MUZAYYANAH 716.6.2.0787 KEPERAWATAN KELUARGA JUDUL : Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Obat Antipsikotik Pada Pasien Yang Mengalami Gangguan Jiwa Di Poli Rawat Jalan Rsjd Surakarta.
PENGARANG : Rega
Saputra
(Mahasiswa
Keperawatan),
Arif
Widodo
(Dosen
Keperawatan), Vinami Yulian (Dosen Keperawatan)
1.
I: Peran keluarga sangat penting terhadap pengobatan pasien gangguan jiwa, karena pada umumnya klien gangguan jiwa belum mampu mengatur dan mengetahui jadwal dan jenis obat yang akan diminum. Hasil observasi tingkat kepatuhan mengkonsumsi obat di RSJD Surakarta relatif rendah dimana 45% tidak tepat jadwal pengobatan dan mundur dari pengobatan. Keluarga harus selalu membimbing dan mengarahkannya, agar klien gangguan jiwa dapat minum obat dengan benar dan teratur. Dukungan keluarga sangat diperlukan oleh penderita gangguan jiwa dalam memotivasi mereka selama perawatan dan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan mengkonsumsi obat antipsikotik pada pasien yang mengalami gangguan jiwa di poli rawat jalan RSJD Surakarta.
2.
M: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah pasien gangguan jiwa di poli rawat jalan RSJD Surakarta tahun 2011 sebanyak 2080 pasien. Sampel penelitian adalah 95 pasien yang mengalami gangguan jiwa di poli rawat jalan rumah sakit jiwa daerah Surakarta mengunakan metode purposive sampling. Instrumen penelitian adalah kuesioner dukungan keluarga yang adopsi dari Nursalam (2008) dan kepatuhan mengkonsumsi obat yang berdasarkan dari teori kepatuhan Niven (2002). Teknik analisis data menggunakan uji Spearman Rho.
3.
R: Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji Spearman Rho diperoleh nilai rhohitung sebesar 0,335 dengan tingkat signifikansi (pvalue) 0,001.
4.
A: Nilai p-value lebih kecil dari 0,05 (0,001<0,005), maka H0 ditolak sehingga disimpulkan terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan mengkonsumsi obat antipsikotik pada pasien yang mengalami gangguan jiwa di poli rawat jalan Rumah Sakit jiwa Daerah Surakarta. Penelitian
menyimpulkan
bahwa:
(1)
dukungan
keluarga
dalam
mengkonsumsi obat antipsikotik adalah cukup (66%), (2) kepatuhan mengkonsumsi
obat
antipsikotik
adalah
cukup
patuh
(62%), dan (3) terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan mengkonsumsi obat antipsikotik pada pasien yang mengalami gangguan jiwa di poli rawat jalan Rumah Sakit jiwa Daerah Surakarta. 5.
D: Perawat hendaknya senantiasa memotivasi orang tua atau keluarga untuk terus mendukung proses perawatan pasien dirumah, yaitu dengan meningkatkan kepedulian dan dukungan keluarga, misalnya dengan aktif mengawasi perkembangan kesehatan pasien, dan mengawasi konsumsi obat oleh pasien. Keluarga hendaknya selalu meningkatkan dukungannya kepada pasien, dengan memperhatikan perkembangan kesehatan pasien, meningkatkan komunikasi keluarga dengan pasien, dan berusaha memenuhi segala kebutuhan yang diperlukan pasien dalam pengobatannya. Masyarakat hendaknya
menghilangkan asumsi bahwa orang yang
mengalami gangguan jiwa dapat sembuh, sehingga masyarakat diharapkan ikut berperan serta dalam proses penyembuhan pasien. Masyarakat dapat membantu keluarga memberikan bantuan baik motivasi maupun finansial sehingga proses pengobatan pasien dapat dilakukan keluarga pasien dengan secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA Akbar, M. 2008. Hubungan dukungan sosial keluarga terhadap tingkat kekambuhan penderita skizofrenia di RS Grhasia Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia. Baihaqi, Sunardi, Riksma, dan Euis. 2005. Pskiatri. Refika Aditama : Bandung. Depkes. 2007. Kesehatan Jiwa Sebagai Prioritas Global. http://www.depkes.go.id/index.p hp/berita/press-release/394- kesehatan-jiwasebagai prioritas-global.html. diakses pada 2011. Tanggal 12 November Elain, M. Edelman. 2010. Patients’ Perception of Family Involvement and Its Relationship to Medication Adherence for Persons with Schizophrenia and Schizoaffective Disorders. Journal. New Jersey: The State University of New Jersey. Hawari, D, 2001. Pendekatan holistik pada gangguan jiwa. Jakarta : FKUI Julie Robinson, Richard Fortinsky, Alison Kleppinger, Noreen Shugrue, and Martha Porter. 2009. A Broader View of Family Caregiving: Effects of Caregiving and Caregiver Conditions on Depressive Symptons, Health, Work, and Social Isolation. Oxford Journal. Oxford University Press on behalf of The Gerontological Society of America. Maramis, w. F., 2005. Catatan ilmu kedokteran jiwa. Edisi 9. Surabaya : Airlangga Universitas press. Nasir, A & Muhith, A. 2011. DasarDasar Keperawatan Jiwa. Jakarta : Salemba Medika. Niven, Neil. 2002. Psikologi Kesehatan. Jakarta : EGC Mayang, 2010. Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Keberfungsian Sosial Pada Pasien Skizofrenia Pasca Perawatan di Rumah Sakit. Skripsi Semarang: Universitas Diponegoro Setiadi. 2008. Konsep dan proses keperawatan keluarga, Edisi pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu Sheila, L, 2008. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta. :EGC. Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta: Bandung Wayne S. Fenton, Crystal R. Blyler, and Robert K. Heinssen. 2007. Determinants of Medication Compliance in Schizophrenia: Empirical and Clinical Findings. Schizophrenia Bulletin. West Montgomery Ave. Yosep, I. 2009. Keperawatan Jiwa. Refika Aditama. Bandung