Nama : Dyan NItarahayu NIM
: P07220215017
WOC Epilepsi NamaIdiopatik : Dyan Nitarahayu NIM : P07220215017 Perubahan struktur dan WOC Multiple Fraktur fisiologi neuron korteks
Tumor serebri, gejala sisa
Asfiksia neonatorum
Demam
Kekurangan suplai oksigen
gg. metabolisme otak
Metabolisme aerob
Perubahan
menurun
keseimbangan
meningitis, ensefalitis
serebri Adanya sikatrik Lesi di otak Fokus epileptogen
pada permukaan
ATP menurun
otak
Gg. fungsi neuron
membran sel neuron Difusi ion natrium kalium
Ketidakseimbangan
Rusak suatu area
Membran mudah dilalui
mekanisme eksitasi dan
dari jaringan otak
oleh Ca dan Na
inhibisi pada neuron post sinaps Depolarisasi membran neuron
Peningkatan neurotransmitter
Instabilitas membran
Refluks Ca mencetuskan
eksitatorik
sel saraf
letupan depolarisasi
dandefisiensi
Muatan listrik lepas
membran dan lepas muatan
neurotransmitter
dari sel saraf
listrik berlebih
inhibitorik Depolarisasi membran neuron
EPILEPSI
Kejang berulang
B1
B1
Kejang motorik
Kejang
Spasme otot pernapasan
Hipersekresi mukus
Apnea
Obstruksi jalan napas
MK : Risiko Aspirasi
MK : Ketidakefektifan bersihan
MK : Ketidakefektifan pola nafas
Monitor frekuensi, ratarata, irama, kedalaman, dan usaha bernafas. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi. Pertahankan jalan nafas yang paten. Auskultasi suara nafas. Atur peralatan oksigenasi. Monitor aliran oksigen. Observasi adanya tanda tanda hipoventilasi. Monitor respirasi dan status O2.
Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu Identifikasi pasien perlunya pemasangan OPA, NPA, LMA. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction. Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suction. Monitor respirasi dan status O2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi.
jalan nafas Aktivitas listrik menyebar ke nervus V, IX, X Otot2 lidah melemah Menutup saluran trakea Adanya obstruksi
B1
Kejang motorik
Spasme otot pernapasan
Monitor tanda-tanda vital Pantau adanya tandatanda syok Pantau intake output
B2 Adanya bangkitan listrik di medulla oblongata Mengganggu pusat
Hipoventilasi
kardiovaskuler PO2 menurun, PCO2 Peningkatan denyut
meningkat, PH menurun
jantung (takikardi) MK : Ggn. Pertukaran gas Jantung tidak efektif memompa darah ke seluruh tubuh
Buka jalan nafas Monitor pernafasan (frekuensi, irama, kedalaman) Pantau adanya penggunakan otot bantu pernafasan Auskultasi suara nafas Posisikan untuk memaksimalkan ventilasi Sediakan peralatan oksigen Pantau aliran oksigen Lakukan pemeriksaan penunjang AGD
Hipoksia jaringan MK : Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
B3 Aktivitas listrik menyebar ke korteks serebri Kerusakan jaringan otak Peningkatan TIK
Herniasi
Auto regulasi darah otak terganggu Hipoksia, peningkatan CO2
Penurunan kesadaran
Kaji dan dokumentasikan orientasi pasien terhadap orang, tempat, waktu dan situasi. Kaji fungsi kognitif pasien Rangsang memori dengan mengulang pemikiran terakhir pasien Berikan informasi perbagian-bagian kecil yang konkrit Minta pasien untuk mengulang informasi
B3
B3
Aktivitas listrik menyebar ke lobus
Aktivitas listrik menyebar ke
occipital dan temporal
lobus frontal dan parietal
Interpretasi penglihatan
Control postur tubuh & prilaku
&pendengaran menurun
hilang
MK : Ggn. Persepsi sensori Aktivitas listrik menyebar ke
MK : Gangguan perfusi jaringan otak B3 Aktivitas listrik menyebar ke neokorteks
Gangguan cara berfikir, Berperasaan, Menerima pengalaman
Takut , depresi , dan cemas MK : Ansietas
Identifikasi tingkat kecemasan Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi Dengarkan dengan penuh perhatian Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
korteks motoric
Monitor fungsi sensori dan persepsi : penglihatan, penciuman, pendengaran, pengecapan. Monitor tanda dan gejala penurunan neurologis klien Monitor TD, Suhu, Nadi dan pernafasan klien
Gerakan otot menurun MK : Resiko cedera
Sediakan Iingkungan yang aman untuk pasien Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien Menghindarkan lingkungan yang berbahaya Pasang pagar tempat tidur pasien Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien.
B4
B5
B6
B6
Adanya bangkitan
Adanya bangkitan listrik
Impuls inhibisi dari
Hiperaktivitas neuron
listrik di otak
diotak
formasi retikularis
Inkoordinasi SSP dan
Inkoordinasi SSP dan SST di
SST di daerah sakrum
daerah anal dan rektum
Ketidakmampuan
Gangguan saraf sensorik otot
mengeluarkan urine
sfingter anus dan rectum
MK : Retensi Urine
berkurang Hiperaktivitas serabut fusiform dinamik otot Keseimbangan gerak
Kebutuhan energi meningkat
Gg. Metabolisme di otak
ATP menurun
terganggu
MK: Konstipasi
Sakit kepala, MK : Hambatan
penurunan kesadaran
mobilitas fisik
MK : Intoleransi aktifitas
Monitor intake dan output urine Kateterisasi jika perlu Monitor tanda dan gejala ISK (panas, hematuria, perubahan bau, dan kosistensi urine)
Kaji kemampuan misalnya mobilitas, fungsi kognitif, dan motivasi untuk berperan serta dalam latihan defekasi dan menggunakan teknik eleminasi defekasi Catat pola defekasi dan episode inkontinensia termasuk frekuensi dan kosistensi pengeluaran feses serta asupan makanan dan cairan Pantau keadaan defekasi
Monitor tanda-tanda vital Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi Latih pasien dalam pemenuhan ADL Berikan alat bantu Bantu pasien saat mobilisasi atau pemenuhan ADL
Observasi adanya pembatasan pasien dalam melakukan aktivitas Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan Monitor nutrisi dan sumber energy yang adequat Monitor respon kardiovaskuler terhadap aktivitas (takikardi, disritmia, sesak nafas, pucat, perubahan hemodinamik) Bantu pasien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan Monitor respon fisik, emosi, social, dan spiritual