Wirausaha Hard.docx

  • Uploaded by: dita yeni
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Wirausaha Hard.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,171
  • Pages: 17
Gedhang Ganteng: The House of Banana By Ihwan Hariyanto April 03, 2017 review kuliner

Sudah cukup lama saya tertarik mengunjungi café yang bernama nama Gedhang Ganteng ini. Dari segi nama sudah menarik perhatian dan bikin penasaran: Gedhang Ganteng yang dalam bahasa Jawa artinya Pisang Tampan. Wah pisangnya diapain tuh kok jadi tampan?? Kebetulan saya juga penyuka buah pisang, terutama jika diolah menjadi pisang goreng. Nah saya pun jadi makin kepo Gedhang Ganteng mengolah buah pisang menjadi apa saja ya? Rasa penasaran akhirnya terjawab ketika beberapa waktu yang lalu saya bersama teman-teman nongki-nongki cantik dan ganteng ke Gedhang Ganteng. Dari Mahasiswa untuk Mahasiswa

Ide tentang Gedhang Ganteng berawal dari sebuah grup wasap bernama Ganteng yang beranggotakan para mahasiswa dari beberapa kampus di Malang. Dua pentolan grup wasap tersebut yaitu Mas Rofif dan Mas Husni memiliki ide untuk membuat café dengan menu utama pisang. Mas Rofif merupakan mahasiswa Polinema (Politeknik Negeri Malang) sedangkan mas Huni mahasiswa Universitas Machung. Tanggal 24 Februari 2015 menjadi tanggal berdirinya Gedhang Ganteng. Pisang dipilih sebagai menu utama karena pada saat itu belum ada usaha kuliner Malang Raya yang mengangkat pisang sebagai menu utama mereka.

Selain membidik mahasiswa sebagai pangsa pasar utama, Gedhang Ganteng juga memberdayakan mahasiswa sebagai pekerja. Hingga kini total ada 19 orang pekerja yang semuanya masih berstatus mahasiswa dan mahasiswi. 19 orang pekerja ini dibagi menjadi 3 shift, mengingat jam operasional Gedhang Ganteng yang setiap hari mulai dari pukul 10.30 hingga 22.30 WIB. Para mahasiswa yang bekerja di Gedhang Ganteng tidak hanya bekerja namun mereka juga diberi kebebasan untuk mengerjakan tugas kuliah dan belajar tentang usaha kuliner. Di sini saya sudah saluut dengan dua ownernya, sebagai mahasiswa mereka memiliki pemikiran yang kreatif dan kepedulian yang tinggi dengan memberdayakan sesama mahasiswa dalam mengembangkan usaha kuliner Gedhang Ganteng. Tak hanya itu saja, bulan Maret kemarin owner Gedhang Ganteng berhasil meraih juara 2 dalam ajang tingkat nasional yaitu Wirausaha Mandiri, bener-bener keren yaa. The House of Banana

Tidak berlebihan jika Gedhang Ganteng mengklaim sebagai The House of Banana karena menu-menu yang ditawarkan mayoritas serba pisang. Sebut saja Gedhang Semiran, pisang goreng yang diberi semir (cat) yang membuatnya terlihat ganteng dan makin enak di lidah. Tentu saja semirnya bukan semir rambut apalagi semir sepatu yaa, melainkan olesan kream dengan berbagai macam rasa seperti vanilla, green tea, strawberry, blueberry, tiramisu, red velvet, nutella, taro dan masih banyak lagi lainnya.

Menu serba pisang lainnya masih banyak kok, seperti Gedhang Kempit, Gedhang Bakar, Banana Boat. Nah saya kemarin selain memesan Gedhang Semiran juga memesan Banana Boat untuk Mas Aiman. Bentuknya yang unik dan penuh warna membuat Mas Aiman tertarik.

Jadi Banana Boat itu satu pisang utuh yang dilumuri coklat yang lumayan tebal trus dihiasi dengan berbagai macam topping beraneka rasa dan warna seperti choco crunch, marshmallow, froot loops, honey star, nut dan masih banyak lagi lainnya.

Selain itu ada juga menu olahan pisang yang berupa minuman seperti Banana Shake, Banana Delight, Freezing Banana dan Parfait. Dijamin deh saat melihat tampilan menu-menu tersebut Anda bakalan kagum dengan kreatifitas Gedhang Ganteng dalam mengangkat pamor buah pisang menjadi lebih ganteng dan kekinian.

Oh iya bagi Anda yang mungkin lagi baper laper berat, jangan kuatir karena Gedhang Ganteng juga tetap menyediakan menu-menu berat yang tidak berbahan baku pisang. Buat yang perutnya Indonesia banget which is belum merasa makan kalau belum makan nasi (kayak yang nulis) Anda bisa mencoba menu rice bowl dengan berbagai rasa saus: cheesy, blackpepper, barbeque, kare, dan sambal ijo.

Kuliner mahasiswa biasanya identik dengan mie, terutama pas tanggal tua. Oh itu mie instan ya wekekeke. Nah di Gedhang Ganteng juga menyediakan aneka olahan mie. Sebut saja mie suci, suju, sambal ijo, dan balado dengan tingkat kepedasanmulai dari level 1 sampai 3. Buat cemilan juga ada kentang goreng, olahan sayap ayam versi Gedhang Ganteng yang juga tak kalah enak antara lain Chicken Wings kare, balado, cheesy, dan blackpapper.

Soal harga nggak perlu kuatir, karena segmen utama konsumen Gedhang Ganteng adalah para mahasiswa maka harganya pun ramah di kantong. Kisaran harga menu-menu di sini antara Rp.10K sampai 20K.

Gimana, Anda tertarik untuk mencoba sensasi menu serba pisang di Gedhang Ganteng? Cuuzz langsung aja ke TKP yaitu di Jl. Mayjend. Panjaitan No.174, Penanggungan, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65113. Kalau di kalangan warga Malang, lebih dikenal daerah Bethek. Lokasinya mudah dijangkau yaitu di sebelah utara Kampus Universitas Brawijaya yang nge-TOP itu.

Bogor - Di beberapa daerah, buah pisang kerap dihargai sangat rendah, bahkan terkadang terbuang begitu saja. Hal inilah menginspirasi Muhammad Rofif Amrullah tergerak membuat bisnis cafe gedhang. Gedhang sendiri dalam Bahasa Jawa berarti pisang. Pria berusia 22 tahun ini bisa meraup untung besar dari cafe yang dinamainya Gedhang Ganteng. Saat ini, sudah 2 cabang kafe dirintisnya, semuanya berlokasi di Kota Malang, Jawa Timur. "Inspirasinya dari orang jual pisang tandan itu kan murah sekali, kemudian kalau dibuat pisang goreng juga masih sangat murah kalau dijual. Makanya bagaimana pisang ini dibuat olahan yang variatif agar value-nya bisa mahal," ucap Rofif kepada detikFinance di acara #WMMExpo2017 Kampus IPB, Dramaga, Bogor, Sabtu (11/3/2017).

Foto: Instagram Muhammad Rofif Amrullah

Beberapa jenis pisang seperti pisang candi, pisang kepok, dan pisang ambon disulapnya menjadi ruparupa minuman, cake, sampai es krim. Dua cafe yang saat ini mempekerjaan 20 orang karyawan ini pun tak pernah sapi pembeli. "Dari mulai sendiri modalnya buka kafe Rp 40 juta. Sekarang satu bulan omzet penjualan sudah Rp 80 juta. Satu hari sekarang bisa habis 30 kilogram pisang untuk bahan baku," ujar Rofif yang menyabet penghargaan juara II kategori boga Wirausaha Muda Mandiri 2016 ini.

Foto: Instagram Muhammad Rofif Amrullah Dalam menjual produk olahan pisangnya, dirinya jeli melihat peluang dengan menyasar kalangan anak muda di Kota Malang, khususnya mahasiswa yang memang doyan nongkrong di cafe-cafe. "Marketing ya segmentasinya khusus ke anak muda, banyak mahasiswa di Malang. Kemudian coba pasarkan lewat blogger. Dan jaga kualitas, kita sortir pisang dengan baik. Harga makanan olahan pisang ini saya jual Rp 5.000 sampai Rp 20.000, murah buat mahasiswa," pungkas Rofif yang jebolan Jurusan Marketing Universitas Negeri Malang ini.

Rabu, 15 Maret 2017 09:51 WIB Muhammad Rofif Amrullah, Olah Pisang, Alirkan Fulus Puluhan Juta Sebulan

Muhammad Rofif Amrullah Kinciakincia.com - Beberapa kasus yang muncul di beberapa daerah, buah pisang kerap dihargai sangat rendah, bahkan terkadang terbuang begitu saja. Tampaknya hal inilah menginspirasi Muhammad Rofif Amrullah tergerak membuat bisnis cafe gedhang. Gedhang sendiri dalam Bahasa Jawa berarti pisang. Pria berusia 22 tahun ini bisa meraup untung besar dari cafe yang dinamainya Gedhang Ganteng. Saat ini, sudah 2 cabang kafe dirintisnya, semuanya berlokasi di Kota Malang, Jawa Timur. "Inspirasinya dari orang jual pisang tandan itu kan murah sekali, kemudian kalau dibuat pisang goreng juga masih sangat murah kalau dijual. Makanya bagaimana pisang ini dibuat olahan yang variatif agar value-nya bisa mahal," ucap Rofif dilansir detikFinance di acara #WMMExpo2017 Kampus IPB, Dramaga, Bogor, Sabtu (11/3/2017). Beberapa jenis pisang seperti pisang candi, pisang kepok, dan pisang ambon disulapnya menjadi rupa-rupa minuman, cake, sampai es krim. Dua cafe yang saat ini mempekerjaan 20 orang karyawan ini pun tak pernah sapi pembeli. "Dari mulai sendiri modalnya buka kafe Rp 40 juta. Sekarang satu bulan omzet penjualan sudah Rp 80 juta. Satu hari sekarang bisa habis 30 kilogram pisang untuk bahan baku," ujar Rofif yang menyabet penghargaan juara II kategori boga Wirausaha Muda Mandiri 2016 ini. Dalam menjual produk olahan pisangnya, dirinya jeli melihat peluang dengan menyasar kalangan anak muda di Kota Malang, khususnya mahasiswa yang memang doyan nongkrong di cafe-cafe. "Marketing ya segmentasinya khusus ke anak muda, banyak mahasiswa di Malang. Kemudian coba pasarkan lewat blogger. Dan jaga kualitas, kita sortir pisang dengan baik. Harga makanan olahan pisang ini saya jual Rp 5.000 sampai Rp 20.000, murah buat mahasiswa," pungkas Rofif yang jebolan Jurusan Marketing Universitas Negeri Malang ini. (kkc) Sumber: Kinciakincia.com, Media Online Ekonomi dan Promosi Bisnis - UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah): Muhammad Rofif Amrullah, Olah Pisang, Alirkan Fulus Puluhan Juta Sebulan: http://kinciakincia.com/berita/4126-muhammad-rofif-amrullah-olah-pisang-alirkan-fulus-puluhan-juta-sebulan.html

Sumber: Kinciakincia.com, Media Online Ekonomi dan Promosi Bisnis - UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah): Muhammad Rofif Amrullah, Olah Pisang, Alirkan Fulus Puluhan Juta Sebulan: http://kinciakincia.com/berita/4126-muhammad-rofif-amrullah-olah-pisang-alirkan-fulus-puluhan-juta-sebulan.html

Sumber: Kinciakincia.com, Media Online Ekonomi dan Promosi Bisnis - UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah): Muhammad Rofif Amrullah, Olah Pisang, Alirkan Fulus Puluhan Juta Sebulan: http://kinciakincia.com/berita/4126-muhammad-rofif-amrullah-olah-pisang-alirkan-fulus-puluhan-juta-sebulan.html

Sumber: Kinciakincia.com, Media Online Ekonomi dan Promosi Bisnis - UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah): Muhammad Rofif Amrullah, Olah Pisang, Alirkan Fulus Puluhan Juta Sebulan: http://kinciakincia.com/berita/4126-muhammad-rofif-amrullah-olah-pisang-alirkan-fulus-puluhan-juta-sebulan.html

Sumber: Kinciakincia.com, Media Online Ekonomi dan Promosi Bisnis - UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah): Muhammad Rofif Amrullah, Olah Pisang, Alirkan Fulus Puluhan Juta Sebulan: http://kinciakincia.com/berita/4126-muhammad-rofif-amrullah-olah-pisang-alirkan-fulus-puluhan-juta-sebulan.html

Sumber: Kinciakincia.com, Media Online Ekonomi dan Promosi Bisnis - UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah): Muhammad Rofif Amrullah, Olah Pisang, Alirkan Fulus Puluhan Juta Sebulan: http://kinciakincia.com/berita/4126-muhammad-rofif-amrullah-olah-pisang-alirkan-fulus-puluhan-juta-sebulan.html

Mahasiswa Buka Kafe, Omzet Rp 70 Juta per Bulan Sabtu, 22 April 2017 – 00:16 WIB

Muhammad Rofif Amrullah, Mahasiswa yang Sukses Kelola Kafe dan Juara Wirausaha Mandiri Nasional. Foto: Muhammad Rofif Amrullah for radar malang jpnn.com - Muhammad Rofif Amrullah masih berstatus mahasiswa. Namun, dia sukses membuka kafe dan menjuarai kompetisi wirausaha muda nasional. Bagaimana perjuangannya? --SUASANA kafe Gedhang Ganteng di Jalan Mayjen Panjaitan 172, Kota Malang, cukup nyaman saat Jawa Pos Radar Malang berkunjung, ke sana, beberapa hari lalu. Ruangan yang dilengkapi dengan air conditioner (AC) ini, terasa sejuk. Dekorasi ruangan itu didominasi warna kuning dan biru, serta dihiasi sejumlah gambar pisang. Setelah menunggu sejenak, sosok Muhammad Rofif Amrullah, pemilik kafe Gedhang Ganteng, datang dan langsung menyapa dengan ramah. Obrolan ringan pun berlangsung gayeng. Hingga kemudian, dia bercerita soal pengalamannya mendirikan kafe. Pemuda kelahiran Kediri 29 Januari 1994 tersebut mengungkapkan, pada 24 Februari 2015, dia merintis kafe Gedhang Ganteng.

Dengan modal dari tabungannya yang mencapai Rp 40 juta dan ditambahi orang tuanya, dia nekat menyewa lapak di daerah Jalan Mayjen Panjaitan. Lapak berukuran 6 x 3 meter ini digunakan untuk merintis usahanya yang diberi nama Gedhang Ganteng. Dia mengajak empat temannya untuk berkolaborasi. Tetapi, semua biaya dari dia. Saat itu, dia menyediakan es krim berbahan dasar pisang, minuman cokelat pisang, pisang bakar, permen karet pisang, nasi ayam, dan berbagai menu lainnya. Soal nama Gedhang Ganteng, dia menyatakan, ide ini muncul karena dia merasa miris dengan banyak pengusaha yang mulai meninggalkan pisang. Bahkan, dia pernah menemukan di beberapa daerah, buah pisang banyak yang dibuang. Selain itu, banyak pengusaha keripik pisang yang mulai meninggalkan usahanya lantaran dia merasa buah ini kurang diminati. ”Namun, saya juga heran ada keripik pisang asal Thailand yang harganya sangat mahal dan dijual di salah satu pusat belanja di Malang,” ujar mahasiswa semester 8 jurusan administrasi bisnis Politeknik Negeri Malang (Polinema) tersebut. Dari hal itu, dia mulai menyimpulkan bahwa sebenarnya pisang masih diminati masyarakat. Sehingga, tinggal bagaimana caranya agar buah pisang bisa diolah menjadi beraneka ragam produk yang semakin diminati. ”Sebenarnya bukan karena pisangnya, Mas, tapi petani yang tidak mau menanam buah pisang ini dengan baik,” kata putra pasangan Alfan Zuhairi dan Nurul Hidayati tersebut. Dengan demikian, lanjut dia, kalau pisang itu ingin laku, ketika menanam harus dirawat dengan baik agar buahnya berkualitas. Dari situ, dia kemudian serius mengembangkan kafe Gedhang Ganteng hingga cukup dikenal di kalangan anak muda dan mahasiswa. Bahkan, karena keseriusan inilah, dia pernah diliput NET TV untuk acara ”Oke Food” yang dibawakan pembawa acara nyentrik Peppy. Nah, setelah berjalan dua bulan, Rofif memberanikan diri untuk membeli ruko yang disewanya secara kredit. Ruko yang kemudian dibelinya itu, luasnya 4 x 8 meter dengan dua lantai. Hingga kini, kafenya setiap malam dijubeli oleh pengunjung, yang mayoritasnya mahasiswa. Bahkan, karena pengunjungnya cukup banyak, dia harus merekrut 20 karyawan. Dari jumlah itu, sebanyak 5 orang merupakan karyawan tetap dan 15 lainnya part time. Saat disinggung soal omzet, dia menyatakan, dalam sebulan, berada di kisaran angka Rp 70 juta. Dengan usaha tersebut, Rofif bisa memberdayakan banyak pekerja.

Di samping itu, dia bisa membiayai segala kebutuhan kuliahnya. Lalu, bagiamana caranya mengatur waktu kuliah dan kerja? Rofif menyampaikan, karena telah mempekerjakan karyawan, tidak ada masalah antara kuliah dan kerja. Setelah kafe Gedhang Gantengnya berjalan, alumnus SMAN 5 Kota Malang ini kemudian melebarkan sayap usahanya dengan mendirikan kefe Ice Ah di Perumahan Griya Shanta Blok N/574. Bedanya, jika Gedhang Ganteng mengangkat citra buah pisang, dia menggunakan bahan baku dari olahan susu di kafe Ice Ah. Dengan dua ciri khas tersebut, targetnya mampu menarik mahasiswa. Selain itu, dalam waktu dekat ini, kafe Gedhang Ganteng kemungkinan akan buka cabang tetapi lokasinya masih belum disebutkan. Dia juga sedang merintis olahan camilan dari bahan baku pisang dalam kemasan. Tak hanya aktif mengembangkan usaha kafe, Rofif juga terdaftar di berbagai komunitas pengusaha di Kota Malang. Salah satunya, Yuk Bisnis (Yubi) Malang. Keterlibatannya di komunitas tersebut membuat namanya dipertimbangkan di berbagai kalangan pengusaha. Apalagi, dia menyabet juara dua nasional di ajang Wirausaha Muda Mandiri (WMM) dan mendapatkan hadiah Rp 40 juta. Saat ditanya soal pengalamannya ikut WMM, dia mengungkapkan, semua itu bermula dari dorongan teman-temannya. Ketika diminta untuk ikut program WMM tingkat nasional, awalnya Rofif tidak begitu berminat. Sebab, baginya, yang terpenting adalah berkarya dan belajar serta meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan. Berawal dari iseng lantaran diajak bergabung dalam satu tim dengan teman sekomunitasnya, akhirnya dia mencoba untuk mendaftarkan diri menjadi peserta di ajang WMM ini. Setelah lolos persyaratan administrasi, berbagai prosedur harus dilewatinya. Di antaranya tes wawancara, seleksi tingkat regional Malang, dan menempuh seleksi lebih ketat karena harus bersaing dengan pengusaha berkompeten se-Jawa Timur. Tak disangka-sangka, Rofif mampu memenangi seleksi tingkat Jatim dan otomatis menjadi perwakilan membawa nama provinsi di tingkat nasional. Ini menjadi titik balik keseriusannya untuk mengikuti ajang WMM yang digelar di Institut Teknologi Pertanian (IPB) Bogor, 11 Maret 2017 lalu.

Sebelum penganugerahan itu, sekitar satu minggu, Rofif mendapatkan pengarahan dari pihak WMM. Acara yang dinanti-nantikan dalam sejarah hidupnya, dimulai. Berbagai prosedur penilaian ditempuh. Tak terasa, pengumuman hasil penilaian juri disampaikan. Dalam acara yang disiarkan secara langsung di TV One ini, dia disebut menjadi juara 2 untuk bidang usaha boga kategori mahasiswa program S-1 dan diploma. Mendengar pengumuman itu, Rofif mengaku gugup dan seolah tidak percaya jika namanya disebut dan berhasil mendapatkan juara kedua. Berkat usahanya dalam menjuarai ajang tersebut, Rofif berhak mendapatkan hadiah Rp 40.000.000 dan mendapatkan pembinaan usaha. Ditanya soal kesuksesannya, Rofif menyatakan, dirinya bermodal kesungguhan, taat kepada orang tua, belajar, dan sering membaca buku. Selain itu, dia berusaha untuk tidak mudah mengeluh dan selalu survive (bertahan hidup) dalam menjalani lika-liku kehidupan. Kini, selain menjadi pengusaha muda, Rofif kerap diundang untuk menjadi pembicara di berbagai acara. Dia mengaku senang berbagi ilmu. ”Bahkan, meski hanya dikasih air putih tidak apa, yang terpenting bagi saya, siapa yang mau buka usaha ya ayo berbagi pengalaman dan bercerita keluh kesah bersama-sama” tutupnya. (*/c4/lid)

1. Inovasi bisa menjadi sangat sederhana Menjadi seorang yang tidak hanya berjalan pada satu usaha, John Rampton mengalami masa dimana ia berfikir untuk mengembangkan sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya dalam waktu yang tidak sebentar. Sementara itu, ia sendiri merasakan bahwa sebenarnya sebuah inovasi dan ide yang akan dilakukan untuk mengembangkan sesuatu bisa dibuat secara lebih sederhana dari apa yang dibayangkan. Baginya sebuah kesuksesan bukan hanya dapat terbentuk dari ide besar dan hebat, tapi dari kesederhanaan ia mampu menciptakan sebuah inovasi yang membuatnya sukses.

2. Menguji ide lebih cepat John Rampton bukan hanya seorang pengusaha, tapi ia juga seseorang yang telah melahirkan berbagai macam ide untuk semua hal yang ia lakukan. Melahirkan sebuah ide dan membentuknya menjadi sebuah inovasi bukanlah hal yang mudah. Ia akan banyak merenungkan, dan menganalisis

setiap aspek dan mencoba untuk menebak dan memperkirakan setiap untung dan rugi dari ide yang ia miliki. Namun setelah itu ia kerjakan, ia menyadari bahwa sebuah ide tidak akan berarti apapun tanpa adanya aksi yang nyata dari dirinya sendiri. Realisasi sebuah ide tidak seharusnya menghabiskan banyak waktu, karena menurut pengalaman beberapa orang apa yang terjadi di lapangan tidak semuanya sesuai dengan apa yang direncanakan. Itu sebabnya John Rampton memberikan saran untuk melaksanakan setiap ide yang muncul dengan segera. Tanpa menunda atau menunggu waktu lama sekedar meyakinkan diri sendiri bahwa ide tersebut baik dan menguntungkan.

3. Membuat sebuah rencana jangka pendek dan segera beradaptasi Sebagai pemilik bisnis apapun, terkadang kita dituntut untuk mampu menuliskan apa rencana, target dan tujuan yang akan dicapai selama beberapa tahun ke depan. Itu tentu saja tidak salah, namun perlu kiranya kita juga membuat sebuah rencana jangka pendek, seperti target yang akan dicapai dalam beberapa bulan kedepan. Ini bertujuan untuk lebih mengkodisikan waktu yang ada. Karena menurut John Rampton, sebaiknya sebagai seorang pemilik usaha tidak membuang – buang wkatu yang berharga untuk menyusun sebuah rencana yang bisa ditimpa dengan suatu keadaan yang jelas akan berubah.

4. Work hard, Play hard Siapapun yang memilih menjadi seorang enterpreneur atau wirausahawan akan jelas mengatakan, bahwa waktu dan tenaga mereka akan sepenuhnya tercurah bagi bisnis yang sedang mereka bangun. Bagi John Rampton pun ini sangat diiyakannya. Orang yang tidak mengerahkan segenap waktunya bagi bisnisnya, bisa dikatakan bukan seorang pengusaha yang serius. Itu sebabnya banyak pengusaha terutama yang baru memulai membuka bisnisnya untuk memberikan segenap waktu dan tenaganya untuk bisnisnya. Namun menjadi wirausahawan bukan berarti Anda harus mengorbankan setiap kesenangan Anda sebagai makhluk sosial yang membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan orang sekitarnya. Mereka harus meluangkan waktu untuk memenuhi kebutuhan batiniah mereka sebagai seorang yang menjadi bagian dari masyarakat. Ini artinya keseimbangan antara kerja keras dan kesenangan haruslah seimbang.

5. Ini bukan hanya tentang Anda Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, bahwa sebagai seorang enterpreneur, ia juga masih menjadi bagian dari masyarakat yang membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan sekitarnya. Sebagai seorang wirausahawan, kita juga diberi kesempatan untuk meluangkan waktu untuk melayani dan membantu orang lain. Terlalu fokus pada bisnis dan segenap ide – ide didalamnya akan membuat kita berfikir, hanya ada saya, saya dan saya didalamnya. Ini bisa menjadi lebih buruk saat Anda berencana untuk menjalin sebuah networking atau relasi dengan orang lain. John Rampton selalu mencari kesempatan untuk bisa membantu orang – orang dalam berbagai hal. Ini

yang membuatnya merasa lebih baik dan tentu saja merasa jauh lebih mudah dalam menjalankan bisnisnya. Dan tentu saja menolong seseorang harus dengan hati yang ikhlas. Ia bahkan memaksa dirinya untuk tidak sedikitpun meminta atau mengharapkan imbalan dari setiap bantuan yang ia berikan.

6. Fokus pada yang dikerjakan Untuk menjadi sukses, seorang wirausahawan harus benar – benar fokus pada apa yang sedang dan akan ia kerjakan. Johm Rampton pun telah memutuskan sekitar 2 tahun untuk lebih fokus pada satu hal dan menempatkan sebagian besar waktunya pada usaha pengembangan keterampilan yang ia kerjakan. Kita sebagai pemilik bisnis juga harus terus mau belajar dan berlatih lebih banyak untuk mengembangkan keahlian dan potensi yang ada di dalam diri kita sebagai seorang wirausaha. Ini akan membuat kita lebih mudah dalam menggapai sukses.

7. Rayakan setiap kemenangan kecil Anda Setiap kemenangan atau prestasi sekecil apapun dalam bisnis perlu untuk dirayakan dan diberi apresiasi. Sekalipun hanya berupa pujian dan ucapan terimakasih dari pelanggan, sebagai pemilik usaha kita harus mampu mengapresiasikan hal tersebut. Karena kita harus sadar betapa sulitnya membangun sebuah perusahaan, dan begitupula saat menjalankannya. Jadi bukan hal yang berlebihan ketika ucapan terimakasih dari pelanggan, kita jadikan sebuah prestasi dan patut untuk dirayakan. Lalu bagaimana dengan Anda? Tentu saja sebagai pemilik bisnis, Anda memiliki cerita dan pelajaran yang didapatkan dalam menjalankan bisnis. Andapun bisa berbagi cerita di kolom komentar yang sudah ada. Selamat mencoba :) Baca juga: 10 Karakteristik Umum Pengusaha Sukses 10 Trik Mendapatkan Klien untuk Sebuah Startup 10 Tanda Anda Sudah Tidak Nyaman dengan Pekerjaan Anda

Related Documents

Wirausaha
May 2020 25
Wirausaha
June 2020 19
Wirausaha Hard.docx
June 2020 13
Perencanaan Wirausaha
August 2019 37
Bisnis & Wirausaha
June 2020 16

More Documents from ""