فقال‬،‫الشاب‬ ‫ ثم صلبوه‬،‫ وجاء الطلب من اليهود فأخذوا الشبه فقتلوه‬:‫ قال‬.‫في البيت إلى السماء‬

Ketika Allah hendak mengangkat Isa ke langit, beliau menemui para muridnya, dan ketika itu di rumah ada 12 lelaki hawariyin… kemudian Isa mengatakan, “Siapakah diantara kalian yang wajahnya digantikan seperti wajahku, lalu dia akan dibunuh menggantikan aku, dan dia akan mendapatkan surga yang derajatnya sama denganku. Lalu berdirilah seorang pemuda yang paling muda usianya, “Saya.” “Duduk.” Kata Isa. Nabi Isa mengulang lagi tawarannya, dan pemuda itu angkat tangan dan menyatakan “Saya.” Nabi Isa tetap menyuruhnya untuk duduk. Hingga berlangsung sampai 3 kali. Di yang ketiga, pemuda ini angkat tangan, “Saya.” Lalu Isa mengatakan, “Baik, kamu orangnya.” Lalu dia diserupakan dengan Isa dan Isa diangkat melalui lubang angin yang ada di atap, menuju langit. Kemudian datanglah orang yahudi yang mencarinya, mereka langsung menangkap manusia yang mirip itu, dan langsung membunuhnya, lalu mensalibnya. (Tafsir Ibnu Katsir, 2/449). Ibnu Katsir berkomentar,

‫ أيكم يلقى إليه شبهي فيقتل مكاني وهو‬: ‫ وكذا ذكر غير واحد من السلف أنه قال لهم‬، ‫وهذا إسناد صحيح إلى ابن عباس‬ ‫رفيقي في الجنة‬ Sanadnya shahih sampai Ibnu Abbas. Demikian pula yang dijelaskan beberapa ulama salaf, bahwa Isa berkata ke mereka, ‘Siapa yang bersedia wajahnya diserupakan dengan wajahku, lalu dia dibunuh menggantikanku dan balasannya dia akan menemaniku di surga.’ (Tafsir Ibnu Katsir, 2/450).

Read more https://konsultasisyariah.com/29537-siapa-orang-yang-disalibmenggantikan-isa.html

Related Documents


More Documents from "priyo"